Sejak selamat dari bencana alam yang melanda kampung halamannya, tubuh Lusi menjadi aneh.
Dia bisa merasa sakit tanpa terbentur, merasa geli tanpa digelitik. Dan merasakan kepuasan yang asing ketika Lusi bahkan tidak melakukan apa-apa.
Dan setelah bekerja di sebuah perusahaan dan bertemu sang CEO, akhirnya dia tahu sebabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Samuel sedang mengamati wanita yang berdiri tegang di depannya. Seakan sedang menanti hukuman dari seorang hakim.
Tapi bukan dia yang bersemangat menghukum resepsionis itu. Melainkan asistennya. Dari tadi terus saja bicara mewakili Samuel. Menyalahkan, merendahkan, dan menyudutkan wanita yang sudah pasrah menerima hukuman yang akan diterima. Padahal Samuel tidak berniat untuk menghukum resepsionis itu.
Karena ... Hanya wanita itu yang datang saat dia berada dalam bahaya. Meski semua masalah sebenarnya berawal dari sang resepsionis ceroboh itu. Tapi ... Mengingat wanita itu juga pernah menyelamatkannya dari pukulan kakek tua, Samuel berniat menganggap kejadian hari ini seperti angin lalu saja.
Dia ingin menghentikan asistennya yang berapi-api dalam menghina wanita itu lalu lututnya terantuk meja. Sebuah rasa menusuk dalam kulitnya membuat Samuel menunda untuk bergerak. Meja yang dia minta ini memang terbuat dari kayu terbaik dengan beberapa bagian besi kokoh.
Saat Samuel menahan pergerakan karena rasa sakit di lutut, matanya menangkap keanehan dari wanita yang bekerja sebagai resepsionis itu.
Wanita itu, memegang lutut. Seakan lutut wanita itu mengalami sesuatu seperti dirinya. Atau wanita itu merasa lelah karena terus berdiri sejak tadi? Mungkin itu yang terjadi. Mungkin Samuel terlalu banyak berpikir tentang kondisi dirinya sampai berkhayal yang tidak-tidak.
Tapi ...
Perlahan Samuel mencubit punggung tangan kirinya sendiri. Ingin membuktikan bahwa apa yang dia pikirkan tidak berarti apa-apa. tiba-tiba wanita itu memegang punggung tangan sebelah kiri. Apa wanita itu merasakan apa yang Samuel rasakan? Apakah hal semacam ini ada di dunia ini?
Sekali lagi saja
Samuel akan mencoba sekali lagi saja.
Dia mencubit paha kanannya dengan cukup keras. Sampai merasakan ngilu di tulangnya. Dan wanita di depannya, mendadak menunduk dalam. Dengan menekan paha kanan yang tampak terasa sakit.
Ini benar-benar terjadi.
Wanita itu merasakan apa yang Samuel rasakan.
Lalu dia mengingat sesuatu yang sepertinya penting.
Sepertinya tidak hanya wanita itu merasakan apa dia rasakan. Tapi berlaku juga kebalikannya. Samuel dapat merasakan apa yang wanita itu rasakan. Buktinya adalah ketika wanita itu dipukul oleh kakek tua. Samuel segera pingsan sama persis seperti wanita itu. Bahkan wajah, dan rahangnya juga terasa kebas tanpa ada alasan yang jelas.
Tunggu!!!
Sebagai seseorang dengan pendidikan tinggi, kuliah dua gelar di luar negeri. Tidak mungkin Samuel percaya pada hal-hal seperti ini. Tidak mungkin ada kejadian seseorang yang asing memiliki hubungan aneh semacam ini. Mereka bahkan tidak saling kenal sebelum wanita itu menjadi salah satu pegawainya.
Dari seluruh ilmu kedokteran yang dia pelajari untuk menemukan penyebab rasa sakitnya. Sama sekali tidak ada literatur yang menyebutkan tentang hal semacam ini. Kalaupun ada hubungan semacam ini, biasanya dialami oleh pasangan kembar. Dua atau lebih orang yang mendiami rahim sama selama sembilan bulan.
Memiliki ikatan batin dan membuat anak kembar seakan dapat melakukan telepati satu sama lain. Bukan seperti dirinya dan wanita itu yang sama sekali tidak memiliki hubungan apapun. Atau mereka sebenarnya saudara sedarah? Apa ayahnya Memiliki anak lain di luar nikah dan dia tidak mengetahuinya? Apa karena itu dia bisa merasakan apa yang dirasakan wanita itu? Seperti sebuah karma karena ayahnya tidak mengakui wanita itu sebagai anak.
Tidak, tidak.
Kenapa dia berpikir sampai sejauh itu?
Tapi dia sangat penasaran terhadap masalah ini. Dia harus mencari tahu.
"Aku harus pergi ke dokter!" kata Samuel mengakhiri pertemuan dengan wanita itu.
"Apa Anda merasa sakit?" tanya asisten mulai khawatir.
"Tidak, tapi ada yang harus aku tanyakan"
Samuel pergi dari ruangannya, diikuti oleh asisten. Tidak peduli dengan seorang wanita yang masih berdiri di tengah ruangan menunggu penyelesaian hukuman yang harus dilakukan. Hanya oleh atasannya.
"Apa?" tanya dokter setelah menerima penjelasan dari Samuel.
"Aku tahu ini tidak mungkin. Tidak ada literatur apapun menyebutkan tentang ini. Tapi di depan mataku sendiri, wanita itu seakan memberikan sinyal yang ... "
Bagaimana Samuel harus menjelaskan tentang kecurigaannya? Ketika dia tahu kalau hal ini sangat tidak masuk akal.
"Saya yakin pernah mendengarnya. Tapi ... Terbatas pada penelitian anak kembar. Mereka memang memiliki sejenis ikatan. Menyebabkan mereka memiliki semacam keterikatan yang dapat menyebabkan hal-hal seperti ini. Tapi untuk dua orang asing, saya sama sekali belum pernah mendengarnya"
Hal itu juga yang diketahui oleh Samuel. Ternyata datang ke dokter dan menceritakan kecurigaannya tidak membuahkan hasil apa-apa.
"Tuan Muda, apakah Anda merasa terganggu dengan kehadiran resepsionis itu? Saya akan segera memecat wanita itu, agar tidak mengganggu Anda" kata asisten yang mengira Samuel datang ke dokter karena hal lain.
Dipecat? Apa wanita itu memang harus dipecat? Agar dia tidak berpikir yang aneh-aneh? Tapi, itu berarti dia tidak dapat membuktikan kecurigaannya. Lalu apa yang harus Samuel lakukan?
"Tidak perlu!" jawab Samuel.
"Apa? Tapi Tuan Muda, kejadian hari ini begitu mengkhawatirkan. Bagaimana kalau penjaga keamanan terlambat datang? Anda pasti menjadi korban dari kecerobohan resepsionis bodoh itu"
Dalam pikirannya, Samuel tak lagi memikirkan kejadian tadi.
Samuel berpikir, jika saja dia memiliki waktu untuk menyelidiki semua kecurigaannya. Mungkin dia akan mendapatkan jawaban yang dicarinya.
"Penjaga keamanan juga datang karena wanita itu!"
"Tapi Tuan, semuanya tidak akan terjadi kalau resepsionis bodoh itu tidak ceroboh"
Memang hal ini bertentangan dengan semua prinsip yang dimiliki Samuel. Tapi demi menemukan penyebab semua sakit tak berdasar yang selalu dia rasakan. Samuel akan mengambil resiko ini.
"Lakukan saja seperti apa yang kulakukan!!" perintahnya tak ingin lagi didebat.
"Baik Tuan"
Keduanya kembali ke perusahaan dan Samuel melihat wanita itu kembali di meja resepsionis. Menyapanya dengan hormat. Untuk sementara biar saja wanita itu ada disana. Memberi waktu untuk Samuel bisa menyelidiki apakah memang ada hubungan lain antara dia dan wanita itu.
Akhir pekan datang dengan cepat sebelum Samuel mendapatkan apapun.
Dan tiba-tiba saja dia berada di tempat yang sama lagi dengan wanita itu. Dengan lokasi dan situasi yang berbeda. Tapi kali ini, dia mencoba untuk melakukan banyak hal. Termasuk yang dia lakukan sekarang.
"Hahahahaha, maafkan saya Nyonya, Tuan Besar West. Maafkan saya. Bukan maksud saya untuk tertawa. Tapi ... "
Samuel tersenyum melihat wanita itu tertawa tanpa alasan. Padahal dibalik tawa tak sopan wanita itu. Ada tangan Samuel yang menyentuh pinggangnya.
Ya, Samuel menggelitik pinggangnya sendiri. Tapi dia memiliki ketahanan yang cukup untuk tidak merasa geli. Dan wanita itu, rupanya memiliki kepekaan luar biasa terhadap geli.
Samuel mencoba sekali lagi. Dan sebuah tawa renyah kembali menggema di ruangan. Entah kenapa. Hal ini merupakan sesuatu yang menarik bagi Samuel. Dia sangat menikmati melakukan hal ini. Meski dibalik semua ini, tidak ada jawaban pasti atas apa yang terjadi.
Sekali lagi saja ... Hanya sekali lagi
Samuel kembali menggelitik bagian pinggangnya. Dan sebuah tawa yang lebih kencang menggema di ruangan VVIP restoran. Membuat suasana yang tadinya kaku dan tak menarik. Menjadi lebih menyenangkan bagi Samuel
uda baca karya2mu. syukaaaa...
semangat berkarya, lope u