BERAWAL DARI SALAH KIRIM NOMOR, BERAKHIR DI PELAMINAN?!
Demi tes kesetiaan pacar sahabatnya, Dara (22) nekat kirim foto seksi sambil ngajak "kawin". Sayangnya, nomor yang dia goda itu BUKAN nomor pacar sahabatnya, tapi Antonio (32), Oom-nya Acha yang dingin, mapan, tapi... diam-diam sudah lama suka sama Dara!
Dara kabur ke pelosok desa, tapi Nio justru mengejar. Dara mencoba membatalkan, tapi Nio justru malah semakin serius.
Mampukah Dara menolak Om-om yang terlalu tampan, terlalu dewasa, dan terlalu bucin karena salah chat darinya ini?
Novel komedi tentang cinta yang beda usia 10 tahun. Yuk, gas dibaca. Biar tahu keseruan hidup Dara-Nio yang serba gedabak-gedebuk ini 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ame_Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Insiden Kuah Seblak Lv 10
'Anjir, main gas pol aja si Oom. Tunangan jarak seminggu dari lamaran aja udah gedebak-gedebuk kami kemaren. Ini lagi acara nikahan. Enggak, enggak bisa gini nih. Gue harus tolak rencana dia.'
Nio menatapnya.
"Kenapa, sayang? Kamu enggak suka?" tanya Nio.
Dara mengangguk. Matanya sepenuhnya menatap pada sang calon suami.
"Gini ya, Om. Namanya acara pernikahan itu kan pasti butuh banyak persiapan. Enggak bisa mendadak jadi. Soalnya kita bukan Bandung Bondowoso yang bisa nyiapin 1000 candi dalam satu malam. Jadi, menurut gue---ehem, maksudnya menurut saya, jangan secepet itu, deh. Agak munduran." Dara menjelaskan.
Pria matang itu berpikir sejenak. Untuk acara akad, memang sudah disepakati akan diselenggarakan di rumah Dara. Jadi memang keluarga Dara lah yang akan pusing jika semua persiapannya serba mendadak.
Tapi, Nio bisa bantu, kok. Dia bisa saja menyiapkan semuanya. Tenda---karena Keluarga Dara tidak mau mengadakan akad nikah di gedung, katering, dan segalanya... Nio bisa siapkan semua. Keluarga Dara hanya tinggal menerima beresnya saja.
Tapi sebagai calon menantu yang baik... Nio tidak bisa memaksa melakukan semua sesuai keinginannya sendiri. Mungkin saja keluarga Dara ingin menyiapkan acara pernikahan ini sendiri, kan? dan kalau Nio terlalu ikut campur, takutnya mereka akan merasa tersinggung.
"Baiklah, kalau begitu bagaimana kalau dua minggu lagi?" tawar Nio.
Mata Dara menyipit.
'Dari seminggu mundur jadi dua minggu doang. Fix, emang kebelet kawin ini laki!'
Mereka terus debat masalah tanggal pernikahan itu, sampai akhirnya... Nio mengalah. Dia pun harus menerima keputusan Dara yang menginginkan pernikahan mereka dilaksanakan paling cepat satu bulan lagi.
***
"Cie, calon penganten. Masih ke kampus aja, Neng. Enggak dipingit emang?" goda Acha.
Hari ini mereka bertemu di kampus. Dara berniat meminta tanda tangan terakhir dari dosennya agar bisa mendaftarkan skripsinya untuk seminar hasil. Sayangnya, dosen tercintanya itu tidak hadir ke kampus dengan alasan sedang pergi ke luar kota. Itupun, Dara tahunya setelah sampai di kampus. Karena sebelumnya saat dia mengirim chat pada si dosen, tidak ada tanggapan sama sekali.
Dara menghela napas lelah.
"Pingin minta tanda tangan aja ribetnya minta ampun. Kayak ghoib banget tu dosen, ilang-ilangan mulu. Ntar ada yang bilang dia di gedung A, pas dikejar tahu-tahu udah pindah ke gedung C. Ada mobilnya di gedung C, eh ternyata yang bawa dosen lain. Susah banget nemuinnya. Ntar pas gue nikahan, tahu-tahu muncul aja dah tu si dosen." kesal Dara.
Acha terkekeh geli. Dia menunjukkan lembar persetujuan seminar hasil miliknya itu pada Dara
"Gue udah dapat tanda tangan dosen, dong. Udah bisa daftar seminar hasil, nih." pamernya.
Dara menatap lembar persetujuan itu dengan iri. Kapan, ya, dirinya bisa nyusul seperti itu?
"Good luck, deh. Semoga kagak kena bantai sama dosen penguji pas seminar hasil nanti."
"Aamiin." jawab Acha.
Mereka memutuskan pergi ke warung seblak langganan mereka. Seperti biasa, Dara memesan seblak level 10. Sedangkan Acha memesan seblak level 5.
"Bukannya waktu acara tunangan, lo bilang perut lo sakit gara-gara makan seblak kemarennya? kok masih berani makan seblak level 10?"
Dara hanya menoleh santai ke arah temannya saat mendengar pertanyaan itu.
"Gampang. Gue kan enggak ada rencana apa-apa juga habis ini. Langsung cusss balik ke rumah. Kalau sakit perut, ya tinggal ke wc." jawabnya.
Acha menggeleng-gelengkan kepala. Sahabatnya ini memang benar-benar suka pedas. Dia bahkan tak sayang pada lambungnya asal bisa makan pedas semaunya.
Pesanan mereka sampai, dan mereka pun segera makan.
Dara makan dengan lahap, meski wajahnya jadi memerah dan hidungnya pun ikutan meler. Rasa pedas dan gurih dari seblak membuat pusing di kepalanya akibat ajuan seminar hasil yang tak kunjung ditandatangani langsung hilang begitu saja.
Saat sedang asik-asiknya makan, mata Dara melirik tak sengaja ke arah pintu masuk. Sesosok pria berjas mahal baru saja masuk ke dalam warung ini. Dia merasa kenal dengan pria itu. Dara pun menyenggol pelan siku sahabatnya.
"Cha, kok tu orang mirip si Anto, ya?" tanya Dara.
Soalnya, mata Dara sebenarnya minus. Dia jadi tidak bisa melihat dengan jelas wajah seseorang jika sudah pada jarak tertentu.
Bukannya melihat ke arah yang Dara tunjuk, Acha malah menatap sahabatnya dengan bingung.
"Anto? Anto siapa?" tanya Acha balik.
Dara berdecak.
"Anto, loh. Oom lo. Antonio kan namanya?"
Mendengar itu, Acha pun jadi ngakak.
"Nama sebagus itu di panggil Anto, dong. Panggilannya Nio, weh." jelas Acha.
Dara mengibaskan tangannya dengan santai.
"Ah, sama aja itu. Kecuali kalau gue panggil dia Safrie, nah itumah cowoknya Jule." jawabnya.
Acha ngikik mendengar celotehan absurd dari sahabatnya. Lagian, bagaimana bisa Antonio dipanggil Safrie? ada-ada saja.
Kini matanya beralih menatap arah yang Dara sebutkan. Begitu melihat sosok yang Dara sebut sebagai Antonio, Acha pun langsung melotot dengan spontan.
Buak!
"Bambang, itu mah Oom gue beneran, anjir!" kata Acha, menepuk keras punggung Dara.
Dara yang sedang menyeruput kuah pedas dari seblaknya langsung terbatuk. Rasa pedas dari seblak itu seolah naik ke hidungnya. Iya, dia tersedak karena kaget.
'Kampret banget si Acha, ih. Hidung gue jadi pedes, woi!' batinnya, ngenes.
***
Jangan lupa tinggalkan like, komen, dan subscribe ya cinta ❤😘
Tungguin bab selanjutnya, ya. Maksa! Wkwkwk.
Acha bakal punya adekkk🤣
ayook, antonio gpl kejar target, biar cpt dapet dollar..
btw, Dar kuatin punggung lu aja ya, pria umur segitu masih ke itung muda. 🤣