Ayra Khansa Adiba Dokter muda yang menjadi korban ke egoisan ke dua orang tuanya, ia hidup sendiri di ibu kota.
ia tak tau kemana ibunya pergi, sedangkan ayahnya sudah hidup bahagia dengan keluarga barunya.
Ayahnya memang bertanggung jawab atas pendidikan dan kehidupan Ayra, namun itu semua tidak di sukai oleh Ibu sambung dan saudara tirinya.
Yang membuat Ayra geram dan jengkel, dan Ayra bertekad untuk mengembalikan, semua uang ayahnya yang di keluarkan untuk membiayai kuliahnya.
Namun satu hal terjadi karena ulah kakak tirinya,yang membuat hidup Ayra berubah,apakah hidup Ayra berubah lebih apa atau malah memburuk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DCMGA 2
" Kak Naura" gumam Ayra ketika melihat seseorang yang memanggilnya tadi.
Ayra pun berhenti, melihat Naura maju menghampirinya, dengan tatapan tidak suka, dan sinis, ia harus bersikap ramah kepada kakak tirinya.
" Wah lama tak jumpa yaa,sudah semakin sukses saja kamu,setelah menikmati harta Umi dan Abi" sinis Naura.
Ayra tersenyum smirk seakan tau apa yang akan di katakan oleh kakak tirinya tersebut.
" saya tidak memaksa orang tua anda atau ayah saya, untuk membiayai kuliah saya, dan asal anda tau Abi anda yang anda banggakan itu, adalah AYAH KANDUNG SAYA" jawab Ayra kenakan kata ayah kandung.
Ayra yang tampak lelah pun memilih untuk tak memedulikan keberadaan, kakak tirinya ia berjalan ke arah toko, namun saat tepat di samping Naura ia membisikan sesuatu.
" saya tidak mau berkurang budi pada kalian, jadi semua biaya kuliah saya akan saya ganti, tapi saya perlu waktu, tenang saja saya bukan orang yang suka ingkar janji" bisik Ayra, kemudian berlalu begitu saja.
" Sial dia sudah berani mengancam" gerutu Naura dari dalam hatinya.
Sedangkan di dalam Ayra langsung naik ke atas di ruko itu juga ia, gunakan sebagai tempat tinggal.
Sedangkan Gus setelah selesai dengan urusan kue nya , ia mengantar Ning Naura dan Ustdazah Aisha di swalayan terdekat.
" Maaf saya tidak bisa mengantarkan kalian pulang, karena saya ada rapat di rumah sakit" ucap Gus Al ketika mereka sampai di depan Swalayan terdekat.
" tidak apa- apa Gus, kami malah berterima kasih sudah di beri tumpangan" jawab Naura.
" Sekali lagi terima kasih Gus, kami permisi terlebih dahulu, Assalamualaikum " pamit Naura dan juga Aisha.
Sedangkan Gus Al, melesat ke rumah sakit yang ia dirikan atas jerih payahnya.
" Selamat sore pak Al" sapa Satpam rumah sakit saat membukakan pintu mobil untuk tuanya.
" Sore pak, gimana ada kendala hari ini pak?" tanya Gus Al basa basi.
" aman terkendali pak" jawab Satpam tersebut.
" baik kalau begitu saya masuk dulu pak" pamit Gus Al kemudian masuk ke dalam rumah sakit.
Gus Al kemudian berjalan menuju ke arah ruangnya, di depan ruangnya sudah menunggu pak Kelvin Hrd rumah sakit Good Living Hospital milik Gus Al.
" Selamat sore pak Kelvin maaf jika saya terlambat" ucap Al.
" tidak apa- apa Pak, saya juga baru tiba." balas Pak Kelvin.
" kalau begitu Silahkan masuk pak" Al mempersilahkan Pak Kelvin untuk masuk.
Al kemudian duduk di kursi kebanggannya,dan di hadapnya terdapat Pak Kelvin.
" Jadi bagaimana pak?" tanya Al.
" Kami sudah survei di beberapa rumah sakit pak, dan ada beberapa kandidat dan berbagai prestasinya, saya juga perlu pendapat anda, selaku pemilik rumah sakit" jawab Pak Kelvin menyerahkan Map warna merah pada Alfarezeel.
" Baik pak saya akan mempelajari dulu dan nanti keputusannya saya sampaikan ke anda" sahut Alfarezeel .
" Oh yaa pak kelvin, biasa hari minggu ibadah di pagi, siang atau sore hari yaa pak?" tanya Alfarezeel dengan nada sedikit pelan.
" pagi pak, ada apa ya pak?" timpal Pak Kelvin.
" begini pak, minggu besok itu ada meeting dengan Rumah sakit As - Syifa milik abah, yang seharusnya Senin saya majukan jadi Minggu, karena kita butuh dokter segera, tapi saya harus mengisi Haul di pondok, apakah anda bisa menggantikan saya? nanti anda bertemu dengan pak Wicaksana Kepala rumah sakit As- Syifa"
Pak Kelvin tampak berfikir, Alfarezeel pun membuat penawaran, agar Pak Kelvin mau menggantikannya. " Saya akan memberi anda bonus dan mengganti hari libur anda, anda bisa menemui pak Wicaksana setelah anda, melakukan ibadah minggu anda"
Pak Kelvin mengagukan kepalanya " untuk bonus tidak perlu pak, saya ikhlas menggantikan Bapak, tapi untuk libur boleh saya ambil, karena saya ada janji dengan anak saya untuk berlibur ke puncak weekend ini"
Alfarezeel tersenyum mendengarkan jawaban pak Kelvin " saya akan menyewakan Villa untuk bapak,dan keluarga berlibur di hari senin hingga kamis, sebagai gantinya"
Pak Kelvin tersenyum, ia merasa senang dengan Bos nya, selain menghargai waktu, dia juga seorang yang pengertian, di balik sikap tegas dan dinginnya. " Terima kasih pak"
" Sama- sama, silahkan anda bisa keluar pak, dan saya minta tolong panggilkan Dokter Zahira"
" Baik pak Al, kalau begitu saya permisi" Pak Kelvin kemudian berlalu keluar.
Tak selang berapa lama ruangan milik Alfarezeel di buka secara paksa oleh Dokter muda yang mengenakan Jilbab khaki, kemeja coklat serta rok yang senada dengan Jilbabnya.
Alfarezeel menoleh ke arah pintu yang memperlihatkan Dokter tersebut tampak sedang badmood.
" Astagfirullah dek, bisa pelan gak nutup pintunya? udah kayak mau ngelabrak aja" tegur Alfarezeel.
" lagian kakak, ngapain sih panggil- panggil kan aku mau pulang, capek" keluh Dokter bername tag Zahira Ameria tersebut.
Alfarezeel mengeluarkan dompet dan menyerahkan Black card miliknya kepada sang adik, " tolong belikan cincin untuk Ning Naura, kakak berniat melamarnya minggu depan, dan kamu bisa beli apapun yang kamu mau"
Zahira tampak terkejut dengan ucapan Kakaknya tersebut " Seriously, kakak sudah fikir baik- baik?" tanya Zahira.
" memang kenapa, kakak sudah berfikir matang, kita sudah tau keluarganya, kita tau kepribadianya seperti apa,kenapa kami tampak tidak setuju?" balas Alfarezeel.
" Tapi kak, belom tentu yang kita lihat itu seperti apa yang kebenarannya, kakak gak mau coba mengenal dia dulu, etlis taaruf dulu lah, jangan terlalu terobsesi"
" kamu sepertinya tidak suka dengan Ning Naura yaa, atau kamu ada dendam pribadi dengannya?" Alfarezeel bertanya dengan nada introgasi.
" serah kakak lah, tapi aku gak mau di minta i tolong sama kakak, bye Assalamualaikum " Zahira pergi begitu saja.
brakkkk
segitu GK pedulinya kah ia pd anak kandungnya .. selalu dapat ketidak adilan dr ibu/kakak tirinya
semangat ya!
semangat selalu ya kak🤍