NovelToon NovelToon
Transmigrasi Calon Ibu Muda

Transmigrasi Calon Ibu Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Sistem
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Q Lembayun

Tamara adalah seorang wanita muda yang independen dan mandiri. Ia bisa hidup bahagia dan kaya tanpa dukungan seorang laki-laki. Ia juga membenci anak-anak karena menurutnya mereka merepotkan dan rewel.
akan tetapi takdir membuatnya harus mencicipi kehidupan yang paling ia benci yaitu bertransmigrasi menjadi seorang ibu muda dari anak yang bernasib malang...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Q Lembayun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

keterampilan bertahan hidup

Dharma mendekat satu langkah untuk memastikan apakah kakak iparnya masih marah padanya atau tidak. Ia masih tak percaya bahwa Tamara akan berpura-pura tak mengenalnya. Apakah kesalahannya membiarkan Tamara pergi dari rumah dinas membuat Tamara sangat membencinya hingga tak ingin mengenalnya lagi. Ataukah karena Tamara sudah memulai hidup baru sehingga ia tak ingin berhubungan dengan segala hal yang menyangkut masa lalunya.

Saat menunggu Tamara di luar toilet sebelumnya, Dharma memiliki banyak pikiran buruk yang membuatnya takut untuk memulai percakapan dengan kakak iparnya itu. Akan tetapi respon Tamara yang bertanya tentang siapa dirinya benar-benar di luar perkiraannya. Hal tersebut membuat Dharma bingung dan terdiam untuk beberapa saat karena ia tak tahu harus memulai percakapan dari mana.

"Kakak ipar..." ucap Dharma lirih.

Mendengar panggilan itu lagi Tamara menjadi tegang untuk sementara. Ia awalnya berpikir bahwa laki-laki ini adalah laki-laki asing yang mencoba mendekat padanya. Akan tetapi siapa yang menyangka bahwa sepertinya laki-laki di depannya ini mengenal pemilik tubuh ini. Hal tersebut membuat Tamara sedikit waspada mengingat bahwa ia tak memiliki ataupun mewarisi ingatan dari pemilik tubuh ini. Jadi ia tak tahu persis seperti apa jalan hidup Tamara yang sebenarnya selain beberapa deskripsi dari sistem lobak.

Saat Tamara terdiam untuk beberapa saat, ia memikirkan bagaimana mencari alasan yang tepat mengenai situasinya saat ini. Karena bagaimanapun ia benar-benar tak memiliki gambaran seperti apa Tamara saat bergaul dengan orang-orang di sekitarnya. Akan tetapi sebelum ia bersuara, terdengar suara benturan dari lutut laki-laki itu yang menjatuhkan diri sambil memohon dengan wajah yang memelas.

"Kakak ipar apakah kamu marah padaku karena tidak menahan mu saat pergi dari rumah dinas?"

"I-iya."

Mendengar hal itu Dharma langsung berlutut lebih keras dan menangis dengan sedih, walaupun sebenarnya dapat dilihat bahwa tidak ada air mata di pelupuk matanya. Akan tetapi ekspresi sedihnya cukup meyakinkan,  apalagi ditambah dengan suaranya yang merengek membuat Tamara sedikit kasihan padanya.

Akan tetapi rasa kasihan dalam diri Tamara perlahan hilang saat Dharma memeluk kakinya dan merengek lebih keras. Hal tersebut membuat Tamara panik dan malu mengingat beberapa orang mulai memperhatikan mereka.

"Heh lepaskan kaki ku. Kamu mau membuat ku malu..."

"Tidak! Kakak ipar belum memaafkan ku, aku tidak akan melepaskan mu lagi hwaaaaa."

Suara tangisan Dharma menjadi lebih keras, jika orang-orang boleh menebak pekerjaan Dharma, mereka mungkin tidak akan menyangka bahwa orang yang menangis dan merengek ini adalah seorang tentara elit yang terbiasa menangani kasus penting dan mematikan.

Tangisan Dharma telah berhasil membuat banyak orang mulai berbisik menebak-nebak hubungan mereka. Tamara yang tak pernah merasakan momen memalukan seperti ini pun langsung menepuk kepala Dharma dengan 'pelan' sambil mengatakan bahwa ia memaafkannya.

"Iya, iya. Aku memaafkan mu, sekarang bangun dan jangan buat aku malu. Kalau tidak aku akan mencincang mu karena membuatku malu di depan umum."

Mendengar ancaman Tamara, Dharma pun bangun dan menghapus air matanya yang tidak ada itu. Lalu tersenyum sumringah seorang ia bukan orang menangis sebelumnya.

"Benarkah kamu memaafkan ku? Benarkah? Benarkah? Yesss aku selamat."

Dharma langsung mengeluarkan handphone nya dan menulis secara detail. Jam 10.27 di toko k*****, aku bertemu dengan kakak ipar dan berlutut padanya. Aku menangis dengan sangat keras dan memohon maaf padanya. Setelah itu Kakak ipar mengusap kepalaku dan memaafkan ku.

Dharma menulis itu sebagai bukti yang akan ia tunjukkan pada Vin, untuk berjaga-jaga agar Vin tak menjadikannya pelampiasan emosi di masa depan karena tidak menahan Tamara saat meninggalkan rumah dinas sebelumnya. Ini akan ia jadikan bukti agar ia tak menjadi Samsat hidup untuk kakaknya itu. Apapun akan ia lakukan termasuk berlutut menangis dan menghilangkan harga dirinya sebagai seorang tentara elit.

Satu kecemasan Dharma telah hilang, tapi ada satu kecemasan lagi yang belum terselesaikan yaitu perut buncit milik kakak iparnya. Dari ukuran perut wanita hamil pada umumnya sepertinya tak marah sebentar lagi akan melahirkan. Akan tetapi ia ingat dengan benar bahwa Tamara meninggalkan rumah dinas setidaknya 7 sampai 6 bulan yang lalu. Tersebut membuat Dharma kembali berspekulasi bahwa kemungkinan besar anak yang dikandung oleh kakak iparnya ini adalah milik Vin dan bukan milik laki-laki yang menggendong Dave saat ini.

"Kakak ipar, kamu... kamu sedang hamil. Apakah itu anak dari Vin atau..." ucap Dharma sambil memicingkan matanya ke arah Adam dengan tatapan benci.

Tamara tahu bahwa laki-laki di depannya ini salah paham terkait hubungannya dengan Adam. Akan tetapi Tamara tak tahu bagaimana menjawab pertanyaan ini, ia tak mau melakukan percakapan lebih banyak dengan laki-laki di depannya. Apalagi saat ini Tamara tak memiliki ingatan sedikitpun terkait hubungan pemilik tubuh ini dengan orang-orang di sekitarnya. Tamara takut ia akan melakukan sesuatu ataupun mengatakan sesuatu yang salah dan tak sesuai dengan kepribadian pemilik aslinya.

Sistem lobak yang melihat tuan rumahnya tersudut pun langsung mendekat untuk menolong. Sistem itu awalnya hanya mengikuti lari jarak jauh mengingat Tamara yang terlalu galak sehingga ia tak berani untuk terlalu dekat. Akan tetapi saat ini Tamara terlihat kebingungan saat melihat orang yang ternyata mengenal pemilik tubuh sebelumnya. Jadi mau tak mau ia pun mendekat untuk memberikan beberapa solusi agar Tamara dapat keluar dari masalah ini.

Sistem lobak [tuan rumah tenanglah dia bukan orang jahat. Menurut deskripsi buku laki-laki ini merupakan salah satu anggota tentara elit rekan kerja milik Vin]

Tamara [aku tau, tapi bagaimana menanggapinya. Laki-laki ini sepertinya sangat mengenal pemilik tubuh sebelumnya. Aku takut melakukan tindakan yang salah sehingga dia mengenali bahwa pemilik tubuh telah merubah jiwanya]

Sistem lobak [kalau itu tuan rumah bisa memikirkan caranya. Tapi kalau Tuan rumah mau sistem sebenarnya memiliki toko keterampilan yang dapat Tuan Rumah beli untuk meningkat skill bertahan hidup. Hanya saja Tuan rumah baru menyelesaikan satu misi dan memiliki uang 50.000 saja. Sedangkan untuk membuka tokonya saja membutuhkan uang setidaknya 10 juta]

Mendengar hal itu Tamara merasa kesal. Poinnya perlu ia kumpulkan terlalu banyak dan ia membutuhkan poin itu segera.

Tamara [apakah aku bisa berhutang?]

Sistem lobak [bisa, hanya saja bunga 5% untuk tiga bulan. Apakah Tuan rumah tertarik]

Tamara [aku pikir kalian hanya berdagang, tapi ternyata kalian merangkap menjadi rentenir. Aku tidak peduli berapa bunganya, yang aku butuhkan sekarang adalah skill bertahan hidup]

Setelah itu Tamara pun melihat beberapa tulisan hologram yang menampilkan beberapa gambar skill keterampilan bertahan hidup. Tanpa pikir panjang Tamara pun langsung mengklik satu keterampilan yang paling ia butuhkan saat ini yaitu keterampilan 'menangis'.

Tamara ingat saat ia bertemu dengan pemilik tubuh sebelumnya bahwa wanita itu adalah wanita yang sedikit pengecut, mudah menangis dan lemah secara mental. Jadi Tamara berpikir bahwa tangisan akan membuat ia terlepas dari semua pertanyaan yang akan diajukan oleh laki-laki yang ada di depannya.

Tak lama mata tak marah pun berkaca-kaca dan akhirnya ia pun mengeluarkan air mata. Hal tersebut membuat Dharma kaget dan panik. Ia hanya ingin menanyakan terkait kejelasan bayi yang ada di dalam kandungan kakak iparnya. Akan tetapi ia tidak menyangka bahwa hal tersebut akan memicu pergolakan emosi dari Tamara.

"Kakak ipar, kenapa kamu menangis. Apakah aku menanyakan hal yang salah? Kakak ipar... maafkan aku karena menanyakan hal yang tidak sopan. Kakak ipar tenanglah, aku tidak akan bertanya lagi. Kakak ipar berhentilah menangis."

Dharma menjadi panik dan berusaha untuk menghibur Tamara. Akan tetapi wanita itu justru menangis lebih keras dan suaranya terdengar begitu menyedihkan. Apalagi ditambah dengan keadaannya yang sedang hamil besar hal tersebut membuat simpati dari Dharma naik berkali-kali lipat.

Tamara senang karena laki-laki ini telah menyerah menanyakan apapun padanya. Akan tetapi keterampilan ini sepertinya terlalu kuat hingga ia bahkan tak bisa berhenti untuk menangis dan justru menangis lebih keras. Saat Tamara ingin bertanya pada sistem lobak terkait bagaimana cara menghentikan skill ini, iya tiba-tiba mendengar peringatan dari sistem lobak yang membuatnya kaget.

Sistem lobak [kondisi jiwa tidak stabil. Keterampilan yang digunakan terlalu kuat dan tidak dapat ditanggung oleh tubuh. Untuk menyelamatkan tubuh fisik maka tubuh akan diistirahatkan dalam waktu 3.... 2.... 1....]

Setelah itu penglihatan Tamara mulai kabur dan kepalanya merasa sedikit pusing. Hal terakhir yang ia lihat adalah laki-laki itu mendekat padanya dengan tatapan yang sangat panik dan khawatir. Saat penglihatan tak marah mulai benar-benar menghilang, laki-laki itu segera mendekapnya untuk mencegahnya jatuh ke lantai.

"Kakak ipar, apa yang terjadi padamu?!"

1
Travel Diaryska
up, semangat author ✨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!