Perjodohan berkedok menyambung silaturahmi dengan sahabat Daddy nya membuat Atlas Ferdinand yang sudah berusia matang harus menikahi gadis belia atas permintaan keluarga nya .
" Lala nggak suka sama Om " kata Azila yang baru melihat wajah pria itu saja sudah kelihatan pemarah nya .
" Kau pikir aku menyukaimu?" pertanyaan Atlas yang kalau tidak terpaksa juga tidak mau menikahi bocah ingusan itu.
" Masa Om nggak suka , Lala cantik loh" kata gadis kecil itu dengan centil tersenyum.
" Cantik? bocah ingusan seperti kamu cantik ?" tanya Atlas ulang merasa geli melihat gadis kepedean itu .
" Sembarang bilang Lala bocah ingusan sebulan lagi Lala lulus SMA" katanya tidak terima dikatai bocah ingusan .
" Terserah aku tidak peduli " ketus Atlas memangku kedua tangannya.
" Bagaimana nak apa kalian cocok ?" pertanyaan orang tua mereka begitu datang dan ikut duduk bersama mereka .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
" Bagaimana Om bisa menyuruh Lala berhenti menyukai orang lain sedangkan Om aja nggak suka Lala " kata Lala karena Atlas lama terdiam .
" Lala aku menyukaimu" pernyataan Atlas mencoba melawan gengsi dalam dirinya.
" Tentu saja Lala kan cantik " tawa meledak Lala berlari keluar ketika Atlas yang emosi mengambil bantal dan melempar nya .
" Astaga, apa lah Om Atlas itu pemarah sangat berulang kali dia melempar ku dengan bantal " ucap Lala berlari kencang menuruni tangga.
" Akkkkh" Lala berteriak karena berjalan terlalu cepat menuruni tangga sehingga dia terjatuh .
" Bergerak cepat " teriak Atlas dari atas melihat istrinya yang jatuh dari 2 tangga paling atas .
" Hwaaa, sakit Om" tangis Lala yang berguling melewati tiga anak tangga untung bodyguard cepat menangkap nya .
" Haaa, bagaimana ini kaki Lala patah " Lala terus menangis histeris.
" Ini tidak apa-apa, berdirilah " ucap Atlas mengulurkan tangannya pada Lala yang duduk dianak tangga .
Semakin lama malah semakin keras tangisan Lala hingga akhirnya Atlas menggendong istri nakal nya itu .
" Makanya jangan nakal, malah berlari-larian di tangga untung bodyguard sigap jika jatuh sampai kebawah kepalamu benar-benar akan pecah " ucap Atlas yang sangat lebih khawatir lagi apalagi melihat Lala terjatuh di tangga .
" Aku sudah terjatuh dan Om masih menyalahkan ku , kalaupun iya aku nakal bahkan bodyguard itu lebih dulu menyelamatkan aku dari Om " ketus Lala menjadi kesal padahal dia sudah kesakitan karena jatuh tapi malah diomeli Atlas .
" Lala aku,"
" Nggak mau lagi ngomong sama Om " ucap Lala mengobati sendiri luka nya
Keesokan harinya.
" Hummm, nyebelin banget " gerutu Lala pulang sekolah masih dengan perasaan kesal karena pertengkaran nya dengan Atlas semalam membuat Lala bad mood sampai sekarang.
" Nyonya sudah pulang " seluruh pelayan dan bodyguard menyambut Lala .
" Jangan panggil aku Nyonya " kesal lagi makin bad mood karena panggilan itu mengingatkan dia kalau sudah punya suami .
" Mentang-mentang dia kaya dan ganteng bukan berarti aku harus pasrah menerima punya suami jahat sepertinya" bukan tanpa alasan Lala kesal selain masalah semalam tadi saat pulang sekolah Lala melihat Atlas berdua didalam mobil dengan seorang wanita.
" Jika saja tidak takut di penjara sudah aku tabrak mereka" emosi Lala mengacak barang-barang di atas meja yang dilewati nya .
Brakkkk.
" Astaga , aquarium kesayangan tuan Atlas " teriak seorang pelayan dengan takut melihat aquarium kecil kesayangan Atlas kini telah pecah setelah dilempar Lala .
" Apa lagi yang dia sayang selain benda itu ?" ucap Lala seperti tidak ada takutnya.
" Ini " Lala mengambil miniatur kapal pesiar yang dipajang tak jauh dari akuarium itu lalu menginjak nya sampai hancur .
" Katakan pada Atlas itu aku siap berperang dengan nya " ucap Lala berjalan sambil menghentakkan kakinya lalu masuk kedalam kamar .
" Hehhh, benar-benar pria dewasa munafik dia melarang Ku dekat dengan pria lagi tapi dia malah mengobral dirinya untuk disentuh-sentuh wanita lain " sebal Lala juga mengacak kamar mereka ketika terbayang didalam mobil wanita menyentuh dada Atlas .
.............
Ketika Atlas pulang kerumah yang dia lihat hanyalah wajah takut pelayan dan bodyguard yang menyambut nya berbeda dari biasanya.
" Kemana istriku?" tanya Atlas tumben Lala tidak menyambut nya pulang walaupun setiap hari ada saja kelakuan anehnya.
Atlas menghentikan langkah melihat rumah yang berantakan dibeberapa sudut namun yang paling membuatnya emosi melihat aquarium kecil kesayangan nya kini telah pecah .
" Maaf tuan, Nyonya kecil langsung mengamuk begitu pulang sekolah" lapor seorang pelayan yang membuat Atlas mengangkat kedua alisnya.
Atlas tau tidak akan ada yang berani dirumah ini melakukan itu kecuali Lala , namun apa yang membuat istri kecilnya sampai mengamuk .
" Apa masalah semalam " ucap Atlas berjalan menaiki tangga sambil menghela nafas berat .
Atlas membuka pintu kamar dan mendengar suara air dari kamar mandi sepertinya Lala sedang mandi .
Atlas melepas jas dan sepatunya lalu duduk ditepi ranjang menggulung lengan kemejanya.
" Lala , apa kamu melihat siapa yang memecah aquarium kecil kesayangan ku?" tanya Atlas yang berbaring santai diatas ranjang bermain ponsel menatap Lala yang baru keluar kamar mandi .
" Istri pertama Om " jawab Lala dengan singkat mencolokkan hair dryer lalu duduk ditepi ranjang mengeringkan rambut nya .
" Istri pertama?" ulang Atlas langsung meletakkan ponselnya diatas meja .
" Kenapa memecahkan nya Lala , apa aquarium itu ada salah padamu?" pertanyaan Atlas yang sejujurnya ingin marah dengan tindakan Lala .
" Sangat salah makanya aku memecahkannya" jawab Lala terus mengeringkan rambut sama sekali tidak menatap atlas yang duduk di belakangnya.
" Lala dia benda mati bagaimana bisa punya salah " ucap Atlas yang perlahan emosi .
" Sekarang katakan apa masalahmu jangan mengamuk seperti ini " ucap Atlas yang bisa menyimpulkan kalau Lala kesal terhadap nya .
" Dimana calon istri kedua Om, kenapa tidak membawanya kesini " ucap Lala dengan lugu dan api cemburu yang terlihat menyala-nyala dalam diri gadis labil itu
Lama terdiam akhirnya Atlas tersenyum walaupun belum sepenuhnya mengerti tapi dia bisa menyimpulkan kalau Lala sedang cemburu sepertinya .
" Istri pertama ingin bertemu calon istri kedua?" pertanyaan sederhana Atlas.
" Akkkk, Lala " kaget Atlas yang sudah terbaring telentang diatas ranjang memegang hair dryer yang akan Lala pukulkan ke kepala nya .
" Jika kau berani punya istri lagi tanpa sepengetahuan ku demi tuhan aku akan membunuhmu" ucap Lala yang kini duduk diatas perut Atlas .
" Astaga, Lala apa yang terjadi mengapa begitu marah ?" tanya Atlas baik-baik meletakkan hair dryer yang dipegang Lala .
" Om sebenarnya suka Lala beneran atau enggak , Om larang Lala untuk tidak dekat dengan pria manapun tapi Om ,"Atlas langsung memotong pembicaraan Lala .
" Aku kenapa?" tanya Atlas yang merasa tidak melakukan kesalahan.
" Apa Om sudah hilang ingatan sampai lupa apa yang Om lakukan tadi siang " ucap Lala .
" Apa yang aku lakukan Lala, sedari pagi aku hanya bekerja dan tadi ada kunjungan luar perusahaan untuk meninjau ,"
" Meninjau milik selingkuhan Om " sambung Lala memutus pembicaraan Atlas .
" Lala " bukan nya makin emosi Atlas malah semakin tidak bisa menahan tawa nya mendengar Lala yang lucu sekali .
" Lala katakan intinya padaku " ucap Atlas yang paham kalau istrinya masih gadis belia yang begitu cepat menyimpulkan sesuatu.
" Intinya Om pembohong, semalam Om bilang padaku kalau Om menyukai aku tapi hari ini aku melihat Om jalan bersama seorang wanita yang lebih cantik dariku " ucap Lala dengan jujur dan rasa sakit hati .
" Lala, Astaga " Atlas hanya ingin tertawa mengetahui semua, sepertinya tadi Lala melihat Atlas bersama sekretaris nya ketika mereka sedang menuju lokasi meeting.
" Jangan mentang-mentang aku masih kecil Om bisa memperlakukan aku seperti itu, aku juga bisa melakukan apa yang Om lakukan" kata Lala berlari keluar.
" Lala " Atlas mengejar dan mencium Lala untuk pertama kalinya detik itu juga .
