ini karya author yang ke empat, mohon dukungan nya ya....
**************
alzeera sabrina akira, telah lama terpisah dengan saudara kembar nya dan ia berusaha mencari nya dan akhir nya ia di pertemukan dengan kembaran nya arshaina sandrina axira yang ternyata satu kampus dengan nya bahkan mereka satu kelas.
****************
sudah 14 tahun lama nya arzaneo giondra berpisah dengan adek kembar nya karna pembantaian pada keluarga nya 14 tahun yang lalu. ia juga sudah memiliki perusahaan yang ia beri nama 'zan group' yang sudah menempati no.2 di dunia setelah perusahaan 'ad company', dan ia juga membangun sebuah kampus yang ia beri nama 'az univercity'.
setelah mengetahui bahwa adek kembar nya berkuliah di kampus milik nya, ia pun meminta asisten pribadi sekaligus sahabat nya untuk mencari data tentang kehidupan adek kembar nya, sedangkan kepala kampus yang juga sahabat nya di mintai untuk menjaga kedua adek nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aku kembali sabrina
Akhir pekan ini, semua berkumpul bersama keluarga masing masing karna mereka semua sedang libur bekerja.
Seperti saat ini di mansion Arzan, mereka semua berkumpul di ruang keluarga setelah sarapan bahkan Afzan senang bermain bersama uncle dan aunty nya terkadang ia juga berusaha untuk berdiri di usia nya yang baru mencapai 10 bulan.
Afzan juga sangat suka minum susu bahkan sehari bisa habis 5 sampai 6 botol susu dan makan nya juga bertambah sampai 4 kali, gak kebayang deh gemuk nya seberapa.
Kemudian Afzan merangkak menghampiri Sabrina dan berbicara dengan bahasa bayi nya yang masih tidak jelas namun dapat di mengerti oleh sabrina seorang.
"kenapa sayang hm? Mau susu?" tanya sabrina dan di angguki oleh Afzan.
"mbak, susu nya Afzan masih ada?" tanya Sabrina pada Alma.
"masih ada nona muda, tapi tinggal dua botol" jawab Alma.
"seperti nya harus belanja hari ini. Bang Neo, ke mall yuk belanja keperluan Afzan dan lain nya" ajak Sabrina.
"ya udah siap gih, abang juga mau siap siap dulu, kalian juga kalo mau ikut siap siap sana"
"oke bang" ucap ketiga nya.
"bubu sama papi mau ikut?" tanya sabrina.
"gak, kami di sini saja nunggu kalian pulang" jawab papi.
"baik bi, baik baik ya bu pi di mansion, kalo ada apa apa hubungi kami" pesan Lea.
"iya nak, cepat kalian siap, nanti di tinggal loh sama abang" ucap bubu.
"baik bu"
akhir nya mereka bertiga pun bersiap, Sabrina mengurus Afzan dulu baru kemudian diri nya.
Setelah bersiap, mereka semua pun berpamitan pada bubu dan papi tak lupa Sabrina membawa tas bayi dan tas selempang kecil milik nya, sedangkan Alma di larang ikut karna butuh istirahat setelah setiap hari nya selalu mengurus Afzan dan bermain bersama tanpa jeda apalagi Alma masih muda, adapun jeda tapi hanya sebentar.
Di sepanjang perjalanan, Afzan selalu berdiri dan melihat keluar jendela di mana banyak mobil dan motor yang berlalu lalang dan hal itu mampu membuat Afzan senang sambil bertepuk tangan bahkan terkadang mengoceh tidak jelas membuat Sabrina dan lain nya tertawa melihat kelucuan nya yang asyik mengoceh tidak jelas.
Arzan duduk sebagai pengemudi di depan bersama Lea, sedangkan Sabrina duduk di belakang bersama Sandrina dan Afzan.
Setelah 1 jam perjalanan akhir nya mereka sampai di sebuah mall terbesar milik Arvan yang dulu sebenar nya milik keluarga Arzan dan adek kembar nya, namun semua itu telah berlalu hingga mereka telah kembali bangkit hingga telah menduduki no. 2, 3, dan 4 terkaya di dunia.
Arzan mengambil alih Afzan yang berada di gendongan Sabrina, dan mereka pun mulai berbelanja.
Mereka membeli pakaian untuk Afzan, sepatu, kaos kaki, dan sebagai nya kemudian mereka beralih ke supermarket yang ada di mall tersebut untuk membeli bubur bayi, susu bayi, cemilan untuk Afzan, bahan masakan dan sebagai nya.
Setelah membeli semua yang di butuhkan, mereka pun pergi ke sebuah restorang yang juga berada di dalam mall itu untuk makan siang.
"kalian mau pesan apa?" tanya Arzan.
"gue pesen steak daging sama lemon tea" jawab Lea.
"gue spageti sama jus jambu" ucap Sabrina.
"gue pasta aja sama milk shake vanila" ucap Sabrina.
Setelah pelayan restoran mencatat pesanan mereka dan membaca ulang pesanan mereka, ia pun pamit undur diri. Sambil menunggu pesanan mereka datang, Sabrina pun membuatkan bubur untuk putra nya.
"bentar sayang, ini masih bunda buatkan, sabar ya" ucap Sabrina saat Afzan yang berada di pangkuan abang nya menarik narik tangan nya.
Namun Afzan malah menangis dan memberontak di pangkuan Arzan minta di turunkan, Sabrina yang saat itu masih mengaduk bubur nya pun langsung meletakkan nya begitu saja di meja dan langsung menggendong Afzan untuk menenangkan nya.
"sayang cup cup cup, lapar ya, iya ayo makan nih bubur nya udah jadi" hibur Sabrina.
Sabrina pun mendudukkan Afzan di pangkuan nya dan menyuapi nya dengan telaten hingga bubur yang ada di mangkok habis tak bersisa bertepatan dengan pesanan mereka datang.
Arzan hendak mengambil alih Afzan agar adek nya tidak kesusahan saat makan, namun Afzan tidak mau dengan menggelengkan kepala dan memegang baju Sabrina dengan erat hingga akhir nya Sabrina mengatakan bahwa ia bisa makan meskipun Afzan berada di pangkuan nya.
...****************...
Saat ini mereka telah berada dalam mobil dan pulang ke mansion, dan selama perjalanan pulang Afzan tertidur di pangkuan Sabrina bunda nya sambil minum susu yang tinggal sedikit. Setelah susu nya habis, barulah Afzan tertidur lelap hingga mereka sampai di mansion.
.
.
Di sebuah bandara, terdapat seseorang yang baru saja turun dari pesawat bersama sahabat nya yang merangkap menjadi asisten pribadi nya bila di perusahaan ke no.15 di dunia.
"setelah 3 tahun gue meninggalkan negara ini, negara ini seperti nya sedikit ada perubahan" ucap nya.
"apa lo yakin mau ngejar Sabrina lagi Bar? Lo udah di tolak berkali kali loh" ujar Willy sahabat nya yang kurang setuju dengan tujuan Bara kembali ke negara asal mereka.
"sangat yakin, usaha tidak akan berakhir sia sia yang penting selalu berusaha" jawab Bara
Bara Aleksa dan Willy Febryan merupakan teman satu sekolah Sabrina dan Syakira, dan sejak saat pertama kali Bara melihat Sabrina ia langsung jatuh cinta dan seketika itu juga ia menyatakan perasaan nya pada Sabrina, namun sayang nya Sabrina menolak nya mentah mentah.
Tapi hal itu tak membuat Bara putus asa dan terus mengejar Sabrina meskipun sudah berkali kali di tolak, hingga puncak nya saat acara wisuda mereka Bara kembali menembak Sabrina dan jawaban Sabrina tetap sama yakni menolak nya, namun Bara tak menghiraukan penolakan Sabrina dan malah ia berkata bahwa ia akan pergi ke luar negri malam itu untuk melanjutkan study nya di sana.
"tuan, mobil nya sudah siap" ucap salah satu anak buah nya.
"baik, ayo Wil"
mereka berdua pun naik ke mobil yang telah di siapkan untuk menjemput mereka dan selama di perjalanan menuju apartemen mereka, Bara terus menatap keluar jendela dengan senyum manis yang terus terukir di bibir nya.
"Will, jangan lupa daftarin gue ke kampus yang sama dengan Sabrina ya, gue udah gak sabar buat ketemu sama dia dan ngejar dia lagi" pinta Bara.
"oke"
"lo juga harus ikut gue Will"
"baiklah"
(sebenar nya gue gak pingin ikut lo Bar, tapi gue juga gak bisa nolak lo karna lo yang udah bantuin gue selama ini) batin Willy.
(aku kembali Sabrina, tunggu aku, aku akan meluluhkan hatimu) batin Bara seraya menatap keluar jendela dengan senyuman di bibir nya yang tak pernah luntur.
.
.
Syakira menjalankan mobil nya setelah menjemput om nya di bandara, namun tanpa ia sangka ia melihat dua cowok yang sangat ia kenali juga berada di bandara tersebut tapi beruntung mereka tidak melihat keberadaan nya yang ada di bandara tadi.
"om, apa om satu pesawat dengan dua cowok yang aku lihat tadi?" tanya Syakira.
"iya, kenapa? Apa salah satu dari mereka pacarmu?" tanya balik samuel adek angkat Naudy mama Syakira.
"tidak om, om ini ada ada aja" jawab Syakira kesal.
"lalu kenapa kamu bertanya apa om satu pesawat dengan mereka atau tidak?"
"masa om tidak ingat sih, salah satu dari mereka adalah cowok yang selalu mengejar ngejar Sabrina" jelas Syakira.
"oh iya om ingat, cowok yang selalu di tolak sama Sabrina kan"
"iya om cowok itu, bisa gak tenang hidup Sabrina kalo terus di kejar kejar lagi sama tuh cowok"
"oh ya, bukan nya kata kamu Sabrina sudah gak tinggal lagi di mansion, terus dia tinggal di mana? Apa lagi dia juga udah gak tinggal di kontrakan yang papamu sewakan"
"sekarang sudah bertemu abang dan kembaran nya jadi dia tinggal sama mereka dan keluarga angkat nya di mansion milik abang nya"
"syukurlah, om sempet khawatir waktu kamu beritahu tentang masalah di mansionmu waktu itu"
"om tenang aja, dia udah bahagia sekarang bersama keluarga nya"
Samuel Ardani, merupakan adek angkat dari Naudy mama Syakira, dan keluarga suami Naudy tidak ada yang tau jika dia memiliki adek angkat kecuali suami nya dan putri nya tentu nya. Samuel selalu tinggal di apartemen yang di belikan oleh suami kakak angkat nya yang tidak jauh dari mansion kakak angkat nya, Samuel juga sangat menyayangi Sabrina dan Syakira yang ia anggap sebagai ponakan kandung nya sendiri.
...----------------...
maaf ya lama update nya dan semoga suka dengan karya author juga jangan lupa like, komen, subcribe dan vote. Mohon dukungan nya ya terima kasih....