NovelToon NovelToon
When Love Comes Back

When Love Comes Back

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers / Pelakor jahat
Popularitas:13.4k
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

Irish kembali, membawa dua anak kembar dan luka lama yang telah berubah menjadi kekuatan. Ethan, pria yang dulu mengabaikannya tanpa rasa, kini tak bisa mengalihkan pandangan. Ada yang berbeda dari Irish, keteguhan hatinya, tatapannya, dan terutama... anak-anak itu. Nalurinya berkata mereka adalah anaknya. Tapi setelah semua yang ia lakukan, pantaskah Ethan berharap diberi kesempatan kedua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EP: 28

Jeremy merasa tidak nyaman karena tatapan tajam Leo. Ia berdeham pelan, lalu melangkah mendekat ke arah Jessi dan Leo. Tanpa menoleh sedikit pun ke arah Leo, ia menatap Jessi dan berkata tegas, “Pulanglah denganku.”

Jessi menatap Jeremy tanpa bergerak. Biasanya, meski mudah marah, Jessi tak pernah menunjukkannya di depan orang lain. Ia hanya menggigit bibir, menahan perasaan yang berkecamuk, lalu akhirnya memilih mengikuti Jeremy dari belakang, meskipun langkahnya terasa berat.

Namun setelah beberapa langkah, Jessi tak kuasa menahan diri untuk menoleh lagi. Pandangannya tertuju pada Leo, dokter yang dulu pernah diam-diam dikaguminya. Benarkah dia sama sekali tidak mengenaliku? batinnya getir.

Melihat Jessi masih menoleh ke belakang, Jeremy menghentikan langkahnya. Dengan cepat, ia menahan pundak Jessi, suaranya tajam, “Apa yang kamu lihat? Ikut denganku!”

Jessi sempat berusaha melepaskan diri, namun akhirnya ia tetap menurut, melangkah bersama Jeremy, meninggalkan tempat itu.

Sementara itu, Leo berdiri terpaku di tempatnya. Dalam diam, pikirannya berputar. Mengapa saat wanita tadi menoleh padanya, dia merasa dia pernah melihat Jessi sebelumnya.

-------

Di dalam kantor Ethan,

Sudah lebih dari dua minggu berlalu sejak pesta ulang tahun pernikahan Ethan. Dion, yang sempat mabuk berat pada malam itu karena urusan perempuan, kini kembali dengan wajah cerah, seolah pria yang kalut itu bukan dirinya.

Hari ini matanya berbinar penuh antusias saat duduk di depan Ethan, menunggu persetujuan Ethan untuk sebuah proyek.

Ethan terlihat santai, jemarinya memainkan bolpoin di tangan kanannya, sementara tangan satunya membalik lembaran kontrak. Ia sedikit menunduk, menatap lembar demi lembar dokumen dengan fokus.

“Ethan, masa aku harus menipumu? Ini proyek bagus, menguntungkan untuk perusahaan kita berdua. Kenapa kamu belum juga tandatangan?” Dion mulai tak sabar, berdiri dan memotong.

Ethan tetap tenang, seolah tak mendengar keluhan Dion. Ia terus membalik halaman kontrak. “Teliti dalam bekerja itu prinsipku. Tidak bisa sembarangan.”

“Serius sekali! Tidak perlu sampai sedetail itu juga!” Dion menghela napas kesal, namun akhirnya duduk lagi, pasrah menunggu.

Ethan menatap sekilas ke arah Dion sebelum kembali fokus ke dokumen. “Perusahaanku tidak berdiri dengan asal-asalan. Aku tidak peduli berapa besar nilai investasi atau potensi untung-ruginya. Ini pertama kalinya aku turun langsung di proyek pakaian, aku harus tahu persis detailnya.”

Dion tersenyum miris. “Kalau aku punya setengah kemampuanmu, dari dulu Kakek sudah menyerahkan perusahaan padaku.”

Ethan hanya mengabaikan candaan itu, matanya tetap menelusuri setiap baris tulisan di kontrak. “Aku tidak mungkin menandatangani hanya dengan sekali lihat.”

Dion mengangkat bahu, menyandarkan diri di kursi. “Ya sudahlah, kau memang selalu perfeksionis.”

Beberapa menit kemudian, Ethan menutup dokumen itu, mengambil pulpen, dan menandatangani halaman terakhir. “Selesai.”

Dion terkejut, matanya membesar. “Sudah tanda tangan? Serius?”

Ethan menyerahkan dokumen padanya. “Tentu saja.”

Dion langsung memeriksa tanda tangan Ethan yang tercetak rapi di sana. Wajahnya berseri-seri. “Akhirnya! Proyek pertamaku yang benar-benar independen, tanpa campur tangan Kakek. Lembaran baru Dion dimulai!”

Ethan hanya menggeleng kecil, membiarkannya larut dalam euforia. Setelah puas, Dion menaruh kontrak itu ke dalam tasnya dengan hati-hati.

“Oh iya. Bukankah kau sempat bilang mau mengajak Carisa terlibat di proyek ini? Menurutmu, posisi apa yang cocok buat dia?” Dion bertanya hati-hati. Ia sebenarnya ingin memberi Carisa posisi aman, tidak terlalu penting agar tidak membebani proyek kalau ternyata kemampuannya tidak memadai.

Ethan meneguk air, tatapannya menoleh ke sudut ruangan. “Posisinya sama seperti karyawan biasa di proyek.”

Dion terperangah. “Karyawan biasa? Carisa keberatan? Itu dia itu istrimu loh.”

Ethan memejamkan mata sejenak, suaranya pelan. “Carisa sudah terlalu bosan di rumah. Kalau terus-terusan seperti itu, orang akan mudah berbuat salah. Biarkan dia merasakan kehidupan normal.”

Dion mengernyit, agak canggung. “Ya... masuk akal juga. Tapi Carisa itu Nyonya Besar, kalau dia tiba-tiba muncul di kantor orang-orang pasti terkejut!”

Ethan menatapnya tajam. “Bukankah kita bisa merahasiakan identitasnya?”

Dion tampak ragu. “Ethan, meski kelihatannya akur, karyawan itu saling bersaing. Carisa belum pernah kerja sebelumnya. Apa dia kuat menghadapi lingkungan seperti itu?”

Ethan menahan senyum tipis. “Siapa tahu performanya malah membuat kita tercengang.”

“Baiklah. Aku akan atur.” Dion akhirnya mengangguk.

Lalu ia teringat sesuatu. “Oh ya. Soal Irish, sudah aku atur biar dia bisa masuk proyek ini. Tapi Hanna dekat sekali dengannya. Kalau aku langsung menarik orangnya, Perusahaan Apparel mode mungkin diam, tapi Hanna pasti ribut dan tidak akan berhenti bertanya terus.”

Ethan mengernyit, suaranya tegas. “Irish itu dulu kuliah di desain pakaian. Jangan karena kemauan Hanna, dia disuruh melakukan pekerjaan di luar bidangnya.”

Dion tertegun, menatap Ethan penuh rasa ingin tahu. “Ethan tahu dari mana Irish kuliah desain pakaian?” Ia diam-diam curiga, apalagi mengingat Ethan sebelumnya pernah menyumbang gedung untuk sekolah tempat si kembar Vivi dan Nathan belajar, sekarang juga tampak sangat memperhatikan Irish.

Jangan-jangan... Ethan menyukai Irish?

1
Nanda
The best thorku😊
Nanda
The best thorku😉
Delisa
Bagus thor.. bintang lima pokoknya
Mikeen SI
Ceritanya bagus karna gk terlalu berat...
Mikeen SI
Ceritanya bagus karna gk terlalu berat...
Ddek Aish
siap2 kau bakal tersingkir jalang
Desi Trikorina
semangat lanjut ceritanya thor
Waryu Rahman
Thor update tambah lagi donx
Ddek Aish
itu belum seberapa dari penderitaan yang dialami oleh Irish.
Adinda
Lanjut thor
Adinda
kapan si carissa ketahuan thor, lanjut Thor
Desi Trikorina
asik bacanya tidak terlalu menekan pembaca
Ddek Aish
Ethan pasti galau dengan perasaanny sekarang
Adinda
Lanjut thor
Nurul Boed
lepasin jessy dari jeremy kak,, abis tu semoga kelakuan bejat Carisa dan zyan juga segera ke bongkar

gemessaa lihatnya
Desi Trikorina
thor hajar wanita dan laki2 jalang yang ngak tau terimakasih itu..biar mereka sadar
Waryu Rahman
judulnya di ganti ya thor
Lela Alela: Iya kak, judulnya saya ganti
total 1 replies
Ety Murtiningsih
hadehhtt ada lagi manusia macem jeremy
Desi Trikorina
hajar jeremy dan ibunya dong dokter
Nurul Boed
jgn sampek uang Irish buat pacarnya jeremy kak,, bener² ngak relaaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!