NovelToon NovelToon
Loving Again?

Loving Again?

Status: tamat
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Cinta Lansia / Tamat
Popularitas:191.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

Mencinta kembali, apakah mungkin bagi Dewi Bhuana Joyodiningrat. Diusianya yang sudah lebih dari kepala 4 sekarang, dirinya kembali dihadapkan oleh 2 pria dari masa lalunya.

Ditinggalkan begitu saja, membersarkan anaknya sendirian. Dan kini orang itu kembali hadir berbarengan dengan orang lain dari masa lalunya.

Hendra Kusuma dan Aji Kurniawan. Satu adalah mantan suaminya, dan yang satu adalah temannya.

Siapakah dari kedua pria itu yang bisa membuat Dewi kembali mencinta?

Akankah putri Dewi yang bernama Aisya menerima kembali sang ayah yang meninggalkan mereka bahkan saat dia tidak diketahui sudah ada?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Loving Again 12

Di kota lain di seberang pulau, dua orang yang sudah tidak memiliki ikatan apapun terhadap orang lain kini kembali bertemu. Atau lebih tepatnya di pria datang berkunjung.

Tidak ingin muncul adanya fitnah di lingkungan tetangga, pria tersebut harus puas hanya dengan duduk di teras saja.

"Maaf ya Bang, tidak bisa mengajak Abang untuk masuk ke rumah. Takut jadi omongan. Ya kita memang sudah tidak muda lagi sih, tapi tetap saja tidak patut. Jadi hanya bisa mengajak Abang mengobrol di teras."

"Tidak masalah Dew, aku paham kok. Aku sanga mengerti akan hal semacam ini. Nah ini aku bawa sesuatu, ya sebagai ucapan terimakasih ku waktu itu karena kamu sudah membantu ku."

Dewi tersenyum sambil mengucapkan terimakasih. Sebenarnya Aji tak perlu sampai melakukan ini. Tapi tak ada salahnya menerima uluran tangan yang Dewi rasa itu ikhlas.

Aji, sedari dulu dikenal degan pribadi yang baik dan menyenangkan. Banyak dari kalangan murid perempuan yang menyukai pria ini. Namun predikat bodoh juga disandang olehnya akibat tidak naik kelas. Tapi siapa sangka, anak yang memiliki julukan bodoh dan ketua osis abadi itu kini menjadi dokter yang hebat.

Setelah Dewi cari melalui laman pencarian, nama Aji Kurniawan ternyata tidak lah sembarangan. Dia adalah konsulen, dokter senior, pembicara, penulis buku dan masih banyak lagi hal lainnya yang namanya cukup disegani oleh para juniornya di dunia kedokteran.

"Kalau Aisya tahu, dia pasti senang,"ucap Dewi sambil memindahkan makanan yang dia bawa ke piring. Dewi kemudian menyajikan kembali oleh-oleh yang dibawa Aji itu untuk dinikmati bersama.

"Waaah makan kalau ada temannya enak juga ya rasanya."

"Selama ini Abang memang tidak punya teman?"

"Hahaha Dew, kita ini memang bukan anak muda lagi bisa dibilang kita ini anak tua hahaha. Tapi masa celetukan begini kamu tidak paham."

Aaah

Akhirnya Dewi paham juga apa yang dimaksud dari ucapan Aji. Dia lalu sedikit memerhatikan pria itu. Meskipun usianya menuju 50 tahun, tapi Aji masih tampak gagah dan juga tampan.

"Masa sih tidak ada yang suka sama Abang. Paling Abang yang gemar menolak mereka."

Uhuk

Aji tersedak makanan yang baru saja masuk ke tenggorokannya. Dengan sigap Dewi membantu memberi minum dan menepuk punggung pria itu.

"Tuh kan, dugaan aku bener. Bang Aji saja yang kebanyakan milih dan nolak. Ya pantes saja tidak ada teman buat makan."

"Dew, kok omongan kamu bener sih hahahah."

Keduanya tertawa bersama. Dewi lalu terdiam sejenak. Ia mengingat kembali, entah kapan terakhir dia tertawa lepas begini bersama orang lain.

Jika dengan Aisya, tentu tidak perlu ditanya. Bersama putrinya itu banyak hal yang dibicarakan dari persoalan serius hingga guyonan. Tapi bersama orang lain, Dewi tidak pernah.

Setelah menikah dengan Hendra kemudian berpisah lalu hidup berdua saja dengan Aisya, sikap Dewi banyak berubah. Dia dulu adalah pribadi yang menyenangkan dan ceria. Tapi semenjak perceraiannya, Dewi berubah menjadi pribadi yang introvert dan sangat hati-hati dalam berhubungan dengan orang lain. Dia menjadi pendiam dan hanya banyak bicara dengan sang putri.

"Terimakasih Bang."

"Untuk?"

"Karena aku bisa tertawa sekarang."

Aji terdiam, dia mencoba mengamati ekspresi wajah Dewi dan melihat gesture wanita itu. Aji juga melihat ke dalam mata Dewi, mata yang tetap masih cantik itu sepeti menyimpan banyak luka.

"Apa selama ini kamu tidak pernah tertawa?"

Dewi tersenyum, dia lalu menjawab, "Tertawa kok, tapi hanya bersama putri ku. Selain itu, aku sudah lupa kapan tertawa bersama orang lain."

"Maaf Dew, apa yang terjadi padamu? Jika tak keberatan, kau bisa berbaginya dengan ku."

Dewi melihat ke langit-langit, matanya menerawang ke sana. Memang apa yang terjadi padanya itu sudah sangat lama sekali, tapi tak bisa dipungkiri rasa sakitnya masih ada. Bahkan setelah waktu itu dia kembali melihat sang mantan suami.

"Abang memiliki istri dan anak yang sangat Abang cintai, tapi Allah mengambilnya. Kalau aku, aku punya suami dan anak yang aku cintai. Allah tidak mengambil anak ku, dan aku bersyukur anak ku tumbuh sehat dan cantik sekarang. Tapi suamiku diambil oleh wanita lain, bahkan dia tidak pernah tahu kalau kami memiliki anak. Aku sedih, tapi jika dibandingkan dengan cerita Abang, agaknya aku masih lebih bersyukur. Rasanya aku pun malu berkeluh kesah begini."

Degh!

Aji seketika merasa menyesal bertanya. Dia tidak pernah menyangka bahwa Dewi memiliki cerita yang ternyata sangat pahit begini.

Pantas saja ekspresi Dewi tadi begitu hampa. Luka bagaimanapun tetap luka dan itu sakit. Dimana luka tersebut tidak bisa dibandingkan dengan luka milik orang lain.

"Dew, setiap orang punya masalahnya sendiri. Setiap orang punya lukanya sendiri. Tidak ada yang berhak menilai bahwa luka ku lebih sakit dari pada lukamu ataupun sebaliknya. Dan tidak perlu merasa malu jika ingin berkeluh kesah. Semua sudah memiliki porsinya masing-masing."

Dewi mengangguk, entah mengapa dia merasa nyaman berbicara dengan Aji. Selama ini juga dia tidak pernah menceritakan masa lalu nya kepada orang lain. Dan baru Aji yang bukan keluarga atau saudara, tapi Dewi mau bercerita.

Mungkin karena Aji adalah teman lamanya, sehingga Dewi merasa nyaman saat bercerita.

"Terimakasih Bang."

"Sama-sama, kamu kalau butuh teman tertawa, aku sangat siap lho."

"Hahaha. Bang, kamu sama sekali tidak berubah. Aku jadi ingat, dulu Abang selalu mampir ke sanggar kalau aku latihan."

Eh?

Saat SMA dulu, Aji yang memang menyukai Dewi secara terang-terangan menunjukan rasa sukanya. Dia kerap kali datang ke sanggar tempat Dewi berlatih. Dengan membawa jajanan pada masa itu, Aji menunjukkan bahwa dirinya adalah support system nomor satu.

Bahkan ketika Dewi lomba, dia dengan kesadaran penuh bolos kelas untuk datang menyemangati Dewi.

Jika mengingat masa itu, rasanya malu sekali. Tapi dia sangat puas bisa menyaksikan Dewi, walau esok harinya dia harus dipanggil BP.

"Kamu ingat waktu lomba itu, aku bolos. Terus besoknya dipanggil Pak Amin, guru BP."

"Serius bolos? Aku kira izin. Soalnya kan memang sekolah mengirim supporter."

"Tidak Dew, aku bolos. Padahal waktu itu ada ulangan penjas. Aku kan males ya kalau penjas itu suruh teori sama ulangan, ya sudah aku bolos. Tapi ngalamat besoknya kena tegur Pak Amin."

Dewi hanya menggelengkan kepalanya pelan. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Aji berbuat sejauh hanya untuk menyaksikan dirinya lomba.

"Kenapa Abang sampai bolos?"

"Karena aku suka kamu. Waktu itu sebelum kelulusan aku nembak kamu, tapi kamu langsung menolak. Rasanya itu jleb sekali di sini."

Eh?

TBC

1
Nanik Kusno
Aduuuhhhhhh... Aisya banyak penggemar dan juga banyak bodyguardnya....sulit dijangkau....😥😥😥😥😥😥😥
Nanik Kusno
Keluarga Aisya sangat menjaganya....dari apapun itu ...jadi kalau mau deketin Aisya berarti harus kuat sembarange ....☺️☺️☺️☺️☺️
Nanik Kusno
Akhirnya.....keluar juga kata2 manis itu..... haaaaahhhh....ikut lega... meskipun belum dijawab oleh Dewi.... setidaknya Aji sudah berkomitmen untuk menunggu berapapun lamanya...
Nanik Kusno
Nah ....kicep kan .... makanya....jangan sombong dulu....di atas langit masih ada langit lagi....😏😏😏😏😡😡😡
Nanik Kusno
Mosok suruh balik ke Rumah sakit lagi....😏😏😏😏🥴🥴🥴🥴
Nanik Kusno
Alifa....niat dan tekatmu 👍👍👍👍👍👍👍 semoga nantinya bener2 seperti itu....
Nanik Kusno
Bagus..... untuk Dewi dan Aji....👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Hendra..... tobatlah....
Nanik Kusno
meskipun dunia terbalik dan laki-laki hanya kamu Hendra... Dewi g mungkin balikan ma kamu... 😏😏😏😏😏🥴🥴🥴🥴
Nanik Kusno
Dewa sebaiknya secepatnya balik ke Jakarta...
bunda DF 💞
ini anaknya hendra sm delia namanya alifa atw aqila?
Nanik Kusno
Kaya melihat drama.... ceritanya mengalir....dan banyak terjadi pada kehidupan sehari-hari...
Nanik Kusno
Haaahhhhh....leganya.... dengan begitu mungkin di Jakarta nanti mereka bisa bersama selamanya....
Nanik Kusno
Alhamdulillah..... kalau nanti Dewi pindah ke jakarta....Aji pasti akan ikut.... semoga hubungan mereka berlanjut menjadi sebuah keluarga....
Nanik Kusno
Damar langsung insecure setelah melihat asal usul Aisya....🥴🥴🥴🥴🥴
Nanik Kusno
Haaahhhhh.... dalam situasi yang begitu runyam....masih ada untungnya....
Untung Alifa bukan gadis yang pendendam dan bisa instrospeksi diri dan merasa sangat bersalah....😥😥😥😥😥
Nanik Kusno
Untung Aisya gadis yang kuat.... mampu menghadapi semua ini dengan tenang... meskipun sempat emosi saat melihat Hendra dan perkataan Alifa....☺️☺️☺️
Nanik Kusno
Setidaknya...kamu ada niat untuk minta maaf ke istri dan anakmu Hendra.... meskipun itu pastinya g ada efek ke mereka....
Nanik Kusno
Sudah sangat terlambat untuk minta maaf dan mencari tau tentang anakmu Hendra....😡😡😡😡😡😡😡😡
Nanik Kusno
Kayaknya Zein agak ada rasa ma Aisya...
Nanik Kusno
Hendra... OTW hancur...😏😏😏😏😏😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!