SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

Bab 1

Dengan langkah terburu-buru Sandra dengan emosi yang siap meledak kini menaiki tangga sebuah Cafe yang Ia dapat alamatnya dari nomor asing.

BYUR!

"Sandra!"

"Jadi begini kelakuan Lo Yud! Anjing! Bangsat!" Sandra mengumpat sambil berkacak pinggang. Tatapan Sandra kini bagai pedang terhunus, pada seorang Perempuan dengan pakaian minim bahan, riasan menor dan aroma parfum murah yang tengah berada dalam pangkuan Yudha, Pacar Sandra yang sekarang fix sudah berubah status jadi Mantan.

"Selera Lo emang murahan ya Yud! Lo selingkuh dari Gue cuma buat bisa Ngews sama modelan LC Karaoke begini!! Mulai hari ini Kita Putus! Bagus Gue gak pernah mau disentuh sama PK modelan Lo!"

Sandra hendak bangkit, namun langkahnya terhenti. "Siniin kunci mobil Lo!"

Sandra sudah tak ubahnya bagai seorang petugas leasing yang menarik mobil tanpa ampun dan tak mau mendengarkan segala bujuk rayu Yudha, Si PK Sialan!

"Baby, kok Dia minta mobil Kamu?"

"Lo denger ya LC Kampung! Dia! Cowok Mokondo! Dan Lo Yud, buka jam tangan itu! Gue lebih baek sumbangin tuh jam tangan Lo ke orang yang membutuhkan, gak ikhlas Gue! Sini balikin!"

Yudha menolak namun Sandra dengan cepat meminta petugas keaman Cafe untuk memegangi Yudha dan melepas apapun yang melekat di tubuh Yudha.

Semua yang Yudha pakai dari Mobil, Handphone, Jam Tangan, Baju Branded, Sepatu dibeli oleh Sandra. Yudha itu jago morotin Sandra alibinya pakai Uang Kamu dulu nanti Aku ganti. Bt!

Selama ini Sandra mengerti Yudha yang hanya seorang pegawai biasa dengan gaji pas-pasan dan menjadi Sandwich Generation di keluarganya, Sandra murni cinta dan Sandra pikir Yudha tulus. Tapi nyatanya Kucing Garong tetep kucing garong!

"Sayang, jangan begini dong, Masa Aku gak pake apa-apa cuma pake boxer aja."

"HEH! Denger ya! Lo itu emang selama ini beli dan punya apa? Gak ada! Semua Gue yang beli! Dan Lo gak tahu diri, berani banget duain Gue sama modelan LC Kampung begini! Dan buat Lo, LC Kampung! Makan tuh bekas Gue! Selamat dapet barang sisa dengan kualitas reject plus kismin!"

Sandra meninggalkan Yudha yang tertahan oleh petugas keamanan.

"Gila! Hari gini Gue masih kena tipu sama Mokondo!" Sandra masuk ke dalam mobil sportnya berjalan pergi keluar area Cafe dengan kecepatan tinggi.

Sandra memukul-mukul stir mobil yang Ia kemudikan. "Bego banget!"

*

"Gila Van! Badas amat tuh cewek! Ya gokil juga sih tuh Laki! Masa ninggalin spek cewek berkelas gitu cuma buat LC!"

Revano yang menyaksikan bagaimana tadi Sandra melabrak pria yang sedang bersama selingkuhannya tampak biasa saja tak bergeming.

"Lo mau kemana Van? Sans dulu lah!"

Revano tak menggubris rekannya, memilih bangkit menuju mobilnya yang baru saja diantar oleh petugas valley.

Kalau bukan karena meeting dengan Klien, mana mau Revano menyaksikan drama opera sabun tadi.

"Badas sih! Bagus! Jadi cewek memang harus gitu! Gak jaman Bro menye-menye apalagi buat Laki modelan Mokondo!" Revano tersenyum tipis sambil menunggu lampu kembali hijau dan melanjutkan perjalanannya.

*

"Lo udah kebanyakan minum San, udah! Ngapain juga Lo begini! Kan Gue udah bilang sama Lo, Yudha gak sebaik yang Lo pikir! Lo aja batu!"

"Siniin gak gelas Gue! One More!" Sandra mengkode bartender, untuk kembali memberikannya minuman.

"Bentar, Gue nerima telepon dulu, Bebeb Gue nih yan Call!"

Sahabat Sandra meninggalkan Sandra yang kembali larut dalam gelas minuman yang entah sudah gelas keberapa.

Sementara, Revano baru saja memasuki sebuah Bar, menemui seseorang yang selama ini mengisi hidupnya. Pacar? Ya bisa dibilang begitu, yang jelas Revano butuh pelampiasan dan Kalina adalah bak sampah yang siap menampung lahar panas Revano meski dibuang diluar.

"Baby," Kalina menghampiri Revano, dikecupnya bibir Revano dengan buas, Revano menyambut belitan lidah Kalina dan keduanya asik menikmati pertukaran saliva dibawah hingar bingar Klub yang semakin ramai.

Disela aktivitasnya yang memacu birahi, Revano menangkap seseorang yang hari ini Ia lihat dan kini dihadapannya perempuan badas itu sedang mabuk dan menikmati minumannya.

Kalina melepaskan pagutannya, "Baby, ngapain sih ngeliatin cewek itu terus seksian juga Aku!" Merajuk busuk ala Kalina yang tak mau ladang uangnya berpaling.

Siapa yang tak mau menjadi teman tidur Revano. Revano Narendra. CEO. Pewaris satu-satunya Narendra Group yang bisa dibilang salah satu dari sepuluh konglomerat yang sangat berpengaruh di negeri ini.

Tiada yang tahu alasan apa yang membuat seorang Revano seperti sekarang, doyan gonta ganti perempuan, tidur sana sini dengan perempuan yang dia mau. Selebihnya semua hanya sebatas have fun saja.

"Gak usah sok ngatur! Lo sama perempuan lain yang pernah Gue Pake sama. Jadi jangan ngerasa Lo itu punya hak ngatur hidup Gue!"

Begitulah Revano tak mau diikat dan berkomitmen dengan satu Perempuan.

Tentu saja hari ini Kalina meminta Revano datang bukan hanya sekedar ingin bertemu tapi ada rencana yang akan Kalina lakukan.

"Malam ini, pokoknya Gue harus berhasil buat Revano tidur sama Gue dan hamil. Gue gak akan biarin Revano jatuh ke tangan cewek lain!" Kalina memang terobsesi sekali ingin hamil anak Revano dengan tujuan untuk bisa dinikahi dan menjadi Menantu di Keluarga Narendra.

Sementara Sandra yang sudah mulai mabuk kini didekati oleh seorang Pria.

"Cantik, ikut yuk! Disini kurang leluasa, gimana kalau Kita ke atas? Pasti lebih santai,"

"Anjing! Bangsat! Lo mau nidurin Gue! Hah!" Teriakan Sandra mengundang perhatian orang disekeliling.

"Iya Anjing Lo! Semua cowok emang pikirannya Ngews doang! Gak Yudha gak Lo botak bego! Geli Gue lihat Lo!" Sandra memaksakan bangkit meski jalannya mulai terhuyung, dan mulai kurang kesadarannya.

Sementara Revano merasa ada sesuatu yang gak beres dari tubuhnya.

"Shit! Pasti Kalina masukin sesuatu ke minuman Gue!"

Bruk!

Revano tak sengaja menabrak Sandra. Keduanya sesaat saling tatap.

Entah dorongan dari mana, Revano memojokkan Sandra ke dinding.

Humph!

Dalam hentakan musik keras, Revano dan Sandra saling memagut. Keduanya seolah melepaskan dahaga dan gairah yang tertahan.

"Kita cari tempat yang nyaman!" Dengan kesadaran yang mulai menurun, Sandra sudah tak ingat kemana Ia akan dibawa oleh Revano, pria asing yang Ia turuti.

Bukan perkara sulit bagi Revano untuk membuka satu kamar di hotel, apalagi hotel yang kini Ia datangi salah satu hotel miliknya dibawah naungan Narendra Group.

"Lo mau ngapain?" Sandra dalam kesadaran yang sudah berada diambang tak sadar.

"Kita senang-senang malam ini," Revano dengan suara serak tak kuasa lagi manahan dorongan birahinya yang sudah memuncak minta dilepaskan.

"Shit! Dia masih Perawan!" Sebagai seorang pemain cinta Revano hapal betul mana yang masih ori dan sudah lepas segel.

Namun, hasrat yang sudah membumbung tinggi membuat Revano kembali mengulangi permainannya. Desahan demi desahan lolos dari bibir Sandra dan semakin memacu gairah Revano untuk terus melakukannya, hingga lahar panas dalam diri Revano kini sudah penuh memenuhi lembah subur milik Sandra.

Terpopuler

Comments

Dwi ratna

Dwi ratna

kak Tia bnyak singkatnya yg aq gk ngerti ini loh, ya walaupun tau itu kta⅔ jelex kyknya

2025-07-29

3

TIARA

TIARA

Karya baru, semoga suka ya. Tinggalkan jejak komentar yang membangun dan saling support. Terima Kasih /Kiss/

2025-07-28

1

🍌 ᷢ ͩ Murni 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅

🍌 ᷢ ͩ Murni 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅

hahahaha Karin yang menjebak Revano jadi gigit jari deh tu🤭🙉🏃🏃🏃

2025-07-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!