NovelToon NovelToon
Diantara Cinta Dan Dosa

Diantara Cinta Dan Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Jesslyn Kim

Masih saling sayang, masih saling cinta, namun terpaksa harus berpisah karena ego dan desakan dari orang tua. Ternyata, kata cinta yang sering terucap menjadi sia-sia, tak mampu menahan badai perceraian yang menghantam keras.

‎Apalagi kehadiran Elana, buah hati mereka seolah menjadi pengikat hati yang kuat, membuat mereka tidak bisa saling melepaskan.

‎Dan di tengah badai itu, Elvano harus menghadapi perjodohan yang diatur oleh orang tuanya, ancaman bagi cinta mereka yang masih membara.

‎Akankah cinta Lavanya dan Elvano bersatu kembali? Ataukah ego dan desakan orang tua akan memisahkan mereka dan merelakan perasaan cinta mereka terkubur selamanya?


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jesslyn Kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penolakan Vano

Bella tersenyum menatap bahu lebar Vano yang berjalan di depannya. Ia terlihat begitu tampan meski di lihat dari belakang. Mereka berjalan beriringan tanpa bergandengan. Rasanya tak percaya kini Vano telah menjadi miliknya. Bella berjanji akan membuat Vano jatuh cinta padanya dengan caranya sendiri.

"Sayang tunggu!" Bella berlari kecil mengejar Vano yang telah berada jauh di depannya.

Bella langsung menggandeng erat tangan Vano ketika berhasil menyusulnya.

"Aku terbiasa jalan cepat."

Bella cemberut, sebenarnya dia tidak marah hanya saja ingin di bujuk oleh Vano.

Namun Vano nampak tidak peka, atau mungkin tidak perduli. "Mau nonton film apa?" tanyanya ketika sudah berada di depan bioskop.

"Yang itu!" Bella menunjuk sebuah poster.

"Kamu yakin?" Vano memastikan, apa benar Bella ingin nonton film horor? Karena yang ia tahu Bella orang yang penakut.

"Iya." Jawabnya singkat.

Vano pun segera membeli tiket masuk dan tidak lupa membeli minuman serta camilan.

Bella bahkan sudah ketakutan saat film baru saja di mulai. Dia bersembunyi di balik lengan kekar Vano.

"Tidak usah pilih film horor kalau takut," ucap Vano datar.

Dan ternyata semua di luar ekspektasi, Bella mengira Vano akan menenangkan nya, menggenggam tangannya ketika ia ketakutan. Namun ternyata salah, Vano malah cuek dan terlihat asyik sendiri menonton sambil memakan pop corn.

"Kita pulang saja," ketus Bella kesal, kemudian meninggalkan studio.

Tak banyak tanya Vano pun hanya mengikuti Bella.

Bella menoleh, ia senang karena ternyata Vano menyusulnya. Berharap Vano akan memanggilnya, membujuk dan meminta maaf padanya.

Dari kejauhan, sekilas Vano melihat perempuan yang diyakini adalah Vanya. Langkahnya pun terhenti, sekali lagi ia memastikan kalau memang yang dilihatnya memang Vanya.

"Vanya... Elana..." tanpa pikir panjang Vano segera berjalan ke arah Vanya yang tengah mengantri di kasir supermarket.

Pupus sudah harapan Bella, melihat Vano malah berjalan ke arah yang lain. Mau tidak mau, Bella mengalah dan mengikuti Vano.

Vanya sibuk menata belanjaannya, sedangkan Elana gadis kecil itu terlihat begitu asyik memainkan boneka baru yang di pegangnya.

"Totalnya 1.240.000," ucap kasir menunjuk total belanjaan di layar monitor.

Vanya mengambil kartu di dompetnya, tapi tiba-tiba seseorang lebih cepat memberikan sebuah kartu pada kasir. Membuat Vanya menoleh, "Vano!" Vanya terkejut karena vano tiba-tiba muncul di hadapannya.

"Aku akan bayar sendiri," Vanya mencoba sambil menyodorkan kartu miliknya

"Tidak!" Ucap Vano tegas, tidak menerima penolakan.

Sementara kasir menjadi bingung harus mengambil kartu yang mana.

"Ambil yang ini mbak!" ucap Vano sedikit memaksa.

Akhirnya kasir itupun mengambil kartu milih Vano.

"Tidak usah repot-repot Vano, aku bisa bayar belanjaanku sendiri," tolak Vanya ketika ia melihat ternyata Bella juga ada di sana.

Vano tak menjawab, Ia langsung beralih pada Elana dan langsung memeluknya.

"Papi!" Elana sama terkejutnya dengan Vanya saat melihat Vano yang tiba-tiba berada di sana.

"Papi kangen Elana," Kilah Vano.

"Papi lihat, Boneka ini dari mesin capit," Elana memamerkan boneka yang sejak tadi di pegangannya.

"Wah hebat anak papi," Vano mengacak rambut Elana

"Bukan Elana, tapi om Ryuji."

"Apa?!" pernyataan Elana membuat Vano terkejut, apakah mereka pergi bersama?

"Iya papi, om Ryuji bahkan memenangkan hampir semua permainan. Tidak seperti papi yang kalah terus," Elana begitu antusias menceritakan kehebatan Ryuji.

"Elana, ayo pulang nak." Vanya menggandeng tangan Elana menjauhkannya dari Vano.

"Papi gak ikut pulang?" Tanya Elana dengan penuh harap.

"Kita pulang berdua," Vanya kemudian meninggalkan Vano tanpa sepatah katapun.

"Sebaiknya kak Vano antar Elana pulang," Bella angkat bicara setelah sedari tadi hanya diam.

"Tidak usah, Kita akan pergi ke danau." ucapnya sambil memandangi kepergian Vanya dan Elana.

Bella bernafas lega, mengira Vano akan menyusul Vanya dan meninggalkannya.

Matahari hampir tenggelam, kini langit telah berubah jingga. Senja adalah hangatnya pelukan matahari sebelum dinginnya malam.

Kini dua insan tengah duduk di sebuah bangku taman yang berada di tepi danau. Dinginnya hembusan angin mulai terasa di kulit Bella. Gadis itu menggesek-gesek kedua telapak tangannya untuk menghangatkan diri.

Meski terkesan dingin dan cuek. Hatinya masih tergerak tak tega membiarkan seorang gadis di depannya kedinginan, ia membuka blazer yang di pakainya untuk menutupi tubuh Bella yang kedinginan. Bagaimana tidak, wanita itu hanya memakai dress lengan pendek dengan panjang selutut.

"Terimakasih," Bella begitu tersentuh dengan perhatian kecil yang di berikan oleh Vano. Sejujurnya Bella ingin Vano yang memeluknya bukan hanya pakaiannya, serakah memang.

"Anginnya semakin dingin, kita pulang saja," Ajak Vano kemudian, dirinya juga merasa sudah tidak nyaman berada disana.

Bella mengangguk, mengiyakan apa yang di katakan Vano. Merekapun memutuskan untuk pulang dan makan malam di rumah.

Seperti biasa mama Erika menyambut mereka dengan hangat.

"Bella ayo makan, mama masak spesial buat kamu," ajak mama Erika memamerkan hasil masakannya.

"Tumben mama masak," Sambar Kirana yang juga baru saja pulang.

"Tentu saja spesial untuk Bella, menantu kesayangan mama." ucap mama Erika bangga.

"Aku aja gak pernah di masakin, Bella." sindir Kirana dengan nada bercanda.

"Ngada-ngada kamu Kirana," kesal mama Erika.

"Ya sudah mumpung semua sudah kumpul kita makan dulu," papa Dharma menengahi merek yang selalu berdebat.

Makan malam pun di iringi dengan obrolan ringan namun hangat layaknya seperti keluarga harmonis pada umumnya. Kini Vano menyaksikan sendiri, setiap perlakuan yang di lakukan mama Erika pada Bella tidak pernah sekalipun ia lihat pada Vanya. Kini ia mengerti bagaimana sakitnya jadi Vanya. Sedangkan mama Herlina memperlakukan dirinya layaknya anak sendiri.

Setalah selesai makan merekapun memutuskan untuk masuk ke kamar masing-masing.

Bella langsung membersihkan diri, sementara Vano memilih mencari angin segar di balkon kamar. Ia mengeluarkan sebungkus rokok dari sakunya. Perlahan tangannya mengambil sebatang rokok dan menyalakan korek. Ia menghisap, kemudian menghembuskan asap pertamanya dan merasakan sensasi nikotin yang mulai bekerja. Begitu selanjutnya sampai rokok habis dan Vano terus mengulanginya.

"Sejak kapan merokok?" tanya Bella yang baru saja keluar dengan gaun malam berwarna merah yang cukup terbuka. Yang Bella tahu, dulu Vano orang yang anti dengan asap rokok.

"Sejak dulu," jawabnya acuh dengan asap yang mengepul.

Bella menghampiri Vano, perlahan tangannya mengambil rokok yang di pegang Vano kemudian membuangnya ke sembarang tempat. Bella duduk di pangkuan Vano sambil memamerkan pahanya yang mulus. Tangannya mulai mengelus lembut bibir Vano dan tanpa aba-aba Bella langsung mencium bibir Vano. Sadar ciumannya tak di balas oleh Vano, Bella menurunkan ciumannya ke leher Vano dan meninggalkan tanda kemerahan disana. Tangannya perlahan membuka kancing kemeja pria itu, lalu dengan bebas meraba dada bidang Vano. Gadis itu cukup berani malam ini, padahal dulu Vano mengenalnya sebagai gadis lugu dan pendiam.

Vano hanya diam, tak ada gejolak dalam dadanya. Tak ada hasrat untuk berbuat lebih, padahal Bella sudah sangat effort menggodanya.

"Maaf Bella aku tidak bisa," tolak Vano kemudian menurunkan Bella dari pangkuannya.

Kesal, sedih, malu itulah yang di rasakan oleh Bella saat Vano menolaknya.

****

Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ya....

1
𝐋aQ⃟ui𝐧🦋
Firasat seorang ibu ga pernah salah. Licik memang mantan mertua dan si bella itu
dyah EkaPratiwi
jahat sekali mama vano
💜Bening🍆
bisa gaplok emaknya vano gk sih itu mulut apa comberan kotor banget🙄
lari vanya.. lari.... larilah yg jauh dr vano n org2 di sekitaran vano pd gila semua mereka
💜Bening🍆
udahlah paling bener kalian hidup masing2.. apa lg vano udah berkeluarga...
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
ceritakan saja sama mami mu kalau Oma Erika tuh mengancam mu kalau kau tidak ikut sama papi mu
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
jangan mau elana lebih baik km ttp sama mami mu jangan pernah tinggalkan dia
Dewi Ajah
gubluugg kok bisa2 nya malah lari ke alkohol.. lemaaHh😒
dyah EkaPratiwi
kenapa Vanya tergodah😭
Author abal-abal: khilaf kak🤭
total 1 replies
dyah EkaPratiwi
Vano egois bang jahat banget
𝐋aQ⃟ui𝐧🦋
Ya kan, rasa bersalah menghantui vano. Padahal kalau jujur pasti lebih baik sekalipun itu sakit. Kalau begini, makin besar kepala si bella
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
tumben banget si Vano acuh begitu biasanya kan dia kalau udh lama gak bertemu langsung maen nyosor aja
Author abal-abal: Vano sudah ternoda katanya 🙈
total 1 replies
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
papi mu bukan sibuk kerja elana tapi kmrn sedang liburan sama Bella 🤭
suzy baek
Type emak2 rempong.. masa anak baru aja cere dah di suruh nikah lagi. Vano makanya kaya gitu dia hidup di keluarga toxic
suzy baek
baru baca Bab awal tapi dah gedeg aja sama si Vano. Jadi laki kok gak tegas sih, kasihan tuh anak istrimu jadi korban.
TiraMissU
wah bercak merah jangan-jangan Bella pms itu 🤣🤣
TiraMissU
Jadi mereka melakukannya atau tidak? kok di skip sih thoorrr...
TiraMissU
Makin sebel sama Bella, di awal ku kira dia itu bakalan baik
TiraMissU
Si Bella sakit jiwa deh kayanya 🙈
TiraMissU
Mending jangan dah Vanya. suami orang tuh...
TiraMissU
uhuk lampu hijau... mending sama Ryuji aja sih bujangan anak tunggal kaya raya😂 emak bapaknya baik pula
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!