NovelToon NovelToon
Istri Kontrak CEO Duda

Istri Kontrak CEO Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / CEO / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: sweetmatcha

menceritakan gadis cantik yang berwajah baby face dengan jilbab yang selalu warna pastel dan nude yang menjadi sekretaris untuk melanjutkan hidup dan membantu perekonomian panti tempat dia tinggal dulu. yang terpaksa menikah dengan CEO duda tempat dia berkerja untuk menutupi kelakuan sang ceo yang selalu bergonta ganti pasangan dan yang paling penting untuk menjadi mami dari anaknya CEO yang berusia 3 tahun yang selalu ingin punya mami
dan menurut yang CEO cuman sang seketerasi yang cocok menjadi ibu sambung untuk putri dan pasang yang bisa menutupi kelakuannya
dan bagaimana pernikahan Kontrak ini apakah akan berakhir bahagia atau berakhir sampai kontrak di tentukan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweetmatcha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 – Rumah, Pelukan, dan Rencana Baru

Malam telah menyelimuti langit Jakarta saat Agra akhirnya tiba di mansion orang tuanya. Sebelumnya, ia sempat mampir ke apartemennya untuk berganti pakaian dan mengambil mobil pribadinya, setelah sebelumnya diantar pulang oleh Dion.

Rumah besar bergaya klasik itu berdiri megah di tengah taman yang terawat rapi. Lampu-lampu taman menyala lembut, menciptakan suasana hangat yang selalu membuat Agra merasa benar-benar pulang, tak peduli sesibuk apa harinya.

Begitu membuka pintu utama, suara tawa kecil langsung menyambutnya dari arah ruang keluarga. Di sana, Nabila tengah bermain dengan Dean—adik bungsu Agra yang memang paling dekat dengannya.

Begitu melihat papinya berdiri di ambang pintu, Nabila langsung menghentikan permainannya dan berlari kecil ke arahnya.

“Papiii!” serunya riang.

Gadis kecil itu melompat ke pelukan Agra dengan semangat dan wajah sumringah. Tubuh mungilnya yang hangat langsung membuat hati Agra mencair.

“Papi, Bila lindu sama Papi...” ucapnya dengan cadel khas anak-anak.

Agra tersenyum lebar, mencium pipi chubby putrinya yang harum dan lembut. “Papi juga rindu sama Bila, sayang,” balasnya pelan.

Setiap kali bersama Nabila, Agra berubah total. Ia bukan lagi CEO dingin dan kaku yang dikenal banyak orang. Ia menjadi pria lembut dan penuh kasih—hanya punya satu fokus: putri kecilnya. Bahkan, saat itu pun, tak ada bayangan playbay di dirinya

Dengan satu lengan, ia menggendong putrinya menuju ruang keluarga, tempat semua anggota keluarga telah berkumpul.

Mama Agra—seorang wanita anggun berdarah Australia—menyambut mereka dengan senyum hangat.

“Gra, besok Mama sama Papa ke Australia, ya. Mau nengok Oma kamu. Sudah lama Mama sama Papa nggak ke sana,” ujar sang Mama.

Agra mengangguk. “Iya, Ma. Titip salam buat Oma, ya.”

“Pasti,” sahut Mama. “Dan selama Mama Papa pergi... kamu yang jaga Nabila, ya?”

“Siap, Ma.”

“Besok Bila ikut Papi ke kantor, ya? Granny sama Grandpa mau ke Australia, ketemu nenek buyut” tambah Mama sambil mencubit pipi Nabila yang menggemaskan.

“Otay, Glany,” jawab Nabila polos, membuat semua orang tertawa. Lidahnya masih belum bisa menyebut ‘Granny’ dengan benar.

Agra hanya menggeleng pelan, tersenyum. Nabila benar-benar salinan dirinya—wajah, ekspresi, bahkan gaya tersenyumnya pun sama.

“Lusa Bila udah mulai masuk sekolah paud ya ga?, tadi mama di telpon sama paud tempat kamu daftar nabil paudnya? ” tanya mama agra.

“Iya, Paud internasional-nya udah mulai masuk ma ,” tambah Agra.

“Otee, Glani,” kata Nabila lagi, mengangguk serius.

Ndak sabal mau setolah ucap nabila

mendengar itu agra mencium gemes wajah sang anak

Suasana hangat itu terasa utuh—tawa kecil, candaan ringan, dan cinta yang begitu nyata di dalam satu ruangan. Namun, Mama kembali berbicara, kali ini dengan nada lebih tegas.

“Gra, selama Mama dan Papa pergi, kamu tinggal di mansion ini, ya. Jangan bolak-balik ke apartemen. Biar Bila nggak kesepian.”

Agra mengangguk. “Iya, Ma. Aku tinggal di sini.”

“Jadi kalian bertiga tolong jaga Nabila baik-baik,” tambah sang Mama sambil melirik ke arah Dean dan Agra karena Dimas belum pulang dari praktik di rumah sakit.

“Ngomong-ngomong, Ma, Bang Dimas mana? Pergi kencan ” tanya Agra sambil melirik sekeliling sambil senyum usil karena mereka tau dimas susah dekat sama perempuan karna telalu pendiam.

Dean menjawab duluan dengan nada usil, “Kencan? Mana ada dalam hidup dokter satu itu. Kayaknya dia bakal jadi perjaka abadi!”

Tawa meledak di ruangan, tapi langsung mereda saat pintu depan terbuka dan Dimas masuk dengan wajah lelah. Ia baru pulang dari rumah sakit.

Nabila langsung berlari kecil. “Ayah Dimas!”

Namun Dimas mengangkat tangan, memberi isyarat. “Sayang, ayah jangan dipeluk dulu, ya. Ayah habis dari rumah sakit,” ucapnya lembut.

Dean yang tadi berisik langsung diam. Ia memang sedikit lebih segan pada kakak sulung mereka yang dikenal kalem dan serius.

Agra tak menyia-nyiakan momen.

“Eh, tadi suaranya paling lantang tuh. Sekarang kenapa mendadak anteng?” godanya.

“Mana ada gue ngomongin Kak Dimas,” sahut Dean cepat, jelas panik.

Suasana kembali hangat. Kedua orang tua mereka hanya menggeleng sambil tersenyum melihat keakraban anak-anaknya.

Lalu Mama menatap Agra dengan pandangan penuh makna.

“Gra... cari istri, dong. Masak dari sekian banyak kenalan Mama, nggak ada satu pun yang cocok sama kamu?”

Agra terkekeh pelan. “Nanti, Ma. Tapi... sejujurnya aku udah punya kandidat.”

Pernyataan itu langsung disambut tawa mengejek dari Dean.

“Wanita mana tuh yang kurang beruntung dapat abang gue?”

Agra hanya melirik tajam. “Awas lo, Dean.”

Dean makin terpingkal, lalu mengulurkan tangan ke arah Nabila. “Bila, malam ini bobok sama Daddy, yuk?” ajaknya.

Nabila menggeleng kuat-kuat. “Ndak au. Bila mau bobo sama Papi.”

“Ih, kok gitu? Daddy sedih banget loh...” Dean pura-pura merajuk.

Nabila berpikir sejenak. “Becok aja... Ila tanji bobo sama Daddy,” jawabnya serius.

Tawa kembali pecah. Bahkan para ART yang menyajikan teh ikut tertawa melihat tingkah anak kecil itu.

Agra menatap mereka semua—orang tua, adik-adiknya, dan putrinya—dalam diam. Rumah ini, keluarga ini... adalah sumber segala kekuatannya.

Namun, di balik tawa dan kebersamaan yang hangat, pikirannya perlahan kembali ke satu nama.

Nayla.

Wanita yang tiba-tiba memenuhi pikirannya akhir-akhir ini. Yang mampu membuatnya mempertimbangkan ulang tentang pernikahan, tentang komitmen, tentang masa depan.

Bukan hanya sebagai pasangan...

Tapi sebagai rumah.

1
Herliyanti Kilik
bagus
Merda
Agra...Arga..perhatikan dong thor...kesalahan menulis nama Arga, sampai berbab2..
Merda
Hahhhh baru umur 23 thn, dah jd Sekre CEO, buat kek umur 25 thn, lbh masuk akal...
Miu Miu 🍄🐰
bagus ceritanya seru ...semoga bisa sampai and KK Thor nulisnya 😍
Miu Miu 🍄🐰
lanjut Thor bagus ceritanya 😍
Shishio Makoto
Ceritanya sangat menyentuh hati, jangan berhenti menulis thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!