NovelToon NovelToon
Tetanggaku Malaikatku

Tetanggaku Malaikatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Proposal

Kevin cuma anak SMA biasa nggak hits, nggak viral, hidup ya gitu-gitu aja. Sampai satu fakta random bikin dia kaget setengah mati. Cindy cewek sejuta fans yang dielu-elukan satu sekolah... ternyata tetangga sebelah kamarnya. Lah, seriusan?

Cindy, cewek berkulit cerah, bermata karamel, berparas cantik dengan senyum semanis buah mangga, bukan heran sekali liat bisa bikin kebawa mimpi!

Dan Kevin, cowo sederhana, dengan muka pas-pasan yang justru dipandang oleh sang malaikat?!

Gimana kisah duo bucin yang dipenuhi momen manis dan asem ini selanjutnya!? daripada penasaran, mending langsung gaskan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Proposal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malaikat Terpojok

Ruangan yang hangat dengan pemanas menyala, ditambah perut kenyang setelah makan siang, menciptakan kondisi sempurna untuk tidur siang. Cindy yang biasanya selalu waspada pun tanpa sadar tertidur lelap di kamar Kevin.

Tangan Kevin menutupi wajahnya yang memerah saat menyaksikan ibunya, Serin, berdiri di depan pintu kamar dengan mulut menganga. Mata Serin berbinar-binar seperti anak kecil yang menemukan mainan baru.

"Tidak, Bu... ini bukan seperti yang Ibu kira..." suara Kevin terdengar parau.

Tapi Serin sudah tidak bisa mendengar lagi. Tangannya yang mungil menempel di pipi yang memerah. "Kevin sayang! Kamu menyembunyikan harta karun dari Ibu!"

Cindy yang baru terbangun mengerjapkan mata berkaca-kaca, rambut pirangnya berantakan di bahu. "Eh... apa yang terjadi?" Suaranya masih berat oleh kantuk.

Kevin merasakan tenggorokannya kering. "Cindy, tolong jelaskan pada ibuku bahwa kita bukan..."

"Wah, namamu Cindy ya?" Serin langsung menyambar tangan Cindy dengan antusias berlebihan. "Aku Serin, mama Kevin! Kamu bisa panggil aku Mama Serin saja!"

Cindy mengerutkan kening, masih setengah sadar. Matanya yang berwarna karamel mencari Kevin dengan panik. "Kevin...?"

"Bu, tolong dengarkan dulu..." Kevin mencoba menyela.

Tapi Serin sudah duduk di tepi tempat tidur, memegang kedua tangan Cindy. "Cindy sayang, sudah berapa lama kalian pacaran? Kenapa Kevin tidak pernah bilang-bilang ke Ibu?"

Cindy tersentak, wajahnya langsung berubah merah padam. "Pa-pacaran? Bukan! Kami hanya tetangga!" Suaranya melengking tidak wajar.

"Ah, jangan malu-malu" Serin mengedipkan mata. "Ibu lihat sendiri tadi kamu tidur nyenyak di kamar Kevin. Kalau bukan pacar, mana mungkin?"

Kevin menarik napas dalam. Ini mimpi buruk yang menjadi kenyataan. "Ibu, dia cuma kelelahan setelah masak untuk kita. Aku minta dia istirahat sebentar."

Tapi Serin hanya tertawa kecil. "Anak Ibu ini, sok jaim saja. Dulu waktu kecil kan suka bilang mau cari istri cantik seperti mama?"

"BU!" Kevin berteriak, wajahnya merah membara. "Jangan ngomong yang aneh-aneh!"

Cindy yang mendengar itu malah semakin salah tingkah. Jari-jarinya yang ramai memilin ujung selimut. "Aku... aku harus pulang dulu..."

"Jangan dong!" Serin dengan sigar menyekap Cindy dalam pelukan. "Kamu harus cerita semua ke Ibu! Kevin di sekolah gimana? Suka bikin kesal nggak?"

"Bu, jangan memaksa dia!" Kevin mencoba menarik lengan ibunya.

Tapi Cindy justru menjawab dengan suara kecil. "Dia... dia baik. Hanya saja agak pemalu..."

Serin langsung berseri-seri. "Tuh kan! Kamu saja yang bilang dia baik!" Tangannya menepuk-nepuk bahu Cindy dengan bangga.

Kevin menggeleng putus asa. Pertahanan Cindy terlalu lemah. Dia harus mengambil alih situasi ini.

"Ibu, dengarkan baik-baik." Kevin menatap ibunya dengan serius. "Cindy memang sering bantu aku masak karena aku tidak bisa. Tapi kami hanya teman. Titik."

Serin mengerutkan hidung. "Kalau cuma tetangga biasa, mana mungkin dia mau masuk kamarmu?"

"Aku yang minta dia sembunyi di sini karena Ibu datang tiba-tiba!" bantah Kevin.

Cindy mengangguk cepat. "Benar, Bu Serin. Kevin hanya tidak ingin ada kesalahpahaman..."

Tapi Serin sudah mengambil foto mereka berdua dengan ponsel. "Aduh, cocok banget kalian berdua! Ibu jadi ingin segera punya cucu!"

"BU!!" Kevin dan Cindy berteriak bersamaan, wajah mereka sama-sama merah seperti kepiting rebus.

Cindy langsung melompat dari tempat tidur. "Aku... aku benar-benar harus pulang sekarang!" Dia hampir tersandung karpet dalam kepanikannya.

Kevin menahan ibunya yang mencoba mengejar. "Biarkan dia pergi, Bu!"

Tapi Serin malah tertawa riang. "Jangan malu-malu gitu dong! Nanti Ibu kirimkan foto kalian ke ayahmu ya!"

Cindy yang mendengar itu langsung berlari keluar seperti dikejar setan, meninggalkan sepatunya yang terlepas di depan pintu.

Kevin menatap ibunya dengan wajah lelah. "Lihat apa yang Ibu lakukan..."

"Ah, masa muda..." Serin menghela napas dramatis. "Jangan marah, Nak. Ibu hanya senang kamu akhirnya punya teman dekat."

Kevin menggosok pelipisnya yang mulai berdenyut. "Dia hanya tetangga yang baik hati, Bu. Tolong jangan dibesar-besarkan."

Tapi senyum Serin tidak pudar. "Ibu tahu kamu menyukainya. Itu tertulis jelas di wajahmu setiap kali memandangnya."

Kevin tercekat. Apakah benar perasaannya begitu transparan?

"Tidak perlu buru-buru, Nak." Serin tiba-tiba berubah menjadi bijaksana. "Tapi jangan sampai melewatkan orang yang tulus menyayangimu."

Kevin tidak bisa menjawab. Pikirannya kembali ke Cindy yang selalu dengan sabar memasak untuknya, membersihkan apartemennya, dan tersenyum manis setiap kali mereka bertemu.

Mungkin... hanya mungkin... ada benarnya juga kata-kata ibunya.

Tapi untuk saat ini, yang dia butuhkan adalah menyelamatkan sisa harga dirinya. "Ibu, tolong hapus foto tadi."

"Ah, tidak mungkin!" Serin tertawa sambil berlari ke ruang tamu. "Ini akan jadi kenangan berharga!"

Kevin menghela napas panjang. Hari ini benar-benar hari yang melelahkan. Dan dia belum sempat meminta maaf pada Cindy...

Dari jendela, dia melihat Cindy sedang berjalan cepat ke apartemennya sambil menutupi wajah yang masih merah dengan kedua tangan. Kevin tersenyum kecil. Besok akan menjadi hari yang menarik.

1
CALESSYAA
Ditunggu updatenya thorr!!
CALESSYAA
Pertama kalinya!?/Hey/
Azαzel
Ceritanya menggambarkan perubahan positif pada Kevin berkat pola makan teratur yg disediakan Cindy, meskipun Kevin enggan mengakuinya. Aww mereka berdua lucu banget thorr><
Mas Finn
uishh
Mas Finn
waduh mas kepin ngegas
MONALISA
terkejoet akunih bang!😙
MONALISA
memang harus sadar diri.. gaboleh ngerepotin orang terus
MONALISA
siap2 aja renda ketemu bidadari/Scream/
MONALISA
co cweett banget
Mas Finn
Cindy si wanita mahal ni ceritanya
Mas Finn
yapasti ada udang dibalik batu yagesya😝
Mas Finn
Siap bukkk/Bye-Bye/
Mas Finn
Terpanah nih mas kepin kitaa akwkw/Scream/
Cuaksss
Go kevinn!! tenangin malaikat kita/Panic/
Cuaksss
aihh bisa ae cindyy😘
Cuaksss
sedihnyoo, Semangat buat para cowo yg ketolak🫡
Cuaksss
modus😒
Cuaksss
Bukain dong kevvv
Cuaksss
GENDONG! GENDONG!!/Applaud//Curse/
Cuaksss
ringan apa rigan tuh/Frown/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!