NovelToon NovelToon
AKU PENGANTIN PENGGANTIMU

AKU PENGANTIN PENGGANTIMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Lucinda de Vries mengira acara wisudanya akan menjadi hari kebahagiaannya sebagai sarjana kedokteran akan tetapi semua berakhir bencana karena dia harus menggantikan kakak kandungnya sendiri yang melarikan diri dari acara pernikahannya.
Dan Lucinda harus mau menggantikan posisi kakak perempuannya itu sebagai pengantin pengganti.

Bagaimana kelanjutan pernikahan Lucinda de Vries nantinya, bahagiakah dia ataukah dia harus menderita ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 KECELAKAAN DISENGAJA

Lucinda terdiam di sofa, dia membuka halaman surat pemberian panembahan Sugeng padanya.

Tatapannya dingin, wajahnya datar dan dia sangat tenang setiap membuka lembaran surat peraturan tentang wasiat pernikahan, dibacanya kalimat demi kalimat dengan seksama dan sesekali di menahan nafas.

Seluruh isi surat dibacanya sampai tuntas lalu dia tertegun diam.

Lucinda menghela nafas pelan seraya meletakkan lembaran surat ke atas meja kemudian terdengar suara pintu berderit pelan dari arah dinding yang menghubungkan pintu rahasia.

Suara langkah kaki berderap ringan memasuki ruangan kamar mewah ini namun Lucinda bersikap diam, tenang dan sewajarnya.

Tak ada suara sapaan sehingga Lucinda memalingkan muka.

Tampak seorang suster perawat sedang berjalan ke arah tempat pembaringan Kevin tanpa menyapanya.

Lucinda mengernyitkan keningnya seraya memandangi suster perawat.

"Apa kau yang bertugas hari ini ?"

Lucinda menyapanya akan tetapi suster perawat itu mengacuhkannya.

Melihat respon suster perawat terhadap dirinya, Lucinda agak tertegun.

"Siapa namamu ?"

Kembali Lucinda bertanya pada suster perawat itu.

"Sarah..."

Suster perawat menjawab seraya menoleh ke arah Lucinda yang duduk menghadap padanya.

"Sarah, apa kau bertugas hari ini menggantikan suster perawat yang kemarin ?"

"Ya, hari ini saya bertugas bergiliran dengan rekan suster perawat Gina, dia bertugas kemarin dan saya hari ini".

"Oh, begitu, ya..."

"Benar, nyonya..."

"Apa kau akan memeriksanya ?"

"Ya, benar, nyonya, sudah menjadi tugas saya hari ini, merawat raden".

"Sarah, apa yang akan kau lakukan ?"

"Saya akan mengganti cairan infus buat raden karena hari ini saya harus menggantinya dengan yang baru".

"Oh, begitu, ya..."

"Benar, nyonya..."

"Baiklah, teruskan saja pekerjaanmu, Sarah."

"Iya, nyonya..."

Suster perawat menarik tirai yang ada disekitar area tempat pembaringan Kevin lalu menutupnya.

"Sarah... !"

"Ya, nyonya... ?"

"Kenapa tirai selalu ditutup, aku tidak bisa melihatmu ?"

"Sudah ketentuannya demikian maka saya wajib mematuhi peraturan ini, nyonya..."

"Sarah..."

"Ya, nyonya..."

"Siapa yang menentukan peraturan itu ?"

"Panembahan Sugeng selaku penanggung jawab dirumah ini, nyonya..."

"Oh, panembahan Sugeng, ya ?"

''Iya, nyonya."

"Aku kira dokter yang menetapkan peraturan itu ternyata Sugeng."

"Benar, nyonya."

"Sarah..."

"Ya, nyonya..."

"Bolehkah aku melihatmu disana ?"

"Maaf, nyonya, sesuai peraturan yang ada, siapapun juga tidak diperbolehkan untuk melihat kemari disaat pemeriksaan."

"Kenapa tidak diperbolehkan, bukannya aku adalah istri raden Kevin, seharusnya aku boleh melihat suamiku ?"

"Tentu saja, anda sebagai istri raden berhak melihat suami anda namun panembahan Sugeng telah menetapkan peraturan tersebut, nyonya..."

"Kenapa bisa begitu ?"

"Saya juga tidak paham, kenapa seperti itu ketentuannya..."

"Benarkah ?"

"Ya, nyonya..."

"Mmm..., apa yang kau lakukan sekarang ini ?"

"Saya sedang mengganti cairan infus."

"Berapa lama kau bekerja disini ?"

"Sejak raden sakit, saya sudah bekerja disini, tapi status saya masih magang".

"Oh, begitu, ya..."

"Benar, nyonya..."

"Apa Gina sama denganmu ?"

"Iya, nyonya, Gina satu level dengan saya disini".

''Dari logat bicaramu, kau bukan asli Leiden, darimana asalmu ?"

Sejenak Sarah terdiam sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.

"Saya asli Amsterdam..."

"Jauh sekali mainmu ke Leiden."

"Ya, begitulah, cari uang, nyonya".

"Memangnya tidak ada pekerjaan di Amsterdam sampai kau kemari ?"

"Kebetulan ada tawaran kerja disini lalu saya ambil saja kesempatan ini daripada nganggur, ya kerja meski jauh dari rumah" .

"Yah, kau benar, apa kau tahu kenapa Kevin dirawat di Leiden ?"

"Kabarnya sih karena saat dia jatuh, raden sudah tinggal di Belanda jauh dari negeri asalnya, kebetulan juga perlengkapan medis di sini lebih mumpuni untuk perawatan medis raden Kevin jadinya dia dirawat di Belanda".

"Rupanya kau tahu banyak mengenai Kevin, ya..."

"Saya diberitahu oleh bibi pekerja yang dulu kerja dirumah ini, nyonya".

"Oh, begitu, ya..."

"Memangnya bibi pekerja tidak lagi kerja disini, mengapa ?"

"Saya kurang tahu alasan bibi itu berhenti, tapi saya dengar-dengar kalau dia diberhentikan oleh panembahan Sugeng".

"Mengapa ?"

"Saya juga tidak tahu menahu soal itu, nyonya, saya hanya suster perawat disini, tidak terlalu paham cerita keluarga raden".

"Kau tahu dimana bibi itu tinggal ?"

"Kalau itu anda bisa pergi ke daerah perumahan di bagian utaran Leiden, dia tinggal disana, anda bisa tanyakan pada orang sekitar sana".

"Siapa namanya ?"

"Yolanda Espen..."

"SREEET... !"

Tiba-tiba tubuh Lucinda meluncur cepat sehingga masuk ke dalam area tempat pembaringan milik Kevin Jansen.

"Aaahkkk... !!!"

Lucinda merangsek masuk ke balik tirai yang menutupi area tempat tidur Kevin. Dan...

"BRUUUUK... !!!"

Lucinda menabrak suster perawat hingga cairan infus jatuh ke lantai.

"Aduh ! Tumpah !"

Terdengar suster perawat memekik terkejut ketika cairan infus tumpah ke lantai kamar sedangkan Lucinda berpegangan pada tepi ranjang tidur.

"Syukurlah..., aku tidak sampai jatuh mengenai Kevin... !"

Lucinda menghela nafas lega seraya memperhatikan ke arah Kevin yang terbaring di atas ranjang tidurnya.

"Aduh..., bagaimana ini ??? Infusnya berantakan, aku bisa-bisa dimarahi sama panembahan jika dia tahu soal ini !!!"

Sarah tampak panik saat dia melihat ceceran cairan infus di lantai kamar ini.

Wajahnya tegang serta ketakutan, hampir-hampir dia menangis karena kecelakaan kecil ini.

Lucinda tidak menoleh ke arah suster perawat, dia hanya terdiam saja dan masih berpegangan pada tepi ranjang.

"Ya, Tuhan, bagaimana ini ???"

Suara suster Sarah terdengar kembali kali ini disertai oleh isak tangisannya.

Mendengar Sarah menangis membuat Lucinda terpaksa mengalihkan perhatiannya kepada suster perawat itu.

"Astaga !"

Pekiknya kaget lalu mendekati Sarah yang duduk bersimpuh di lantai kamar.

"Apa yang terjadi ini, Sarah ???"

Lucinda menoleh ke arah tumpahan cairan infus yang pecah akibat dia terjatuh tadi namun Lucinda berlagak tidak mengerti.

"Kau baik-baik saja ?"

Lucinda menatap dengan tenang, ekpresinya datar tanpa emosi.

"Tidak, nyonya. Bagaimana ini, saya bisa dihukum sama panembahan Sugeng jika tahu ini ???"

Sarah kebingungan bahkan dia terlihat sungguh panik.

Lucinda berdiri didekat Sarah, hanya melirik pelan ke arah lantai kamar yang dipenuhi oleh cairan infus lalu berkata kembali.

"Bagaimana kau bisa seceroboh ini, Sarah ?"

"Saya tidak sengaja tadi karena kaget, saya menjatuhkan infus dari tangan saya..."

"Astaga, ini parah sekali, kau bisa dipecat dari sini karena mereka akan meunduhmu lalai dalam pekerjaan, Sarah !"

"Bagaimana ini, saya harus bagaimana sekarang ??? Saya tidak tahu harus berbuat apa ???"

"Tenanglah !"

Lucinda mencoba menenangkan Sarah lalu membantunya berdiri dari lantai.

"Bagaimana ini ???"

"Sshhhh..., tenanglah, jangan panik, semua akan teratasi dengan cepat !"

"Tapi saya sangat takut sekali, ba-bagaimana jika panembahan tahu ini lalu membuang saya !?"

"Dia tidak akan tahu hal ini, percayalah padaku".

"Ta-tapi..., nyonya..."

"Duduklah dulu lalu tenangkan dirimu !"

Lucinda memapah Sarah untuk duduk di dekat tempat tidur Kevin seraya melirik ke arah atas.

Rupanya kamera pengawas tidak sampai di area sini, suatu kebetulan sekali, pikir Lucinda.

Lucinda menggunakan kesempatan ini untuk bicara pada Sarah.

"Biar aku yang selesaikan pekerjaanmu ini, dan jangan katakan bahwa kau menjatuhkan infus tadi karena Sugeng pasti akan membuangmu dari sini".

"I-iya, nyonya..."

Sarah mengangguk pelan lalu duduk di kursi dengan tubuh gemetaran.

Dengan terampil, Lucinda segera memasang kembali infus pada Kevin setelah menggantikan ampul infus yang baru.

Tidak butuh waktu lama baginya untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan itu dan infus baru telah diganti dan terpasang kembali pada Kevin Jansen yang masih berbaring di atas tempat pembaringan.

Lucinda lalu berbalik badan ke arah tempat duduk dimana Sarah sedang duduk disana, memandanginya dingin dengan emosi datar.

Sudut bibirnya naik pelan seperti membentuk sebuah senyuman namun senyuman itu sangatlah misteri.

1
Zeed
kayak triller gak sih
Zeed
misteri secret nih
Zeed
waduh konspirasi nih di kerajaan klinting kuning
Zeed
kakak rasa candu pa gimana nih kau chatarina 🤭
Zeed
dia dokter ya
Zeed
jadi bingung nih sama sikap lucinda kayak gak biasanya agak berubah nih
Zeed
lebih keji nih ibu tiri
Zeed
wah... wah... wah... bener ada ya ibu tiri kayak nenek sihir itu
Zeed
semangat thor 💪
Zeed
🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Zeed
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ghaltara
seram...
Reny Rizky Aryati, SE.: thriller...
total 1 replies
horse win
misteri nih semakin seru saja thor 💪
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍🎂👍👍👍
total 2 replies
horse win
wah wah wah pecundang datang nih
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍
total 2 replies
horse win
rupanya wasiat kakek ya, napa gak judulnya wasiat maut kakek saja tor 👍
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
horse win
sulit dibayangkan nih nikah ma pria sekaratul maut 😄
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂
total 2 replies
horse win
versi beda nih ma novel yang satunya ya thor, tapi mirip temanya pengantin pengganti
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
horse win
lanjut...
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍
total 2 replies
horse win
baru nih thor
Reny Rizky Aryati, SE.: dont worry, i am here 🎂
total 2 replies
Soraya
lanjut
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!