"Jika gadis itu tidak bisa membuat bayiku tenang, maka penggal kepalanya!"
"Tidak! aku tidak mau mati! Aku akan membuat bayi ini menjadi perisai ku!"
Rosalia, seorang dokter spesialis tiba-tiba berada di zaman lain dengan tubuh yang bukan miliknya. Apakah Rosalia berhasil di kehidupan ini? Dan bagaimana kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Percaya
Bayi Wei tampak tenang dalam gendongan ibu susunya. Bahkan sang ayah, tampak terlupakan begitu saja. Dengan penuh tanda tanya, Zhang Buyi melihat sang anak yang sibuk sendiri gadis itu
"Bagaimana bisa? Putraku tidak mau lepas darinya? Ini tidak....."
"Hei! Apa yang....." Sun Zheni terlihat kaget dengan kedatangan tiba-tiba Zhang Buyi dan mengambil Wei dari tangannya.
"Aku akan mengambil putraku!" Dengan wajah yang menyatakan hak miliknya, Wei sudah berada di dalam gendongannya.
"Ya sudah! Ambilah!" Sun Zheni mengatakan itu karena dia ingin melihat apakah bayi itu merasa nyaman dengan ayahnya. Ya, Wei terdiam dan itu membuat senyum bangga tercetak di wajah Zhang Buyi.
"Lihat? Putraku tenang. Tentu saja, karena aku ayahnya."
"Siapa yang bilang kau kakeknya??" Balas sun Zheni.
"Kau bilang apa?"
"Sudahlah, urusan kita sudah selesai. Silakan Yang mulia pergi dari kamarku." Dengan sopan sun Zheni mengatakan nya.
"Siapa juga yang mau disini. Kalau bukan karena putraku....." Zhang Buyi melangkah keluar dan sun Zheni mengibaskan tangannya seolah mengusir kaisar.
"Akhirnya... Aku bisa istirahat.. tidak! Aku akan makan dulu lalu sedikit latihan atau peregangan, dan jangan lupa perawatan pastinya."
"Kasim!"
"Ya Nona?"
"Aku ingin......"
***************
"Baiklah, sekarang tidurlah putraku." Zhang Buyi meletakkan bayinya di tempat tidurnya, mata kecil itu perlahan tertutup.
"Jaga pangeran!"
"Baik Yang mulia."Zhang Buyi melenggang pergi, dia ada pekerjaan yang harus diurus.
"Ayah akan segera kembali."
******************
"Nah.... Benar! Ini dia!" Senyum manis terkembang di wajah sun Zheni ketika senjata mengkilap itu berada di tangannya.
"Nona, hati-hati.... Itu..."
"Apa? Tenang saja, aku ku tidak akan terluka. Tapi kalau kau, aku tidak menjamin." Jelas sun Zheni sembari memainkan pedang nya.
"Saya permisi dulu." Kasim langsung pergi dari sana, sun Zheni yang merasa bebas langsung mulai memainkan pedang di tangannya.
Gerakan yang pernah ia pelajari dengan sang Daddy tidak akan bisa ia lupakan. "Kasim, apa kau yakin kalau nona.... Aaa!" Mereka dikejutkan dengan suara guci tanah yang pecah, tidak... Terbelah dengan pelaku yang merupakan sosok yang tengah mereka bicarakan saat ini.
Sontak mata mereka kompak melihat ke arah sun Zheni yang sedang berlatih. "Aaa!" Mereka tampak terkejut bersamaan. Setiap ada gerakan yang dilakukan oleh sun Zheni, manik mereka bereaksi.
"Kasim, apa itu adalah sosok yang sama dengan gadis yang datang beberapa hari lalu?" Ujar pria dengan tubuh pendek dan berjenggot tipis itu.
"Iya kau benar. Dari kabar yang kita tau, nona Sun Zheni adalah sosok yang pendiam, tapi ini kenapa jadi..."
"Seperti kaisar!" Ucap mereka serentak, sekarang mereka semakin menjauh seolah takut dengan apa yang mereka lihat.
"Lihat, dia mengayunkan pedangnya dengan lihai. Aku rasa itu bukan sekedar coba-coba."
"Kau benar, lagipula sangat jarang seorang wanita mengayunkan pedang ataupun memegang senjata. Apa karena menyusui pangeran?"
"Apa maksudnya?" Tanya Kasim pada rekannya.
"Iya, siapa yang tau, karena menyusui pangeran memberikan kekuatan pada nya."
"Emang bisa begitu?" Sekarang mereka tidak lagi menatap ke arah sun Zheni, tapi keduanya sudah sibuk dengan pembicaraan mereka.
"Iya, tentu saja...."
"Apa yang kalian bicarakan?"
"Kemarilah dan pasang telinga....." Dia langsung sadar dan ketika wajahnya menoleh, dia melihat kaisar yang berada di sana.
"Ka-kaisar!" Ujar mereka serentak.
"Apa yang kalian bicarakan? Apa sekarang kalian ikut bergosip seperti para pelayan sekarang?"
"Maaf Yang mulia, kami hanya....."
"Hanya apa! Dan bukankah aku menugaskan mu untuk mengawasi nya?"
"Nona sun Zheni, disana Yang mulia....." Tunjuk Kasim.
"Apa yang dia laku......"
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏
lanjuuut
semangat salam ❤️🙂🙏