NovelToon NovelToon
SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Playboy / Cinta Terlarang / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Apa-apaan nih!" Sandra berkacak pinggang. Melihat selembar cek dilempar ke arahnya, seketika Sandra yang masih berbalut selimut, bangkit dan menghampiri Pria dihadapannya dan, PLAK! "Kamu!" "Bangsat! Lo pikir setelah Perkutut Lo Muntah di dalem, terus Lo bisa bayar Gue, gitu?" "Ya terus, Lo mau Gue nikahin? Ngarep!" "Cuih! Ngaca Brother! Lo itu gak ada apa-apanya!" "Yakin?" "Yakinlah!" "Terus semalam yang minta lagi siapa?" "Enak aja! Yang ada Lo tuh yang ketagihan Apem Gue!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

"Vano!" Yasmin masuk dengan langkah cepat, nafasnya memburu, pandangannya mengedar mencari dimana keberadaan Revano.

Namun Yasmin hanya menemui pelayan saja di Mansion Opa Narendra.

"Dimana Revano?" Tanya Yasmin dengan wajah mengeras, seakan tak sabar meminta penjelasan dari kabar yang Ia dengar.

Tak Percaya. Tapi bukti foto yang dikirimkan orang kepercayaan Yasmin yang memperlihatkan Revano dan Sandra sedang melakukan Ijab Kabul di Rumah Sakit, membuat Yasmin murka.

Tak lagi bisa bersikap manis dan baik-baik saja. Revano menikah. Dan bukan dengannya.

"Yasmin,"

Yasmin berbalik badan. Langkahnya cepat kini tepat berhadapan dengan Opa Narendra yang baru saja datang.

Sementara para pelayan menunduk, segan mendapati situasi begini, memilih mengundurkan diri segera balik keposisi masing-masing.

"Opa, dimana Revano? Apa benar Revano menikah? Katakan kalau itu tidak benar Opa? Opa bilang Kami bisa kembali sama-sama. Lalu, kebapa Revano menikah dengan perempuan itu?"

Yasmin bertanya tanpa jeda, seolah segala kebingungannya tersalurkan saat Opa Narendra datang.

"Yasmin," 

"Katakan Opa, itu tidak benar kan?"

"Duduklah dulu. Kita bicara baik-baik."

Yasmin dengan mata mulai berkaca-kaca, mengikuti kata-kata Opa Narendra.

"Opa," Lirih suara Yasmin, menunggu jawaban yang sejak tadi membuat dadanya sesak dan kepalanya berputar.

"Benar. Revano baru saja menikah."

Tangis Yasmin pecah. Yasmin menutup wajahnya seakan runtuh dunianya mendengar laki-laki yang pernah menjadi sandaran hidup dan harapan yang Ia miliki kini telah menikah dengan orang lain.

"Kenapa Opa? Bukankah Revano tak pernah mau menikah? Kenapa Opa? Dan Perempuan itu, bagaimana bisa Revano dalam secepat kilat menikah sama Dia."

Opa Narendra menatap sedih. Bagaimanapun Revano dan Yasmin memang pernah punya hubungan.

"Yasmin, relakan Revano. Opa yakin akan ada Pria yang lebih baik dan tulus mencintaimu. Revano sudah menikah. Ikhlaskan lah."

Ikhlas?

Tidak. Yasmin tak akan semudah itu mengikhlaskan Revano. Bagi Yasmin, Revano adalah miliknya. Memang Ia pernah salah dan ceroboh tapi bukan berarti Yasmin tidak punya kesempatan. Yasmin yakin di dalam hati Revano masih ada namanya.

"Yasmin pamit Opa." Langkah Yasmin pergi meninggalkan Mansion membuat Opa Narendra berpikir panjang.

"Mudah-mudahan anak itu bisa menerima kenyataan."

*

Sementara di Apartemen Revano, keduanya malah perang mulut, ribut soal tempat tidur dan kamar.

"Bagaimana bisa Apartemen seluas ini hanya memiliki satu ranjang." Sandra menggerutu. Tubuhnya lelah dan butuh istirahat namun dilema yang dialami adalah hanya ada satu ranjang dalam Apartemen Revano.

"Gak usah banyak drama! Kita tidur saja diranjang yang sama. SAH. Sudah halal!"

"Gak usah bawa-bawa halal! Kita bahkan sudah pernah melakukan lebih. Dan Aku saat ini hanya butuh tidur. Dimana?"

"Kamu yang membuatnya susah dan rumit. Tinggal tidur disini. Seranjang bersamaku. Apa susahnya." 

"Aku tahu pikiranmu. Otakmu kan cabul!"

"Ya sudah kalau memang gak mau, tidur aja dimana pun Kamu mau!"

Revano naik ke atas ranjang, menelungkupkan tubuhnya. Lelah. Seharian banyak yang Ia utus dan tangani. Persoalan dari kanan dan kiri membuatnya lelah.

Kecuali kalau Sandra tiba-tiba ikhlas mengajak malam pertama, itu sih akan Revano turuti dengan senang hati.

"Dasar manusia gak punya hati nurani! Enak-enakkan tidur di kasur sementara Gue disini!"

Sandra membawa selimut dan badcover sebagai alas tidur dilantai dalam kamar Revano.

Revano belum tidur sebenarnya. Ia mendengar umpatan Sandra.

Sandra membolak balik tubuhnya. Mana bisa tidur ditempat baru. Apalagi kondisi begini, mana ada nyaman-nyamannya.

Revano menelentangkan tubuhnya. Menatap langit-langit kamar. Memikirkan bagaimana kedepannya. Pernikahannya drngan Sandra tak direncanakan. Hanya sebatas situasi dan kepentingan. Tapi entah mengapa Revano mulai terpikir tentang benih yang kini sudah tertanam dalam rahim Sandra.

"Kalau sampai Sandra hamil, itu anakku. Artinya Aku memiliki penerus." Senyum Revano mengembang tapi sejenak kemudian Revano merengut.

"Kalau belum jadi gimana? Boro-boro ngajak bikin lagi, tidur bareng aja gak mau!" Revano melirik ke bawah tempat Sandra tidur.

Revano mengintip. Takut Sandra tahu kalau Ia sedang mengamati Sandra.

Perlahan Revano bangkit dari ranjangnya berjalan hati-hati agar langkah kakinya tak membangunkan Sandra.

Revano menatap Sandra. Meski tidur, Sandra sangat cantik rupanya. Matanya tertutup membentuk garis mata yang indah menurut Revano. 

"Kalo diem begini, cantik! Coba kalo melek, galaknya kebangetan!"

Sempat terlintas dalam benak Revano memindahkan Sandra ke ranjang, tapi akhirnya Revano hanya menambahkan selimut agar lebih hangat dipakai Sandra.

Revano memilih pindah tidur, diruang depan di atas sofa.

Sebelum mulai tidur, kembali memastikan Sandra masih tidur nyenyak.

*

Sandra mengerjapkan mata. Beberapa kali hingga akhirnya mata terbuka sepenihnya. Menggeliat sambil menguap memang senikmat itu saat bangun tidur begitupun Sandra yang melakukannya sambil mengedarkan pandangan terutama ke atas ranjang yang ditempati Revano.

"Kemana Dia?" Sambil menutup mulut saat menguap Sandra mencari keberadaan Suaminya.

"Gak ada. Apa sudah pergi?" Sandra mengucek mata memastikannya sekali lagi.

"Sudah bangun?" 

Pintu terbuka, suara bariton mengejutkan Sandra.

"Bikin kaget aja!" Sandra mengusap dada, terkejut saat Revano masuk dan menyapa.

"Kayak Nenek-Nenek kagetan banget! Mandi dulu, Kita sarapan sama-sama."

Sandra menatap Revano yang sudah rapi dengan stelan jas.

"Mau ngantor?"

"Ya, Aku kan sudah beristri jadi harus giat cari uang, nanti kalau Istriku minta Tas Kremes gimana?" Revano asal saja menjawab. Harinya belum ramai makanya cari perkara dengan Sandra agar lebih heroik.

"Sorry Boss! Gue gak butuh duit Lo! Apa tuh Tas Kremes! Buat apa beli tas seharga rumah! Satang duitnya!" 

Revano menahan senyum. Heran. Jelas. Disaat perempuan lain pasti silau dengan barang-barang branded, nah Istrinya malah gak antusias.

"Yakin?"

"Biasa jadi provider Ani-Ani ya Pak? Pasti sering diajak ke Mall-Mall langganan Artis dan Istri Pejabat ya? Duh kasihan amat Pak!" Sandra memilih bangkit, membereskan sisa tidurnya, melipat sendiri alas tidur dan selimut habis Ia pakai dan meletakkannya di lemari yang tersedia.

Revano mengernyitkan dahi. Jarang sekali melihat perempuan apalagi berasal dari keluarga kaya mau beres-beres dan seluwes itu mengerjakan hal yang barusan Ia lihat.

"Hei! Kok bengong!" Sandra melambaikan tangan dihadapan wajah Revano.

"Kayaknya kesambet setan bengong nih!"

"Enak aja! Mandi sana! Bau!"

"Masa?" Sandra mencium ketiaknya kanan kiri.

"Enggak kok. Kalau mulut mungkin juga sih." Sandra nyengir tanpa dosa memilih masuk kamar mandi dan membawa baju ganti sekalian. Gak mau ada drama handuk melorot terus kaget, duh basi!

"Emang beda!" Revano dibuat geleng kepala oleh sikap Sandra.

"Dia unik. Gak sama dengan yang lain. Cantik, Kaya, tapi Mandiri banget!"

*

Om Seno baru saja akan masuk gerbang A Corp, namun mobil milik Om Seno dihadang oleh Andri.

Mau tak mau Om Sebo harus keluar menghadapi apa yang diinginkan oleh Andri.

"Mau apa Kamu Andri?"

"Kita perlu bicara Om."

"Tidak asa yang perlu dibicarakan."

"Ini soal pernikahan Angel dengan Tuan Revano."

1
Rahma Inayah
astaga nqga jam 11 sdh mau masuk.jam makn siang..untung lahan nya mash becek.klu.gk.bs2 sandra di buat gk bs jaln
Rahma Inayah
bgus lah sandra blm hamil kedrngan tamu bulanan jd klu dia pny ank nnt gk hasil zina
Rahma Inayah
ya kali opa.di.suruh nikah lgi..🤭🤭 ada2 aja vano
Rahma Inayah
sm2 pangan bar bar tp sllu kompak
Rahma Inayah
ada2 aja drma pasutri setiap pgi
Rahma Inayah
vano omes nya ..gk.ketulungan lmw sandra luluh dan jatuh cnt
Rahma Inayah
si vano dasr muka tembok ..lm bucin jg sandra
Rahma Inayah
lbh nikah sm vano km sandra biar ada kekutan buat ngusir dan menjdikan gembel 2 cecunguk tu
Rahma Inayah
mmg ank mu bodoh pelakor cuma bs ngabisin uang di meja judi
Rahma Inayah
bnr yg nm.nya pelakor.ttp pelakor mau bail spt apa pun ttp.perusak.rumh tangga orang
Cicih Sophiana
untuk opa sehat slalu yah.. agar opa melihat tumbuh nya cicit" opa sampai besar besar besar.
Cicih Sophiana
jgn terpengaruh Sandra... lawan mereka sampai hancur lebur
Radya Arynda
semangaaaat💪💪💪💪
Radya Arynda
waaa manusia2 serakah dan jahat udah mau ber aksi,,,semangaat sandra
Cicih Sophiana
wah mereka so sweet... bahagia sll untuk kalian
Radya Arynda
video apa tuh yang di lihat sandra,,,,,semogah papa nya sandra cepat sadar💪💪💪💪
Cicih Sophiana
ayo pak Armando semangat biar cepat sembuh... ada anak cucu dan menantu yg menunggu bapak sembuh
Cicih Sophiana
terharu😢😢😭😭 opa 😍😍😍
Cicih Sophiana
kamu harus kuat Sandra ada calon bayi dlm kandungan mu... dan papa mu jg blm sadar
Radya Arynda
semogah cepat sadar papa armando ny,,,semangaat sandra
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!