GALAK DI LUAR, LIAR DI DALAM

GALAK DI LUAR, LIAR DI DALAM

Gairah dalam balutan Amarah

"kita cerai saja, aku akan tidur diluar malam ini"

Selina kembali membulatkan matanya, meski sudah terlalu sering kata-kata itu keluar dari mulut Dante, hanya karna hal kecil, Dante selalu menganggapnya sebagai masalah besar.

Sambil meneteskan air mata selina menyerahkan bantal dan selimut pada dante, dan dante segera meraih bantal dan selimut itu, lalu melangkahkan kaki keluar dari kamar, Dante mendorong pintunya dengan keras dan kasar.

Membuat Selina tersontak kaget, Selina duduk meringkuk di bawah ranjangnya masih terisak dengan sepi.

"Mas, kenapa.. Sifatmu begitu keras mas....

sudah berapa kali kau membuatku merasa kesepian seperti ini" ratap selina sambil memegang wajahnya.. sesekali ia mengusap air matanya yang tidak berhenti menetes.

Malam itu Selina terlelap dengan mata sembab,

dan Dante yang tampak pulas tidur di sofa ruang tengah, seperti tanpa beban..

Dante memang selalu mempermasalahkan kesalahan-kesalahan kecil Selina, seperti pulang kemalaman saat menghadiri arisan dengan temannya, membantah pendapat Dante saat sedang beradu argumen, mengungkit keasalahan Dante saat sedang Bertengkar, dan kali ini diam-diam tanpa sepengetahuan Dante, Selina menyisihkan sebagian uangnya untuk join membuat Rumah singgah para Lansia terlantar dengan sahabat masa kuliahnya dulu Devin, hal itu memancing api cemburu dan amarah Dante, membuat Dante marah besar dan lagi-lagi mengeluarkan kata-kata Cerai.

pagi harinya, Selina bangun dengan kepala pusing namun tetap bangkit dari tidurnya untuk melangkahkan kakinya menuju dapur seperti biasa Selina selalu menyiapkan sarapan untuk Dante sebelum Dante berangkat ke kantor nya untuk bekerja.

pagi ini Selina hanya membuat nasi goreng spesial dan smoothies pisang kesukaan Dante..

setelah makanan siap, Selina melangkah menuju ruang tengah, ia berniat untuk membangunkan suaminya yang pemarah itu.

masih dalam keadaan memakai lingeri dan blazer putihnya, Selina belum sempat mandi.

Selina duduk di samping kepala Dante, ia membelai rambut Dante dengan lembut, menatap Dante dengan tatapan rindu, mengingat 2 minggu ini Dante pergi keluar kota untuk melihat dan mengawasi proyek Barunya. Namun sesampainya di Rumah..saat Selina masih membersihkan diri di kamar mandi..Dante mengutak-atik ponsel selina dan menemukan chat percakapannya dengan Devin..

Dari itulah pertengkaran hebat tadi malam terjadi,

dengan nafas berdebar Selina mengecup kening Dante dengan Lembut, namun tiba-tiba Dante terbangun dan matanya membulat..

Rupanya kemarahan nya masih belum juga padam, Dante langsung bangkit dari tidurnya, membuat selina menggeser duduknya ke belakang..

"jangan bilang kau mau goda aku, agar aku tidak jadi menceraikanmu!!" bentak Dante membuat mata Selina berkaca-kaca..

"tidak mas, aku hanya ingin membangunkanmu, untuk sarapan, bukankah kau harus cepat berangkat ke kantor" jawab Selina Lirih

"Lalu untuk apa, kau menciumku dengan masih menggunakan Baju itu" bentak Dante Lagi.

Selina memegang blazer lingerinya dan Berusaha merapatkannya di area dada.

"aku belum sempat mandi dan berganti pakaian mas, aku tadi baru selesai menyiapkan sarapan untuk kita"

"sarapan? Kau pikir aku akan memakan masakanmu pagi ini!!" ucapan itu seakan menusuk hati Selina ..kali ini air matanya benar-benar tidak bisa di tahan lagi.

" i..iya mas.. "dengan nafas terisak selina segera bangkit untuk meninggalkan Dante

Namun dante menarik tangan Selina..

"katakan padaku, apa kau mencintai Devin"

Selina hanya terdiam, ia tahu menjawab pun tidak akan berguna saat keadaan Dante sedang emosi begini

"jawab sel.." teriak Dante lebih keras kali ini bahkan Dante menendang meja di depan sofa

Selina membalikkan badanya, dengan tangis yang masih terisak Selina menjawab

"kau atau Devin yang suamiku mas"

"jelas aku suamimu sel, lalu untuk apa kau bekerja sama dengan dia!!, jika kau mau buat rumah singgah kau bisa bilang padaku aku akan berikan semua uangku untuk keinginanmu itu!!"

Selina mengusap air mata dengan tangan kirinya masih dalam genggaman Date

" aku butuh seseorang untuk mengelola rumah singgah itu mas, agar rumah itu ditempati oleh orang-orang yang benar-benar membutuhkan, sementara kau tidak akan punya waktu untuk itu kau sibuk, aku hanya membutuhkan Devin untuk itu" jelas Selina

"Lalu kenapa harus Devin, kenapa tidak cari teman perempuanmu !!" dante berusaha mengejar penjelasan Selina

" ya karena Dia punya jiwa di situ mas.. " jawab Selina

"alah.. Alasan saja kau sel!! Muka Dante memerah

melihat wajah Dante yang seakan akan membunuhnya hari ini, selina segera memasang benteng pertahanan diri..

meski masih merasa sakit atas setiap perlakuan Dante

Selina nekat menjatuhkan tubuhnya pada pangkuan Dante.

dengan segala keberanian yang ia kumpulkan ia melingkarkan tanganya pada leher Dante, dan mendaratkan bibirnya pada bibir dante, kali ini bukan ciuman lembut..namun panas dan liar ..

anehnya, Dante membalas ciuman itu lebih liar Lagi bahkan kini ia memegang erat pinggang Selina dengan nafas memburu..

Selina yang merasa kesulitan bernafas melepaskan ciuman itu.

Namun Dante semakin menarik tubuhnya

"apa yang kau lakukan sel, bukannya aku masih suamimu, aku bebas melalukan apapun padaku"

selina yang merasa mendapat sinyal hijau..kemudian menyandarkan kepalanya pada dada Dante dan dengan Lembut mengecup Leher jenjang berjakun itu.

"ehmm.." dengan mengerang lirih Dante mengeluarkan kata lagi

" kau selalu bisa merobohkan tembokku sel"

Selina dengan mata menggoda menjawab perkataan Dante....

"kalau pagi ini kau tidak mau makan masakanku lalu apa yang akan kau makan" sambil memainkan jemarinya di dada bidang Dante..

Dante yang sudah merasa tubuhnya panas dengan permainan Selina Lalu bangkit,.membuat Selina terduduk namun masih dengan kaki sedikit terbuka, Dante segera membuka kemeja piyama yang ia kenakan dan kini terlihat jelas perut berototnya.. Selina yang terduduk disampingkan mendongak memperhatikan Dante dengan hati berdebar namun juga rindu yang sebenarnya memuncak..

Dante sedikit membungkuk dan berbisik tepat di depan telinga istri cantiknya itu

"apa Lagi yang bisa ku makan Sel, semua sudah tersedia di depanku"

Mendengar itu Darah Selina mengalir lebih cepat ..seakan Lupa dengan kata-kata kasar Dante tadi malam..namun karna rindu yang sudah Lama membendung dalam hatinya...

Selina melepaskan blazer lingeri yang masih membalut lenganya..ia memejamkan mata dan mendongakkan kelapanya ke atas .

"mas.. Jangan minta cerai lagi ".ucap Selina dengan nada lirih,

"kalau aku gak minta cerai kau tidak akan se liar ini untuk menggodaku sel"

Dante meraih tubuh Selina dan menciumi istrinya yang kali ini sudah terhanyut dalam keinginan seorang wanita..

Dante yang melihat istrinya sudah sangat hanyut dalam gairah, dengan tersenyum miring mengerjakan kewajibannya yang sudah 2 minggu ini tidak ia tunaikan..

dalam gelora kemesraan itu Sesekali melirik ke arah Dante.. Dalam hatinya selina tertawa riang "akhirnya kudapatkan kembali hatimu mas".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!