NovelToon NovelToon
Siapa Aku ? Fresha/ Sha Legenda Sang Idola

Siapa Aku ? Fresha/ Sha Legenda Sang Idola

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:755
Nilai: 5
Nama Author: Lingga Mn

Fresha seorang gadis lugu, kurang percaya diri yang viral mirip Sha Artis legend yang telah meninggal 20 tahun.
Setelah kacamata Fresha terlepas maka tanpa sadar Fresha jadi Sha, yang percayadiri , aura bintang dia mulai muncul.
Fresha bisa tahu masa lalu Sha Sangat Legenda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lingga Mn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Zheshe, Apakah Fresha atau Tante Sha?

Sore hari yang cerah, Fresha sedang berlatih menyanyi untuk persiapan semi final. Di babak semi final, setiap peserta harus bisa mengaransemen lagu lama menjadi versi modern. Fresha memilih lagu milik Sha, namun tetap tidak melupakan aransemen aslinya. Saat Fresha sedang mencari informasi tentang musik di laptopnya, Zheshe masuk ke kamar dengan membawa sepiring buah potong.

"'Fre, ini buah potong buat lo. Jangan GR, gue masih nginep di sini karena Mama, juga buah potong itu Mama juga yang mau," kata Zheshe dengan nada tegas.

Fresha hanya tersenyum, "Terima kasih ya, Zheshe," ucapnya sambil tersenyum sangat manis."

Zheshe berjalan-jalan di sekitar kamar, melihat-lihat barang yang ada, lalu ia menemukan sebuah album foto dan mengambilnya.

"Fre, boleh lihat album foto ini?' tanya Zheshe.

"'Silakan,'"jawab Fresha yang masih sibuk dengan laptopnya.

Zheshe membuka satu per satu foto di dalam album tersebut. Namun, Zheshe merasa ada yang aneh, karena ia melihat foto Fresha saat remaja dan foto Fresha saat SMA terlihat agak berbeda. Ada kemiripan, namun bagian mulut ke bawah terlihat tidak mirip.

"Fre, mengapa foto kamu waktu SMP dan SMA wajahmu agak berbeda? Mirip sih, tapi ini seperti dua orang yang berbeda,''tanya Zheshe dengan heran.

''tu karena aku pernah menjalani operasi plastik tahun lalu. Wajahku rusak karena kecelakaan, jadi harus dioperasi,' jawab Fresha."

Zheshe terus memperhatikan wajah Fresha dengan seksama, membuat Fresha merasa bingung.

"Ada apa, Zhe?'' tanya Fresha dengan bingung.

''Enggak, operasinya mulus banget, seperti alami aja,'' ungkap Zheshe.

Fresha hendak menanggapi perkataan Zheshe, namun Bibi Klara memanggilnya, memberitahukan bahwa ada paket untuknya. Fresha pun keluar dari kamarnya. Namun, Zheshe merasa ada sesuatu yang aneh dan tidak masuk akal. Ia kemudian memfoto kembali foto Fresha saat SMP dan SMA. Zheshe lalu pergi ke kamarnya, mengambil laptop, dan membuka aplikasi tentang informasi identitas foto lama.

Betapa terkejutnya ia dengan hasil yang didapat. Aplikasi itu menyatakan bahwa foto Fresha saat SMP memiliki tingkat kemiripan 45 persen dengan Fresha saat ini, namun foto Fresha saat SMA memiliki tingkat kemiripan 99 persen dengan Sha.

Zheshe memutuskan untuk tidak gegabah dan memilih untuk diam terlebih dahulu, karena ia menyadari bahwa ini hanyalah sebuah aplikasi yang bisa saja memberikan hasil yang salah. Zheshe merasa ia harus menyelidiki lebih dalam lagi. Ia mencoba menenangkan diri, lalu keluar kamar dan berjalan menuju dapur untuk mencari makanan. Namun, sebelum sampai di dapur, Zheshe mendengar ada percakapan antara dua orang wanita di ruang tamu. Ia melangkah perlahan menuju ruang tamu dan mengintip. Ternyata, di sana ada Bu Guru Lusi yang sedang berbicara dengan Fresha.

Zheshe berusaha mendengarkan percakapan mereka dengan seksama.

''Fresha, kamu jarang memakai kacamata ya?'' tanya Bu Guru Lusi.

''Iya, Bu. Tapi kalau tanpa kacamata, saya jadi kesulitan mengerjakan soal-soal, terutama matematika. Saya memang tidak suka matematika, tapi kalau saya memakai kacamata, saya jadi bisa dengan mudah menjawab soal-soal itu,'' jawab Fresha.

''Kemarin kamu ke rumah Bunda Fatma, apa yang kamu rasakan?'' tanya Bu Lusi.

''Jujur, saya merasa seperti pernah berada di sana sebelumnya. Saya merasa mereka semua adalah keluarga saya, dan jujur, saya merasa sangat nyaman di rumah Bunda Fatma,'' jawab Fresha.

Zheshe yang mendengar percakapan itu, diam-diam merekamnya. 'Ini bisa jadi tambahan bukti bahwa Fresha mungkin saja adalah tantenya, yaitu Sha,' pikirnya.

Selama ini, Zheshe memang sudah curiga karena tidak mungkin ada manusia yang memiliki kemiripan hingga 99%. Ia juga ingat perkataan Mamanya bahwa jasad Sha tidak pernah ditemukan. Namun, selama ini Zheshe berusaha mengabaikan kecurigaannya, karena perbedaan usia antara Fresha dan Sha terpaut 20 tahun, dan mereka lebih terlihat seperti ibu dan anak.

Fresha kembali ke kamar dengan membawa paket di tangannya. Ia melihat Zheshe keluar dari ruang tamu.

''Baru selesai mandi, Zhe?'' tanya Fresha.

''Ini rambutku basah, pinjam hair dryer,'' ucap Zheshe dengan nada agak ketus.

''Ambil sendiri di dalam kamar,'' sahut Fresha dengan lembut.

Zheshe masuk ke kamar bersama Fresha. Di dalam kamar, Zheshe duduk di meja rias Fresha, lalu mencolokkan hair dryer. Sementara itu, Fresha meletakkan paket yang dibawanya di atas lemarinya.

''Paket dari siapa?'' tanya Zheshe masih dengan nada sinis.

'Enggak tahu, tapi katanya untuk Mama,' jawab Fresha.

''Fre, boleh enggak aku tinggal di sini untuk sementara waktu, sampai aku dapat kost baru?'' tanya Zheshe lagi.

''Silakan, asyik aku punya teman. Aku mau mandi dulu,'' jawab Fresha dengan senyum manis.

''Jijik aku melihat senyummu, Fre,'' kata Zheshe dengan sinis.

Fresha malah semakin melebarkan senyumnya. Zheshe memalingkan kepalanya, namun diam-diam ia juga ikut tersenyum.

Kemudian, adegan beralih ke Fresha yang sedang duduk di bangku penonton. Ia melihat seorang MC di atas panggung mengumumkan pemenang Kontes Vocal Cilik, dan pemenangnya adalah Sha. Lalu, Fresha seolah berpindah tempat ke sebuah rumah produksi, melihat Sha sedang melakukan rekaman di usia 13 tahun. Fresha kembali berpindah tempat ke sebuah pantai, melihat Sha sedang membuat video klip saat berusia 14 tahun. Kemudian, ia berpindah lagi dan melihat Sha sedang bermain film. Terakhir, ia melihat Sha menjadi model di atas panggung. Pada akhirnya, Sha menghampiri Fresha dan berkata, 'Kamu adalah aku.'

Mendengar perkataan itu, Fresha langsung terbangun dari tidurnya. Ternyata, semua itu hanyalah mimpi.

"Fresha yang baru terbangun dari tidurnya, kebingungan. 'Apa maksudnya aku adalah Sha? Mengapa aku merasa semua kejadian itu memang pernah aku lakukan? Tapi mengapa aku ingat betul masa kecilku bersama Mama Lidia? Umur berapa aku bisa naik sepeda? Siapa teman SD dan SMP-ku? Bagaimana bisa aku menjadi Sha?' gumam Fresha. Tiba-tiba, kepalanya terasa pusing dan ia pun pingsan."

Pagi harinya, Zheshe mengetuk pintu kamar Fresha, namun karena tidak ada jawaban, Zheshe berinisiatif untuk masuk ke dalam kamar. Ia melihat Fresha masih tertidur di tempat tidurnya. Zheshe kemudian memegang tangan Fresha untuk membangunkannya, namun ia merasakan tangan Fresha terasa panas. Lalu, Zheshe menyentuh dahi Fresha dan ternyata memang panas. Zheshe pun segera memanggil Bibi Klara.

Bibi Klara segera menelepon dokter keluarga. Beberapa menit kemudian, dokter keluarga datang dan langsung memeriksa Fresha. Setelah diperiksa, dokter mengatakan bahwa Fresha hanya mengalami syok. Beberapa menit kemudian, Fresha pun sadar.

Fresha melihat ada Zheshe, Bibi Klara, dan seorang dokter di kamarnya.

''Apa yang terjadi?'' tanya Fresha dengan bingung.

''Gue bangunin lo, badan lo panas, terus lo pingsan. Lo kenapa?'' tanya Zheshe balik.

Fresha mencoba mengingat apa yang terjadi, dan ia pun ingat. Namun, ia memutuskan untuk merahasiakan peristiwa yang terjadi semalam.

''Gue gak ingat,'' jawab Fresha sambil tersenyum manis.

1
Johana Guarneros
❤️Karakter-karakter dalam cerita ini begitu hidup dan membuatku empati padanya.
Layla
Luar biasa!
Gái đảm
Terima kasih Thor, karena ceritamu aku jadi bisa mimpi indah malam ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!