NovelToon NovelToon
Langit Tanpa Senja

Langit Tanpa Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Persahabatan / Romansa
Popularitas:185.7k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Tak pernah terbersit di pikiran siapapun, termasuk laki-laki rasional seperti Nagara Kertamaru jika sebuah boneka bisa jadi alasan hatinya terpaut pada seorang gadis manja seperti Senja.

Bahkan hari-hari yang dijalaninya mendadak hambar dan mendung sampai ia menyadari jika cinta memang irasional, terkadang tak masuk akal dan tak butuh penjelasan yang kompleks.

~~~
"Bisa-bisanya lo berdua ada main di belakang tanpa ketauan! Kok bisa?!"

"Gue titip anak di Senja."

"HAH?!!!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18# Meidina Day part 1

Para ladies memutuskan mengadakan pesta lajang Meidina di rumah Vio, karena satu dan lain hal terutama kondisi Savio yang sedang hamil muda.

Sementara kumpulnya para bujang minus 1 itu akhirnya bertemu di satu titik sesuai kesepakatan yaitu apartemen Maru, selain karena letaknya paling dekat dengan kediaman Vio--Shaka namun mereka pun belum pernah, lebih tepatnya hanya Jingga dan Mahad saja yang pernah datang kesini.

"Gue jemput calon manten dulu, abis itu beredar ke rumah ci Yua sama Lula..." Senja si bontot dalam balutan dresscode biru langit memang paling bisa diandalkan. Tak lupa ia yang sudah menjemput Mei di rumahnya--yang ramai itu, mampir sejenak ke minimarket.

"Eonni, kita beli dulu cemilan sama minum ya..." pinta Senja, saat Mei masuk ke dalam mobil bagian samping pengemudi.

"Oke."

"Eh, itu ditinggalin lagi rame-ramenya sama calon manten ngga apa-apa emangnya?" tanya Senja digelengi Mei, "ngga apa-apa. Itu cuma kumpulan keluarga aja..."

Terlihat diantara suasana ramai dengan background putih maroon, mama Inka melambaikan tangannya, "hati-hati!"

"Iya tante, Meinya dipinjem dulu ya! Bye!" Senja sempat menurunkan kaca jendelanya dan memberikan kiss bye pada mama Inka yang terkekeh, "iya."

***

"Eonni, menurut lo lebih enak rasa vanila atau coklat?" tanya Senja mengangkat dua kotak susu bumil dengan merk sama berbeda rasa dan menggoyangkannya seolah ia sedang ngiklan.

"Ya harusnya tanya Vio dong, kan Vio yang mau minum." Mei kembali memilah milih keripik dan ciki kemasan.

"Ya menurut lo enakan rasa apa?" kekeh Senja bertanya lagi, praktis membuat Mei mengangkat kedua alisnya, "gue belum pernah cobain, Nja. Kan belum hamil..." gemas sekali Mei pada Senja, cubit juga ginjalnya nih!

"Coklat kayanya enak, ya?" kekeh Senja memilih, Mei mengangguk, "kayanya sih, gue juga lebih suka susu coklat. Apa mau tanya Vio aja biar ngga salah, bumil itu sensitif, salah dikit dunia ancur."

Ia memberikan senyuman getirnya, "itu bumil atau samson betawi?" Mei turut tertawa kecil di depan rak display bahan makanan.

Senja menggeleng, "fix coklat aja ya... Lebih aman." Angguknya tersenyum usil memasukan itu ke dalam keranjang belanjaan.

***

Rumah type 45 dengan dua kamar tidur itu belum lunas dicicil keduanya. Bahkan halaman dan garasinya masih terlihat kosong selain dari selang untuk Shaka mencuci motor, dan belum diberi cat sesuai mau pengantin baru itu, masih cat dasar putih saja.

Klakson yang dibunyikan oleh Senja membawa pintu pagar besi hitam itu terbuka lebar, menampakan seorang wanita dengan baju piyama yang masih melekat di badan. Senja tertawa kecil bersama Syua, "aslinya Savio persis orang kena tipes gitu, aduhhh...parah si, kelolodan benih Shaka jadi gitu si Vio."

Mei sudah menepuk lengan Senja yang tengah bersiap memutar kemudi masuk ke dalam garasi yang sudah termasuk carport itu, dimana ada motor matic yang biasa dipakai Vio tengah Vio geser-geserkan.

"Sutt. Ntar di depan Vio dijaga mulutnya." Mei mewanti-wanti.

"Si Shaka, ck. Temen gue jadi gitu ihhh parah..." dan Senja masih terkekeh geli, ia membuka kaca jendelanya, "udah Vi. Udah bisa masuk kok." Ucap Senja melirik samping body mobil.

"Lo kenapa sih, sakit?" tanya Syua digelengi Vio, "mager banget gue. Jam segini belum mandi." Akuinya jujur, "sekarang tuh gue sama air kaya musuh." Keluhnya.

Lula tertawa kecil, dan Syua justru mencebik, "ah lebay. Masa mermaid takut air."

"Beneran ci. Males banget megang air dingin."

"Masak aer dong..." tukas Syua namun Senja menimpalinya, "cakep!"

"Gue bukan lagi mau pantun, Nja." tawanya dibalas tawa yang lain termasuk Vio yang awalnya wajahnya itu keruh nan kusam kini bisa tertawa dengan kehadiran mereka.

"Shaka digaet orang lagi baru tau lo, Vi...udah..mandi sana, dandan yang cetar! Biar temen gue itu kelilipan sama pesona mamah dedek." Senja keluar dari mobil lalu meminta yang lain mengeluarkan amunisi mereka, yang praktis membuat Vio berseru girang, "wahhhh! Banyak banget cemilan, thanks bangett ih! Kalian paham banget gue laper tapi ngga bisa makan nasi."

"Iya dong sayangkuhhh! Gue paling paham, lo lagi benci nasi." Ujar Senja, "mandi yuk mandi pake dresscodenya Vi, kita kan janjian pake biru..mana udah dilalerin tuh.." Senja menjepit hidungnya seolah-olah Vio bau bang ke.

"Iya ntar dulu." Angguknya.

"Sorry rumah masih berantakan ya..." ujar Vio berbasa-basi menggiring teman-temannya itu masuk ke dalam.

"Ngga apa-apa udah biasa kan, begitu terus omongannya tiap gue kesini." Senja membalas begitu jujur tak ayal mengundang kembali tawa yang lain...namun entahlah, jika Senja yang bicara tak sampai membuat Vio tersinggung, "Shaka belum sempet cuci piring soalnya."

Dan demi apa, ucapan Vio barusan membuat keempatnya menoleh horor, "seriusan, Vi? Ya ampun auranya calon bapak, awur-awuran banget, bikin gue pengen langsung open donasi..."

"Donasi yukk donasi...donasi buat Shaka." Ocehnya lagi dibalas tawa Syua, "ishh si Nja."

"Poor Shaka."

Ruang tamu yang diisi oleh satu set sofa bersama guci tinggi berisi bunga kering hias menjadi pemandangan ruang tamu.

Lalu mereka beralih ke ruang tengah dimana televisi flat 60 inch menjadi salah satu barang elektronik disana selain AC.

Frame besar jelas diisi oleh foto pernikahan Shaka dan Vio.

Bumil satu ini langsung pergi ke arah belakang dimana ada dapur yang menyatu dengan laundry room dan halaman, hanya disekat oleh kere bambu saja. Definisi masih setengah jadi.

"Mau pada bikin minum apa?" tanya Vio.

"Eh ngga usah Vi, kita udah prepare semuanya. Pokoknya bumil, tuan rumah anteng aja..." ujar Lula bersiap menghias ruangan rumah Vio dengan perintilan pesta, dimana Senja sudah menggelar dan membongkar kresek minimarket di karpet depan televisi.

"Ini kita mau adain di ruang tengah aja, atau halaman belakang?" tanya Lula dibantu Syua.

"Terserah, halaman belakang juga bagus. Udah ada lampu bohlam gantung yang meteran kok! Shaka beli minggu lalu.." jawab Vio kembali, "udah dipasang juga." tuduhnya ke arah belakang meminta Syua ikut sejenak ke halaman belakang dan terdengar seruan Syua yang mengagumi, "ladies di belakang yuk! Bagus deh!" ajak Syua membuat Senja merengut, "yaaa...ini gimana udah gue bongkar muatan disini?"

"Ntar diangkutin lagi, Nja."

"Vi, kalo mau mandi...mandi aja dulu. Mandi tuh sehat loh, apalagi buat bumil...mesti bersih." Mei membujuknya.

"Iya, gue tau eonni. Bentar...masih gue rasa-rasain." Nyengirnya.

"Ya ampun, Vi. Apa mau gue mandiin?!" sengit Senja.

"Boleh." Jawabnya justru membuat mereka tertawa dan Senja menggidik, "gue becanda kalii, gue telfonin Shaka ya, lo maunya dimandiin..."

"Engga ah, jatohnya tuh bukan dimandiin gue-nya tapi dikerjain." dumelnya kini menyambar handuk dari jemuran besi.

"Ish, untung Shaka sabar banget..." gerutu Senja.

"Moodnya Vio lagi swing, Nja...hormon hamil." Ucap Mei disetujui Lula membuat Senja dan Syua mencibir. Mereka terpaksa memasukan kembali makanan dan mengangkutnya ke belakang.

"Ntar juga kerasa kalo pada hamil." Ujar Lula tentu lebih membuat Senja dan Syua tak setuju, "jadi jorok mandi gitu? Atau nyiksa suami?"

"Liat aja ntar..." Lula melengkungkan bibirnya.

"Dipakein karpet aja di atas rumput sintetis nya." Lula mencetuskan idenya, "biar kaya piknik temanya."

Senja mengangguk dan menghampiri pintu kamar mandi, "Vi, karpet angkut ke belakang ya?!" tanya Senja mencondongkan wajahnya di depan pintu kamar mandi sambil berteriak.

"Iya, angkut aja!" jawab Vio.

"Vio, rumah lo tandus begini Vi...gersang kaya padang pasir," gumam Senja sudah menggusur karpet bersama Syua, membuat mereka kembali cengengesan, "lo sumbang dong, Nja."

"Rumahnya belum lunas Senja. Mana kepikiran buat ngisi dulu...ntar juga rame kalo udah lunas."

Senja mengangguk, "gue jadi kepikiran juga buat ambil unit rumah mulai dari sekarang, iya kan? Vio sama Shaka aja mesti sampe ngirit-ngirit uang bulanan, uang jajan. Jadi pelajaran juga..."

"Nah kaya Mei sama Jingga kalo gitu jatohnya." Setuju Lula, "gue juga masih belum lunas, La...masih ada beberapa bulan lagi." Ralat Mei.

"Ya tapi kan, pas nikah udah ngga terlalu berat eonni. Cuma tinggal nunggu beberapa bulan aja selesai. Ada waktu buat isi furniture...sebelum nantinya di isi sachet lo sama bang Jing." Syua turut bersuara sambil membuka bungkusan plastik balon huruf.

Acara pesta lajang justru diawali dengan acara gosipan begini, memang hanya mereka yang bisa begitu, mana yang diomongin ya kreditan perum sambil nunggu si empunya rumah selesai mandi.

Vio sudah kembali dengan kimono handuknya, tidak langsung ke kamar untuk berpakaian, ia justru bergabung terlebih dahulu untuk mencomot makanan yang tengah dinikmati Senja.

Hmm, cemilan memang selalu bisa diterima oleh perut dan calon buah hatinya.

"Vi, pake baju kenapa sih...masih banyak kok."

Vio nyengir dan berlari kecil masuk ke dalam rumah.

Lula menggeser dan memasang tirai pesta di dinding yang menurut mereka adalah angle pas untuk dokumentasi nanti.

Begitupun Mei dan Senja yang meniup huruf berwarna silver dan biru dengan alat pompaan.

...MEIDINA DAY...

.

.

.

.

1
A... L*cy bangtan 💜
poorrr senjaaaa🤣
Vike Kusumaningrum 💜
Mulai memasuki "bucin area".

ikut bahagia dan mendoakan aja demi kebahagiaan Maru sama teh Nja, jangan kasih celah untuk menghindar atau lari lagi Ru, kamu jangan lempeng aja, mulai aksi atuh lah ah.

mksh teh Sin updatenya, sehat selalu teteh syantik yang suka berbagi kebahagiaan 🤲🤲😇
🌸🌸mommy anak2..😉😉
pengertian kali kau bang..abis nyipok anak org lalu kau tinggal dia tanpa kabar yg smp bikin rasa bersalah si neng itu..tp stlh dia dtg sendiri kau lebih sigap..paten x lah kau ni..betul betul tenang kau nih..
udahlaaahh jngn lama..langsung tembak..tak sabar aq tunggu ke uwuan hubungan pacaran kalian..mksh teh up nya..sehat berkah y teh..🙏🙏
my flower🌹
Q nunggu up serasa se abad, giliran baca rasanya se uprit😩
S𝟎➜ѵїёяяа
urusan masa depan anak mu pah ....
anakmu ini sukses dunianya , mapan jabatan nya , matang usianya, tinggal cari konco turu ...
S𝟎➜ѵїёяяа
pantes ...
biasanya siang update, terus malam update
pokoknya update novel teh sin kayak lagi minum obat🤣 ini tumben jadwal siang update sore munculnya
beuuhhhh bahasan nya bikin pala pening🤕
sehat² ya teh sin, terimakasih update nya
Khoirun Ni'mah
teh Sin boleh ngelunjak g minta double updatenya...
'Nchie
kangen terobati ya bang maru...ajak nikah atuh biar neng nja yakin sama bang maru😁
Tuty Ismail
akhirnya maminya Jojo mau menghubungi ya Pi......
tinggal main cantik untuk meluluhkan hati maminya Jojo
merry yuliana
ayo teh shin crazy up yaaaa abis ini ditunggu kisah russel ya teh cantik
Nur Koni
orang diem itu emang susah d pahami.... karakter papj joko kek gini tuh bikin perasaan org lain campur aduk mikirin dia tp yg di pikirin mah klewat santuy terkesan bodo amat mending diem....
Zuni Zun
nah apartnya bang Maru aja,anaknya bah wawan tau loh ..,kpan sih ngasih taunya,kok aku ngga tau,diem² belut ih,bner kata bang Zalthan
Turwaty suketi
ikut ngos ngosan ru.
Deera
Ughhh sweet nya baba Jojo /Drool/
Natalia Martiningsih
paten lah kak Sintah Amaliahhhh ku ini🔥🔥🔥🔥🔥🔥
rheisha
yaaahh,mana bersambung lagi...aaah lanjut atuh teh sin 🙂
Miko Celsy exs mika saja
mau nyaingin Rosi ya Ru,,,ternyta mengikuti kemauan senja to,menunggu nja menghubinginya Ru,ternyta sesuai harapan,,..sprtinya mengikuti cra Mahadri nih buat dpatin senja🫢🫢
Salim S
azeek ,ketemu sama yg di rindukan,kangen berat ya bang...mana bakalan selalu di temani saat sarapan dan makan siang nya...
Elmaz
ya allah abang maru perjuangan mu utk neng nja sungguh debak.....top markotop dah ....jgn di lepas neng nja laki kaya gini.
Iccha Risa
aisss Abang Maru sarangheyo..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!