NovelToon NovelToon
Gadis Incaran Mafia Iblis

Gadis Incaran Mafia Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Beda Dunia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Wallace Huang, dikenal sebagai Mafia Iblis yang tanpa memberi ampun kepada musuh atau orang yang telah menyinggungnya. Celine Lin, yang diam-diam telah mencintai Wallace selama beberapa tahun. Namun ia tidak pernah mengungkapnya.

Persahabatannya dengan Mark Huang, yang adalah keponakan Wallace, membuatnya bertemu kembali dengan pria yang dia cintai setelah lima tahun berlalu. Akan tetapi, Wallace tidak mengenal gadis itu sama sekali.

Wallace yang membenci Celina akibat kejadian yang menimpa Mark sehingga berniat membunuh gadis malang tersebut.

Namun, karena sebuah alasan Wallace menikahi Celine. pernikahan tersebut membuat Celine semakin menderita dan terjebak semakin dalam akibat ulah pihak keluarga suaminya.

Akankah Wallace mencintai Celine yang telah menyimpan perasaan selama lima tahun?

Berada di antara pihak keluarga besar dan istri, Siapa yang akan menjadi pilihan Wallace?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Maaf, Tuan… Kalau pun ingin saya pergi, saya akan pergi setelah diusir oleh Tuan Wallace sendiri. Kalau saya pergi begitu saja, itu artinya saya tidak menghormati dan menghargai kebaikannya," ucap Celine dengan suara bergetar namun tegas. Matanya menatap Ronald tanpa gentar.

Ronald menatap gadis itu tajam, bibirnya menyeringai sinis. Sully melangkah maju dengan sorot mata dingin menakutkan.

"Hanya seorang gadis rendahan… sudah berani memanjat tinggi. Apa kau tidak takut jatuh dan mati?" tanya Sully dengan nada tajam dan menindas.

Celine menahan air matanya yang hampir jatuh, namun ia tetap menjawab, "Lebih baik menunggu kepulangan Tuan Wallace… bicarakan saja padanya."

Angie mendengus pelan sambil menyilangkan tangan di dadanya.

"Celine Lin, aku adalah ayahnya," ujar Ronald dengan nada ketus dan dingin. "Aku yang berhak membuat keputusan di sini. Putraku hanya bisa tinggal bersama calon istrinya. Sedangkan kau… hanya memanfaatkan persahabatanmu dengan Mark. Kau hanya mencari kesempatan untuk tinggal di sini."

Angie tersenyum sinis, matanya menatap Celine dengan jijik. "Seorang pelacur harus kembali ke asalnya," ejeknya dengan suara pelan namun menusuk.

Celine menatap Angie dengan mata bergetar marah, namun suaranya tetap tenang. "Jaga mulutmu, Nona. Bukankah kau juga berasal dari keluarga Huang? Kenapa gaya bicaramu seperti orang yang tidak berpendidikan?"

Wajah Angie menegang seketika, matanya melotot tajam. "Aku adalah nona besar di keluarga Huang! Jangan bermimpi bisa menjadi kakak iparku. Sehari kau menjadi pelacur, maka selamanya kau adalah pelacur rendahan!" ejek Angie dengan nada tinggi dan hinaan mendalam.

Emosi Celine memuncak. Tanpa pikir panjang, tangannya terangkat dan menampar wajah Angie dengan keras. Plak! Suara tamparan itu bergema di seluruh ruangan, membuat semua anggota Ronald menahan napas kaget.

"Kau menamparku!!" bentak Angie sambil memegang pipinya yang memerah, matanya menatap Celine dengan penuh kebencian.

Sully yang murka langsung maju dan menampar wajah Celine dengan keras. Plak! Kepala Celine terhuyung ke samping, bibirnya pecah dan terasa asin oleh darah.

"Seorang manusia rendahan sepertimu… berani sekali menyentuh putriku!" bentak Sully dengan suara lantang, matanya menatap Celine dengan kebencian mendalam.

Ronald menatap Celine dengan dingin, suaranya pelan namun mengandung ancaman yang menusuk. "Sepertinya kau terlalu berani mencari masalah dengan kami. Kalau kau tinggal di sini lama-lama… Wallace pasti akan termakan rayuanmu."

Sully menatap Ronald lalu tersenyum tipis. "Ronald, bagaimana kalau kita kembalikan dia ke club malam saja? Dia sudah menyinggung kita. Aku rasa Wallace tidak akan menoleh padanya lagi."

"Aku… bukan pelacur!" teriak Celine dengan mata berkaca-kaca menahan rasa sakit dan hinaan yang terus menimpanya.

Sully menyeringai dingin. "Iya atau bukan, itu urusanmu. Bekerja di sana juga tidak buruk. Kau bisa melayani banyak pria hidung belang dan dapat uang. Mungkin saja kau akan kaya dalam semalam. Bukankah ini kesempatan baik untukmu?"

Tubuh Celine bergetar hebat mendengar hinaan itu. Tiba-tiba bayangan dua pria yang memperkosanya muncul dalam ingatannya. Suara tawa mereka dan rasa sakit yang ia alami, kembali menghantuinya. Air matanya mengalir pelan menuruni pipinya.

Sully menoleh ke arah anak buahnya. "Tahan dia dan seret dia keluar!"

Dua anggota Ronald langsung maju menahan kedua lengan Celine dengan kasar. Celine berusaha meronta, namun genggaman mereka terlalu kuat.

"Lepaskan aku!" teriak Celine sambil mencoba melepaskan diri. "Kalian datang ke sini tanpa sepengetahuan Tuan Wallace. Kalau berani… tunggu saja dia pulang!"

Plak! Tamparan keras kembali mendarat di wajah Celine. Sully menatapnya dengan penuh kebencian. "Kau hanya manusia tidak penting. Tidak perlu putraku ikut campur. Dia sudah ada calon istri yang cocok untuknya. Sedangkan kau… sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan ujung rambutnya."

Ronald berdiri dengan wajah angkuh dan dingin. "Jangan buang waktu! Seret dia keluar sekarang juga. Kalau dia melawan… patahkan kakinya!"

Dua anggota Ronald menyeret Celine dengan kasar menuju pintu keluar. Tubuh gadis itu terhuyung saat kedua lengannya digenggam kuat, kakinya menendang lantai sambil berusaha menahan diri.

Ronald, Sully, dan Angie berjalan pelan mengikuti anggota mereka yang tengah menyeret Celine keluar rumah. Angie menatap punggung Celine dengan senyum penuh kebencian dan rasa puas.

"Kalau dia melawan lagi… robek saja pakaiannya!" perintah Angie dengan suara pelan namun tajam, senyum sinisnya mengembang lebar.

Celine meronta-ronta sekuat tenaga, wajahnya pucat, matanya dipenuhi air mata ketakutan. Tubuhnya bergetar hebat hingga kakinya hampir tak mampu menopang berat badannya. Suaranya terdengar lirih dan putus asa di sela isakannya.

Sully dan Angie menatapnya sambil tersenyum puas, menikmati pemandangan gadis malang itu yang berteriak-teriak panik dan ketakutan. Bagi mereka, melihat Celine tak berdaya seperti itu adalah hiburan terbaik.

Namun di saat bersamaan, bayang-bayang hitam masa lalunya muncul. Malam kelam saat dirinya dijual oleh kakaknya kepada dua pria. Tubuh Celine mulai kehilangan kendali. Matanya menatap kosong, emosinya memuncak dan menekan dadanya hingga sesak.

"Lepaskan aku…!" teriak Celine histeris, air matanya mengalir deras. Dengan sisa tenaga, ia menggigit tangan salah satu anggota Ronald hingga pria itu berteriak kesakitan dan melepas cengkeramannya.

Kesempatan itu langsung dimanfaatkan Celine untuk berlari dan kepalanya membentur pohon besar di halaman. Duk! Suara benturan itu terdengar jelas. Tubuh Celine terhuyung sebelum jatuh berlutut, darah segar mengalir dari pelipis kirinya.

Angie menatap pemandangan itu dengan senyum semakin lebar. "Dia rela mati daripada menjadi wanita malam… sungguh menyenangkan sekali," katanya pelan dengan nada jijik namun puas.

Sully menatap Celine dingin, kemudian menoleh pada anak buahnya. "Bawa dia pergi… dan carikan beberapa pria kesepian untuk melayaninya malam ini. Pastikan dia tidak bisa kabur!"

Dua anggota Ronald mendekat dan menahan kedua tangan Celine dengan kasar, bersiap menyeretnya pergi. Namun tiba-tiba—suara deru mesin mobil terdengar dari gerbang utama.

Beberapa mobil hitam berlogo naga berhenti berjejer di halaman. Pintu mobil paling depan terbuka, menampakkan Wallace yang turun dengan wajah gelap penuh amarah. Matanya menatap tajam ke arah mereka semua. Aura dingin memancar kuat dari seluruh tubuhnya, membuat udara seolah menegang.

Langkah Wallace pelan namun tegas, sepatu kulit hitamnya menapak keras di atas lantai marmer halaman. Ia berhenti hanya beberapa meter dari mereka, menatap kedua anggota Ronald yang menahan Celine dengan tatapan membunuh.

"Singkirkan… tangan kotor kalian darinya," perintah Wallace dengan suara rendah, dalam, namun sangat menakutkan. Tangannya perlahan mengangkat pistol hitam berukir naga, menodongkannya lurus ke arah mereka.

Semua yang ada di sana langsung menoleh serempak. Anggota yang turun bersama Wallace bergerak cepat, membentuk formasi melingkar dan mengepung Ronald, Sully, Angie, serta semua anggota mereka.

*****

Sambil menunggu up, silakan mampir ke karya berjudul Gadis Kesayangan Tuan Ximen

1
yuning
i love you Mr mafia
Nabil abshor
PUUUAAAAAASSSSSS,,,,,,, syukaaak,,,, kaya gini niiiih,,,,,, yang sekali thesss,,,, dibalasnya thaaassss theeessss,,,,,,
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Febriana Merryanti
good job Wallace beri pelajar buat mereka pelacur kok teriak pelacur🤣🤣🤣
Akai Kakazain
duh thoooor....dag dig dug aq thor, knpa brsmbung pulak thor...huhuhuuu....
Bu Kus
kasih pelajaran tu Wallace buat mereka jerah
Bu Kus
semoga Wallace cepat datang dan Celine bisa selamat
Naufal Affiq
lanjut thor
Isnanun
akhirnya ada yg ngebelain Celine
R@3f@d lov3😘
akhirnya kamu datang juga Wallace 🙄🙄kasihan Celine dan hukum 2 jalang it...wlpn mereka keluarga tapi mereka 😏 sudah berani menyakiti Celine a
yuning
hanya seorang Celine kalian main keroyokan
R@3f@d lov3😘
dasar sampaaaaah 😏 kalian,,lihat saja jika kalian berani menyentuh Celine maka jangan heran jika Wallace memberi kalian pelajaran 🙄😒
Reni Anjarwani
ldoubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut
R@3f@d lov3😘
Celine yang digoda kenapa aq yang dag....dig....dug...seeeerrr🤭😁
Naufal Affiq
bisa uji coba juga tuan,kalau tuan berani
Naufal Affiq
kamu seram tuan,coba rubah sedikit cara bicaramu dan tingkah laku mu,di hadapan gadismu
yuning
aku mau lihat tuan 😁
Nabil abshor
bukan marah,bukan lembut,,,,, ky gmn ituuuuuu,,,,,,
Reni Anjarwani
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!