Di temukan oleh seseorang di pinggir jalan dengan keadaan sangat kurus dan lemas Senia di bawa pulang dan di rawat dan dibesarkan dengan kasih sayang dan perhatian .
Ketika suatu hari kedua orang tuanya secara paksa membawanya pulang ke rumah dengan berbagai macam alasan membuat Senia merasa bingung antara bertahan bersama keluarga baru atau kembali bersama kedua orang tuanya .
Kejadian demi kejadian kembali teringat dipikirannya dan menyadarkannya akan perbuatan kedua orang tuanya di masa lalu tapi ia mempunyai rencana sendiri .
Ikuti terus kisahnya sampai selesai .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11 SESUATU YANG TERSEMBUNYI
Di sebuah rumah mewah seorang perempuan melihat video rekaman kiriman dari seseorang merasa terkejut . Ia tidak sedih juga tidak menangis tapi berusaha kuat melihat sesuatu yang membuatnya penasaran .
Aira bukannya tidak pernah sedih tapi ia berusaha meyakinkan hatinya untuk tetap kuat dan tegar ketika mendapat masalah baik itu ringan maupun berat . Karena ia sudah tidak punya orang tua sejak masa belia .
"Mama , " panggil seorang anak laki-laki baru saja pulang kerja mencari mamanya .
Aira mendengar teriakan anaknya menghentikan melihat video tersebut keluar dari kamar dengan wajah tegar . Senyum menghias bibirnya ketika melihat anak pertamanya pulang kerja sedang duduk di ruang makan sambil memakan buah anggur .
"Baru pulang ," sapa Aira sang mama duduk disampingnya .
"Iya , ma . Oh iya papa mana ?" kok tidak kelihatan kata sekretaris papa sudah pulang satu jam yang lalu ? ” tanya Angga sambil mengunyah buah anggur .
"Mungkin papa ada pertemuan dengan klien di luar ," jawab Aira seperti biasa yang selalu tersenyum ketika berbicara dengan anaknya .
Angga mengangguk meskipun merasa curiga ada yang disembunyikan dari mamanya .
"Aku masuk ke kamar dulu ya , Ma ," pamit Angga sambil mencium pipi mamanya .
Aira melihat kepergian anaknya merasa bahagia . Ia masih saja menganggap Angga masih kecil tapi pikirannya sudah dewasa .
Di dalam kamar Angga membersihkan tubuh dan setelah itu ia berkutat di depan laptopnya melihat hasil edit foto yang menampakkan seorang perempuan cantik tanpa sengaja saat ia sedang mengambil foto pemandangan di daerah wisata alam .
"Cantik sih tapi kok ada sesuatu dalam sorot matanya seperti sesuatu ingin diungkapkan ," gumam Angga .
Ada yang membuatnya tertarik dengan paras perempuan itu sehingga menatap sampai tidak berkedip . Ketika sedang scroll beranda dalam media sosial ia melihat beberapa foto dan video perempuan tersebut membuatnya merasa kagum .
"Oh jadi dia pemandu wisata , menarik ," katanya tersenyum penuh arti .
Menjelang malam Prambudi baru pulang kerja . Ia langsung masuk ke kamar dan membersihkan tubuh kemudian keluar kamar mencari istrinya .
Aira yang sedang duduk di teras belakang sambil menikmati suasana malam tidak menyadari suaminya datang dan mencium pipinya . Aira meneh lalu tersenyum manis .
”Cantik sekali istriku , apa kabar hari ini ?" kata Prambudi memuji sambil menggenggam tangan istrinya .
" Aku baik , Mas . Mas sendiri gimana kerjaannya ?" tanya Aira balik membalas genggaman tangan suaminya .
" Maaf sudah membuatmu menunggu ," jawab Prambudi merasa bersalah .
" Sudah waktunya makan malam , Ayo ," ajak Aira beranjak menggandeng tangan suaminya dengan mesra .
Prambudi mencium pucuk kepala istrinya berjalan beriringan menuju ruang makan . Di sana sudah ada Angga dan Anye .
" Romantis sekali sih kalian bikin iri saja ," celetuk Anye melihat kedua orang tuanya bergandengan mesra .
" Kamu juga bisa seperti kami tapi nanti kalau sudah menikah ," kata Aira duduk di samping suaminya lalu mengambilkan nasi dan lauk untuk suaminya baru mengambil untuk dirinya .
"Pacar saja tidak punya ," sahut Angga melirik adiknya .
”Sama kamu juga belum punya pacar ," sewot Anye membalas perkataan kakaknya.
" Nanti aku perkenalkan calon istriku tunggu saja waktunya ," sahut Angga dengan yakin kalau dia bisa mendapatkan kekasih idamannya .
Prambudi dan Aira saling pandang lalu tersenyum .
"Jadi kamu sudah mempunyai kekasih , kalau begitu cepat kenalkan pada kami ," kata Prambudi .
" Tunggu saja waktunya , Pa ," jawab Angga dengan nada rendah .
"Jangan lama-lama nanti keburu diambil orang lain ," sahut Aira .
”Ngobrolnya nanti di lanjut sekarang kita makan dulu ," sahut Anye menyela pembicaraan mereka .
Akhirnya mereka menyelesaikan makan bersama dengan tenang .
" Besok ambil raport kelulusan lalu siapa yang akan mengambil raport , mama atau papa ?" tnya Anye melihat kedua orang tuanya bergantian.
" Biar Mama saja yang ambil raportmu , Papa pasti sibuk ," jawab Aira .
" Iya , Papa ada meeting dengan klien di luar kota pagi-pagi sekali . Maaf ya Nak !" Prambudi dengan perasaan bersalah .
"Iya , Pa . Ada mama kok , aku ke kamar dulu ya ," Anye pamit meninggalkan ruang makan lebih dulu .
" Angga , gimana pekerjaanmu apa ada kesulitan ?" tanya sang papa .
"Tidak kok ,Pa . Kan ada asisten Papa yang membimbing Angga ," jawab Angga setelah menyeka sisa makanan yang ada di bibirnya dengan tisu .
" Syukurlah kalau bisa . Papa ingin kamu segera menempati posisi direktur di perusahaan cabang Papa ," kata Prambudi dengan serius .
Angga terkejut mendengarnya menoleh papanya meyakinkan hatinya tidak salah dengar . Cabang , jadi Papa punya perusahaan lain batin Angga .
”Kalau Papa punya perusahaan lain kenapa tidak dari kemarin aku di sana dengan begitu aku bisa langsung beradaptasi dan mempelajari apa saja di sana bukan dadakan ," ucap Angga .
Ia bukan menolak hanya saja belum siap jika menempati perusahaan tersebut . Ia harus mempelajari lebih dulu terkait perusahaan yang diresmikan sebulan lalu .
"Ya sudah mulai besok kamu langsung saja ke sana bersama asisten Papa , pesan Papa kembangkan perusahaan itu jika ada kesulitan kamu bisa mengandalkan Alan tapi jangan membebani dengan pekerjaannya ," Prambudi memberi arahan kepada Angga .
" Oke baiklah , Pa . Terimakasih atas kepercayaan yang Papa berikan padaku ," balas Angga dengan hati senang .
" Kamu harus hati-hati jika meeting dengan klien dan juga ketika diajak kerjasama jangan asal mau . Selidiki lebih dulu orang itu takutnya di jebak ," pesan Prambudi .
Aira sedari tadi mendengarkan pembicaraan antara suami dan anaknya . Hatinya merasa khawatir juga bangga melihat kesungguhan Angga dalam bekerja .
Tekad Angga sangat kuat ketika sedang bekerja , ia tidak pernah mengeluh kepada kedua orang tuanya . Semangatnya dalam dunia kerja tidak tanggung-tanggung dan selalu berhasil .
Mulai besok Angga akan memulai menempati perusahaan cabang milik papanya , Ia harus lebih serius lagi .
“Baik Pa ," jawabnya .
Selesai sarapan mereka berpamitan sama mamanya lalu berangkat ke tempat tujuan masing-masing . Angga menaiki mobil sendiri sedangkan Anye diantar papanya ke sekolah .
”Sayang , maaf ya papa akhir-akhir ini sangat sibuk sekali jadi kita jarang berkumpul ," kata Prambudi saat perjalanan menuju sekolah Anye .
"Iya , Pa . Aku ngerti kok lagian kan ada mama ," sahut Anye sambil menatap papanya curiga .
Anye melihat sesuatu di dasbor mobil mengambil dengan rasa penasaran dalam benaknya . Sejak kapan mama berhias di dalam mobil dan lipstik ini bukan punya mama deh batin Anye matanya melirik papanya yang fokus nyetir .
Ia menyimpannya di dalam tas sekolah , mobil berhenti di depan gerbang sekolah Anye pamit kepada Prambudi lalu turun dan masuk ke dalam sekolah . Prambudi melaju di jalan raya menuju kantornya .
Prambudi bukan pergi ke kantor tetapi pergi ke suatu tempat dimana ia sudah janji bertemu dengan Aluna seperti biasa mereka bertemu di luar .
semasa hidup aja bian tak pernah kasih uang jajan sm mu tak pernah sayang pada mu 🤭🤣🤣🤣