Transmigrasi Ke Tubuh Anak Selir

 "TOLONG..... TOLONG." wanita tua ini menjerit ketakutan, karena di hadang oleh orang orang jahat yang tak dikenal.

 "Serahkan harta benda yang kau punya. Atau kau akan habis di tangan kami!"

"Tidak, tolong lepaskan aku. Aku hanya orang tua yang tak memiliki apapun."

"Ayo geledah barang barang, apa saja yang dia bawa."

"kumohon, jangan."

"Tunggu!" ucap rose yang datang dengan wajah yang serius.

"Kau, siapa kau!" tanya ketua perampok dengan nada serius nya.

"Kalian begitu pengecut. menghadang orang tua yang lewat. dasar tak punya hati nurani."

"Siapa kau! Berani nya ikut campur urusan ku."

"Tentu saja, aku adalah malaikat pencabut nyawa mu." ucap rose dengan tersenyum smirk. Dan langsung menyerang mereka secara tiba tiba.

Hal itu membuat ketua kelompok langsung kelabakan, dan segera menyerang rose secara bersamaan.

 Rose sangat lincah, dan begitu lihai. seolah dia adalah seorang master yang ahli. bahkan kekuatan nya sangat cepat, dan begitu terlatih. Rose merasa begitu beruntung, bisa mengendalikan emosi nya dengan sangat baik.

Ini adalah sebuah misi nya. kalau dia berhasil, bisa membuka alat, di ruangan penyimpanan nya, itu. Dia tak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini.

"Bugh....bugh...bugh... Arghh

Jeritan kesakitan dari para perampok itu, seolah alunan musik yang rose sukai. Entah mengapa dia menjadi begitu bersemangat, saat menyelesaikan tugas tugas dari misi rahasia nya, itu.

"Kurang ajar! Aku akan membunuh!" teriak sang ketua dengan tatapan penuh emosi

"Bugh...bugh...bugh... Krek...."

"Argh.... Jeritan dan raungan keras dari orang orang itu, membuat wanita tua itu menatap tak percaya. orang yang menolong nya sungguh sangat mengerikan. tapi dia begitu berhutang Budi kepada orang tersebut.

Semua nya terkapar tak berdaya, bahkan beberapa dari mereka, langsung tak sadarkan diri.

Rose mendekati wanita tua itu, dengan wajah yang masih ketakutan.

 "Tolong, jangan menyakiti ku tuan." sorot mata nya dengan penuh rasa ketakutan.

"Nenek, tenang lah. Aku datang hanya ingin menolong mu saja. sekarang pulang lah, dan bawa kembali barang barang mu itu. Kau harus segera memberikan akupuntur kepada cucu mu yang sedang sakit." ucap rose yang tiba tiba bisa melihat langsung permasalahan yang dialami oleh orang tua di depan nya itu. Mungkin karena tugas nya berhasil, dia dapat mengakses salah satu hal yang paling penting, yaitu dapat membaca pemikiran seseorang, hanya dengan melihat nya saja.

"Bagaimana kau tau?" ucap nya dengan sorot mata yang kaget.

"Nenek jangan takut, aku bukan orang jahat. Dan ini, ada sedikit uang untuk pegangan mu nanti. sampai jumpa kembali." ucap rose yang langsung pergi setelah memberikan 2 tael perak kepada sang nenek tadi.

Nenek itu bahkan melongo tak percaya, tuan itu sangat baik, bahkan dia sangat berterima kasih karena bisa membelikan obat untuk cucu nya itu. Dia adalah seorang tabib kampung, yang berasal dari sebuah desa. saat perjalanan pulang, dia di hadang oleh salah satu perampok, dan mereka ingin mengambil jarum emas yang ada di balik tas rajut nya itu. jarum itu, merupakan satu satunya benda yang dapat membantu nya mencari uang. Dengan adannya jarum emas tersebut, dia dapat mengobati orang orang di desa nya itu.

Rose mengecek ruangan penyimpanan nya terlebih dahulu.

"Selamat tuan rumah, anda bisa mengakses salah satu fitur pembaca pikiran. Dengan fitur yang berkembang, akan membuat anda jauh lebih kuat di masa depan." ucap sebuah suara yang tiba tiba muncul, dan hampir membuat rose mengumpat kesal. Suara tersebut merupakan suara sang sistem, yang memberitahukan kepada sang tuan rumah, tentang ruangan penyimpanan tersebut.

"Apakah senjata ini belum bisa diakses?" tanya rose yang mengagumi salah satu pistol api, dengan fitur yang lebih canggih. Ini seperti senjata di jaman modern.

"Belum tuan rumah, anda harus banyak mengerjakan misi yang lainnya. Dan menaikan level di ruangan penyimpanan ini." ucap sang sistem dengan menjawab pertanyaan dari sang tuan rumah.

"Hum, baiklah. Aku akan mencoba nya. terima kasih, sistem."

"Sama sama tuan rumah. Asisten sistem akan senantiasa membantu sang pemilik ruangan."

Karena di ruangan penyimpanan nya tak bisa menghasilkan uang, jadilah rose memiliki ide untuk membangun usaha lainnya. Disini ada beberapa makanan modern yang masih belum bisa terbuka. Dia akan membangun sebuah restoran terkenal, agar menghasilkan banyak uang. dan ada beberapa kain perca beserta kain kain yang bagus, di ruangan penyimpanan nya itu. Ini akan menjadi salah satu, usaha atau ide yang menarik.

"Sistem, apakah buku tentang berbagai sketsa gambar ini sudah bisa diakses?"

"Point yang tuan rumah miliki, sekitar 100 point. Dan sistem bisa membantu tuan rumah untuk menukarkan barang barang yang ada disini, melalui sistem point. Jadi tuan rumah, harus mengumpulkan koin koin, agar bisa mengakses banyak barang dari ruangan penyimpanan. tuan rumah juga bisa menyelesaikan misi misi penting yang ada di ruangan penyimpanan ini."

Rose yang mendengar kan langsung mengangguk patuh. Dia bisa melihat harga barang barang yang tertera di ruangan penyimpanan itu. Buku sketsa gambar, ada d harga 20 koin. langsung saja rose menukarkan koin nya dengan benda tersebut. Dan tak lupa dia juga menukarkan kain kain dengan 2 motif yang berbeda. harga nya sekitar 50 koin. cukup mahal memang, tapi begitu menguntungkan bagi rose. karena bila membeli nya di jaman ini, pasti sudah mencapai ratusan tael. Dia harus menghasilkan banyak uang, agar bisa memenuhi semua keinginan nya itu.

Rose yang sudah selesai urusan nya dengan sistem ruangan penyimpanan nya, langsung bergegas keluar, sebelum ada orang orang yang curiga.

Dia berjalan santai, sambil membawa buku dan juga kain yang baru saja dia tukarkan.

"Rose, dari mana saja kau, nak?" tanya selir Merry dengan wajah yang cemas. Dia takut anak nya di tangkap oleh prajurit istana.

"Ibu, aku baru dari keliling tadi. Dan lihat aku membawa bahan bahan untuk di toko ku nanti. dimana kakak nya bella Bu?"

"Ada di kamar nya nak. Tadi dia sudah menyelesaikan 5 pakaian. sekarang mungkin dia sedang beristirahat. Ayo makan dulu, kau pasti sangat lelah."

"Ibu, dimana yang lainnya. Kenapa sepi sekali?" tanya rose yang melihat kesekitaran rumah itu tampak jauh lebih sepi. tak melihat para bibi nya di sini.

"Jean dan juga suci, ibu suruh ke pasar. membeli beberapa perlengkapan bahan untuk makan malam kita. Oh ya, nak, bagaimana bila kita menyewa sebuah rumah disini?" usul Merry kepada anak nya itu. Bagaimana pun, rumah ini sangat sempit, dan Merry berencana menyewa rumah yang jauh lebih besar, agar mereka bisa tinggal bersama sama di sana.

"Ide yang bagus, Bu. Ayo kita ke tempat agen nya saja."

"Bibi Anti, yang sudah mengurus nya, ibu tadi juga setuju dengan ide bibi anti mu itu."