NovelToon NovelToon
RINJANI(Cinta Sejati Yang Menemukannya)

RINJANI(Cinta Sejati Yang Menemukannya)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: AUTHORSESAD

RINJANI (Cinta sejati yang menemukannya)

jani seorang gadis yang terlahir dari keluarga yang berantakan, dirinya berubah menjadi sosok pendiam. berbanding terbalik dari sikap aslinya yang ceria dan penuh tawa.

hingga jani bertemu dengan seorang pria yang merubah hidupnya, jani di perkenalkan dengan dunia yang sama sekali belum pernah jani ketahui,jani juga menjalin sebuah hubungan yang sangat toxic dengan pria itu.

Dapatkah Jani terlepas dari hubungan toxic yang dia jalani? atau Jani akan selamanya terjebak dalam hubungan toxic nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AUTHORSESAD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TOURING

Hari yang di nantikan oleh anggota BLACK HUNTER akhirnya datang, di mana mereka akan melakukan touring ke puncak. Terlihat Motor-motor sport yang sudah berjejer di depan Basecamp mereka, Damar si Main attacker nampak sibuk memeriksa mesin motornya dan juga beberapa anggota lainnya.

Gibran si Attack diversion juga sedang sibuk memeriksa mesin motornya, dan tak jauh dari sana dua gadis sedang duduk santai. Fita dan juga Rinjani yang asik duduk mengamati para anggota yang sedang sibuk memeriksa motor mereka.

Pagi ini Rinjani terlihat sangat manis dengan Hoodie hitam yang di padukan dengan celana skinny jeans hitam,tak lupa sepatu sneakers warna putih yang menghiasi kaki jenjangnya, rambut panjangnya hanya dia kuncir. Satu hal yang membuat Jani terlihat ayu alami adalah dengan wajah tanpa riasan make up.

"Cowok lo belum kelihatan Jan?." Fita mengedarkan pandangannya ke seluruh halaman Basecamp.

"Dia udah chat gue, katanya agak telat" Jani melihat layar hapenya yang sedari tadi nampak mati.

Jani—saat ini dia sedang menunggu kabar dari kekasihnya. Kekasihnya? yang mana? Tentu saja Erlan, ya–sejak semalam dia nggak lagi menerima pesan dari Erlan. Terakhir kali Erlan mengirimkan pesan saat Erlan menyuruh Jani tidur.

Jani menarik nafas panjang dan membuangnya kasar, ternyata menjalin hubungan tersembunyi sangatlah menyusahkan. Apalagi—mengingat bagaimana anehnya sikap Ezra, sungguh menguras energi.

VVVRRROOOMMMM.....

VVVVVVRRRROOOOMMM.....

Suara mesin motor Ducati hitam melaju dengan gagahnya masuk ke dalam barisan anggota BLACK HUNTER, Ezra cowok yang menaiki motor Ducati hitam itu terlihat sangat tampan.

Jaket hitam dengan logo kepala singa di bagian belakang, lambang dari geng motor BLACK HUNTER, dengan dalaman kaos putih dan celana Skinny jeans hitam, yang di padukan dengan sepatu Converse Chuck 70 Sneakers Black, membuat aura ke tampanan Ezra semakin keluar.

"Cowok lo beuhhh, ber Damage banget Jan" Fita menyenggol bahu Jani meledek.

Dengan alisnya yang sengaja Fita naik turunkan, senyum jahil terlihat dari bibir tipis Fita.

Sedangkan Jani hanya diam dengan terus memperhatikan Ezra yang kini juga sudah ikut memeriksa motor miliknya. Jani kembali melihat hapenya yang masih saja sepi, akhirnya Jani mengalah dan membuka Room chat dirinya dengan Erlan.

𝐏𝐚𝐜𝐚𝐫🖤

[Di mna? kok blm keliatan?]

Send

Jani memasukan hapenya ke dalam tas west bag yang dia pakai hari ini. Rasanya dia ingin sekali Marah-marah, tapi—marah ke siapa? dan alasan apa sampai Jani harus Marah-marah,Jani mendengus dan mengambil minuman kaleng yang tadi di belikan oleh Fita. Sebelum ke Basecamp Fita dan Jani mampir dulu ke minimarket untuk membeli bebrapa snack dan minuman ringan.

"Jan—" Fita menatap Jani dengan tatapan yang sedikit serius.

Jani yang sedang minum menoleh kearah Fita dengan alisnya yang terangkat satu.

"Kenapa?" Jani menelan minumannya.

"Kenapa lo bisa pacaran sama Ezra, gue tau lo nggak semudah itu buka hati lo" Ucap Fita dengan mulut yang mengunyah snack kentang.

Jani terdiam, kini dia mulai berpikir kenapa dia bisa pacaran sama Ezra dan menerima Ezra begitu saja, apa cuma karena First kiss malam itu? atau— Jani menatap langit yang terlihat cerah hari ini, jika Jani suka pada Ezra harusnya dia akan merasakan hal yang membuat jantungnya error, tapi—Jani selalu merasakan itu saat bersama Erlan bukan Ezra.

Dan sialnya, hanya dengan Erlan Jani akan merasa hangat, terlindungi dan—bahagia.Bahkan seperti saat ini, saat Erlan tidak memberi kabar padanya. Rasanya Jani ingin ber teleport dan pergi ke tempat Erlan.

"Gue juga nggak tau" Jawab Jani kemudian.

Matanya berubah sendiri, entah apa yang Jani pikirkan. Namun—satu yang nampak jelas, jika hati nya memang hanya untuk Erlan bukan Ezra.

"Jani—gue sahabat lo, gue seneng akhirnya lo bisa buka diri lo buat orang lain" Fita menatap Jani semakin dalam.

"Tapi—gue kayak nggak lihat kebahagiaan dari mata lo, saat lo sama Ezra." Fita menarik nafasnya "Dan—kayaknya Gibran juga lihat itu"

Jani yang mendengar ucapan Fita terdiam, benar—dia nggak pernah merasa bahagia memiliki Ezra, bahkan brengseknya lagi Jani ingin segera mengakhiri hubungannya dengan Ezra agar Jani bisa menunjukkan Erlan ke semua orang.Tapi—bagaimana caranya?

"Sayang–" Gibran duduk di sebelah Fita yang masih menatap dalam pada Jani.

Fita mengalihkan tatapannya pada Gibran dengan senyum yang mengembang. Sedangkan Jani dia hanya diam menatap kedua sahabatnya yang nampak bahagia tanpa harus takut menunjukkan hubungan mereka pada semua orang.

"Udah selesai cek motornya?." Fita mengelap dahi Gibran dengan tisu.

"Udah, kalian udah siap semua? nggak ada yang ke tinggalan kan?" Gibran mengambil snack yang ada di tangan Fita.

"Kalau aku udah semua, tas make up, parfume, kipas portabel, charger, hape, dompet" Fita tersenyum menatap Gibran "Aku udah oke semua"

Gibran tersenyum melihat bagaimana manisnya gadisnya ini, tangan Gibran terulur mengusap kepala Fita lembut.

"Lo udah siap semua Jan?" Ucap Gibran pada Jani.

Jani hanya mengangkat tangannya sembari tersenyum dan menunjukan jempol sebagai tanda oke, tak banyak barang yang Jani bawa. Hanya Hape, charger, dompet dan parfume.

"Oh iya Erlan belum datang?."

Entah sadar atau tidak Jani akhirnya memberanikan diri bertanya pada Gibran.

"Erlan ada kok di atas, kalau lagi ada acara kayak gini dia mah nggak pulang" Ucap Gibran dengan tangannya yang terus mengambil snack kentang.

Jani beralih melihat pada bangunan berlantai dua yang di jadikan tempat kumpul anggota BLACK HUNTER. Jika semalam Erlan tidak pulang, kenapa tadi pas Jani dan Fita sampai Erlan nggak ada. Atau mungkin karena Jani tidak naik ke atas.

Mungkin.....

Tangan Jani kembali mengambil hape dari dalam tas, sudah sepuluh menit sejak dia mengirimkan pesan pada Erlan, namun—Nihil balasan dari Erlan sama sekali tidak ada. Bahkan yang membuat Jani semakin kesal adalah dua centang biru, yang berarti Erlan sudah membacanya.Namun Erlan sama sekali tidak membalas pesan darinya.

Jani mendengus dan melirik ke lantai dua dengan hati yang kesal.

"Hai sayang" Ezra melambaikan tangannya pada Jani.

Jani yang melihat dan mendengar namanya di panggil langsung melihat ke arah Ezra dengan ikut melambaikan tangannya, tak lupa Jani juga memasang senyuman manisnya.

Gibran dan Fita juga ikut melihat ke arah Ezra yang sedang berjalan menuju ke arah Jani.

"Lo yakin Jan, sama hubungan lo dengan Ezra?." Ucap Gibran tanpa mengalihkan pandangannya pada Ezra.

Fita dan Rinjani menoleh ke arah Gibran bersama-sama, Fita kaget dengan ucapan Gibran begitu juga dengan Jani. Pasalnya bukan cuma hari ini Gibran menanyakan pertanyaan sama pada Jani, tapi—dari kemarin Gibran menanyakan hal itu.

Belum sempat Jani menjawab Ezra sudah lebih dulu duduk di samping Jani, dengan lembut Ezra mencium pipi Jani. Entahlah... Ezra seperti sedang menunjukkan pada semua orang di situ, jika dirinya adalah pemilik mutlak dari Rinjani.

"Udah siap?" Tanya Ezra dengan menatap Jani lembut.

Jani hanya mengangguk sebagai jawabannya, hari ini Moodnya sedang buruk. Bahkan saat ini Jani ingin sekali masuk ke dalam dan menemui Erlan, Jani ingin mengumpat di depan wajah Erlan, Sungguh menyebalkan.

"Oke gengs" Erlan berdiri di depan semua anggota BLACK HUNTER.

Pagi ini Erlan nampak jauh lebih tampan, jaket hitam dengan logo kepala singa di belakangnya, sama seperti yang di pakai oleh anggota. Namun yang di pakai Erlan sedikit berbeda di atas kepala singa terdapat sebuah mahkota yang menunjukan jika dia adalah raja.

Jani menatap Erlan dengan tatapan antara kagum dan kesal, jaket hitam dengan dalaman kaos putih, di tambah Ripped jeans warna hitam dan sepatu Converse hitam putih. Rambut hitamnya dia biarakan sedikit berantakan, membuat kesan Bad Boy dari Erlan semakin terpancar.

"Hari ini kita akan Touring ke puncak, setelah Touring kita bakal istirahat dan camping di Tiris Pisan Village, maka dari itu sebelum kita berangkat agar semuanya berjalan dengan lancar kita berdoa menurut kepercayaan dan agama masing-masing, berdoa mulai"

Seketika susana hening dengan semua anggita yang menundukkan kepalanya, mereka berdoa meminta pada Tuhan agar terhindar dari segala yang membahayakan mereka, dan agar semua berjalan dengan baik.

"Selesai" Setelah itu Erlan berjalan menuju motornya yang sudah terparkir di depan.

Kini rombongan Rinjani Ce-es yang tadi masih duduk santai juga sudah berada di samping motor mereka. Namun—kini mata jani fokus pada sosok gadis yang sedang berdiri di samping Erlan, rasa kesal semakin menjalar masuk ke dalam hati Jani.

Giselle sosok gadis yang Jani lihat berdiri di samping, Erlan. Jani terus memperhatikan Erlan yang sedang membantu Giselle memakai helem dan membantu Giselle menaiki motor Erlan. Jani menatap Erlan dengan tatapan kesal, entah tau sedang di perhatikan atau memang sengaja Erlan ingin melihat ke arah Jani, hingga tatapan mereka bertemu namun— dengan cepat Erlan mengalihkan tatapannya kembali pada Giselle.

"Yang–" Ezra menepuk bahu Jani.

Jani yang sedang fokus dengan Erlan sedikit terkejut, namun Jani bisa langsung mengendalikan dirinya. Jani tersenyum melihat Ezra. Dan mengambil helm yang Ezra berikan padanya.

Sungguh sangat berbeda sekali dengan Erlan, di mana jika dengan Erlan pasti Erlan akan membantu memakaikan helm, begitu juga saat naik motor. Dan ini bukan Erlan melainkan Ezra di mana Jani harus sendiri untuk memakai helm dan juga naik ke atas motor.

"Sudah?" Tanya Ezra yang sedang memakai sarung tangan.

Kembali Jani hanya mengangguk, rasanya Jani malas untuk bicara. Kerna Jani tau jika dia bersuara pasti dia akan menangis, iya—rasanya melihat Erlan bersikap manis pada Giselle membuat Jani ingin menangis.

"Gue tanya, kenapa lo diem?" Suara Ezra terdengar tidak bersahabat.

"G–gue" Jawab Jani dengan suara bergetar.

Mendengar suara Jani Ezra menautkan alisnya, bingung kenapa dengan gadisnya ini. Ezra sedikit membalikkan tubuhnya agar bisa melihat Jani, dan benar saja saat ini Jani sudah meneteskan air mata, Jani menggigit bibir bawahnya mencoba menahan agar tidak menangis.

Ezra terkejut dan langsung turun, Ezra menangkup wajah Jani. Ezra membuka helm Jani dan juga helmnya, Ezra menatap lembut mata Jani yang terus meneteskan air mata.

"Kenapa?" Suara Ezra berubah lembut.

"G–gue" Jani malah terisak dan sesenggukan.

"Hei" Ezra memeluk Jani yang masih duduk di atas motornya "Sudah, tenang" Ezra mengusap punggung Jani.

Hal itu menarik perhatian semua anghota, bahkan salah satu kekasih anggota BLACK HUNTER sampai merasa sikap Jani terlalu berlebihan.

"Jani kenapa yang?" Fita yang sudah di bonceng Gibran menatap Jani dan Ezra bingung.

"Nggak tau"

"Apa kita kesana aja?"

"Nggak usah, udah ada Ezra ini"

Gibran terus memperhatikan Jani, namun tak lama mata Gibran melihat pada sangat Main leadernya yang ternyata sudah membonceng seorang gadis. Gibran tersenyum miring dan sedikit menggeleng kan kepalanya.

'Dasar—' Ucap Gibran dalam hati.

1
Citra Mandalika
kak jgn lama up next chapter, q baper sma sikap erlan 😖😖😖😖
Citra Mandalika
aakkkhh.... air mna air....
Citra Mandalika
nggak usah gengsi jani nanti nyesel loh, kalau erlan di bawa cewek-cewek
Citra Mandalika
lucu... knp smpai ke oyo sih jani
Citra Mandalika
gilak.....
Citra Mandalika
ngeselin deh ezra .... maunya gimana sih, nggak bisa nentuin sikap
Citra Mandalika
blm tau aja klo kakaknya Lisa itu cewek yg km suka Nidal
Citra Mandalika
amalan apa yg km pakai rinjani hingga, para ketua geng mtr jtuh hati sma km😖😖😖
Citra Mandalika
hilangin aja karakter ayahnya rinjani bisa kaki thor, sebel q sama orang tua kayak dia
Citra Mandalika
semangat author ku, jaga kesehatan dan jgn lupa sering upload ya..... semangat 💪
Citra Mandalika
aaakkkhhhh melting bgt 😖😖😖😖
Citra Mandalika
nggak bisa hajar, santet aja bran. 😂😂😂
Citra Mandalika
damar kyknya dewasa bgt, dan selalu jd penengah ya di geng motor ini
Citra Mandalika
kok omongan giselle kayak gimana gitu ya agak nggak suka sma giselle nich
Citra Mandalika
semudah itu km ucapkan kta maaf😭😭😭
Citra Mandalika
se santai itu kamu ezra, setelah apa yg km lakukan sm Rinjani??!!! 😡😡😡😡😡
Citra Mandalika
duh... hari ini bisa maraton nggak ya, sengaja nabung bab tapi nggak bisa nahan pengen baca semangat Thor
Mrs yoonmin: makasih.... dukungannya, 💜💜💜💜💜
total 1 replies
Citra Mandalika
what?????
Citra Mandalika
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Citra Mandalika
pikiran kamu Ezra haduh....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!