Balas Dendam Wanita Yang Teraniaya

"Terima kasih ya Nad, aku tidak tau gimana caraku membalas semua kebaikan kamu, aku hanya menyelematkan kamu sekali, tapi kamu malah menyelematkan aku berulang-ulang kali."

"Kamu jangan seperti itu, biarpun kamu hanya menyelematkan aku sekali, aku sangat senang, setidaknya sekarang ini aku bisa berbuat baik pada seseorang tidak seperti pada masa laluku,"

"Masalalu?"

"Iya, jujur mungkin jika dibilang baik aku tidak ingin memujiku diriku jika aku baik, malahan kalau kamu tau seperti apa masalaluku mungkin kamu akan sangat-sangat membenciku,"

"Tapi bagimana bisa?"

"Pokoknya aku hanya ingin mengatakan aku tidak sebaik seperti yang kamu kira, baiklah kita alihkan pada pembahasan lain."

"Baiklah."

"Aku juga tau kamu tidak sebaik seperti sekarang. Aku juga tau apa yang membuatmu berubah! Tapi biarpun begitu, aku tidak akan menyimpan dendam kepadamu karena akupun tau kamu juga salah satu korban Reno! Yang jelas, kali ini aku akan membebaskan mu dari Reno ...kamu tenanglah."

Anaya membatin dengan tatapannya yang masih memandang fokus pada Nadia, Nadia terdiam, ia tersipu malu dipandang seperti ini oleh Anaya, ia mengira ada sesuatu yang aneh pada dirinya, namun ternyata tidak.

"Kenapa? Apa ada yang salah dengan penampilanku? Katakan! Jujur aku kurang pede dipandang seperti itu?"

"Tidak! Tidak ada yang salah dengan penampilan kamu, kamu cantik dan beruntungnya Reno memiliki kamu,"

"Kamu janganlah memujiku seperti itu aku kan jadi malu,"ujarnya tersenyum malu, disaat Nadia tak bisa menunjukkan wajah tersipu malunya, lain halnya dengan Anaya, ia terpikirkan oleh Kennan- Lelaki yang menurutnya menjadi ancaman misi balas dendamnya.

"Nad?" tanya Anaya, Nadia lalu melihat Anaya.

"Iya?"jawabnya.

"Menurutmu sosok kakak kamu itu seperti apa?" Anaya yang memberanikan diri bertanya langsung.

"Kak, Kennan?" Anaya memberikan anggukan.

"Kenapa tiba-tiba tanya soal Kakakku? Kamu naksir ya?" Anaya tiba-tiba berganti tersenyum malu, Nadia meledek dan sesekali menyenggol lengan Anaya.

"Sudah ...kamu tidak perlu tersipu malu aku bisa kok dekatkan kalian,"ujarnya.

"Serius? Maksudnya kamu tidak keberatan?"

"Ya jelas tidaklah, aku malah lebih khawatir Kak Kennan akan mendapatkan istri yang salah! Aku bersyukur Kak Kennan tidak kebablasan menjadi seorang penikmat j4lang! Bisa keluar dari dunia itu aku sungguh sangat-sangat bersyukur, tapi ...,"ucap Nadia yang tiba-tiba terhenti.

"Tapi, kenapa? Apa di luaran sana Kak Kennan banyak yang naksir? Apa aku tidak memiliki kesempatan untuk dekat dengannya?"

"Bukan gitu, untuk Wanita di luaran sana aku tidak tau betul apakah Kakakku memiliki Wanita yang ia suka, tapi setahuku ia sampai sekarang gagal move-on dari seorang gadis desa yang ia kagumi."

"Gadis desa? Sungguh kakak kamu tipenya kaya gitu?" Nadia memberikan anggukan.

"Tapi ini sangat mustahil! Kakak kamu kan orang kota, dia juga tidak memiliki kenalan teman dikampung lalu gimana caranya ia bisa kagum pada sosok gadis desa yang ditemuinya itu?"

"Untuk awal perkenalan mereka aku juga tidak paham, yang jelas ia terkagum-kagum pada asisten rumah tangga Mas Reno-Suamiku yang dari kampung dulu."

Deg

Jantung Anaya seketika hampir terhenti, kata asisten rumah tangga dari sosok Reno yang disebutkan Nadia barusan seketika mengejutkannya. Bahkan tak bisa ia percaya dan ia cerna secara logika, ia dikagumi pada sosok Laki-laki yang sebelumnya tidak pernah ia duga bahkan ia ingat dia pernah temui secara langsung.

"Ini ...fakta apalagi ini?"batinnya yang sesekali malah keceplosan tersenyum.

"Bukankah ini sungguh aneh kan Nay? Aku juga hingga kini heran pada Kakakku sendiri, tapi jujur gadis itu juga sebenarnya sangat cantik, namun ...,"ucap Nadia yang tiba-tiba terhenti lagi.

"Namun, apa?"tanya Anaya tak sabaran.

"Cintanya dipatahkan secara sepihak oleh gadis itu, Kakakku sangat patah hati mengetahui fakta jika gadis itu ternyata hamil! Bahkan kagetnya lagi ia hamil diluar nikah! Lalu tiba-tiba ia mendengar kabar gadis itu meninggal dunia karena sebuah kecelakaan tragis yang menewaskan dirinya langsung dilokasi kejadian, jasadnya yang sulit diidentifikasi karena hangus, lalu tanpa adanya identitas yang diketahui, jadi dia dinyatakan meninggal dunia, nasibnya sungguh sangat malang."

"Sangat menyedihkan, dan mungkin itu alasan utama jiwa kakak kamu sedikit terguncang hingga ia memilih lampiaskan pada para wanita jalang! Aku jadi kasian."

"Tapi biarpun begitu kamu tidak akan mundur kan untuk mendapatkan kakak? Tenanglah aku akan membantumu secara perlahan, aku jamin perlahan Kakak pasti akan bisa menerima kamu."

"Baiklah bakal aku coba, sekali lagi terima kasih."

Keduanya tersenyum, keduanya pula berpelukan, Nadia sangat senang akhirnya ia mendapatkan calon yang tepat untuk Kakaknya, tapi tak bisa dibohongi dari raut wajah Anaya ada sesuatu yang ia sembunyikan, ada pula maksud lain kenapa ia mau mendekati Kennan.

"Maaf! Sekali lagi maafkan aku lagi-lagi aku telah melibatkan saudara kamu yang tidak tau apa-apa, aku salah satu orang yang sangat tidak pantas untuk dimaafkan, maafkan aku telah melibatkan kamu dan juga saudara kamu dalam rencanaku ini ... maafkan aku ... maafkan aku ...."

Anaya membatin, hatinya tak bisa dibohongi ia sangat terpaksa menggunakan cara ini, hatinya seakan-akan melarangnya, tapi ia tak memiliki pilihan apalagi ini demi kebaikan banyak orang tak hanya untuk diri Anaya sendiri.

BERSAMBUNG