NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua

Kesempatan Kedua

Status: tamat
Genre:Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:76.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Miss Yune

"Lebih baik, kau mati saja!"

Ucapan Bram membuat Cassandra membeku. Dia tidak menyangka sang suami dapat mengeluarkan pernyataan yang menyakiti hatinya. Memang kesalahannya memaksakan kehendak dalam perjodohan mereka hingga keduanya terjebak dalam pernikahan ini. Akan tetapi, dia pikir dapat meraih cinta Bramastya.

Namun, semua hanya khayalan dari Cassandra Bram tidak pernah menginginkannya, dia hanya menyukai Raina.

Hingga, keinginan Bram menjadi kenyataan. Cassandra mengalami kecelakaan hingga dinyatakan meninggal dunia.

"Tidak! Kalian bohong! Dia tidak mungkin mati!"

Apakah yang terjadi selanjutnya? Akankah Bram mendapatkan kesempatan kedua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Pengganggu

Bram telah bertekad mengganti semua kenangan buruk dengan hal yang indah sebelum Cassie benar-benar mengingat hubungan mereka. Namun, Cassie masih begitu sulit didekati.

Ia menjaga jarak, sering bersikap dingin, dan canggung saat bersamanya. Bram mengerti—dia bukan siapa-siapa diingatan Cassie. Bahkan, dalam memorinya yang perlahan kembali, hanya trauma dan luka yang ia temukan.

Di sisi lain, kehadiran Revan Dirgantara juga semakin meresahkan. Dokter muda itu jelas menunjukkan ketertarikan pada Cassie. Dan yang lebih mengganggu lagi, Cassie tampak nyaman dengannya.

Bram meneguk kopi yang mulai dingin. Matanya menerawang ke luar balkon apartemen. Angin sore yang seharusnya menenangkan, kini justru membuat dadanya makin sesak.

Ding-dong.

Suara bel membuat Bram menoleh. Ia mendengus pelan, meletakkan cangkir, dan berjalan ke arah pintu. Wajahnya langsung menegang saat melihat siapa yang berdiri di balik pintu.

“Apa yang kamu lakukan di sini, Raina? Kita tidak ada urusan lagi!"

Bram menatap Riana seolah perempuan itu adalah penganggu.

Perempuan itu berdiri dengan santai, mengenakan coat mahal dan riasan sempurna. Tatapannya angkuh, seolah akan menerjang apa pun yang menghalangi usahanya. Raina mendekat perlahan.

"Sudah lama ya kita nggak ketemu," ucapnya, senyum miring menghiasi wajahnya. “Kamu kelihatan kurusan.”

Bram mengerutkan alis. “Kau tahu dari mana aku ada di sini?”

Raina menaikkan satu alis, lalu memainkan rambut panjangnya. Perempuan itu berusaha sangat keras untuk mendapatkan alamat apartemen Bram yang ternyata bersebelahan dengan apartemen Cassie berada.

“Oh, come on, Bram. Aku punya banyak koneksi. Dunia ini kecil sekali. Lagipula, kamu pikir sekretarismu itu benar-benar loyal? Dia cuma butuh uang sedikit untuk membuka mulut.”

Bram mengepalkan tangannya. Dia berusaha menguasai dirinya sendiri.

“Kenapa kamu ke sini? Kita sudah tidak memiliki urusan lagi!"

Raina mendekat satu langkah. “Aku hamil.”

Bram terdiam. Matanya tajam menatap Raina. “Kamu gila.”

Raina tertawa kecil. “Sudah kuduga kamu akan bilang begitu. Tapi ini kenyataan. Aku tahu waktunya pas. Malam di villa itu, sebelum kamu pergi dan… pulang ke rumahmu.”

Ya, mereka pernah tidak sengaja melewatkan malam bersama. Raina memang bekerja di Perusahaan milik keluarga Bram. Itu semua merupakan rencana Bram untuk lebih dekat dengan Raina.

Tanpa disadari oleh Bram, hal itu menjadi bumerang. Acara gathering kantor adalah awal dari hubungan mereka yang semakin dekat. Namun, Bram bersumpah tidak pernah merasa melakukan sesuatu pada Raina. Kejadian itu sudah empat bulan lamanya, dan Raina baru mengatakan ini sekarang.

Bram mengepalkan tangan. “Itu kejadian lama. Satu malam. Dan aku bahkan nggak sadar sepenuhnya waktu itu.”

Raina mendongak, tajam. “Tapi cukup untuk membuatku hamil.”

“Kau datang ke sini cuma untuk menuntut tanggung jawab?”

“Ya. Dan lebih dari itu. Cassie belum ingat semuanya, kan?” senyumnya sinis. “Bagaimana kalau aku bantu dia mengingat bagian yang kamu sembunyikan baik-baik?”

Bram menahan napas. Rasa muak menyergap. “Keluar dari apartemenku.”

“Aku belum selesai bicara.” Raina ingin memasuki apartemen, tetapi dicegah oleh Bram.

“Aku sudah selesai mendengar,” sahut Bram dingin. “Kalau kamu pikir bisa menghancurkan hidupku pakai ancaman murahan, kamu salah. Tes DNA saja belum ada, dan kamu datang bawa omong kosong.”

Raina menyilangkan tangan. “Kamu mau tes? Baik. Tapi kalau hasilnya positif, kamu harus menikahiku.”

Bram tertawa pendek. “Menikahimu? Bahkan, aku tidak pernah memimpikan menikahimu.”

Raina mengerjapkan mata, wajahnya mulai kehilangan kendali. Bram dulunya sangat mencintai dirinya. Dia mengatakan akan menikahi Riana setelah menceraikan Cassie. Namun, kecelakaan itu seolah menyadarkan Bram kalau hubungan mereka adalah sebuah kesalahan.

“Sekarang keluar,” tegas Bram. “Dan jangan pernah muncul lagi.”

Tanpa menunggu jawaban, Bram menutup pintu tepat di depan wajah Raina. Ia menghela napas panjang, lalu mengambil ponsel dan menghubungi Kenan.

“Ken, Raina barusan ke sini.”

“Apa, Tuan? Dari mana, dia tahu alamat apartemen Anda?

“Dia bilang tahu dari sekretarisku yang lama. Aku nggak peduli gimana, pokoknya pastikan dia nggak bisa lacak aku lagi. Ganti semua akses dan jangan izinkan dia dekat kantor.Jangan lupa untuk memecat sekretaris itu."

“Baik, Pak. Saya urus sekarang.”

Bram mematikan sambungan. Ia menunduk, mencoba menenangkan diri, tapi pikirannya sudah berantakan. Ini gila. Semua yang ia bangun dengan susah payah di Singapura bisa runtuh kalau Cassie tahu lebih dulu dari orang lain. Apalagi—kalau dari Raina.

Pria itu mengingat kalau Raina memang mengatakan tentang kehamilan pada saat dia memutuskan hubungan. Hal itu, dapat di atasi oleh kehadiran Wira. Tampaknya kali ini, Wira tidak dapat mengendalikan anaknya sendiri. Bram tidak akan membiarkan Raina menghancurkan hidupnya dan pernikahannya. Dia harus mampu mempertahankan semua itu.

Ding-dong.

Bel berbunyi lagi. Bram memutar mata, mendesis kesal. Dengan penuh amarah, dia mengepalkan tangan kemudian berjalan ke arah pintu. “Raina, dasar—”

Ia membuka pintu dengan kasar. Namun, yang berdiri di hadapannya bukan Raina.

Cassie.

Wajahnya sedikit bingung, matanya menatap Bram yang berdiri dengan wajah marah. Tidak menyangka kalau reaksi Bram seperti itu. Bram yang biasanya lembut padanya, menampilkan ekspresi kemarahan yang sangat kontras.

“Aku... ganggu, ya?” tanya Cassie ragu.

Bram terdiam. Suaranya tercekat.

"Tidak, kamu tidak pernah mengganggu."

“Ehm, ada sesuatu yang ingin aku...” ucap Cassie lagi, kali ini lebih pelan.

Kegugupan Cassie tergambar sangat jelas. Bram menetralkan wajahnya terlebih dahulu, tidak ingin membuat Cassie ketakutan.

"Masuklah, Cass..."

***

Bersambung...

Terima kasih telah membaca....❤️

1
Tira Aneri
suukaaa
rarr
thor aku mampir sini dlu, smbil nunggu update terbaru "satu malam bersama ceo" laura adenya liam🤭
Miss Yune: Dah update kak. cusss mampir ya
total 1 replies
Sulati Cus
singkat padat ngena
Anisa Muliana
bagus ceritanya thor👍
bunda sekar
menurut ku kok kebalik2... kadang kakak kadang adik
nonoyy
waduh endingnya enggak banget, gimana nasib ellira huhuhu 😥
Sabaku No Gaara
wah wah wah...apa ini?
misteri??????
🦁R14n@
Terimakasih juga buat kalian dgn cinta makanya aq ksh vote utk Elira slamat dtg kedunia ddk bayi Elira
Chusnul Zazah
Wow akhir cerita yg bikin deg2an dan penasaran?? Apa yg akan dilakukan Ellira saat ketemu sama Raina? wanita jahat yg telah membuat ortunya di masa lalu mengalami hidup yg mengenaskan??
Apakah Raina akan melampiaskan balas dendamnya pada Elira? 🤔🤔🤔
MommyRea
makasih Thor... cerita nya bagus..👍
Chusnul Zazah
Selamat Cassie telah jadi mommy , karena telah melahirkan baby Elira ke dunia ini dengan selamat dan didampingi Daddy Bram suami siaga yg penuh cinta pada dua bidadari cantiknya , mommy Cassie dan princess Elira 😍😍😍
Semoga mommy dan baby nya sehat selalu 🤲🙏❤️
Dwi ratna
ahhh legaaanyaaa
Dwi ratna
hadeuh kok gantian ini yg koma, amnesia lgi nanti s Bram,lpa deh sm Cassie
🍌 ᷢ ͩ Murni 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅
Bram cemburu waktu Cassie bilang dia mau menerima cinta laki laki lain mendampinginya sehingga membuat Bram yang sedang koma langsung bangun supaya Cassie tidak jadi menerima laki laki lain itu
Chusnul Zazah
Alhamdulillah Bram telah sadar dari koma, dan semoga segera sembuh dan sehat kembali, bisa dampingi Cassie isteri tercinta lahirkan buah hati🙏💪💪
Jeng Ining
hemmmmm, bru part 32 giliran Bram kecelakaan hebat di tengah perjuangannya ngedapetin hati Cassie kembali, akankah ada episode Bram amnesia dn melupakan Cassie😏
Chusnul Zazah
Astaghfirullah hal'adhiim berat banget cobaan cinta mereka, berpisah karena orang ketiga, dan sekarang rapuh karena kecelakaan?? mengulang kembali apa yg pernah Cassie alami kecelakaan dan kritis?? dan sekarang gantian Bram yg kritis?? 🤔😇😇
Chusnul Zazah
wow disinilah kedewasaan sikap diuji , cinta , kesetiaan dan kepercayaan terhadap pasangan, meskipun berat dan sulit karena banyaknya persoalan dan kekecewaan di masa lalu?? tapi demi keutuhan keluarga dan masa depan perusahaan , harus siap mengambil keputusan mendampingi pasangan dan kembali berjuang bersama?? atau berpisah sementara waktu dan berikan kepercayaan sama pasangan?? 🤔😇😇 keduanya sama berat untuk dijalani 🤔🤔
Neni marheningsih
mending pisah aja...nanti berjalannya waktu kalau jodoh juga kembali lagi, jangan terpaku dengan rasa cinta kalau ternyata masih ada rasa sakit dan takut terulang lagi, mending obati luka dulu dengan cara menjauh sejauhnya
Dwi ratna
udh atuh Cass mo balik⅔,mo engga² gtu jgn tarik ulur trz udh brp bab dtarik ulur,huf
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!