NovelToon NovelToon
Nona, Kau Hanya Milikku

Nona, Kau Hanya Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: SiskaahmaristhaBie95

Terlahir dari keluarga yang kaya Raya, Justin Alexandre tidak kekurangan apapun dalam hidupnya, apapun yang Dia inginkan selalu terpenuhi. Namun kehidupan kelam menyelimuti perjalanan hidupnya sejak Dia berumur dua belas tahun, kedua orang tuanya bercerai dan sudah memiliki kehidupan masing-masing. Justin Hidup bersama Om dan Tante yang merawatnya sudah seperti anak sendiri. mereka hanya punya Justin jadi kasih sayangnya tidak terbagi sama sekali. walau demikian Justin masih tetap membutuhkan sosok orang Tua yang hilang sejak perceraian itu terjadi. Dia sangat membenci kedua orang tuanya, oleh sebab itu perubahan sikapnya menjadi Angkuh,sombong dan tidak berperasaan. hanya kepada Om dan Tantenya lah Dia bisa luluh dan kalah. Namun suatu Hari tanpa di sengaja, Dia bertemu dengan seorang Gadis sederhana dengan kehidupannya yang juga sederhana Cantik, berbakat, dan baru lulus kuliah. Akhirnya...Justin Jatuh cinta pada pandangan pertama, akankah Cinta Justin berbalas...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiskaahmaristhaBie95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Lamaran Tiba!

Chapter 11

Justin membawa kedua orang tuanya menemui Arena, sesuai janjinya akan melamar Gadis itu!setelah tiba di kediaman Arena, Justin mengajak kedua orang tuanya turun. mereka hanya membawa beberapa buah tangan saja sebagai syarat.

setelah tiba di depan pintu Justin memanggil, kedua kakaknya keluar menyambut lalu mempersilahkan tamu pentingnya masuk.

" Silahkan masuk Tuan Muda!" pinta sofia

" Terimakasih Kakak ipar!"

mereka pun masuk...

terlihat di dalam Arena sudah menunggu di ruang Tamu, riasan sederhananya begitu cantik dan anggun, mengenakan Gaun Abu-abu menambah kecantikan Arena semakin terpancar.

" Siang Om, Tante!" Sapa Arena lembut sembari bersalaman

" Selamat siang Arena! Waah, Kamu cantik sekali Nak"

" Terimakasih Tante!"

" Sama-sama, Oh ya!dimana orang Tua Kamu?" Nyonya Wanda belum mengetahui itu

" Maaf Nyonya, Ayah sama Mama sudah meninggal" Sofia menjelaskan

" Ya Ampun, maaf! Tante tidak tau Nak"

" Tidak apa-apa Tante, Kita ngerti!"

" Kalian berdua...?"

" Kakak Arena Nyonya!" sambung Cahya

" Oh baiklah, seperti yang sudah kalian ketahui kedatangan Kami kesini dengan tujuan dan niat baik dari Anak Saya Justin!"

" Semua keputusan di tangan Arena Nyonya!apapun pilihannya Kami mendukung"

" Arena, Tante tidak tau kapan kalian mulai saling kenal!tapi yang jelas Tante melihat anak Tante bahagia bersama Kamu, maukah Kamu berdampingan dengan anak Tante dalam suka dukanya kehidupan di masa yang akan datang?"

Mama Justin begitu bijak dalam kata-kata, berbanding terbalik dengan sikap anaknya yang suka memaksakan kehendak. Arena merasa di hargai dengan sikap lembut Nyonya Wanda.

" Arena!Mama Saya sedang bertanya, kenapa Kamu malah ngelamun?" Justin membuyarkan lamunan Arena

" Ah, Iya Tante!Arena Mau" spontam jawaban Arena membuat Justin tersenyum bahagia

("Astaga!Arena, kenapa Kamu bersemangat sekali menjawab pertanyaan Nyonya Wanda?") Arena menutup wajahnya sembari menahan malu

" Syukurlah...Kamu jangan Malu Sayang, Tante senang Kamu bisa menerima Justin dengan lapang Dada"

" Arena, Kakak juga ikut senang kalau ini sudah menjadi pilihan Kamu" Sofia menggenggam tangan adiknya

" Justin, ayo pakaikan cincin di jari manis calon istri Kamu" pinta Nyonya Wanda

" Iya Ma!"

Justin membuka kotak cincin dan memakaikannya kepada Arena

"Kamu milik Saya sekarang, Arena!berjanjilah untuk setia"

("pertanyaan jebakan!kenapa harus mempertanyakan ini di depan orang tua Anda Tuan Muda!Anda memang licik") Arena tidak tau harus memberi jawaban apa

" Kenapa diam?" Justin mengode Arena

" Ah, Iya!Saya akan usahakan Tuan, Mmm... maksud Saya Justin" Arena terbata-bata

" Selamat datang di keluarga Alexandre Arena, Tante menunggu kedatangan Kamu"

Arena melepaskan tangannya dari tangan Justin, setelah itu mempersilahkan kedua orang tua Justin menikmati hidangan sederhana yang sudah di siapkan.

setelah puas mengobrol dan menikmati hidangan waktunya untuk berpamitan pulang. Arena tidak tau harus bahagia atau sedih, di sisi lain acara seperti ini merupakan acara yang di tunggu-tunggu setiap pasangan!tapi sejak awal ini bukan rencana Arena, melainkan kemauan Justin yang ingin sekali memilikinya.

" Terimakasih untuk jamuannya Arena, Om dan Tante permisi dulu" Pak Agung membuka pembicaraan

" Iya sama-sama Om!"

Arena mengantar calon Suami dan mertuanya sampai di depan pintu.

" Justin, Ayo pulang!belum sah jadi Mama belum bisa meninggalkan Kamu disini" Goda Nyonya Wanda

" Ah, Iya Ma!Arena, Saya pulang dulu sampai ketemu nanti"

Justin melangkah menuju mobil di susul kedua Orang Tuanya.

Setelah mobil tak terlihat Sofia dan Cahya keluar menemui Arena, mereka bermaksud menggoda Adik bungsunya

" Cahya, sepertinya kita di langkahi!" Sofia membuka pembicaraan

" Iya Kak, Mmm...mau minta hadiah apa ya...?" sembari tertawa mencolek hidung Arena

" Iih, kakak!Kalian usil" Arena tersenyum sembari menepuk kedua tangan kakaknya.

Hahahha....cie yang mau jadi Istri orang...

teriak Sofia

" Jomblo mah hanya bisa mantau...!" sambung Cahya

" Awas Ya..." Arena mengejar kakaknya yang berlari masuk kedalam.

Begitu Sat-set, setelah lamaran hanya tinggal menunggu pernikahan!waktu semakin dekat rasanya sudah tidak karuan hati Arena ketika Justin mengikatnya ke yang lebih serius.itu Artinya Dia sudah tidak bisa bermain-main lagi. bagaimana kehidupannya nanti? apakah akan bahagia dengan pernikahan paksa ini, di tambah lagi sifat pencemburu Justin yang belum bisa Arena kendalikan. Ah enthahlah, yang jelas Arena sudah tidak mau ambil pusing!hidupnya sudah terlanjur hancur jadi jalani saja selebihnya.

***

Keesokan harinya Arena berniat untuk mencari pekerjaan baru, Dia datang ke perusahaan-perusahaan yang belum pernah Ia datangi!meski akan menjadi istri CEO, Arena tidak mau bergantungan.Dia lebih memilih untuk mandiri dan berdiri di kaki sendiri.

Arena sudah ke beberapa perusahaan, namun belum ada lowongan kosong! Ini adalah perusahaan terakhir yang Dia datangi hari ini (" Semoga Rezekinya di sini, semangat Arena!Cayo") sembari melangkah pasti, Arena masuk kedalam untuk mempertanyakan apakah ada lowongan kosong di perusahaan ini.

"Arena!"

Langkah Gadis itu terhenti mendengar panggilan dari belakang, saat menoleh Arena bukan main kegirangan ternyata Dia adalah sahabat karib yang sudah lama tidak bertemu.

" Rania!"

mereka berlari dan langsung berpelukan,

" Arena!Aaa, kangen banget"

" Aku Juga Ran!Kamu baik? makin cantik ya" puji Arena

" Wah, nggak salah nih!kayaknya Kamu deh!"

" Hahaha, sama-sama cantik Kita!Oh ya, ngapain Kamu...disini Ran?"

" Aku kerja disini, Lah Kamu Sendiri ngapain disini?" Rania kembali bertanya

" Aku mau ngelamar kerja!wah, Kamu udah lama pulang nggak ngabarin Aku ya?" Arena sedikit kesal

" Maaf sayangku, karena Aku ganti nomor jadi semua kontak hilang!"

" Oke,Oke!Untunfpg ketemu disini"

" Iya, Eh tunggu!Kamu bilang mau cari kerja kan?"

" Ehem!(Arena mengangguk)"

" Kebetulan, ada staff yang baru berhenti kemarin!kayaknya Kamu cocok"

" Serius Ran?" Arena kegirangan

" Iya, yuk ikut Aku sekarang!"

" Oke, Yuk!"

mereka langsung menuju ke ruangan CEO, Rania membantu merekomendasikan sahabatnya kepada Bos, setelah interview akhirnya Arena di terima sebagai staf pemasaran di kantor sesuai bidangnya. akhirnya Dia bisa bekerja dengan normal tanpa ada pengendalian dari Tuan Muda kejam itu.

" Ran, makasih Ya!Kamu pahlawanku" puji Arena

" Apaan sih, kayak sama siapa!Santai kali"

" Pokoknya Kamu the best"

" Iya,Iya Aku tau hahaha"

mereka sama-sama melepas tawa lalu pergi keluar dari kantor untuk makan siang, sekalian melepas rindu karena sudah hampir empat tahun tidak bertemu.

mereka ke warteg, untuk makan siang!Rania sangat menghargai sahabatnya ini Dia tau jika di ajak ke restoran pasti tidak mau.

" Karena Kamu udah bantu Aku, Aku traktir ya!" Arena menawarkan

" Mmm, boleh!"

" Oke, Kamu mau apa?"

" Apa aja yang Kamu pesan Aku ikut!"

Arena memesan Mie Ayam dan teh es saja, makanan sederhana tidak semua orang bisa menikmatinya!

sembari menunggu pesanan, Arena kembali melanjutkan obrolan dengan sahabatnya itu. Rania baru menyadari Arena sudah mengenakan cincin, Apa...sahabatnya ini sudah punya tambatan hati?

" Ren, kok Aku baru sadar ya!Kamu...udah tunangan ya?" sembari melihat ke jari manis Arena

" Husssst!pelan sedikit Ran, Aku bisa jelaskan" Arena melihat sekeliling

" Ups!Sorry,"

" Udah Ran, kemarin baru aja selesai lamarannya" jelas Arena

" Sumpah, demi apa? Mmm, sama kak Dikta kan?" Rania langsung menebak

Arena menggeleng pelan menandakan tebakan Rania salah

" Ah,,, serius?Bukannya Dia..."

" Itu dulu, sekarang kan sudah berbeda Ran"

" Iya sih, Eh ngomong-ngomong Aku kenal nggak sama tunangan Kamu ini?"

" Kayaknya enggak Ran, tapi nggak tau juga"

" Gila, baru dua puluh dua tahun udah berani melangkah ke jenjang yang lebih serius" goda Rania

Arena hanya tersenyum kecut!andai sahabatnya ini tau tapi...ya sudahlah, di jelaskan juga tidak bisa menolong memecahkan masalah ini.

pesanan datang...

mereka menikmati semangkuk mie ayam dan teh es yang sudah tersedia. Rania juga bercerita Neneknya belum lama ini meninggal, itu sebabnya Dia kembali ke indonesia, di tambah lagi Mama nya hanya tinggal sendiri jadi Dia memutuskan untuk menetap di Indonesia dan meninggalkan pekerjaannya di singapore.

selesai makan Rania harus berpamitan kembali kekantor, sementara Arena berpamitan pulang!besok mereka akan bertemu lagi di perusahaan yang sama.

Arena tidak lupa!sebelum pulang, Dia berbelanja terlebih dahulu membeli lauk pauk untuk di masak. sedang asik memilih Sayur di tepian jalan tiba-tiba Dia di kagetkan dengan kedatangan seseorang

" Sayang!"

Arena menoleh, ternyata Tuan Muda Justin yang datang.

" Tuan!sedang apa Tuan disini?"

" Jemput Kamu!"

Arena mengernyitkan kening...("Dia ini seperti jelangkung!datang tak di jemput, pulang tak di antar. apa tidak ada pekerjaan lain selain membuntuti Aku?")

" Malah ngelamun!" kejut Justin lagi

" Hemmm!(Arena menghela napas sejenak) Tuan, Saya punya kaki dan Saya punya kendaraan, Tuan tidak perlu repot-repot untuk mengurusi Saya!"

" Saya tidak pernah merasa di repotkan!apalagi untuk Kamu" Justin sedikit menggombal walau dengan mimik wajah yang serius

(" Sejak kapan Tuan Muda pintar menyusun kata-kata! Saya sedikit geli mendengarnya") Bagas membully Tuan Muda dalam hatinya.

" Tuan, sebaiknya Tuan urus saja pekerjaan Tuan!Saya..."

belum selesai Arena bicara Justin sudah membopong Gadis itu dan membawanya masuk kedalam mobil.

" Bagas!tolong bawa sepeda motor Nyonya, Saya akan mengemudi sendiri" perintah Justin meminta Bagas mengamankan kendaraan Arena.

" Tuan!turunkan Saya, Saya mau dibawa kemana?"

" Nanti Kamu juga akan tau!"

Bagas turun dari mobil, Justin langsung membawa mobil bersama Arena. entah kemana tujuan mereka Bagas juga tidak tau. (" Tuan Muda benar-benar kejam!karena cinta Saya juga ikut di aniaya, dan sekarang Saya juga dit tinggalkan Hufff!") Bagas sedikit kesal namun tidak ada yang bisa Dia lakukan. Dia pun membawa sepeda motor Arena untuk di antar pulang.

Arena tidak melawan, sepanjang perjalanan Dia hanya diam!percuma juga membuang-buang tenaga karena pada akhirnya akan tetap kalah.

" Masih marah?!" Justin membuka pembicaraan

" Punya hak apa Saya marah terhadap Tuan!" Arena masih dengan sikap nya yang kaku.

Justin langsung mengerem mobilnya...

" Arena!kenapa Kamu masih begitu kaku seperti ini, Saya ini calon suami Kamu"

" Sejak awal Tuan sudah tau, bukan jalan ini yang Saya inginkan!"

" Apa salahnya Kamu mencoba untuk menerima Saya!kedepannya Apa yang Kamu mau pasti akan Saya berikan"

" Tuan pikir Saya tergiur dengan Uang Tuan itu, simpan sendiri untuk kesombongan Tuan" tegas Arena

" Arena, Kamu benar-benar keras kepala"

Justin membuka sabuk pengamannya dan langsung berhambur melumat bibir Arena Dia selalu seperti ini ketika mendapat perlawanan dari Arena. Arena tidak melawan Dia hanya menatap tajam mata Justin yang saling beradu.

" Apalagi yang Tuan bisa selain melakukan hal kotor seperti ini? Saya rasa Tuan menikahi Saya bukan karena cinta, tapi ambisi dan keegoisan Tuan!"

Justin melepaskan cengkraman tangannya dari tangan Arena

" Maaf!" Justin selalu menyesali ketika semua sudah terjadi

" Selain maaf, apalagi yang Tuan bisa lakukan?"

" Arena cukup!jangan memancing batas kesabaran Saya"

" Baiklah,turunkan Saya disini"

" Tidak akan!"

" Tuan, Anda benar-benar kejam".

Justin kembali melanjutkan perjalanan, Arena sudah tidak bisa berkata apa-apalagi selain ikut saja kemauan Tuan Muda yang kejam itu. penyesalan terbesarnya adalah pernah masuk dan mengenal seorang Justin Alexandre!karena Dia kehidupan yang dulunya damai kini telah berubah dan selalu di bayang-bayangi ancaman.

Bersambung...🤗🤗🤗

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
marmota_FEBB
Gila, endingnya bikin terharu.
Siskaahmaristha Luvbiee
waah terimakasih kakak masih pemula saling support ya 🤗🤗🤗
Coykusayang
hai, cerita kakak menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!