NovelToon NovelToon
Restu Mertua

Restu Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Pelakor jahat
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: natural

"Ibu Ayah!”.
Seorang wanita cantik terisak melihat Ibu dan Ayahnya yang menjadi pusat perhatian orang-orang
Di tengah acara pesta ulang tahun sepasang suami istri paruh baya dengan rendahnya mengelap lantai di tengah kerumunan pesta, padahal pesta itu adalah pesta calon besan mereka.
.
.
Lily dan Roy sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan mereka selama 4 tahun, mereka hubungan mereka yang baik membuat kedua insan itu hendak melakukan hubungan lebih serius yaitu pernikahan
Tapi siapa sangka Ibu Roy tidak merestui mereka, karena latar belakang Lily yang hanya dari keluarga sederhana tidak seperti Roy yang memang dari kasta tinggi, segala cara Ibu Roy melakukan hal kezam untuk memisahkan dua orang itu
Hingga Lily akhirnya menyerah karena kedua orang tuanya, dia meninggalkan kesan kelam pada Roy dan keluarganya pergi dengan cara elegan membuat seorang pria dalam pesta itu tertarik kepadanya

.Guys yang ngerasa relate jangan lupa baca ya🥺☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Umur Lily baru saja menginjak usia 27 tahun usia yang sangat pas untuk menikah namun wanita itu malah putus dengan tunangannya saat mereka sudah berada di jenjang yang sangat serius, tentunya orang tua Lily sendiri menginginkan kebahagiaan untuk putri mereka dan tidak melulu bekerja setiap saat hanya untuk mereka

Hal ini tentu menjadi perbincangan bagi tetangga Lily yang tentunya gujingannya fokus pada Ibu Lily, sering kali para Ibu-ibu itu mempertanyakan Lily dan statusnya sebagai perawan tua

"Sudah ku duga". Lily menatap segemborolan ibu-ibu di pinggir jalan dengan penjual sayur "Pantas saja Ibu malas beli sayur di depan rumah, mereka toh"

Lily yang sedang mengemudikan mobil lantas memijit pelipisnya bagaimanapun ibunya adalah Ibu-ibu pada umumnya yang selalu kawatir saat anaknya tidak mencapai kesamaan dengan anak-anak sebaya lainnya

"Jika saja Ibu tidak berteman dengan orang-orang seperti mereka, dia pasti tidak akan menekan ku seperti kemarin!". Wanita itu berdecak kesal

Lily melajukan mobilnya sedikit lebih cepat menghindari tatapan orang-orang di sana, mata Ibu-ibu yang terkesan iri karena pencapaian wanita itu di dunia kerja karena anak mereka yang tidak mencapai hal sama seperti Lily

"Anak bu Ciara teh pintar udah kerja tapi jodohnya tidak ketemu-ketemu ya!". Ujar IBu-ibu melihat mobil yang di pakai Lily melaju dari belakang mereka "padahal teh.... cantik"

"Cantik pintar teh belum tentu jadi primadona, bukan bilang apa laki-laki mah lebih suka perempuan pintar yang suka di rumah aja"

"Iya anak bu Ciara itu mah lebih suka duduk di kantor temenin bos kerja, laki-laki mana yang tahan sama pasangan yang di kantor melulu"

"Hooh bener atuh, padahal mah tunangan kemarin teh udah kaya dia tuh pasti g tahan sama sikap neng Lily"

"Padahal mah perempuan g bisa terlalu kerja keras, toh kodratnya di dapur iyakan ibu-ibu"

"Iya bener tuh, anak saya yang seusia Lily mah udah punya anak dua"

Kira-kira begitulah obrolan dari para Ibu-ibu di sekitar rumah Lily yang membuat Ciara malas bergabung dengan orang di lingkungannya hal itu jugalah yang membuat Ciara sering menekan Lily untuk cepat menemukan pasangan, padahal mah mereka iri aja sama kemampuan Lily xixixi

Bukan hanya di komplek rumah Lilly nyatanya wanita itu juga sering jadi bahan gossip di kantor terutama bagi kaum hawa yang menginginkan kehidupan sempurna seperti Lily sebelum wanita itu putus dengan Roy

Memiliki kekasih mapan dan pekerjaan yang bagus sungguh impian yang sempurna untuk wanita seperti mereka

"Ck dia baru putus tapi sudah dapat posisi di samping pak Alex, dia pasti pakai guna-guna". Ujar mereka saat melihat Lily berjalan dengan anggun di lorong kantor "Sial kaki panjangnya membuat aku iri"

"Hmm aku juga"

Pada akhirnya mereka hanya mengagumi Lily di sela-sela hinaan mereka tidak ada yang benar-benar bisa menghina wanita itu karena Lily berada di atas karir mereka

"Ehhem"

Suara deheman pria membuat mereka menoleh, entah sejak kapan Alex dan George berada di sana pria itu menatap tajam mereka membuat mereka hanya bisa menunduk

"Aku tidak membayar kalian untuk bergossip seperti ini".

"Maaf pak". Ucap mereka sambil tetap menunduk

George dan Alex akhirnya pergi dari hadapan orang-orang itu menuju lantai atas di mana ruangan Alex berada, Lily sudah lebih dahulu berada di sana tampak merapikan ruangan pria itu. Alex dan Alderson memiliki sifat sama tidak suka jika sembarang orang memasuki ruangan mereka

Jadi saat pertama kali Lily menjabat sebagai sekertaris pria itu, Lily berinisiatif membersihkan ruangan pria itu setiap pagi

"Hmmm untung aku sudah membersihkannya kemarin, jadi aku hanya perlu menyusun barang-barang ini saja".

Lily mencepol rambutnya sangat tinggi menampakkan leher jenjangnya hal yang biasa dia lakukan saat melakukan kebersihan, hanya saja pagi itu dia sedikit terlambat hingga Alex datang di saat dia belum selesai

Drrrkk.

Pintu terbuka Alex bisa melihat Lily dari belakang dengan cahaya matahari yang masuk dari cela-cela gorden yang belum di buka tepat mengenai tubuh wanita itu

"Saya akan keluar dulu". Ujar George, dia yakin suasana akan canggung jika dia ikut kedalam sana jadi dia memutuskan untuk pergi memberi ruang untuk dua orang itu

"Jadi kau yang membersihkan ruangan ku?". Tanya Alex tidak tahu mencari topik apa, saat wanita itu berbalik dia bisa melihat jelas wajah cantik lily yang terterpa cahaya matahari pagi terlihat snagat cantik dengan kuli kuning langsatnya yang bersinar

"Umh yah... Anda sendiri tidak sukakan jika orang asing memasuki ruangan anda jadi saya berinisiatif sendiri". Ujar Lily

Ternyata dia sangat peka, tapi... Kenapa harus mencepol rambutnya tinggi begitu buat tidak fokus saja, bagaimana kalau orang lain melihatnya?. Alex mendekat pada wanita itu lalu menarik ikat rambut Lily membuat rambut panjang itu terurai dengan indah

"Apa yang anda lakukan?".

"Aku tidak suka dengan gaya rambut mu seperti itu, membuat ku sakit mata saja".

Mendengar hal itu Lily hanya bingung dia tidak ingin berdebat dengan Alex sekarang, karena paginya yang suram karena obrolan Ibu-ibu tadi pagi

"Ya baiklah saya akan mengingkatnya seperti biasa". Ujar Lily lalu meninggalkan pria itu membawa kain lap di tangannya keluar,

"Ada apa dengannya? Dia tampak tertekan". Alex bergumam sejenak setelah sendirian disana, pikirannya kembali bekerja bagaimana dia akan mendapatkan Lily wanita itu benar-benar dingin padanya

Saat George masuk kedalam ruangan pria itu menemukan Alex yang tampak berpikir keras di mejanya dan melihat Lily yang tadi keluar dari ruangan dengan wajah datar bisa dia pastikan jika mereka masih di tahap yang masih sangat formal

Hmm dia benar-benar tidak tahu cara mendekat wanita ya, selama ini wanitalah yang mendekati dia.... Kalau begini susah juga. "Tuan apa anda butuh sesutu?"

"Ah George sejak kapan kau ada di sana?". Tanya Alex baru menyadari keberadaan pria itu "huh kau tahu... Jadi aku itu sulit juga"

"Maksud anda mendekati Nona Lily?"

"Kau tahu?"

Orang tua anda juga seperti itu dulu. "Ku pikir anda tidak bisa mendekatinya dengan cara biasa, anda tahu jika dia baru putus dari tunangannya pastilah dia sedang mati rasa sekarang dan mungkin hari-hari berikutnya"

"Jadi aku harus bagaimana?"

"Anda mungkin harus sedikit memaksa tuan". Ucap George memberi sana, Alex langsung mengeryit yang dia tahu wanita itu tidak bisa di paksa

'Apa itu akan berhasil?"

"Tentu saja, umur Nona Lily sudah memasuki jenjang pernikahan dia pasti mendapat tekanan dari keluarga dan lingkungannya jika saja anda melakukan sedikit pendekatan pada keluarganya dengan cara yang baik Nona Lily akan ikut terdesak"

Alex terdiam sesaat dia teringat dengan liburannya di Bandung bersama keluarga Lily ternyata dia sudah selangkah lebih maju

"Begitu ya, baiklah...ide mu bagus juga"

1
iin marlina
Syukron kau Alex
maen" am hati perempuan
demi batu kali, kehilangan berlian
X'tine
jahat loe amber...!!!
Fadilah Azzahra
Lumayan
gaby
Jgn mudah jth cinta Lily, mending fokus sm karir biar pny kedudukan tinggi sehingga ga di anggap remeh lg. Jgn mau jd org terpandang hanya karena pny suami Bangsawan, ntar dkira benalu. Angkat derajat kluargamu, baru memikirkan pasangan.
gaby
Apakah Alex Cassanova thor??? Ko ayahnya bilang kalo Lily bukan seperti cwek2 yg biasa bermain dgn Alex. Brarti mendingan Roy kmana2 dong, walau Roy gampang di manipulatif, seenggaknya dia bkn pemain wanita. Bukankah di awal bab di sebutkan Alex adalah Tuan mudab yg dingin & sulit di dekati. Ko di bab ini seolah2 Alex cassanova. Mending Lily sm cwok lain aja yg brasal dr kalangan biasa jg. Drpd sm kalangan konglongmerat tp yg satu kluarganya jahat & satunya lg cassanova
gaby
Ko pulang, makanannya gimana???
natural: Di bungkus dong say...
total 1 replies
iin marlina
mantap Lily
iin marlina
kamu di pindah jadi asisten pribadi Alex nanti Ly
gaby
Alex ga pernah pacaran kayanya, makanya dia salah strategi. Ndeketin cwek dgn cara mengintimidasi menggunakan jabatan. Yg ada cwik cwik pada takut. /Facepalm//Facepalm/
gaby
Smangat ka upnya, jalan critanya dah bagus. Pertahankan & selesaikan sampai end, jgn hiatus di tengah jalan
natural: makasih ya buat support nya🥹
total 1 replies
iin marlina
sayang nya Alex tak suka ember pecah
lotus putih
natural: wkwkw woy😂
total 1 replies
iin marlina
bagus Lily
belum jadi besan sudah begitu, kasian ayah ibu
melow aku kalau sudah menyangkut orang tua
natural: lebih penting orang tua say...😁
total 1 replies
gaby
Critanya bagus. Semoga ga dihapus lg y seperti karya sblm nya
natural: iya kakak...❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!