NovelToon NovelToon
Kekasih Don Juan

Kekasih Don Juan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Obsesi / Dendam Kesumat / Roman-Angst Mafia / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lintang Lia Taufik

Lionel Danny, adalah pria berpengaruh yang kejam. Karena dendam ia terpaksa menikahi putri musuhnya sendiri.

Namun, tepat setelah pernikahan selesai dilangsungkan, ia justru menghabisi seluruh keluarga istrinya, Maura.

Karena benci dan dendamnya akhirnya Maura sengaja mendekati pria kaya raya bernama Liam. Siapa sangka jika Liam benar-benar jatuh hati kepada Maura.

Mungkinkah Danny luluh hatinya dan berusaha merebut kembali miliknya?

Bagaimana jadinya jika ternyata Liam justru pria yang lebih kejam dari Danny?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lintang Lia Taufik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Pria yang Lebih Kejam

Keesokan paginya, seperti biasa. Maura meminta waktu untuk menjenguk adiknya di rumah sakit.

Namun kali ini Danny benar-benar menolaknya.

"Danny, kenapa kamu tidak memberiku izin? Apa kau takut jika adikku akan membuka kedokmu?" tanya Maura menuduh.

Danny langsung duduk di sudut ranjangnya. Tubuhnya terlihat lemas, wajahnya pucat pasi. Ia berbeda dari hari-hari sebelumnya.

"Begi bencikah kamu padaku? Hingga kamu tak tahu bedanya aku sedang butuh kamu atau tidak?" Danny menatapnya dengan tatapan sendu.

Maura tersenyum dingin.

"Orang sepertimu, sudah memiliki semuanya. Kau bahkan tidak paham bagaimana caranya mencintai, tetapi mengatakan ingin aku di sisimu? Memangnya siapa aku?"

"Kita sudah menikah, Maura. Aku lelah bertengkar denganmu. Sebenarnya apa rencanamu? Menemui adikmu, itu sebenernya hanya alasanmu 'kan? Aku tahu kamu ingin menemui Liam. Baik jika itu yang kamu mau. Tunggu aku ganti baju!" Entah apa sebenarnya yang ada di benak Danny. Ia selalu menunjukkan Liam buruk di mata Maura.

Sepanjang hari, setelah kematian seluruh keluarganya. Nyaris tak ada senyum yang tersungging di bibir Maura.

Gadis itu bahkan hanya murung, melamun, dan duduk dengan kepala tertunduk di dalam mobil. Bahkan, meskipun ia duduk bersebelahan dengan suaminya sekalipun.

"Kau tidak ingin tanya aku akan membawamu ke mana?" tanya Danny.

Sepertinya ia bingung menentukan sikap. Karena Maura benar-benar sudah tidak menganggapnya ada.

"Terserah," jawabnya, sambil berpaling ke luar jendela mobil.

"Liam. Kau ingin tahu dia yang sebenarnya, bukan? Diam dan duduk, kau akan tahu sendiri," pungkas Danny sambil tersenyum sinis.

Entah apa maksudnya, tetapi mobil hitam yang membawa mereka telah meluncur cepat meninggalkan rumah menuju suatu tempat.

Maura memperhatikan jalanan yang ramai hingga berganti sepi. Mobil akhirnya berbelok ke suatu restoran Asia.

Lalu berhenti di depannya.

"Aku tidak sedang lapar," tolak Maura.

"Aku sudah bilang 'kan? Kau cukup duduk dan diam," kata Danny.

Ia begitu angkuh dan dingin. Entah mengapa tekadnya untuk memisahkan kedekatan Liam dan Maura begitu keras.

Karena suaminya yang terus memaksa. Akhirnya Maura patuh juga. Ia hendak turun lebih dulu. Tetapi Danny mencegahnya.

"Tunggu!" Danny langsung memakaikan jaket kulit berwarna hitam kepada istrinya.

Bukan hanya jaket, tetapi ia juga memakaikan kacamata hitam dan juga topi untuk Maura.

"Ketahuan sekalipun, Liam akan baik padaku. Seharusnya kau tidak perlu mencemaskan aku, Danny." Maura menolak memakai kacamata.

Danny menatapnya datar. "Bagaimana kalau kamu tahu sebenarnya dia tidak seperti yang kamu kira?"

Kening Maura berkerut mendengarnya. Kemudian ia tersenyum samar.

"Aku penasaran," katanya.

Akhirnya, Maura berjalan mengekor di belakang suaminya. Karena rasa penasarannya yang besar, ia memutuskan menurut untuk mencari tahu.

Keduanya masuk ke dalam restoran, sesampainya di dalam Danny langsung memesan makanan, ia menyesap kopi yang dipesannya sembari menutupi wajahnya dengan koran.

Kemudian, Danny mengedikkan dagu sembari menatap Maura, ia mengalihkan pandangannya ke arah meja yang letaknya tak jauh dari mereka.

Di sana Maura melihat Liam dengan penampilan yang berbeda. Pria itu berpenampilan dengan pakaian santai, tetapi ia mengenakan jaket kulit berwarna cokelat.

Dan yang menarik perhatian Maura adalah, Liam terlihat berbincang serius dengan pria gemuk. Kemudian keduanya terlihat beradu mulut. Lalu si lelaki gendut tua itu memanggil anak buahnya dan pergi.

Liam di keroyok. Danny tertawa puas.

Tetapi bukan itu tujuan Danny, ia ingin menunjukkan sisi lain Liam kepada Maura.

Wanita itu ingin beranjak berdiri, tetapi Danny menahannya.

"Dia dikeroyok, apa ini ulahmu, Danny?" Mata Maura menatap tanpa kedip.

Sementara itu, Danny malah tersenyum kecut menanggapinya.

"Kau belum melihat Liam yang sebenarnya. Diam dan tunggu!" desisnya, kemudian ia kembali menyesap kopi dengan asapnya yang masih mengepul.

Maura terlihat gelisah. Ia hanya bisa mengepalkan kedua tangannya. Tetapi meski begitu ia tetap waspada.

Liam terus dipukuli. Mulanya pria itu tidak melawan, tetapi kemudian ia bangkit. Lalu berjalan ke arah luar restoran. Dan rupanya ia sudah memperhitungkan.

Liam benar-benar menghajar mereka semua tanpa ampun. Bahkan setelah salah satu dari mereka tak berdaya, pria itu dengan tega membungkusnya dengan kantong plastik besar berwarna hitam.

Liam bahkan merekatkan lakban untuk melilit seluruh tubuh pemuda yang berhasil diringkusnya. Anehnya, tak seorangpun datang menolong. Bahkan beberapa dari mereka justru sengaja menghindari. Takut? Mungkin.

Maura menelan ludah melihatnya. Tangannya berubah gemetar, lalu Danny memeluknya, perempuan itu langsung terhenyak.

"Kau takut? Dia adalah pria yang lebih kejam dariku, Maura. Kau mau lari dariku dan ingin jatuh ke dalam pelukannya, itu sama saja mencari mati!" Danny langsung mengangkat tubuh Maura dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.

Apalagi yang bisa gadis itu bisa lakukan setelah ia tahu bahwa Liam juga memiliki kehidupan di lingkaran hitam.

Rupanya, pria yang dianggap dewa penolong tak ubahnya penjahat kelas kakap. Merasa tertipu, akhirnya Maura memutuskan ingin menjauhi Liam.

***

Hari berganti begitu cepat. Dua hari berlalu, akhirnya Maura dibiarkan melakukan aktivitas layaknya manusia normal oleh Danny. Ya. Meskipun ia masih saja meminta orang untuk memata-matai.

Suatu sore, Maura berniat membeli buah. Cuaca yang panas membuatnya ingin membuat salah buah. Dari mana keinginan itu datang. Padahal sudah lama selera makannya hilang.

Ia berjalan sendirian saat masuk ke toko buah. Matanya yang sangat jeli, terlihat fokus saat memilih buah satu demi satu dan memasukkannya ke dalam keranjang yang ditentengnya.

"Maura," sapa Liam tiba-tiba.

Wanita itu tersentak. Ia tidak menduga tiba-tiba Liam sudah berdiri di hadapannya.

"Kau...."

"Aku mencarimu. Kau bahkan tidak memberiku, alamat rumahmu. Aku hanya ingin mengembalikan gelang giokmu. Aku sudah memperbaikinya." Liam memberikan gelang giok itu.

Sementara Maura, gadis itu hanya bisa tercengang sambil menatap Liam yang memasangkan gelang untuknya.

"Aku melihat kamu dua hari yang lalu. Kamu memukul orang dan membunuhnya, memasukkannya ke dalam kantong plastik besar. Siapa kamu sebenarnya?" tanya Maura tanpa basa-basi.

Liam tidak terkejut, sebaliknya ia tersenyum. Meski sebenarnya sesaat ia terlihat mengerutkan keningnya seolah sedang berpikir keras.

"Siapa yang membawamu ke tempat itu? Dari mana kaku tahu aku ada di sana, Maura? Tidak ada segala sesuatu yang serba kebetulan bukan? Itu terlalu rinci," ungkap Liam setengah menyelidik.

Maura langsung berkeringat.

"Aku hanya kebetulan lewat," sahutnya berkilah.

"Tahu banyak hal tidak baik buatmu. Jika kamu merasa aku hanya ancaman, jauhi aku mulai sekarang. Tetapi, jika kamu membutuhkan bantuanku ... aku rasa kamu tahu harus menghubungi aku dan mencari di mana. Jangan mudah terprovokasi jika kamu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi."

Liam langsung pergi begitu saja setelah memberikan penjelasan singkat.

Maura bingung, mungkinkah Danny menjebak Liam?

1
Nina_Melo
kok aku sedih ya baca part ini
iqbal nasution
keren
Lintang Lia Taufik: Terimakasih ya. 😊🙏
total 1 replies
Nina_Melo
next
Nina_Melo
Sebenarnya, adiknya mati apa masih hidup?
Nina_Melo: Iya kak. semangat ya
Lintang Lia Taufik: Ditunggu di part selanjutnya. Terimakasih sudah mampir membaca Kak.
total 2 replies
Nina_Melo
next dong
Nina_Melo
Mantap, lanjut....
Nina_Melo
mana lanjutannya Kak?
Samantha
Hohoho, makin seru
Dini Anggraini
Semoga bunda author lekas sembuh ya saya sudah baca novelnya bunda yang judulnya obsesi sang presdir tapi endingnya menyedihkan ya bun karena marshanya bunuh diri gak kuat sama cobaan hidupnya.🙏🙏🙏🥰🥰🥰
Dini Anggraini: sama2 bunda🥰🥰🥰
Lintang Lia Taufik: Wah terimakasih. Jika berkenan, Silahkan baca Bunga Desa Terdampar di Kota. Novel sedih menyayat hati, Nobel tersebut adalah karya pertama saya. Terimakasih banyak Kak, atas supportnya yang luar biasa
total 2 replies
ASHLAN DINENDRA
semngat kak suka ceritanya
update lebih bnyk lgi sehari 2-3 bab hehe...
Lintang Lia Taufik: Siap Kak, ditunggu ya. Semoga bisa Boom Bab. Aku padamu lah ya. 🥰❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author sampai sejauh ini lo babnya kenapa gak di jelaskan apa yang di lakukan keluarganya Maura kepada keluarga dani sampai dany membunuh semua keluarganya Maura kecuali adiknya yang masih koma sampai sekarang ataukah dany salah alamat sebenarnya bukan keluarga Maura yang membunuh keluarganya?
Lintang Lia Taufik: Sama-sama. Selamat membaca dan semoga suka.
Dini Anggraini: Terima kasih banyak bunda 🥰🥰🥰🥰
total 5 replies
Samantha
Seru
Samantha
Baru pembukaan langsung suka
Teddy
Keren
Teddy
seru
Nina_Melo
Menegangkan
Nina_Melo
seru
Nina_Melo
Selalu suka karyamu
Nina_Melo
Suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!