Seorang gadis yang terlahir di malam istimewa (malam satu suro)di warisi sebuah khodam dari leluhurnya tepat di usianya yang ke tujuh belas. Hal yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Mampukah gadis itu menjalani hari-hari nya dengan kemampuan yang baru dimilikinya...
Sinopsis yang sangat singkat ya,...tapi cukuplah buat yang baca jadi penasaran 🤭
Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat dan alur cerita. Sebab cerita ini aku buat murni dari imajinasi ku sendiri alias karangan bebas. Jadi jika ada kesamaan itu merupakan suatu ketidak sengajaan🙏🏼
Soo... ikuti cerita ku, dan jangan lupa tinggalkan jejak jempol dan komentar ya☺️
Jangan lupa juga bintang lima jika cerita ku bisa bikin baper 😁🤭🙏🏼
Yuk dukung karya terbaru ku ...!
Selamat membaca ...! 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qsk sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Airin indigo ?
Saras dan Airin segera pergi ke kantin sekolah setelah selesai berkenalan dengan teman-teman barunya. Hampir semua orang menyapa Saras saat dia berjalan di koridor sekolah, Saras pun tak pernah berhenti tersenyum pada mereka. Ketika itu salah satu siswa terus menatap Saras dari kejauhan. Namanya Tio, terkenal playboy dengan wajah nya yang tampan.
"Murid baru nih, cakep bener " Gumam nya
Ketika Saras berjalan melewatinya,tak sengaja mata mereka bertemu, seketika Saras tersenyum sambil mengangguk pelan. Airin yang di samping nya segera menyenggol lengan nya dan segera berjalan dengan cepat sambil menggandeng Saras.
"Saras,kamu hati-hati sama kak Tio,dia itu playboy " Ucap Airin memperingati
"Kak Tio ? Yang mana ?" Tanya Saras dengan kening berkerut
"Itu loh,yang barusan ketemu " Ucap Airin
"Yang mana,sih ? Kok aku gak ingat,kita kan ketemu banyak orang tadi " Bingung Saras.
Gadis itu memang ramah dan baik hati,tetapi ia juga cuek tak pernah memperhatikan siapa-siapa saja yang dia temui.
"Lah,kamu masa gak ingat. Itu loh cowok ganteng, tinggi,yang bawa bola basket" Ucap Airin lagi
Saras terdiam sejenak, mengingat-ingat. Namun kemudian ia mengangguk sambil bilang ," Oh. Yang itu " Ucap nya
"Iya. Kamu hati-hati ya. Jangan sampai terjerat sama pesona nya,dia itu buaya cap kadal buntung " Ucap Airin dengan nada kesal ,terlihat sekali jika gadis itu tak menyukai Tio.
Saras menaikan satu alisnya,merasa ada sesuatu dengan teman baru nya itu. Tidak akan ada asap kalau tidak ada api ,begitu pikirnya.
"Kamu seperti nya tidak suka dengan cowok tadi. Siapa tadi namanya ?" Tanya Saras
"Kak Tio. Nama panjang nya Arkantio ....apalah nama belakang nya,aku lupa" Jawab Airin
Saat itu mereka sudah sampai di kantin,mereka segera mencari bangku yang masih kosong.
" Yaaah, tinggal di pojokan sana. Kamu gak apa-apa kalau kita di sana? Atau kita ambil makanan dulu abis itu kita bawa ke taman?" Tanya Airin
"Di sini saja lah, takutnya jam istirahat keburu habis" Sahut Saras yang tak mau repot bolak-balik.
"Baiklah. Kalau gitu kita ambil dulu makanan nya yuk !" Ajak Airin
Saras mengangguk lalu berjalan bersama menuju meja yang berderet menu-menu makanan. Di kantin itu tersedia banyak makanan yang disajikan secara prasmanan,sehingga para siswa maupun siswi bisa memilih makanan dan mengambil nya sesuai selera.
Setelah mengambil makanan, mereka duduk di meja paling pojok karena hanya itu lah meja yang tersisa. Saat keduanya tengah menikmati makanan, Tio datang dan langsung duduk di kursi sebelah Saras.
"Boleh duduk di sini ? " Tanya nya
Airin memutar bola mata nya, sedangkan Saras hanya tersenyum lalu mengangguk kecil, " Boleh kok," Sahut nya
Airin menyikut Saras" Kamu kok bolehin dia duduk di sini, sih ? " protes nya
"Ya memang nya kenapa ? Meja yang lain pada penuh, di sini masih ada yang kosong juga kan " ucap Saras merasa tidak ada yang salah.
"Anak baru ya? pindahan dari mana ?" Tanya Tio sambil menatap Saras
"Bukan pindahan dari mana-mana kok, aku memang sengaja saja masuk sekolah nya sekarang" Jawab Saras yang memang ia masuk sekolah tepat di saat prosesi belajar mengajar dimulai.
"Kenapa begitu ? Kalau dari awal kan bisa ikut MPLS ? " Tanya Tio lagi
"Enggak kenapa-kenapa. Pengen saja " Jawab Saras tak ingin mengatakan yang sebenarnya.
Di samping nya, Airin menimpali," Kak Tio kepo ! "
"Biarin, suka-suka aku lah, mau kepo atau enggak. Masalah buat kamu ?" Ucap Tio dengan nada sinis
Airin tak menyahut,hanya mendengus sebal lalu mengalihkan pandangan nya.
"Eh iya,lupa. Kita kan belum kenalan ya,kenalin aku Arkantio panggil saja Tio " Ucap pemuda itu sambil mengulurkan tangannya
"Saras " Ucap Saras yang membalas jabatan tangan nya.
"Wow...tangan nya lembut banget " gumam Tio membatin
"Udah,ayo lanjutin lagi makan nya. Jangan ngobrol terus ! Keburu jam istirahat habis " Seru Airin memisahkan jabatan tangan mereka.
"Wooo...biasa aja kalee...sewot bener. Lagi PMS neng ...!" Ledek Tio
"Ck,..apa sih " Cebik Airin
Saras menaikan sebelah alis menoleh Airin dan Tio bergantian. Kemudian ia mengulum senyum,merasa lucu dengan tingkah mereka.
"Sepertinya memang ada sesuatu diantara mereka " Gumam Saras salam hatinya
Airin yang masih memalingkan muka tiba-tiba tersentak,matanya membulat serta jantung nya yang berdebar kencang.
"Astaghfirullah....." Gumam nya segera menunduk,seketika gadis itu pun berkomat-kamit merapalkan doa-doa.
"Kamu kenapa ?" tanya Saras berbisik
"Kita ke kelas sekarang yuk !" Ajak Airin sambil menarik lengan Saras
"Loh,ini makanan nya belum habis loh " Bingung Saras
"Kita bawa saja,nanti pulang sekolah kita balikin piring nya " Jawab Airin tergesa
"Ayok !" Ajak Airin panik
"Ya udah,yuk !" Saras akhirnya mengangguk
"Loh,kalian mau kemana ? Kok pergi ? Buru-buru lagi ?" tanya Tio
Namun Airin tak menyahut," Kita duluan ya kak " Ucap Saras merasa tak enak hati
"Oh,... iya " Lirih Tio lemas
"Yah elah,kenapa pergi sih ? Belum juga dapet nomor hape nya "Keluh nya
"Emang dasar Airin rese,malah diajak pergi ! Gue tahu,dia emang sengaja jauhin gue sama Saras. Awas saja ya nanti,tahu sendiri akibat nya " Gerutu Tio ngedumel
Di dalam kelas,Saras bertanya pada Airin. Ia merasa bingung dengan tingkah teman nya itu.
"Airin,maaf. Tadi kamu kenapa ya ? kok seperti ketakutan begitu ?" Tanya nya hati-hati
Huuuuuhhh...
Airin menghela nafas panjang ,ia merasa lega telah menjauh dari sesuatu yang membuat nya takut.
"Airin ?" Tanya Saras lagi
Airin terkesiap," Euuhh,...iyah ?" Tanya nya
"Kamu kenapa? Kamu seperti takut gitu ? Apa yang membuatmu ketakutan begitu ?"Tanya Saras lagi
Airin nampak ragu,namun kemudian gadis itu malah balik bertanya ," kamu percaya hantu ?" tanya nya
"Gak tahu " Jawab Saras bingung
"Kamu percaya anak indigo ?" tanya Airin lagi
"Gak tahu " Jawab Saras lagi
"Kok gak tahu sih ?" Airin nampak kesal
"Ya emang gak tahu. Yang aku tahu hantu dan anak indigo itu ya di film , di kehidupan nyata rasanya belum pernah lihat. Memang nya kenapa ?" tanya Saras merasa bingung. Padahal Oma nya sendiri merupakan seorang indigo tetapi ia memang tidak tahu akan hal itu,karena Oma nya tak pernah bersikap yang aneh di depan nya.
"Beneran kamu gak pernah lihat ? Atau merasa gimana gitu" Tanya Airin heran
Saras mengangguk ragu,ya...ragu. Ia merasa ragu sebab tadi pagi ia sempat melihat seseorang yang mengintip di pintu ruang wali kelas, wajahnya pun seram,tetapi ia tak yakin jika yang dilihatnya itu adalah hantu.
" Masa iya sih,yang tadi hantu?" Gumam nya membatin
"Saras...." Ucap Airin menggantung
"Hmm..." sahut Saras sambil melamun
"Kamu tahu gak,apa yang terjadi sama kamu tadi pagi ? Yang kamu tiba-tiba merasa mual dan pusing ?" Tanya Airin
Saras menggeleng ," enggak " jawab nya
"Itu karena adanya benturan antar dua energi. Sesuatu mencoba mendekatimu mungkin bersifat negatif ,tapi dalam diri kamu ada sesuatu yang melindungi atau menghalangi yang bersifat positif. Jadi bentrokan dua energi itu membuat mu mual dan juga pusing. Jika saja tidak ada yang melindungi besar kemungkinannya kamu akan kesurupan " Terang Airin membuat Saras mengerutkan kening dalam.
"Kamu percaya yang begituan?" tanya Saras seolah tak percaya
Airin tersenyum," percaya gak percaya yang seperti itu memang ada. Kita hidup berdampingan dengan mereka yang tak kasat mata. Tapi semua itu tergantung bagaimana kita menyikapinya. Di sini aku lihat kamu memiliki sesuatu yang tak dimiliki orang lain termasuk aku. Kamu istimewa Saras,hanya saja sepertinya kamu belum menyadarinya. Aku juga lihat ada sesuatu yang menutupi diri kamu. Mungkin itu sebuah perlindungan buat mu "Ucapan Airin benar-benar membuat Saras tak mengerti.
"Kamu bicara apa sih ? Aku gak ngerti ?" tanya Saras
"Nanti juga kamu ngerti kok,saran aku jika kamu merasa ada yang aneh di diri kamu,kamu jangan takut dan cemas. Hiraukan mereka,jangan takut "
"Sudah ,jangan kamu pikirkan ! Nanti kalau sudah waktunya juga kamu akan ngerti" tambah Airin sambil tersenyum simpul
"Hehehe,....bisa saja aku bicara,lah aku saja takut kok bisa-bisanya nasehatin buat gak takut " Batin Airin
(gambar hanya pemanis) yang dilihat Airin di kantin. Gimana lucu kan 🤭
....
lanjut....