Nyatanya, menikah dengan pria yang dicintai tak selamanya membuat Naomi bahagia. Baru beberapa bulan Naomi merasakan kebahagiaan menjalani biduk pernikahan dengan Gilang, badai besar datang menerpa rumah tangga mereka.
Melvina, adik ipar Naomi yang berstatus sebagai adik angkat Gilang, ternyata juga mencintai Gilang dan berusaha melakukan berbagai macam cara untuk memisahkan Naomi dan Gilang.
“Maaf, aku terpaksa harus menikahi Melvina menjadi istri keduaku untuk menyembuhkan rasa trauma di dalam hati Melvina.” Pernyataan Gilang malam itu berhasil membuat hati Naomi hancur berkeping-keping.
“Lebih baik aku pergi dari pada harus di madu dan merasakan sakit hati seumur hidup.” ~Naomi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPRT 13 - Belum Datang Bulan?
Semenjak mendengar pembatalan pernikahan oleh Ringgo hari itu, hidup Melvina semakin terlihat tidak baik-baik saja. Dia semakin frustrasi bahkan sulit tersentuh oleh siapa saja selain Mama Ruby dan Gilang. Sikap Melvina yang seperti itu pun berhasil membuat Naomi kembali menahan diri untuk tetap bersabar karena suaminya kembali memusatkan perhatiannya pada Melvina. Bahkan kini terjadi lebih sering dibandingkan hari sebelumnya.
“Mas, kamu jadikan ajak aku jalan-jalan minggu depan?” Tanya Naomi saja mereka sedang makan malam bersama. Satu minggu yang lalu Gilang memang pernah menjanjikan hal tersebut pada Naomi. Hingga Naomi memastikan janji Gilang itu saat ini.
Gilang menatap wajah Naomi dengan senyum yang menghiasi wajah tampannya. “Jadi, Sayang. Lagian gak ada alasan bagiku membatalkannya karena kita sama-sama libur minggu depan.”
Naomi senang sekali mendengarnya. Tadinya Naomi berpikir kalau Gilang bakalan membatalkannya demi menjaga Melvina. Ternyata kenyataannya tidak. Gilang masih menjaga perasaannya sebagai istri dengan baik.
Acara liburan yang akan mereka laksanakan minggu depan ingin Naomi pergunakan dengan baik untuk semakin mendekatkan hubungannya dengan Gilang. Apa lagi akhir-akhir ini Naomi merasa kalau hubungan mereka sedikit merenggang karena permasalahan Melvina.
Setelah mendapatkan kepastian dari Gilang saat itu, Naomi mulai mempersiapkan barang apa saja yang akan ia bawa liburan bersama Gilang. Tak lupa Naomi juga membawa beberapa gaun malam yang akan ia gunakan untuk menggoda Gilang nantinya. Ya, Naomi memang berniat membuat acara liburan mereka nanti terasa lebih manis dan romantis.
“Mas, jangan bilang rencana liburan kita sama mama kamu dulu, ya.” Pinta Naomi disela kegiatannya saat itu. Naomi berpikir kalau lebih baik mertuanya tahu di saat ia dan Gilang sudah berangkat saja. Karena entah mengapa Naomi yakin kalau rencana mereka bisa saja gagal kalau Mama Ruby mengetahuinya.
Gilang sebenarnya tidak sependapat dengan Naomi. Namun, dia berusaha untuk menerima permintaan Naomi dengan baik. Dia tidak memberitahu keberangkatannya dengan Naomi hingga akhirnya waktu keberangkatan mereka tiba.
Hati Naomi terasa bahagia sekali bisa menikmati waktu liburan berdua hanya bersama dengan Gilang. Meski tempat yang akan mereka kunjungi tidak terlalu jauh, tapi itu sudah cukup bagi Naomi untuk menikmati waktu bersama dengan Gilang.
“Mas, apa kamu bahagia bisa pergi liburan berdua denganku?” Tanya Naomi di perjalanan menuju sebuah daerah yang menjadi tempat tujuan mereka.
Gilang menoleh. Menatap wajah istri cantiknya dengan senyum. “Tentu saja aku bahagia, Sayang. Sudah lama juga kita gak menikmati waktu berdua seperti ini kan?”
Naomi mengangguk. Andai saja drama Melvina tidak muncul beberapa bulan belakangan ini, hubungannya dan Gilang pasti bakalan berjalan lebih romantis. Apa lagi Gilang sudah menyatakan cinta pada dirinya.
Karena terlalu bahagia dengan acara liburan mereka, membuat Naomi membagikan kebahagiaannya pada sahabatnya— Debby. Sebagai sepupu Gilang sekaligus sahabat baik Naomi, Debby tentu saja senang karena hubungan sepupu dan sahabatnya semakin terjalin romantis.
Setibanya di tempat yang mereka tuju, Naomi dan Gilang segera masuk ke dalam sebuah villa yang menjadi tempat penginapan mereka. Naomi menatap pemandangan di sekitar villa dengan senyum yang menghiasi wajah cantiknya. Suasana di sekitar villa yang nampak asri dengan pemandangan pepohonan membuat hati Naomi tenang saat melihatnya.
“Apa kamu menyukai tempat penginapan kita, Sayang?” Gilang memeluk tubuh Naomi dari belakang saat keduanya sudah masuk ke dalam villa. Entah mengapa sejak tadi Gilang rasanya ingin sekali menerkam istrinya itu hingga langsung mendekati Naomi saat sudah berada di dalam kamar.
Naomi menoleh. Menatap wajah Gilang yang begitu dekat dengan wajahnya dengan senyum yang menghiasi wajah cantiknya. Dia tentu saja merasa sangat menyukai tempat penginapan mereka. Apa lagi hanya ada dia dan Gilang di sana.
“Aku sangat menyukainya, Mas. Bisakah acara liburan kita kali ini tanpa ada gangguan dari siapa pun, Mas?” Tanya Naomi dengan tatapan penuh harap.
Dahi Gilang nampak mengkerut setelah mendengar permintaan Naomi. “Maksud kamu bagaimana, Sayang?” Tanya Gilang belum mengerti.
Naomi membalikkan tubuhnya hingga kini keduanya berdiri dengan posisi saling berhadapan. “Aku ingin kita saling mematikan ponsel masing-masing agar kita tidak terganggu oleh siapapun yang menghubungi kita. Aku ingin kita benar-benar menikmati waktu liburan kita yang singkat ini hanya berdua tanpa ada gangguan.” Jelas Naomi. Wajahnya masih kelihatan penuh harap menatap wajah Gilang.
Kedua bola mata Gilang menatap intens wajah Naomi. Dia dapat mengerti dengan keinginan istrinya itu. Gilang pun akhirnya mengangguk mengiyakan keinginan istrinya itu. Untuk lebih memastikan kalau Gilang menuruti keinginannya, Naomi menyimpan ponsel Gilang setelah Gilang mematikan ponselnya. Pun dengan ponselnya yang sudah dipegang oleh Gilang.
“Karena aku udah menuruti semua permintaan kamu, sekarang waktunya kamu yang menuruti keinginanku!” Tatapan mata Gilang terlihat penuh damba saat berbicara pada Naomi.
Seakan tidak paham dengan maksud perkataan Gilang, Naomi mengerutkan dahi menatap wajah Gilang. “Maksudnya bagaimana, Mas?” Tanya Naomi berpura-pura tidak tahu.
Gilang tak menjawab. Namun, pergerakan tangannya sudah memberikan jawaban pada Naomi atas apa yang diinginkannya saat ini. Sebelah tangan nakal Gilang sudah menyelinap masuk ke dalam baju yang dikenakan Naomi dan memainkan salah satu aset Naomi yang selalu berhasil menggoda imannya setiap kali dia menyentuhnya.
Naomi bukanlah wanita bodoh yang tidak mengerti keinginan suaminya itu. Dia membiarkan Gilang memberikan sentuhan lewat tangannya, dan dia ikut membalas sentuhan dari Gilang dengan balik menyentuh beberapa bagian tubuh Gilang yang terasa sensitif.
“Apa kamu gak mau istirahat dulu, Mas? Kamu pasti lelah nyetir berjam-jam ke sini.” Naomi menahan pergerakan tangan Gilang yang semakin aktif di dalam baju yang ia kenakan.
“Aku gak kenal lelah kalau untuk masalah ini, Sayang.” Suara Gilang terdengar parau.
Naomi sudah dapat menyimpulkan kalau suaminya itu sudah sangat menginginkan dirinya. Tak ingin membuat Gilang menahan has-rat dalam tubuhnya semakin lama, Naomi memasrahkan tubuhnya untuk Gilang. Meski semakin dibuat lelah oleh Gilang yang menerkam tubuhnya habis-habisan, tapi Naomi sangat menyukainya. Karena setiap kali Gilang menyentuhnya, Naomi merasa kalau Gilang masih menginginkan dan mencintai dirinya.
“Sayang, apa sampai sekarang kamu belum juga datang bulan. Soalnya udah hampir satu bulan ini kita selalu melakukannya.” Tanya Gilang dengan kedua kelopak mata yang sudah terpejam. Meski merasa lelah, tapi Gilang tetap saja ingin mempertanyakan sesuatu yang sejak tadi mengganggu pemikirannya.
Naomi tak memberikan jawaban. Dia mengingat kembali kapan terakhir dia datang bulan. Rasanya sudah lama sekali dia tak pernah kedatangan tamu bulanannya lagi. Bahkan rasanya bukan satu bulan. Tapi sudah hampir dua bulan lamanya.
“Kenapa aku belum datang bulan juga?” Pertanyaan itu mulai mengusik pemikiran Naomi.
***
Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.
Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa
Terima kasih🌺
biasanya kmau bisa bilang kalo ini semua dia lakukna buat ulet keket sembuh....
ayolah ngomong gitu kaya kamu ngomong di depan Naomi...
kamu ngomong sama semua untuk ngertiin posisi fia sekarang yang mencoba untuk menyembuhkan traumnanya ulet keket...ko g abisa jawab sih....cuma berani jawab fo depan Naomi ya....
keliatan bnaget y ulet keket lagi kegatelan...
udaj liat gitu ko kamu g abisa mikir sih lang...kalo apa yang di omongin Naomi kalo ulet keket itu cinta sama kamu sebagai perempuan dewasa ke lelaki dewasa bukan cinta sebagai adik ke kakakanya....
percuma jadi bos beaar kalo hal sepele gini kamu ga peka...
itu bibit pelakor...
tapi ya sudahlah kan itu yang kamu pilih...
lebih memilih menjadi obat traumanya ulet keket dn menjadi anak yang berbakti dengan mengikuti kemaunnya ibu tersayang kamu
Derdy sangat curiga melvina itu hanya sandiwara hanya tuk menarik perhatian mama ruby dan gilang dasar ular berbisa...
Gilang merasa tidak nyaman dekat-dekat sm melvina, tidak menjawab pertanyaan ingin menikahi melvina hanya diam aja....
Gilang makanya jd pria hrs tegas dan punya pendirian jgn mau hidupmu disetir mamamu itu yg egois bingit memaksakan kehendaknya....
Derby sangak muak skl sm melvina sok jaim dan kalem pdhal asli ular berbisa sangat jahat dan licik sampai tega menghancurkan rumahtangga noami dan gilang...
Ayo Debby n papa Rega cari bukti u/ membuka kebusukan ulet bulu