seorang wanita misterius yang penuh ambisi dan kegilaan akan teknologi demi mencari jejak orang tercintanya hingga hal terduga terjadi menghidupkan jiwanya yang hilang ditelan kegelapan.
Pelatihan hidup dengan penuh tekanan dan kejamnya dunia, dia menjadi wanita yang kejam dan hidup penuh sandiwara dalam menghadapi orang-orang yang penuh topeng permainan.
Yuk baca karyaku, mohon dukungannya yah 🤗🥰
Terimakasih🤗☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khoerun Nisa14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penjemputan Abella
Kenzi yang melangkah menuju keberadaan Abella yang di kamar, membuat ia bergegas menjumpai untuk melihat kondisinya. Abella yang berpura-pura tertidur di ranjang Sandi mendengar suara langkah kaki setelah menghubungi Xmey-mey untuk menjemput dirinya. Langkah demi langkah suara itu semakin dekat hingga suara itu terhenti, Abella yang merasakan seseorang yang berdiri di sampingnya membuat ia semakin waspada akan apa yang ia lakukan atas permainan mereka selanjutnya. Abella yang berusaha menata dan menahan rasa amarahnya itu hanya bisa diam menunggu waktu yang tepat untuk membalasnya.
“Apa tertariknya wanita ini! Dia hanya penipu yang menumpang dan merebut apa yang ingin jadi milikku! Ucap Valeria yang ternyata sudah berada di samping ranjang Abella dengan tatapan yang tajam penuh kebencian terhadap Abella yang tertidur di ranjang Sandi. Abella yang mendengar itu membuatnya terkejut dalam batinnya.Tiba-tiba Abella merasakan sesuatu yang ingin menancap di lengannya, dengan refleksnya tubuh Abella langsung bangun memegang tangan Valeria yang ternyata ia ingin menyuntikkan sesuatu di tubuh Abella, Valeria yang melihat pergerakan spontan Abella langsung ingin menyerangnya tetapi Abella dengan Sergap langsung melilit tubuh Valeria dengan menguncinya.
“Sial! Ternyata dia ahli bela diri juga! Bagaimana bisa aku kalah darinya! Ucap Valeria dalam batinnya dengan keadaan tubuh yang terkunci oleh Abella.
“Lepaskan! Ingatlah posisimu bodoh! Serunya dengan kesal, Abella pun melepaskannya hingga Valeria pergi begitu saja dengan muka yang marah.
Valeria Mengantongkan kembali suntikan itu, di tengah perjalanannya dia bertemu Kenzi yang sedang membawa makanan untuk Abella, Kenzi yang menatap ekspresi marah Valeria, ia hanya melewati Kenzi tanpa menyapa membuat Kenzi bertanya-tanya apa yang telah terjadi terhadapnya setelah menjenguk Abella.
“Kau baik-baik saja? Seru Kenzi melangkah ke arahnya.
“Ada apa dengannya? Tanya Kenzi sambil mengambil kursi, dan duduk di sebelahnya sambil menaruh makanannya, Abella hanya diam memandangi pintu, menunggu Xmey-mey menjemputnya.
“Baiklah! Sekarang makanlah,.. Ucap Kenzi melihat Abella yang terus diam, tak ada reaksi atau respon apapun.
“Ada apa denganmu? aku bagaikan berbicara dengan patung! Ucap Kenzi yang mulai kesal dengan sikap Abella yang sangat dingin bagaikan batu.
“Aku telah menyelamatkanmu beberapa kali tetapi kau tak ada balasan untukku, Seandainya kau berikan senyumanmu itu sebagai bentuk terima kasihmu bisu! Seru Kenzi berdiri memandang Abella dengan nada keras sambil mencelanya tetapi Abella tetap diam tak terpengaruh dengan amarahnya.
Suara keras amarah Kenzi itu, membuat teman-temannya berdatangan ke kamarnya melihat situasi apa yang terjadi.
“Apa yang terjadi ken? Tanya Neji melihat Kenzi yang sedang mengatur emosinya
“Pergilah! Ucap pelannya sambil mengangkat tangan kanannya untuk mengisyaratkan pergi
Teman-temannya langsung menutup pintu, kembali bergegas pergi dengan melanjutkan merapikan barang-barang akibat badai yang menerjang. Beberapa menit kemudian, Kenzi berusaha menenangkan emosi dan pikirannya terhadap gadis yang ia cintainya.
“Sudah saatnya! Ucap dalam batin Abella yang masih dalam keadaan diam tak bergerak hanya memandangi pintu. Setelah tenang, Kenzi duduk di samping Abella untuk meminta maaf terhadapnya.
“Maaf kan aku telah berkata kasar padamu! Ucap Kenzi dengan lembut, mendengar hal itu Abella langsung menatapnya sambil tersenyum tipis.
Melihat senyuman itu sontak membuat Kenzi tersenyum bahagia, melihat betapa cantiknya Abella tersenyum di depannya.
“Sekarang makanlah! Ucapnya sambil mengambil salad buah dan ingin menyuapinya, tetapi tangan Abella langsung mengambil alih untuk memakan sendiri. Kenzi hanya memandanginya ketika dia makan buah itu dengan tenang, hingga ia masih penasaran dengan namanya.
“Ngomong-ngomong kau sudah lama di sini, apakah kau masih tak mengingat siapa kamu? Tanyanya dengan penasaran.
Mendengar hal itu, membuat dirinya terhenti untuk memakannya, ketika Abella ingin mengucapkan namanya tiba-tiba Luichan datang membuka pintunya tiba-tiba.
“Ken! Gawat! Ada yang datang! Serunya dengan cemas
“Aturlah! Buat taktik untuk menutupinya? Suruh Valeria mencari tahu detail orangnya. Ucap Kenzi yang mulai khawatir akan terbongkarnya rahasia.
“Semuanya telah kami cabut semua! Kami belum memasang dan menghubungkan ulang ke komputer! Jelas Luichan
“Berpura-puralah untuk bersikap normal seperti orang biasa saja! Ucapnya kemudian tiba-tiba Neji menyusulnya.
“Dia ingin berbicara denganmu! Ucap Neji menyela pembicaraannya
“Aku? Baiklah... Ucapnya sambil berdiri dan pergi bersama dengan temannya, Abella pun mengikutinya dari belakang membuat Kenzi terheran-heran.
“Kau ikut juga? Istirahatlah... Ucap Kenzi melihat Abella mengikutinya dari belakang.
Melihat Abella yang terus mengikutinya, Kenzi pun geram. Kenzi spontan mengajak Abella kembali ke kamarnya dengan paksa karena Kenzi khawatir dengan rahasianya yang terungkap dan tak ingin Abella mengetahui pembicaraannya.
“Kalian pergi dululah sebentar.. Ucap Kenzi kepada temannya sambil memegang lengan Abella mengajak paksa ke kamarnya kembali tetapi Abella menepisnya.
“Jangan kau sentuh diriku, kau tak ada hak untukku! Ucap Abella membuka suaranya menghadap ke wajah Kenzi, Kenzi pun terkejut hingga tercengang nyatanya wanita yang selama ini ia cintai tidaklah bisu, Kenzi yang terdiam menatap Abella seperti dirinya dibodohi olehnya.
“Berapa banyak uang yang kau Hambur-hamburkan untuk balas dendammu? Apakah sekarang kau puas? Bisik Abella ke telinga Kenzi, mendengar bisikan itu sontak membuat Kenzi kaget.
“Kau, Kau... wanita licik! Beraninya kau membodohi ku! Ucap Kenzi dengan senyum seram yang ingin menerjang mangsa akan amarahnya.
“Tarik ucapanmu! Kau selalu mengklaim diriku bisu, maka aku akan lakukan sesuai klaimmu! Seru Abella dengan menyodorkan jari tengah nya ke dada Kenzi yang kemudian ia langsung pergi meninggalkannya
“Tunggu! Mengapa kau buka suaramu sekarang! Tanya Kenzi
“Aku telah di jemput, karena kau telah menyelamatkanmu, kau tak usah khawatir dengan keberadaan mu, aku akan merahasiakannya. Jelas Abella dengan menghentikan langkahnya melirik ke Kenzi
“Kau akan pergi? Ucapnya melangkah pelan sambil mengambil kalung yang ada di kotak hitam di sakunya menuju ke Abella, Kenzi memasangkan kalungnya ke leher Abella, membuat Abella terkejut melihat tingkah Kenzi kepadanya.
“Kita akan berpisah, berharap suatu saat nanti kita di pertemukan kembali. Jagalah kalung ini untukku! Ucap Kenzi melihat Abella untuk terakhir kalinya, Abella pun langsung bergegas menghindari perasaan belas kasih terhadapnya hingga sampailah Abella di ruang tamunya bertemu Xmey-mey.
“Kau baik-baik saja kah? Seru Xmey-mey sambil berdiri melihat Abella yang menghampiri.
“Kau mengenalnya? Ucap Neji menengok ke belakang dengan terheran melihat pemuda di depannya tiba-tiba berdiri ketika Abella datang.
“Iya! Aku kan membawanya! Seru Xmey-mey
“Hah? Bukankah kau mencari Kenzi? Seru Neji dengan kebingungan.
“Marilah kita pergi.. Ucap Abella setelah berada di samping Xmey-mey.
“Di mana Kenzi? Tanya Xmey-mey sambil melihat-lihat di sekitar.
“Dia.... kau ternyata bisa bicara?! tanya Luichan dengan kaget melihat Abella berbicara dengan lancar begitu juga dengan Sandi dan Neji yang ikut terkejut melihatnya.
“Biarlah ayo kita pergi! Ucap Abella sambil mengabaikan pertanyaan Luichan
“Baiklah, ayo! Ucap Xmey-mey yang juga merasa heran melihat ekspresi mereka yang berubah ketika Abella membuka pembicaraannya.
“Terima kasih telah merawatnya! Ucap Xmey-mey sambil membungkukkan badannya sebagai bentuk rasa hormat dan terima kasihnya telah merawat Abella. Xmey-mey langsung bergegas pergi meninggalkannya dan menyusul Abella yang telah mendahului pergi menuju mobil.
“Apa yang terjadi dengan mereka? Tanya Xmey-mey setelah memasuki mobil sambil memasang sabuk pengamannya dengan memandang Abella dengan penasaran.
“Mereka mengira aku bisu, pastinya ia terkejut melihatku berbicara di depanmu. jelasnya
“Hahaha selama ini kau tak pernah berkomunikasi dengannya? Ucap Xmey-mey yang tertawa membayangkan wajah mereka yang terheran-heran.
"Yah begitulah... singkatnya kemudian Xmey-mey menyalakan mobilnya sambil tertawa
“Apakah kau sesenang itu? Ucap Abella melihat Xmey-mey yang terus tersenyum lebar
“Bukan begitu! Tak sangka saja, kau yang biasanya cepat berbaur dan sekarang kau jadi sedingin itu! tapi itu memang layak ,.. Jelas Xmey-mey sambil memutar balikan mobilnya.
“Darimana kau dapat kalung itu? apa itu dari Kenzi? Tanya Xmey-mey yang dari tadi penasaran dengan kalung yang di pakainya saat baru bertemu.
“Iya! Ucapnya sambil melihat liontin kalungnya.
“Tapi ingat kau masih berstatus istri tak baik menerima pemberian laki-laki lain apalagi kau masih pada masa duka sekarang! Ucap Xmey-mey seketika wajahnya berubah dengan kesal mengetahui kalung itu dari Kenzi.
Mendengar hal itu, Abella melepaskan kalungnya dan memperhatikan liontin giok yang bikin mengagumkan ukirannya, Abella terus menatap tajam mengelus-elus liontinnya dan membalik-balikkan dengan penasaran. Membuat Xmey-mey tambah kesal terhadapnya melihat Abella yang menyukai kalung pemberian Kenzi itu.
“Bukankah kalung ini sangat istimewa? Memiliki arti yang sembunyi, apa kau bisa membacanya? tanya Abella sambil memperlihatkan liontinnya.
“Tatapanlah yang tajam-tajam sampai kau menemukan arti yang sembunyi itu! Cethusnya dengan kesal.
“Kau kenapa sih! Aku juga telah mengetahuinya! Aku ingin mengujimu seberapa jauh kecerdasanmu menemukan apa yang ada di dalam liontin giok ini! Jelasnya melihat wajah Xmey-mey yang tak enak di pandang dengan respon jawabannya yang bikin Abella kesal juga.
“Nih! Simpanlah kalung ini untukku sampai aku membutuhkan untuk ambisiku! Kau tak perlu cemberut lagi padaku! Jelasnya sambil menaruh kalung di laci dashboard.
“Kenapa gak pakai mobil modif ku? Tanya Abella melihat ke belakang mobilnya yang tiada tempat untuk tidur yang nyaman, dan kulkas mini yang tersedia banyak makanan serta plafon yang menyejukkan mata.
“Mobil modifikasi mu aku berikan untuk tempat tinggal sementara martin dan ling-ling karena badai yang menghantam tadi! Jangan salahkan aku, cuaca yang tiba-tiba menyerang keputusan harus cepat, aku tak mungkin menelantarkan mereka dengan keadaan asing setelah aku meninggalkannya kan? Jelas Xmey-mey memandang Abella sekilas sambil memantau keadaan depan jalan mengendarai dengan tenang.
“Mereka telah menceritakan semua misinya kepadamu? Tanya balik Abella memastikannya.
“Iya! Tapi yang aku penasaran seberapa besar kedekatanmu terhadapnya? Ketika aku memperhatikan mereka, mereka sepertinya menjalankan misinya tak ada beban seperti hanya main-main saja mereka hanya menjawab iya, iya, iya, iya ketika aku memberikan perintahnya tanpa membantahnya itulah aku menyukainya! Yang lebih suka aku dari mereka ketika aku memerintahkan dengan kesalahan, mereka malah memperbaikinya tanpa membantahku, bukankan itu membuatku malu? Mereka seolah-olah lebih mengetahui daripada diriku. Jelas Xmey-mey panjang lebar mengenai tim Calypso.
“Pantas saja! Kau rela menyerahkan mobil modif ku kepada mereka! Serunya
“Bukankah itu demi misimu juga! Itu akan mempermudah untuk memantau tim Kenzi juga! Jelasnya
“Baiklah! Ucap singkatnya
Beberapa menit kemudian, Abella yang merasa bosan mencari sesuatu yang dapat ia mainkan dengan jari-jemarinya, ataupun sesuatu yang dapat di makan untuk menghilangkan rasa yang tiba-tiba datang tak beraturan.
“Apa yang kau cari,..? Ucap Xmey-mey melihat Abella membuka laci dan melihat ke belakang dan ke atas sambil tangannya menggeledah ke sela-sela pintu dan depan kaca mobil.
“Kau dapat ini darimana? Ucap Abella menemukan daun lontar yang menyelinap di bawah tuas transmisi.
“Sebelum aku menjemputmu tiba-tiba saja, aku di hadang oleh seorang pemuda dengan menyodorkan daun kering itu sambil berkata : berikanlah kepada gadis yang akan kau bawa kembali. Ucapnya, kemudian ia langsung pergi begitu saja. Jelas Xmey-mey
“Jika ada yang memberikan ini kepadamu lagi, langsung lah kau beritahu aku. Seru Abella
“Apakah itu penting? Tanya Xmey-mey
“Yah Amat penting! Jadi Ingatlah apa yang kau remehkan bisa saja itu sangat berharga untukku seperti daun lontar ini yang kau abaikan jika aku tak menemukannya! Jelas Abella yang tiba-tiba Marah dengan Xmey-mey.
“Mengapa kau tiba-tiba marah kepadaku? Aku juga tak sengaja melakukannya! Apa kau tak memikirkan keadaanku! Timbal balik Xmey-mey yang juga ikut kesal terhadap Abella yang memarahinya.
Abella pun terdiam sambil berusaha menenangkan dirinya untuk tidak membalas dengan timpalan tajam terhadapnya, hingga mereka sepanjang jalan hanya di selimuti rasa diam dengan hati yang benturan serta memasang wajah seperti menelan Api.