Lamha yang masih dalam keadaan berduka karena kehilangan bayinya kini dihadapkan dengan keadaan sulit dimana pemilik kontrakan tempatnya menyewa rumah memaksa Lamha untuk segera mendapatkan uang dalam waktu satu malam.
Dan akhirnya takdir membawanya kepada keluarga Graham. Lamha bekerja disana sebagai ibu susu baby A yang juga baru saja kehilangan ibunya. Pada suatu hari Lamha diminta pulang oleh ibunya dikampung, karena akan ada seorang lelaki yang akan mempersunting Lamha. Dengan berat hati Tuan El (Ayah baby A) terpaksa menikahi Lamha agar tetap berada disisi baby A yang sudah sangat ketergantungan kepada Lamha.
"Aku menikahimu karena baby A sangat membutuhkanmu, maka jangan pernah mengharapkan apa-apa dari pernikahan konyol ini." tuan El.
"Aku menikah denganmu ikhlas karena Allah. Jika kita berjodoh dan ditakdirkan bersama maka cinta akan tumbuh dengan sendirinya." Lamha.
Bagaimana kisah perjalan cinta mereka? apakah Lamha berhasil meluluhkan tuan El yang ternyata sudah memiliki kekasih bernama Mia. Ikuti kisahnya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRATA_YUDHA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Affair dengan istri sendiri
Lamha terbangun saat ada tangan yang mengelus pipi dan bibirnya. Dan dia tersentak kaget saat menyadari siapa pelakunya.
"Tu-tuan El?" ucap Lamha, lalu beranjak duduk. Tuan El sendiri gelagapan seperti orang yang ketahuan mencuri.
"Aku, aku..."
Dreettt Dreeettt
Belum sempat melanjutkan ucapannya, ponselnya tiba-tiba berbunyi nyaring. Tuan El langsung mengangkatnya saat tau itu panggilan dari Mia.
"Halo Mia" ucap tuan El.
"Honey, aku... aku takut, kamu kenapa belum kesini?" tanya Mia.
"Aku tidak bisa kesana." jawab tuan El.
"Tapi aku sangat takut, aku belum terbiasa ditempat ini sayang. Please.. temani aku. Menginaplah" ucap Mia memohon.
"I'm sorry Mia.." ucap tuan El.
"Kalau begitu aku akan kembali ke Paris saja!" ancamnya.
"Jangan! baiklah, oke.. aku kesana" ucap tuan El yang akhirnya luluh.
Setelah mengakhiri panggilan itu, tuan El berbalik menghampiri Lamha yang tengah menunduk.
"Aku..."
"Jangan pergi" ucap Lamha yang kini mendongak menatap matanya.
"Dia sangat membutuhkanku. Dia..."
"Aku ikut!" ucap Lamha.
"What?!" ucap tuan El tak percaya.
"Aku sudah bilang kan tuan, jika aku tak mau memiliki suami seorang penzina. Jadi aku akan ikut." ucap Lamha tegas.
"Aku tidak akan berzina Lamha, aku tahu batasan! dan aku harus bilang apa padanya saat aku membawamu bersamaku?" tanya tuan El.
"Bilang saja aku pembantumu!" ucap Lamha.
"Tidak! kamu dirumah saja!" tolak tuan El.
"Kalau begitu talak aku sekarang!" ucap Lamha.
"Kamu bicara apa hah!?" tuan El mulai tersulut emosi.
"Aku tidak percaya pada anda tuan El. Jadi izinkan saya ikut." ucap Lamha.
"Oke..! jika memang itu kemauanmu!" ucap tuan El yang merasa jengah sekaligus merasa pusing.
**********
Sesampainya di apartemen milik tuan El, Lamha langsung dipersilahkan masuk kedalam kamar yang didalamnya sudah ada Mia. Mia sendiri begitu senang saat mendengar suara pintu yang dibuka dari luar, dia tahu itu pasti tuan El kekasihnya.
"Honeeeeey....!" pekik Mia lalu dengan cepat dia berhambur memeluk tuan El didepan Lamha. Lamha memejamkan matanya dan menarik nafas dalam saat melihat adegan didepan matanya, dimana suaminya dipeluk wanita lain.
"Jangan begini Mia" ucap tuan El yang langsung melepas pelukan Mia dari tubuhnya.
"Honey dia siapa?" tanya Mia dengan wajah tak suka.
"Dia..."
"Saya pembantu yang akan membantu anda membersihkan apartemen ini nona." jawab Lamha.
"Tapi ini kan sudah malam hari?" tanya Mia.
"Aku bekerja pada malam hari nona, karena jika pagi hingga sore aku harus mengurus putraku yang masih menyusu" ucap Lamha. Tuan El yang mendengar itu merasa tersindir dengan ucapan Lamha.
"Maaf nona, saya tidak mau basa-basi, saya langsung saja ya." ucap Lamha yang langsung masuk kedalam apartemen. Mencari sapu dan juga piring atau gelas kotor, atau apa saja yang bisa dikerjakannya.
"Honey, kenapa kamu mencari pembantu seperti dia. Aneh sekali, orang lain bekerja disiang hari, dia bekerja pada malam hari. Dan dia sangat tidak sopan, aku belum mengizinkannya masuk, dia sudah menyelonong tanpa permisi! besok tolong kamu pecat dia!" ucap Mia kesal.
"Sudahlah, cepat kamu tidur, aku sangat lelah." ucap tuan El yang merasa kepalanya seperti mau meledak.
"Temani aku ya, kita tidur satu ranjang. Please..." ucap Mia memohon.
"Aku harus mengatakan berapa kali sih Mia agar kamu mengerti?" ucap tuan El.
"Lalu untuk apa kesini kalau hanya tidur disofa" ucap Mia dengan wajah cemberut.
"Tentu saja untuk menemanimu, katanya takut tidur sendirian!" ucap tuan El.
"Tapi aku bosan!" jawab Mia.
"Besok aku temani jalan-jalan." ucap tuan El.
"Benarkah? janji?" tanya Mia.
"Ya" jawab tuan El singkat.
Setelah itu dengan berat hati Mia kembali kedalam kamarnya, Mia melirik kearah Lamha yang tengah mencuci piring dan gelas kotor.
'Iyyyuuuhh!' ucapnya jijik melihat Lamha yang berpakaian serba tertutup.
Tuan El sendiri duduk dan merebahkan tubuhnya disofa. Namun, matanya sulit terpejam, bagaimana bisa dia memejamkan matanya sedangkan Lamha tengah berjibaku membersihkan apartemen ini. Tuan El memutuskan untuk menghampiri Lamha saat Mia sudah masuk ke kamarnya.
"Sudah jangan diteruskan. Mia juga sudah tidur" ucap tuan El. Lamha tak menggubris dan masih meneruskan pekerjaannya.
"Ku bilang berhenti Lamha!" ucap tuan El dengan penuh penekanan.
"Biar saya selesaikan sebentar, setelah itu antar saya pulang" ucap Lamha.
"Terserah! jangan salahkan aku kalau kamu kelelahan!" ucap tuan El.
"Tidak akan." ucap Lamha yakin.
"Tanganmu bahkan belum sembuh, kenapa harus bersikap konyol begini. Please..!" ucap tuan El yang mulai frusstasi.
"Ini kemauanku tuan. Anda jangan mengganggu saya bekerja!" ucap Lamha tegas.
"Kau memang tidak bisa diajak bicara baik-baik!" ucap tuan El yang mulai naik pitam. Lalu merebut paksa sebuah sapu dari tangan Lamha dan melemparkannya kesudut ruangan. Dan dengan sekali gerakan tangan Lamha dicengkram kuat dan dibawa kedepan televisi, kemudian tuan El menyalakan televisinya.
Tuan El memaksa Lamha duduk diSofa empuknya dan setelah itu dia merebahkan kepalanya dipangkuan Lamha. Lamha tersentak namun tuan El secepat kilat memintanya agar tetap diam.
"Diam! aku mau tidur!" ucap tuan El.
"Kalau dia bangun dan sampai tahu bagaimana?" tanya Lamha panik. Kenapa dia merasa jadi selingkuhan tuan El? bukankah dia istri sahnya, dan wanita itu adalah selingkuhannya. Ah, sungguh bodoh kau Lamha!
"Tatap aku Lamha, kalau bicara tatap mataku, jangan suka memandang kearah lain! memangnya kau sedang bicara dengan tembok?!" ucap tuan El yang merasa kesal karena Lamha tak mau menatapnya.
Lamha tak bergeming, namun tuan El tak kehabisan ide. Dia membawa tangan Lamha untuk menyentuh cambang tipisnya. Lamha melotot karena merasakan sensasi geli saat jari-jarinya menyentuh permukaan wajah tuan El. Dan dengan nakalnya tuan El memasukan jari-jari Lamha kedalam mulutnya lalu menge*mutinya sambil memejamkan matanya. Lamha menggigit bibir bawahnya saat desiran aneh bergejolak didalam tubuhnya. Tuan El membuka matanya dan melihat Lamha tengah memejamkan matanya, dia tersenyum tipis dan menarik paksa cadar yang dikenakan Lamha. Lamha kaget namun belum sempat protes tuan El sudah lebih dulu merampas bibirnya.
Deg
Deg
Deg
🍁🍁🍁🍁🍁
Pusing ya tuan El punya betina dua? Mangkanya jangan banyak tingkah dah Lu! jangan lupa like, komentar dan vote sebanyak-banyaknya ya.
