"Jika kau mau membantuku, Aku akan memberikan tubuhku padamu!" Liu Xian
Yin Hei Long yang sudah terkurung selama ribuan tahun merasa tertarik.
Berjumpa dengan berbagai macam orang hingga bertemu dengan Bai Caishen, pemimpin suku dewa dari dunia atas.
Iblis berdarah dingin yang kini menempati tubuh manusia mulai memiliki pandangan yang berbeda tentang seluruh dunia.
Mulai dari sini, kehidupannya akan berbalik arah sepenuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BaoshanSanren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. JENDRAL MUDA
5
"Hahaa,, kenapa kau manis sekali.." Jendral muda Shi Yuan duduk di samping ranjang.
Ia memperhatikan tubuh kecil yang terbaring di atas ranjang.
"Apa kau tidak makan, kenapa malah makin kurus." Ia bergumam sendiri sedari tadi.
Sebentar lagi akan memasuki waktu fajar.
Ia akan menunggu sampai Liu Xian bangun dengan sendirinya.
"Tidurmu nyenyak sekali ya.." Jendral muda Shi Yuan mengulurkan tangannya mengelus dahi Liu Xian yang tengah tertidur.
Ia merapikan rambut Liu Xian yang sedikit berantakan.
Jendral muda Shi Yuan yang sedari tadi tersenyum tiba tiba saja menghela nafas berat.
Situasi sekarang benar benar buruk.
Jika seperti yang kakeknya katakan, dalam waktu dekat akan ada bencana besar juga gelombang monster yang akan menyerang.
Jika keadaan memburuk, mungkin ia akan kembali di tugaskan ke luar ibu kota untuk waktu yang lama.
Ia kembali melihat Liu Xian yang tertidur lelap, "Haha,," jendral muda Shi Yuan tiba tiba terkekeh pelan.
Tangannya mengelus rambut Liu Xian dengan ringan.
"Benar juga, kau hanya perlu tenang di kamar." Ucapnya menggantung.
"Aku yang akan membereskan semua masalah." Sambungnya lagi.
Toktoktok.. Suara ketukan pintu membuatnya mendecak kesal.
Ia segera mengangkat tangannya dari kepala Liu Xian.
Saat jendral muda Shi beranjak berdiri, Yin Hei Long yang kini menempati tubuh Liu Xian bisa bernapas lega.
_Sialan,, membuatku merinding.
Tadi saat baru sampai di kamar Liu Xian , Yin Hei Long sedikit di buat bingung akan bersikap bagaimana.
Sebelum bisa sepenuhnya mencerna harus berperilaku seperti apa, tiba tiba saja ia mendengar langkah kaki yang menuju kamarnya.
Tanpa pikir panjang, Yin Hei Long yang kini menjadi Liu Xian segera berpura pura tidur.
Jendral muda Shi Yuan bergegas ke arah pintu lalu membukanya sedikit.
"Ada apa?" Tanyanya dengan kesal.
"Lapor jendral, jendral besar akan segera meninggalkan istana." ternyata ajudan kakeknya yang datang.
Jendral muda Shi Yuan tidak mengira bahwa kakeknya akan secepat itu meninggalkan istana.
Ia berfikir mungkin kakeknya akan berbincang lama dengan kakek Li yang tidak lain adalah kake Liu Xian dari pihak ibu.
Kakeknya dan kakek Li dulu menjadi teman sekelas saat menjalani pendidikan bangsawan di istana kekaisaran.
Karena hubungan baik keluarga ini juga jendral muda Shi Yuan dan putra bungsu kekaisaran Liu Xian, menjadi teman bermain sejak kecil.
"Katakan pada kakek, aku akan menyusul nanti." perintah jendral muda Shi Yuan pada sang ajudan.
"Tapi jendral, Jendral besar mengatakan ada hal yang tidak dapat di tunda." bujuk si ajudan kakeknya.
Emmm.. Liu Xian berpura pura baru saja terbangun.
Jendral muda Shi Yuan menoleh melihatnya beberapa kali menggeliat.
Ia berpikir mungkin Liu Xian terganggu dengan pembicaraannya.
Jendral muda Shi Yuan tampak berpikir sebentar, "Ckk.. Iya iya, aku akan segera ke sana." jawabnya kemudian meski tampak kesal.
"Baik jendral." Jawab sang ajudan, memberi hormat sebelum berlaku pergi.
Jendral muda Shi Yuan lalu segera menutup pintu dan berbalik mendekat ke ranjang.
"A Xian.. apa aku membangunkan mu.?" Tanya nya lalu duduk di kursi samping ranjang.
"Tidak, aku hanya merasa sudah cukup tidur." Jawab Liu Xian sambil beranjak duduk.
"Benarkah, tidurmu nyenyak?" Jendral besar Shi bertanya sambil membantu Liu Xian duduk.
"Emm.." Liu Xian hanya mengangguk.
"Kau, sejak kapan di sini? Kenapa tidak membangunkan ku." Tanya Liu Xian berpura pura tidak tahu.
"Aku baru saja sampai, Ada pertemuan mendadak semalam." Jawab Jendral muda Shi Yuan berkilah.
"Ahh,, apa baru saja selesai?" tanya Liu Xian.
"Iya, kaisar memang sangat pandai menahan orang." Jawab Jendral muda Shi Yuan sambil mengeluh.
"Ohh.." Liu Xian hanya mengangguk, dalam hati ia mengumpat. _Kau malah sangat pandai berbohong.
Mereka hanya saling diam beberapa saat.
"Tidak ada yang mengganggumu lagi kan?" Tanya jendral muda Shi Yuan tiba tiba.
"Siapa?.. Ohhh tidak, tidak ada yang menggangguku.." Yin Hei Long yang baru saja menjadi Liu Xian tampak masih tidak terbiasa dengan orang orang di sekitar Liu Xian yang asli.
Namun bukan curiga, Jendral muda Shi Yuan malah merasa bahwa Liu Xian terlihat makin lucu entah bagaimana.
"Beritahu aku jika ada yang mengganggumu lagi." jendral muda Shi Yuan berkata sambil menggenggam tangan kanan Liu Xian.
"Iya, iyaa.. Ha haa .." Liu Xian hanya meng iyakan.
Haha.. Jendral muda Shi Yuan ikut terkekeh pelan.
Ia lalu menghela nafas pelan sambil tersenyum.
"Beberapa hari ini, jangan keluar istana dulu." Ucapnya kemudian.
"kenapa?" Liu Xian bertanya polos.
"Situasi di luar sedikit sulit, Jalanan juga berlumpur. Jika keluar istana, jubahmu akan di penuhi kotoran." jelas jendral muda Shi Yuan.
"Baiklah, aku akan mendengarkan mu." jawab Liu Xian pada akhirnya.
"Bagus, jadilah anak baik dan tetap di kamar.. " Jendral Muda Shi Yuan tersenyum sambil mengelus rambut Liu Xian.
Liu Xian yang sebenarnya geli di dalam hati mencoba tersenyum meski canggung.
Jendral muda Shi Yuan lalu mengeluarkan benda kecil dari dalam kantong yang tergantung di tali pinggangnya.
Ia menyerahkannya ke tangan Liu Xian.
Liu Xian sedikit mengernyit sebelum Jendral muda Shi Yuan menjelaskan.
"Ini jam pasir, Aku mendapatkannya setelah bertugas di barat." Jelas Jendral muda Shi Yuan.
"Di sana benda itu di gunakan sebagai penunjuk waktu, saat seluruh pasir turun itu sama dengan satu batang dupa." Sambung nya lagi.
"Lalu kenapa memberikannya padaku?" tanya Liu Xian sedikit bingung.
"Di dalamnya ada campuran bubuk mesiu. Saat keadaan genting, gunakan itu sebagai peledak. Mengerti?" Jawab Jendral muda Shi Yuan.
"Ahh baiklah.." Liu Xian mengiyakan.
"Aku mungkin akan bertugas keluar lagi, nanti saat perayaan panen raya tiba. Aku akan kembali dan mengajakmu melihat pawai." kata jendral muda Shi yuan
Emm Liu Xian mengangguk sebagai jawaban.
"Baiklah, aku akan kembali ke kediaman. Kakek sudah menungguku di depan." Jendral muda Shi Yuan lalu beranjak berdiri.
Ia mengenakan mantelnya yang tadi tergantung di papan sekat.
Memasang satu lapis kemudian mengenakan satu lapis lagi mantel yang tebal.
Jendral muda Shi Yuan memang memiliki kebiasaan memakai jubah luar maupun mantel secara berlapis lapis.
Liu Xian mengantarnya hingga ke depan pintu kamarnya.
"Istirahatlah lagi, hujan masih belum reda." Kata jendral muda Shi Yuan pada Liu Xian yang tampak melihat sekeliling.
"Ahh iya.."
Liu Xian menahan geli di seluruh tubuhnya saat jendral muda Shi Yuan kembali mengusap rambutnya.
Sesekali ia dapat merasakan jendral muda Shi Yuan merapikan rambutnya yang berantakan.
"Baiklah, aku pergi dulu." Jendral muda Shi Yuan lalu berjalan meninggalkan tempat tinggal Liu Xian.
Beberapa kali ia tampak menoleh dan kemudian kembali berjalan menuju halaman depan istana.
Liu Xian yang melihat itu merasa tubuhnya merinding, lalu ia bergumam..
"Bukankah perasaannya terlalu jelas."
.
.
_TOLONG BERIKAN BANYAK NASEHAT DAN CINTA UNTUK MEREKA SEMUA_
*.*
_TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN PARA PEMBACA_