Matahari terbenam, memeluk kegelapan. Tepian laut berbisik dengan kencang. Angin malam yang hangat sangat menusuk hingga ke tulang.
Zoya dan Arga dijebak seseorang sehingga mereka harus dinikahkan paksa oleh warga desa. Karena pernikahan itu, Zoya dibenci keluarganya. Suaminya yang masih berstatus pelajar pun sangat membencinya.
Bagaimana kisah Zoya di masa remajanya yang harus nikah muda?
Ikuti ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 Arga Terluka
"AAAAAAAAAA!"
Arga tersentak ada seseorang yang melemparnya dengan bola basket. Bola basket itu membuat mata kanan Arga menghitam, memar dan membengkak. Arga histeris kesakitan.
Zoya berlari ke depan setelah mendengar teriakan. Zoya memeriksa mata Arga yang tidak bisa dibuka. Zoya memesan taxi online dari ponsel Arga. Zoya perlahan membawa Arga masuk ke dalam lift. Setelah mereka sampai ke lantai dasar, Arga melaporkan kejadian hari ini kepada petugas keamanan.
Taxi yang mereka pesan menunggu di depan apartemen. Zoya dan Arga masuk ke dalamnya dan pergi ke rumah sakit.
Sekilas dari balik jendela mobil taxi, Zoya melihat seorang cowok memakai jaket dan celana berwarna hitam. Zoya sempat melihat sisi wajahnya. Zoya coba mengingat, sepertinya Zoya pernah melihat dia sebelumnya.
Zoya membalikkan badannya, melihat ke belakang kaca mobil. Cowok berpakaian hitam itu tiba-tiba saja menghilang. Kejadian ini sama persis ketika Zoya pergi meninggalkan Desa Kerang.
Tibalah mereka di rumah sakit. Zoya mendaftarkan Arga. Arga dibawa ke bagian Oftalmologi atau Dokter Mata. Mata Arga perlahan bisa dibuka, walaupun tidak normal seperti biasa. Mata kanannya menyipit, berwarna merah, di sekitar area mata ada lingkaran berwarna hitam.
Dokter melakukan pemeriksaan slit lamp, untuk memeriksa permukaan dalam dan luar mata Arya. Dokter juga tes mata Arga dengan fluorescein, untuk menemukan goresan dan luka kecil lainnya pada permukaan mata Arga. Arga juga melakukan pemindaian dengan foto rontgen.
Dokter memberikan obat pereda nyeri, tetes mata dan beberapa obat lainnya untuk Arga. Pandangan Arga sedikit kabur. Arga dibantu Zoya keluar dari rumah sakit. Zoya memesan taxi online kembali ke apartemen.
Zoya dan Arga disambut petugas keamanan apartemen mereka. Petugas keamanan meminta maaf karena lalai dalam menjalankan tugasnya. Petugas keamanan menunjukkan rekaman CCTV di sekitar unit apartemen Arga.
Zoya memperhatikan cowok yang melempar Arga bola basket. Zoya sangat yakin, dia adalah cowok yang dilihat Zoya saat di dalam taxi.
"Dia orangnya. Saya lihat dia di perempatan jalan Pak," kata Zoya.
"Apa Mba Zoya dan Mas Arga mengenal dia?" tanya Petugas keamanan.
"Tidak," jawab Arga dan Zoya berbarengan.
Petugas keamanan akan berusaha semaksimal mungkin menyelidiki orang yang datang ke apartemen Arga. Mereka akan terus memantau apartemen Arga.
Arga dan Zoya masuk ke unit apartemen mereka. Arga duduk di ruang tamu. Arga meminta Zoya mengambilkan nasi tumpeng, Arga kelaparan. Dengan senyuman, Zoya menyiapkan.
Arga dan Zoya menghabiskan nasi tumpeng, kue tart bersama. Zoya mengantar Arga ke kamarnya untuk beristirahat. Dan untuk pertama kalinya, mereka malam ini tidur bersama.
🌑 Di luar kota Dora Raya.
Alan mendapatkan laporan dari informan, istrinya yang telah lama meninggalkannya berada di kota Galaxi. Alan sekarang berada di depan sebuah rumah sakit. Menurut Informasi yang dia dapat, istrinya terlihat berada di rumah sakit itu.
Alan menunggu di depan rumah sakit. Setelah berjam-jam menunggu, assisten Alan menunjuk ke seorang wanita yang baru saja keluar dari rumah sakit bersama dengan seorang pria. Alan mengenali mereka berdua.
Alan sedikit berlari menghampiri wanita dan pria itu. Wanita dan pria itu sangat terkejut melihat kehadiran Alan. Alan mencengkram kerah baju pria itu dan melayangkan pukulan ke wajahnya.
BUGH!
"Oh tidak! Hentikan!" Teriak Talia tidak lain adalah mamanya Arga.
"Talia! Bertahun-tahun aku mencarimu! Ternyata kamu bersama dia!" Alan mengepalkan tangannya.
"Alan, ini tidak seperti yang kamu lihat. Talia dan aku kebetulan bertemu," Dani mencoba menjelaskan.
"Talia! Coba jelaskan? Kesalahan apa yang aku lakukan? Kenapa kamu pergi!" Alan emosi.
Dani mencoba menjadi penengah untuk Talia dan Alan. Dani membawa Alan dan Talia ke seberang rumah sakit. Di sana ada taman mini dengan tempat duduk.
Setibanya mereka di sana, Dani mulai cerita pertemuannya dengan Talia. Dani adalah teman SMA Alan dan Talia. Secara singkatnya, Dani adalah saksi percintaan Alan dan Talia.
Sama seperti Alan, Dani selama beberapa tahun terakhir mencari keberadaan Talia. Pas kebetulan, Dani ada perjalanan dinas ke Kota Galaxi. Setelah keluar dari taxi bandara, Dani dicopet. Terjadilah aksi kejar-kejaran dengan pencopet. Dani dikeroyok copet dan untung di saat itu Talia melihat dan menelpon polisi.
Copet dan kawanannya berhasil ditangkap polisi. Talia melihat Dani yang terluka dan membawanya ke rumah sakit. Setelah mendengar cerita Dani, Alan meminta maaf.
Dan Alan kembali meminta penjelasan kepada Talia, kenapa dia tega meninggalkan Alan dan anak mereka yang masih bayi. Dani meminta Talia ceritakan semuanya kepada Alan, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Talia hanya diam. Talia lebih memilih dibenci Alan daripada memberikan penjelasan. Alan terus saja memaksa Talia sampai akhirnya Dani yang angkat bicara.
Sejak dulu, kisah percintaan Alan dan Talia memang tidak mendapatkan restu dari kedua orang tua mereka. Alasannya karena keluarga Alan yang memiliki harta dan kuasa ingin Alan mencari pasangan hidup yang derajatnya sama seperti mereka.
Alan tetap mempertahankan Talia. Orang tua Alan datang ke rumah orang tua Talia. Mereka memberikan sejumlah uang agar bisa memisahkan Talia dan Alan. Mereka juga menjanjikan jabatan jika semua itu terjadi.
Orang tua Talia tidak terima diperlakukan sedemikian. Mereka merasa terhina, direndahkan. Mereka juga tidak mau Talia mempunyai mertua seperti orang tua Alan.
Orang tua Talia melarang Talia bertemu dengan Alan. Tapi karena Talia dan Alan kena virus bucin akut, mereka nekat nikah siri dan melarikan diri ke Kota Karta Jaya. Mereka menikah, hidup di rumah kontrakan.
Dan ketika Talia melahirkan di klinik bersalin, orang tua Alan mengambil Arga yang masih bayi. Mereka mengancam Talia pada saat itu, jika ingin anaknya selamat dan hidup di dunia, Talia harus menandatangani surat perceraian. Dan apabila Talia diam-diam ingin mengambil anaknya, Arga yang masih bayi akan mereka pastikan berpindah alam.
Talia tentu saja memilih untuk menyelamatkan bayinya. Talia memutuskan untuk menandatangani surat perceraian. Talia juga mendapatkan sejumlah uang sebagai kompensasi atas perceraian.
Kemana Alan di saat Talia mendapatkan ancaman dari mertuanya? Ternyata Alan tidak sadarkan diri di ruangan sebelah kamar Talia. Alan diberikan obat tidur dalam dosis tinggi.
"Apakah benar yang diceritakan Dani?" tanya Alan.
"Iya. Bagaimana dengan anak kita? Apakah dia hidup dengan layak?" Talia bertanya balik.
"Namanya Arga Mares. Dia tumbuh dengan baik. Sekarang dia sudah menikah. Ada orang yang menjebaknya sehingga dia dan istrinya dipaksa menikah oleh warga Pantai Keong," sesal Alan.
"Menikah paksa? Siapa nama istrinya?" Talia mulai tertarik dengan Arga dan istrinya.
"Arga mengirimkan foto pernikahan mereka," Alan membuka galeri ponselnya dan menunjukkan foto Arga dan Zoya memakai pakaian pengantin.
Talia memperhatikan foto itu. Talia tersentak. Talia memegang kepalanya yang sakit. Pandangan matanya mulai menghitam. Talia hilang keseimbangan. Talia pingsan di dalam pelukan Alan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...