GALAK DI LUAR, LIAR DI DALAM

Seusai makan malam dan mengantarkan bu Ratna.

Dante dan Selina dalam perjalanan pulang dengan perasaan yang masih mengganjal masing-masing, dan suasana di mobil yang begitu hening.

Melihat Selina dengan muka kusut dan wajah menunduk, membuat Dante tidak tahan untuk membuka pembicaraan.

"kamu kenapa Sel, masih lapar...?" tanya Dante seolah melupakan pembahasan tentang anak tadi

Selina menatap wajah Dante dengan Sayu, namun enggan menjawab..

"ya kalau masih lapar bilang Sel, harusnya tadi kamu tambah menu, jangan-jangan kamu tadi makan sedikit karena malu sama ibu ya" Dante terkekeh ringan mencoba membuat senyuman di wajah istrinya dengan leluconnya.

Selina memperhatikan wajah suaminya yang seolah tidak memiliki beban.

"kau pikir ini lucu mas.."

jawab Selina singkat dengan mata melebar.

Dante mengacak rambut istrinya, meminggirkan perlahan mobilnya dan menginjak pedal remnya..

"kok berhenti mas?" tanya Selina .

tanpa menjawab pertanyaan itu perlahan Dante mendaratkan bibirnya pada bibir istrinya...

hanya itu yang bisa ia lakukan agar Selina kembali tersenyum

namun malah di balas dengan dorongan kuat pada dada Dante..

"kamu apa-apaan sih mas, ini di jalan loh kalau ada orang lihat gimana..nanti kita di grebek mau kamu".

Dante tertawa sambil menggelengkan kepalanya..

"hhhh....siapa yang mau menggrebek pasangan suami istri Sel" sambil meletakkan tangannya pada pangkuan Selina.

Selina segera menyingkirkan tangan Dante, ia benar-benar takut kalau ada orang yang curiga dan mendekati mobil mereka yang terpakir di pinggir Jalan dalam kondisi gelap..

" gak perduli suami istri mas, kalau mesum di sembarang tempat pasti di grebek..ayolah mas cepat jalan"

"oke aku jalan, Asal..." permintaan menggantung itu membuat Selina memijat pelan keningnya sendiri.

"Asal apa mas..sudah lah jangan buat aku tambah pusing,. Cepat jalan Sekarang.."

sambil mencubit lengan suaminya...

"aw.. Sakit tau Sel..Asal kau bersedia melakukanya di kantor..seperti permintaanku tadi pagi"

Selina membelalakkan ke dua bola matanya

"kau masih ingat tentang hal itu mas.."

"tentu Sel...itu adalah hutang yang harus kau lunasi,.akibat kau menggodaku" ucapan Dante tegas namun penuh rasa bangga dengan menandainya di lengkungan miring di bibirnya..

Selina menghela nafas...namun juga tak ingin berlama-lama di pinggir jalan itu..

" oke aku mau mas ..tapi pas kantor libur, dan pintunya harus di kunci ..serta seluruh jendela ditutup rapat dan cctv ruanganmu harus mati"

" tentu.. Hari minggu kantor libur Sel..kita hanya akan pergi berdua ke sana" dengan penuh semangat Dante mengecup kening istrinya lalu kembali melajukan mobilnya ke arah Jalanan yang mulai padat kendaraan menuju arah rumah mereka..

"sekarang Selina tidak akan lagi membahas masalah anak lagi" gumam Dante Dalam hati..hanya hal itu yang bisa ia lakukan agar Selina tidak memintanya untuk memeriksakan diri ke Dokter..

ia tidak pernah mau Selina dan ibunya tau tentang rahasianya..

entah mengapa bagi Dante memiliki anak adalah hal yang melelahkan dan ia belum pernah siap sampai saat ini.

mobil fortuner hitam mengkilap itu melaju pelan, ketika memasuki komplek perumahan Grand Aluna Residence

dan perlahan berhenti ketika telah sampai di depan rumah ber cat putih gading yang di padu dengan biru navy di bagian pilar dan kusennya itu

Selina segera turun dadi mobil dengan membawa kunci rumah ditanganya, setelah membuka pintu rumahnya, ia bergegas Menyalakan semua lampu, dan bergegas ke kamar untuk meletakkan tas jinjingnya, Dante pun berjalan pelan mengikuti Selina dari belakang setelah menutup pintu gerbang dan mengunci pintu depan.

"kau mau mandi duluan Sel" tanya Dante...

"ya mas.."jawab Selina singkat mengalungkan handuk di lehernya lalu melangkah menuju kamar mandi..

Dante yang tadinya berniat ke ruang kerja nya untuk melihat beberapa laporan hari ini, mengurungkan niatnya ia rebah di ranjang berukuran 200x200 itu dan perlahan memejamkan matanya..

Dante telah terlelap saat Selina keluar dari kamar mandi..melihat suaminya yang telah terlelap ada kelegaan di hati Selina..

"syukurlah..malam ini aku bisa tidur dengan tenang tanpa gangguan dari mas Dante "

Selina duduk di sebelah suaminya dan melepas sepatu yang dikenakan Dante..

"ya gak apa- apa lah bau dikit gara- gara mas Dante belum mandi, yang penting malam ini aku bisa absen dari hasrat liar suamiku " senyum tipis membentuk di bibirnya lalu rebah di samping suaminya..