NovelToon NovelToon
Imamku Ternyata Bos Mafia

Imamku Ternyata Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Semua wanita pasti menginginkan suami yang bisa menjadi imam dalam rumah tangganya, dan sebaik-baiknya imam, adalah lelaki yang sholeh dan bertanggung jawab, namun apa jadinya? Jika lelaki yang menjadi takdir kita bukanlah imam yang kita harapkan.
Seperti Syahla adzkia, yang terpaksa menikah dengan Aditya gala askara, karena sebuah kesalahpahaman yang terjadi di Mesjid.
Akankah syahla bisa menerima gala sebagai imamnya? ataukah ia memilih berpisah, setelah tahu siapa sebenarnya gala?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Syahga 13.

Malam ini langit jakarta begitu sunyi tak ada bintang ataupun bulan yang menemani larutnya hari, terlihat gelap dan satu-persatu buliran bening jatuh menerpa tanah disertai angin yang lumayan kencangnya.

Air mata langit itu mulai meluap ditempat penampungan, dimana banjir kadang menjadi sahabat kota metropolitan itu. Seperti sebuah karma untuk orang-orang yang serakah dan haus akan jabatan.

Perlahan syahla melangkahkan kakinya untuk pertama kali, ia masuk kedalam apartemen milik suaminya melihat rumah itu dengan mata terbuka. Ia mengucek matanya lalu berpikir, benarkah ini nyata.

ia merasa seperti berada diatas awan, melayang di udara dengan pemandangan kota yang dihiasi gedung-gedung pencakar langit. ia berjalan mengitari setiap sudut rumah itu, rapi dan wangi yang terkuar dari parfum ruangan beraroma menenangkan.

Ia melihat ke dapur, tak seperti dirumahnya disana ada kompor listrik yang tertanam di meja tempat memasak, ada deretan lemari gantung yang bahkan lebih tinggi dari pada postur tubuhnya.

Lalu ia melangkah lagi menuju ruang lain disebelahnya, dimana ada kamar luas dengan furniture lengkap dengan ranjang dan lemari pakaian serta kursi sofa. Semuanya sangat jauh dari kamar di rumah ayahnya.

Ada kamar mandi didalam kamar tersebut membuat penghuninya tak perlu keluar kamar untuk mandi, tak seperti dirumahnya, bahkan kamar itu lebih besar dari kamar alesia.

"Duduklah," ajak Gala, "atau elo mau istirahat langsung, ini sudah larut."

"Kamar kita yang mana?" tanya Syahla.

"Disana," jawab Gala menunjuk dagunya kearah kamar utama.

Syahla lagi-lagi berdecak kagum, kamarnya lebih luas dari kamar tadi, ia melihat lemari pakaian berukuran besar yang sudah berisi pakaian suaminya.

Setelah puas ia pun duduk di tepi ranjang, sembari melihat setiap sudut kamarnya. Semua ini benar-benar seperti rumah yang ada didalam drama romantis yang ia tonton, luas dan mewah dengan isi yang lengkap.

Gala masuk kekamar mandi, suara gemericik air terdengar dari dalam ruang lembab itu. Sedangkan syahla ia mulai merebahkan tubuhnya yang sudah lelah, hingga tanpa terasa matanya terpejam karena rasa kantuk yang menderanya.

Pintu kamar mandi terbuka, gala sudah membersihkan diri bahkan sudah berganti pakaian dengan kaos dan celana santai. Ia melihat istrinya sudah terlelap dalam arus mimpi, bibirnya mengulas senyum kemudian ia meraih ponselnya lalu beranjak keluar dari kamarnya.

Balkon, ia memilih tempat itu untuk menghubungi anak buahnya. Masih tak terhubung, ia ulangi panggilan tersebut.

"Hallo, Bos," sapa seorang pria disebrang sana.

"Bagaimana? Apa kau sudah menemukan mereka?" tanya Gala.

"Sudah, Bos. Baru tiga orang, mereka preman jalanan. Haruskah gue hajar mereka sekarang?"

"Iya, tapi jangan sampai mati. Tungguin gue, ar. Besok kita kumpul ditempat biasa," ujar Gala.

"Ok, gue tunggu ga," jawab Arhan yang ada di lain tempat.

Gala menyudahi obrolan mereka, tangannya yang memegang kuat besi penghalang balkon, giginya menggertak kuat menahan segala amarah yang membuncah.

Tak akan ia biarkan lolos siapapun yang sudah menjebaknya di malam itu, termasuk arfan. Mantan kekasih ibunya, pria yang membuatnya terpaksa menikahi gadis kampung disana.

"Lihat saja, kalian tak bisa lari dari gala," gumam pewaris Askara tersebut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Semesta menunjukan keceriaannya, setelah semalam mengamuk dengan air mata langit yang bercucuran deras hingga meluap dibeberapa tempat di kota tersebut.

Berita tentang tanah air menjadi hal yang lumrah bagi mereka, setiap tahun merasakan musibah yang terjadi akibat langit yang menangis itu. Namun, dibalik musibah pasti akan ada hikmah dibaliknya.

Entah itu sebuah kedekatan dibalik ruang pengungsian, dimana orang kaya dan miskin berkumpul tanpa mementingkan level kekayaan.

Syahla menonton tv yang menanyangkan musibah tahunan di dalam kota itu, ia menggigit bibir bawahnya yang membuatnya tak ingin keluar rumah tapi hatinya ikut peduli akan sesama.

"Sejak kapan elo suka nonton berita?" tanya Gala sembari tersenyum samar.

Lelaki itu mengambil roti panggang yang dibuat istrinya dengan isi selai cinta lalu menyuapkannya pada mulutnya dan mengunyahnya dengan tenang.

Gala merasa aneh melihat wanita satu ini, jauh berbeda dari wanita kebanyakan yang selalu mengerubunginya, merayunya bahkan menonjolkan yang tak seharusnya dilihat para pria.

Dia menggelangkan kepalanya, pikirannya jadi berantakan kalau sudah disamping neng sasa.

Biasanya para istri lebih suka nonton drama percintaan atau perselingkuhan, namun istri gala itu sangat berbeda. Nonton berita harian sebagai pemanasan otaknya dilanjutkan dengan drama aksi yang ia tonton dari youtube atau platform streaming, kadang ia juga nonton drama horor atau drama yang berbalut misteri.

Memang aneh gadis kampung yang satu ini, gala pun sempat berpikir bahwa bisa saja otak istrinya itu terbalik karena dunia ini memang sudah terbalik.

"Gue berangkat kerja dulu." Gala beranjak dari tempat makannya, ia meraih jasnya dan memakainya.

"Inget! Jangan keluar rumah tanpa seijin gue, kalo ada apa-apa telpon dulu," ujar Gala memberi perintah sebagai seorang suami.

Ia meraih tas kerjanya lalu melangkahkan kakinya untuk pergi.

Setelah sampai di depan pintu syahla meraih tangan suaminya, membuat gala reflek menghempaskan tangannya.

"Elo mau apa?" tanya Gala sedikit bentakan karena terkejut.

"Aku ... Cuma mau salim aja," jawab Syahla merasa tak nyaman.

Tangannya saling meremas, hatinya merasa patah dengan sikap suaminya namun ia tetap diam dan berusaha agar tak menangis.

Gala merasa bersalah, mungkin ia terlalu waspada hingga tanpa sengaja menghempaskan tangan istrinya. Gala melambaikan tangannya pada syahla.

"Ayo salim!" titah lelaki itu membuat senyum terukir dibibir gadis itu.

Segera syahla meraihnya dan mencium punggung telapak tangan suaminya itu dengan begitu khidmat.

Gala merasakan sesuatu yang aneh tapi tak tahu itu apa? Yang jelas terasa seperti sebuah aliran panas yang masuk menyentuh kulitnya.

"Ahh ... Sial!" Umpatnya dalam hati, lelaki itu seakan takluk oleh wanita ini.

Sikapnya yang galak, hatinya yang sekeras batu dan ucapannya yang biasanya pahit justru semua berubah pada gadis ini.

Ya, seolah syahla adalah sesuatu yang berharga baginya hingga gala harus bersikap baik padanya.

Didalam mobil gala masih memikirkan otaknya yang tiba-tiba ngelag, pagi-pagi saja ia harus dibuat jantungan gegara tak sengaja melihat syahla tanpa hijab dan bahkan ahhh ... Ia lebih, lebih cantik di matanya. Bahkan saat buliran air masih menempel diwajah gadis itu.

Seperti bidadari yang turun dari surga dihadapannya, ia berambut panjang bergelombang dengan manik mata yang teduh dan berhasil membuatnya bungkam dalam sepersekian detik.

"Sial! Apa ini yang namanya sudah halal," umpatnya sembari fokus pada jalanan yang ia belah dengan si roda empat menuju ke tempat kerjanya.

Lelaki itu sampai juga di sebuah gedung pencakar langit, ia berjalan dengan gagah dan tegap. Auranya yang dingin sukses membuat para karyawan wanita terpikat, seperti magnet yang menarik para lawan jenis dengan ketampanannya.

Semua orang tunduk hormat padanya, sedangkan ia tersenyum pun tidak apalagi membalas tatapan mereka. Ia tetap fokus pada langkahnya menuju ruang ceo, anak cabang dari perusahaan Askara group.

Tak ada yang berani melawannya, tak ada pula yang berani masuk kedalam lift khususnya karena ia tak suka berbagi udara dengan para karyawan. Apalagi karyawan wanita.

Terlihat sebuah pintu besar yang menjadi pembatas ruangan miliknya, pintu dengan ukiran khusus yang dipahat oleh ahli terkenal. ia berjalan masuk di ikuti oleh dua lelaki yang menyambutnya dengan hormat, sekretaris dan asistennya.

Di kursi kebesarannya sebagai ceo muda, gala duduk dengan bersandar pada sandaran kursi empuknya sembari menautkan jemarinya dengan siku bertumpu pada pinggiran kursi.

"Ada masalah tentang perusahaan?" Itulah yang Gala tanyakan pertama kali setelah beberapa hari cuti.

"Tak ada, Bos." dengan membungkuk hormat asistennya menjawab.

"Bagus, berikan berkas yang harus gue selesaikan." sekretarisnya menaruh berkas yang dibawanya.

"Kalian boleh pergi," titah Gala namun dua lelaki tak berkutik.

Gala menengadah menatap mereka bingung, "Ada apa?"

Sebelum berbicara dua lelaki itu saling tatap, lalu menghela nafas berat memilih kata yang pas untuk mereka ucapkan pada pewaris askara group itu.

"Kemarin pak Jendral datang menemui anda, karena anda tak ada disini ia memeriksa beberapa berkas dimeja anda. Dan ...." ucapan sekertarisnya menggantung, ia menelan salivanya sembari menatap asisten disampingnya.

"Beliau menemukan transaksi ilegal anda lagi," timpal Asistennya itu.

"Apa! Oh my god, papa pasti akan menghubungi dan menyuruh gue pulang kerumah." Tubuh yang tadinya bersantai ria sontak duduk tegak.

Sikunya bertumpu pada meja kerjanya dan dua jemarinya masih saling bertautan.

"Tak apa, papa tak seperti mama. Asal jangan kalian membuat mamah keluar tanduknya," ujar Gala menenangkan diri sendiri.

Bibirnya tersenyum ada kelegaan karena yang datang bukan ibunya melainkan ayahnya karena papa Jendral masih bisa diajak kompromi, iya sama-sama menyimpan banyak koleksi senjata tajam.

"Itulah masalahnya, bu naura juga datang bersama pak jendral," ungkap asistennya.

Senyuman merekah itu memudar dan berubah menjadi tatapan sinis, darahnya mendadak mendidih dari dalam seakan siap meletupkan amarah mendadak itu.

"Sialan! Mama akan mengamuk didepanku," gumam Gala.

Tubuh tegak nya kembali bersandar pada kursi, tamatlah sudah riwayatnya. Saat pulang sudah pasti mamanya akan menginterogasinya secara keseluruhan, seperti penjahat yang di periksa oleh ratusan pertanyaan oleh polisi dan kronologi yang harus ia ceritakan pada sang ras terkuat di keluarganya.

Bagaimana tidak, tak ada yang ditakutkan oleh mamanya dan ia harus siapkan sesuatu yang bisa dijadikan bujukan untuk meredakan kemarahan ras terkuat itu.

Lain halnya dengan syahla, ia tengah beberes rumah dan mencuci piring lalu baju kotor mereka. Ia begitu tenang dan damai di apartemen milik suaminya itu, tak ada yang bisa memerintahnya kecuali suaminya sendiri, namun itu adalah pikiran yang salah.

Adik gala datang, ia menekan pin yang mengunci pintu apartemen milik gala. Setelah terbuka ia masuk, tanpa memeriksa keadaan ia membuka baju kaosnya hanya celana chinos pendek yang masih melekat di kakinya.

Kemudian ia merebahkan tubuhnya disofa lalu menyalakan tv.

Sedangkan syahla tengah membereskan kamar belakang, ia keluar dari kamar itu dengan membawa sampah kertas. Ia juga tak menyadari ada seorang anak remaja yang masuk ke rumahnya, dan tetap bersenandung ria sembari memasukan sampah pada plastik hitam lalu ia ikat dan siap untuk dibuang.

Telinganya mendengar suara tv yang menyala, padahal syahla yakin sudah mematikan elekronik tontonan itu.

Ia berjalan ke arah ruang keluarga dan melihat tv yang benar-benar menyala.

Saat ia mencari remot elektronik itu matanya membulat, melihat anak remaja yang mirip suaminya itu bertelanjang dada tengah menonton serial aksi yang ditampilkan para pahlawan Marvel.

"Aaaaaaaaa" teriak Syahla.

"Aaaaaaaaaa" karena terkejut anak remaja itu ikut berteriak.

"Siapa kamu?" tanya Syahla sembari melempar bantal sofa pada remaja tersebut.

1
Rian Moontero
lanjuuutt🤩🤸
vj'z tri
mis komunikasi lah gala sama Sasa 🤭 🤭🤭🤭
Mbak Ima
lanjutanx aq tunggu
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣 malahane pada main petak umpet 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
Jena kauuuuu 😤😤😤😤😤😤😡😡😡😡😡
vj'z tri
itu udah bawaan dari Sono nya mas gala kalau masalah per ileran 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
waduh ketawan ni rahasia gala 🫣🫣🫣🫣🫣
vj'z tri
laluuuu ...bersambung 🤣🤣🤣🤣😅😅😅🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
nyumput di belakang gandi salah tempat sasa 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 hayooo gala ada yang ngambek ,lu sih bukan nya langsung ngenalin ke jena 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
galaaaa nyindir akohhh kamu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 plus sayur asam 🤤🤤😬
vj'z tri
modus lah Thor biar bisa lama2 liat Sasa 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
gak bisa tipu tipu papi Jen kamu gala ...papi Jen suhu nya 🤣🤣🤣🤣
Anyah aatma
duhhh satset ya bang
Azthar_ noor: gpp nyantei aja... tetap semangat ya
Anyah aatma: aku baru baca yg ini aja. ntar KLO dah selese nyicil baca, pindah ke yg lain😅
total 3 replies
Anyah aatma
dia nggak di saksikan org ngelakuinnya lgsg, udah kek yakin aja laporannya.
Anyah aatma
gue bacanya pke logat. suka bgt sama bahasa Sunda, kan ya?
Azthar_ noor: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ wellcome sayang. ..🥰
total 1 replies
Anyah aatma
dugaan gue sama kek Sasa. wkwk
Anyah aatma
genderuwo kah? haha
rambut panjang trus laki.
Anyah aatma
Malaikat dong. Bisa2nya Sasa kepikir kesana. wkwk
Anyah aatma
ya Ibunya lah. Anda kan jahat pak.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!