NovelToon NovelToon
Transmigrasi Istri Duke Tiran

Transmigrasi Istri Duke Tiran

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Cintamanis / Balas Dendam / Time Travel / Cinta Seiring Waktu / Fantasi Wanita
Popularitas:45.8k
Nilai: 5
Nama Author: hofi03

Aurelia Aureta Jonson pemimpin sebuah organisasi mafia milik keluarga nya, Aurel gadis yang selalu tenang dalam kondisi apapun, seolah dirinya diciptakan tak memiliki emosi.

Dulu Aurel adalah gadis yang ceria, ramah dan baik hati, namun hingga akhirnya kejadian tragis menimpa keluarganya, kedua orang tuanya di bunuh tepat di depan matanya sendiri.

Setelah kejadian itu, Aurel berubah, tidak ada lagi wajah ceria dan senyum manis yang selalu ia tebar pada setiap orang, hidup nya seolah kosong dan hampa.

Aurel mati bunuh diri dengan meledakan bom di markasnya sendiri demi melindungi seluruh anggota nya, namun bukan nya pergi ke akhirat untuk bertemu kedua orang tuanya, Aurel malah terbangun di tubuh perempuan bernama Qiana Evelyn seorang gadis yang menyandang sebagai istri dari Duke tiran.

"Kalau dunia ini kejam, maka kita harus lebih kejam dari dunia"~ Qiana Evelyn (Aurel)

"Kau sangat menarik Dhuces, dan selama nya kau akan selalu menjadi milik ku" ~ Duke Arsenio De Atanius

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIDANG

"Itu semua kalau ditotalkan menjadi 195.000 koin emas, tapi itu belum beserta dengan gaji untuk para prajurit dan juga pelayan yang ada dikediaman ini," lanjut Qiana.

Vincent memijit pelipisnya pelan dan menghela nafas nya kasar, siapa yang sudah menggunakan uang sebesar itu dan apa tadi kenapa ada laporan pembelian sebuah kereta kuda? Siapa yang melakukan nya? Duke Arsenio itu tidak mungkin, pikir Vincent.

"Disini juga tertulis bahwa Kepala pelayan mengambil uang dari kas kediaman sebesar 20.000 koin emas untuk membeli sebuah gaun dari Madam Rose dan 80. koin emas untuk membeli sebuah perhiasan," ucap Qiana lagi-lagi membuat Vincent terkejut.

"Apa memang semua kebutuhan Kepala pelayan itu kediaman ini yang nanggung? Karena aku rasa jumlah dana yang digunakan oleh kepala pelayan itu bukan jumlah yang sedikit," lanjut Qiana menghela nafas nya kasar.

Apa wanita tua menyebalkan itu memang memiliki kekuasaan sebesar itu di kediaman ini, sehingga kebutuhan nya di tanggung oleh kediaman ini dengan jumlah yang tidak sedikit, pikir Qiana.

"Kebutuhan kepala pelayan memang ditanggung oleh kediaman De Atanius Yang Mulia, tapi jumlahnya tidak sebesar itu," jawab Vincent bingung dengan uang yang di gunakan oleh kepala pelayan.

"Kebutuhan untuk kepala pelayan itu cuma 15.000 koin emas perbulan, itupun sudah termasuk dengan gaji nya sebagai kepala pelayan," lanjut Vincent.

"Jadi kesimpulannya kepala pelayan itu sudah menggelap kan dana sebesar 85.000 koin emas," ucap Qiana dingin.

"Seperti nya iya Yang Mulia," jawab Vincent masih tidak menyangka dengan kejadian ini.

"Terimakasih atas laporan nya Yang Mulia, mungkin kalau tidak ada Anda yang memeriksa laporan pengeluaran bulan ini, saya tidak akan mengetahui hal ini," ucap Vincent sungkan.

"Sudah menjadi tugas saya sebagai seorang Duches," jawab Qiana.

"Tapi bukan kah kita harus menindak lanjuti kasus ini, bagaimana pun di sini ada pihak yang sangat dirugikan, yaitu para pelayan dan para prajurit yang tidak di gaji bulan ini," lanjut Qiana datar.

"Anda benar Yang Mulia, saya akan memanggil Haruto, orang yang selama ini di percaya untuk mengatur keuangan yang di butuhkan di kediaman ini," jawab Vincent tidak ingin kecolongan lagi.

"Hem. Panggil juga wanita tua itu, dia juga harus menjelaskan kenapa dia menghabiskan dana sebesar itu hanya untuk membeli sebuah gaun dan perhiasan!" ucap Qiana tegas.

Qiana sangat geram dengan wanita tua yang tadi pagi sudah membuat keributan di dalam kamar nya itu, ternyata bukan hanya hati nya yang busuk, tapi wanita tua itu berani menggelap kan dana dengan jumlah yang tidak bisa di katakan sedikit.

"Baik Yang Mulia, saya akan memanggil kedua nya," jawab Vincent setuju dengan Qiana.

Vincent rasa kepala pelayan itu memang harus menjelaskan ini semua, karena seperti yang Qiana bilang, dana yang di keluarkan oleh kepala pelayan itu jumlah nya cukup besar dan Vincent curiga jangan-jangan dana yang di gunakan oleh kepala pelayan itu adalah dana yang seharusnya di gunakan untuk menggaji pera pera pelayan dan prajurit.

"Saya permisi Yang Mulia," pamit Vincent sopan.

"Hem"

Vincent berjalan keluar dari ruang kerja Duke Arsenio untuk memanggil Haruto dan Marry.

"Hah....Ternyata sama saja dunia ini dengan dunia pertama ku, masih ada orang yang suka mengambil yang bukan hak nya," ucap Qiana menghela nafas nya kasar.

Kasus penggelapan dana juga dulu sering terjadi di perusahaan nya, dan asal kalian tahu Qiana menghukum mereka dengan di masukkan ke dalam penjara dengan vonis hukuman mati dan keluarga nya di miskin kan.

Kenapa tidak di bunuh saja? Qiana ingin mereka mati secara perlahan, mereka hanya hidup dengan selembar kain yang melekat di tubuh tidak tubuh nya, tanpa memiliki seratus perak pun uang.

Qiana memejamkan mata nya dengan kepala yang menyender ke sandaran sofa yang sedang di duduki.

Tok

Tok

Tok

Terdengar pintu di ketuk dari luar, mambuat Qiana langsung membuka matanya dan menegakkan tubuh nya.

Tok

Tok

Tok

"Masuk!"

Ceklekk

Pintu ruangan itu terbuka dan terlihat lah beberapa orang yang berjalan masuk ke dalam dengan Vincent berjalan lebih dulu.

"Salam Yang Mulia Duches," ucap mereka semua menunduk kan kepala nya sopan.

"Hem"

Jawab Qiana mengibaskan tangannya.

"Duduk!"

Ucap Qiana tegas dan datar.

Mereka semua duduk dengan sopan, berbeda dengan Merry yang sedari pertama kali masuk, wajah wanita tua itu sudah menunjukkan bahwa dirinya tidak menyukai Qiana.

Qiana menatap tajam ke arah Haruto dan Merry, dua tersangka atas kekacauan laporan keuangan bulan ini.

"Yang Mulia maaf ini kertas Yang Anda ingin kan," ucap Rere menyerahkan beberapa lembar kertas Yang Qiana perintah kan tadi.

"Letakan di sini," jawab Qiana menunjukan mega yang ada di depan nya.

Dengan sopan Rere meletakkan kertas itu sesuai perintah dari Qiana.

"Ck ada apa Anda memangil saya kemari? Mengganggu saja," ucap Merry menggerutu.

"Merry jaga bicaramu!" bentak Vincent tegas.

Merry langsung diam, tidak berani membantah, sudah dikatakan bahwa wanita tua itu takut dengan para orang kepercayaan Duke Arsenio.

"Rere tolong bawakan kami kudapan dan juga teh," ucap Qiana melirik Rere.

"Baik Yang Mulia," jawab Rere sopan.

Rere sadar itu bukanlah kalimat perintah seutuhnya, diselipkan maksud untuk mengusir dirinya dari ruangan itu untuk meninggalkan mereka, karena seperti nya mereka akan membahas sesuatu yang serius.

"Saya permisi Yang Mulia," pamit Rere sopan.

"Hem"

Jawab Qiana mengangguk kan kepala nya.

Setelah Rere keluar dari ruangan itu, tiba-tiba suasana di ruangan itu terasa semakin dingin, mambuat Haruto semakin merasa gugup.

Saat tadi dirinya tahu bahwa Qiana memanggil untuk menghadap nya, perasaan Haruto sudah tidak enak.

"Tuan Haruto!" panggil Qiana penuh penekanan.

"S-saya Yang Mulia," jawab Haruto meremas tangan nya gugup.

Ini adalah pertama kalinya diri nya bertemu dengan sang Duches, dan Haruto merasa sangat takut, apa lagi melihat tatapan intimidasi dari Qiana, yang mampu membuat nya merinding.

Qiana duduk di sofa yang tepat berhadapan dengan Haruto, di tangannya memegang berkas laporan keuangan bulan ini, yang di curigai ada sesuatu yang tidak beres dengan laporan itu.

Tatapan penuh selidik dari Qian, Qiana layangkan untuk dua orang di depan nya, Haruto dan Merry, mata tajam Qiana terus memperhatikan gerak gerik dari orang yang ada dihadapannya ini.

Wajah tegang dari Haruto dan wajah songong dari Marry yang ada dihadapan tidak lepas dari mata tajam Qiana.

"Kau bisa jelaskan ini pada saya Tuan Haruto," ucap Qiana meletakan berkas laporan tadi.

Glek

Haruto menelan ludahnya kasar dengan pelipis yang mulai berkeringat dingin, dan juga kakinya yang sudah tampak bergetar.

1
kaylla salsabella
otw bucin... bucin ala.. ala raja Wallace.... 🤣🤣🤣
Mineaa
Cie... cie......cie..... istrinya nich........
Udah berani menyatakan kepemilikan sekarang ini......
good paksu.....pelan pelan dekati istrimu....
Ayoooolah,..... nyatakan perasaan mu pada
sang Duches....,.🥰
Osie
udah diakui istri nih duke..roman romannya bakal bucin akut nih
⚔️⃠🧸🍁𝐘𝐖❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱
Aihhh soo sweet gini ❤️🤗😘
vivi oh vivi
anjayy sudah gilak aku ketawa baca novel
Mursidahamien
so sweet lanjut Thor
Lyvia
suwun thor upnya, matrehat
kaylla salsabella
wuhaaaa aku masih kurang Thor 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Lukman Lukman
semangat kakak 💪👍😘😘😘😘😘 up y
⚔️⃠🧸🍁𝐘𝐖❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱
hi hi kn ini bikin yg baca ikutan tersenyum geli 🤭🤭🤭
Lukman Lukman
cieeee cieeee ada yang mulai perhatian nich sama bini , semangat 💪 semoga mereka saling terbuka makin sayang 😘😘😘
aku
next
aku
kereeeen duchess!!! lope yu
Mineaa
Panik ya.....panik ya ...
ya iyalah panik.....masa ga....
istri tercinta gitu lho.......
( walau entah sadar ataupun tidak....😁)
Lyvia
mulai ada rasa, mulai panik, mulai bucin /Facepalm//Facepalm/
Raka Lestari
cie.. cie... duke
Osie
atmaja cs siap siap menuju neraka yooo
Osie
yaaacckk cari mati nih penyusup..salah lawan ente bro
Mursidahamien
kayaknya kembaran si Kenzo juga nih
R@3f@d lov3😘
tuh...kan bener keluarga Atmaja 😏 dalangnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!