Restu? lagi-lagi restu yang jadi penghalang, cinta beda agama memang sulit untuk di satukan, cinta beda alam juga sulit untuk di mengerti tetapi cinta terhalang restu berhasil membuat kedua belah pihak dilema antara maju atau mundur.
Apa yang akan dipilih oleh Dirga dan Klarisa, karena cinta terhalang restu bukanlah hubungan yang bisa dikatakan baik-baik saja untuk keduanya.
Ikuti kisah mereka didalam novel yang bertajuk "Melawan Restu".
Salam sehat
Happy reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Goresan_Pena421, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih tertutup
Setelah Lea ditarik paksa oleh James, suasana menjadi hening, Dirga yang yakin akan di restuin oleh ibundanya dan Klarisa yang seakan melihat cahaya dibalik kegelapan, namun semua itu masih jauh dari apa yang mereka harapkan.
"Dirga, bunda tidak akan merestui kamu dengan Klarisa, meski Lea akan menikah dengan James," suasana hening itu mencair ketika suara lantang ibunda Dirga menggema di gendang telinga Dirga dan Klarisa.
"Bunda!!" bentak Dirga membuat suasana hening kembali "Terus bunda mau Dirga tidak menikah seumur hidup Dirga? Kenapa si bunda seakan mempersulit kebahagiaan Dirga?" pertanyaan Dirga membuat Klarisa semakin takut kehilangan Dirga.
"Mas Dirga sudah mas, jangan bentak ibundanya mas Dirga hanya untuk aku," ucap Klarisa dengan hati yang terluka.
"Dengar itu Dirga, Klarisa saja tidak memaksakan apa yang tidak bisa dipaksakan, kenapa kamu begitu ingin memaksa bunda? Jauh lebih baik kamu dan Klarisa putus hari ini juga," ucap ibunda Dirga dengan tegas.
"Bunda tahu kan jika Dirga sudah memilih, mau seluruh dunia ini melarang sekalipun, Dirga akan tetap memilih apa yang membuat Dirga bahagia, selama Dirga tidak pindah agama, selama Dirga tidak murtad seharusnya bunda tidak mempersulit kebahagiaan Dirga bun, selama ini Dirga selalu memberikan apa yang bunda mau dan selalu menjalankan apa yang bunda perintahkan tetapi bunda kali ini saja berilah Dirga kesempatan untuk hidup normal tanpa harus dibayang-bayangi perintah atau permintaan dari bunda, kenapa si bunda seakan mempersulit kebahagiaan Dirga? "Dirga tidak mau kalah, ia semakin meminta jawaban yang pasti dari ibundanya.
"Mas Dirga, jangan bertengkar lagi dengan bunda, lebih baik aku yang mengalah mas, karena mas Dirga adalah kebahagiaan ibundanya mas Dirga, dan aku tidak mau mengambil apa yang membuat ibunda mas Dirga bahagia," ucap Klarisa yang sudah putus asa.
"Dengar itu Dirga, wanita mu saja menerima keputusannya bunda kenapa kamu masih saja merasa bahwa bunda yang menghancurkan kebahagiaan mu nak, "ucap ibunda Dirga.
"Bunda yang membuat Klarisa memaksakan dirinya untuk berhenti berjuang, bunda yang membuat Klarisa putus asa seperti itu, dan bunda juga penyebab Klarisa tidak berani memperjuangkan kebahagiaannya, seharusnya bunda malu dengan keputusan bunda yang tidak memiliki alasan yang tepat, bunda seakan membiarkan aku terluka lagi dan lagi, seharusnya bunda memahami bahwa aku bahagia bersama Klarisa, kenapa bunda tidak merestui hubungan kami? Padahal bunda belum mengenal Klarisa secara benar, bunda harus tahu bahwa Klarisa bukan pengangguran, dia seorang guru bunda, yang memiliki bisnis sampingan, bahkan di gereja dimana ia beribadah ia melayani Tuhan sebagai guru sekolah minggu, apa lagi bun yang kurang?" ucap Dirga panjang lebar.
"Karena Klarisa tidak bekerja sebagai pegawai kantoran seperti Lea, walaupun Lea telah menyakiti mu tetapi Lea memiliki masa depan yang cerah, bunda ingin kamu menikah dengan wanita pekerja keras dan memiliki masa depan yang jelas Dirga, biar kamu tidak direpotkan ataupun dibuat susah karena kehadiran wanita mu di hidup mu, karena menikah itu adalah ibadah yang berlakunya seumur hidup, seharusnya kamu memahami apa yang bunda ingin kan Dirga, ini juga demi kebaikan kamu! " ucap ibunda Dirga dengan tegas.
"Baik Tante, ada benar nya, jika mas Dirga menikah dengan Klarisa maka kehidupan mas Dirga akan direpotkan dengan Klarisa yang pasti akan berhenti kerja dan mengikuti mas Dirga ke Tangerang, sekarang Klarisa sadar kenapa tante tidak merestui kami, itu semua adalah di Klarisa salahnya, yang tante ucapkan benar sekali, dan Klarisa akan berhenti berusaha untuk mendapatkan restu dari tante, mas Dirga mulailah untuk melupakan ku, mas berhak bahagia dengan wanita yang tidak akan menyusahkan mas Dirga secara finansial maupun secara mentalnya mas Dirga, maafkan Klarisa karena Klarisa sudah berani mencintai mas Dirga sampai sedalam ini, Klarisa harap mas bahagia dengan wanita yang akan bersanding dengan mas Dirga kelak, "ucap Klarisa dengan air matanya yang mulai menetes.
"Tidak sayang, aku tidak akan pernah menikahi siapapun selain kamu, dan bunda tolonglah jangan buat Dirga benar-benar pergi hanya untuk menikahi Klarisa, sepertinya bunda benar-benar ingin membuat Dirga menjadi anak yang durhaka dengan bunda, kenapa si bunda kenapa harus halangi kebahagiaan Dirga?" pertanyaan itu muncul berkali-kali tetapi Dirga belum puas dengan jawaban bundanya.
"Klarisa enyah kamu dari hadapan ku," seketika ibunda Dirga mengusir paksa Klarisa dan menarik tangan Klarisa.
"Stop bunda! Maaf tapi bunda sudah keterlaluan, Dirga kecewa dengan bunda, berawal dari bunda yang mengatai Klarisa wanita jalang, padahal Klarisa ini wanita baik-baik bunda, belum lagi bunda yang membandingkan Klarisa dengan wanita jahanam itu, Dirga sadar bunda sayang sama Dirga tapi bunda lupa bahwa hidup bukan soal uang saja, bunda lupa bahwa hidup itu tentang perjuangan, seharusnya bunda paham posisi Dirga juga belum aman karena Dirga belum menjadi koster tetap, bahkan sampai detik ini pun Dirga masih diseleksi untuk menjadi koster tetap, seharusnya bunda mengingat hal ini, jangan terus menyalahkan Klarisa karena pekerjaannya, " ucap Dirga.
"Mas sudah jangan diteruskan, mas aku pamit ya, jangan bertengkar dengan bunda karena aku lagi," ucap Klarisa.
Klarisa tidak ingin Dirga terus bertengkar dengan bundanya, maka ia memilih untuk memaksakan dirinya agar berhenti memperjuangkan kebahagiaan dan perasaannya kepada Dirga, karena bagaimanapun hubungan ibu dan anak tidak boleh sampai retak hanya karena kebahagiaan Klarisa, ada saatnya Klarisa berhenti berharap dan berhenti memperjuangkan cinta nya kepada Dirga, karena restu ibunda Dirga juga penting untuk hubungan Klarisa dengan Dirga.
Dirga menahan Klarisa namun kali ini Klarisa tetap pergi dan melepaskan tangannya dari genggaman Dirga.
"Cukup ya mas, jangan durhaka kepada bunda mu hanya untuk mendapatkan restu darinya, ikhlaskan aku dan anggap saja ini semua tidak pernah terjadi," ucap Klarisa seraya melepaskan genggaman tangan Dirga.
"Klarisa aku mencintaimu," ucap Dirga.
" Tapi menikah tanpa restu ibunda nya mas Dirga juga bukan hal yang benar," ucap Klarisa.
" Klarisa jangan pergi,"ucap Dirga
"Dirga jangan kamu halangi dia pergi, karena bunda sampai kapanpun tidak akan memberikan kamu restu, jangan harap!" ucap ibunda Dirga.
Airmata Klarisa semakin deras menetes saat mendengar ucapan ibunda Dirga, ia memutuskan untuk benar-benar pergi dari kehidupan Dirga karena baginya hubungan antara ibu dan anak adalah hal yang penting, ia belajar untuk mengalah dan menghentikan rasa cintanya kepada Dirga.
Apakah Dirga akan berhenti memperjuangkan cintanya? Dan meninggalkan Klarisa? Atau ia akan menghalalkan segala cara untuk membuat ibundanya memberikan restu untuk hubungannya dengan Klarisa ?
Eaakk🤭😂