Danau yang sangat tenang bahkan para warga kalau malam juga ada yang mencari ikan di sana, namun beberapa bulan terakhir ini malah muncul gosip yang tidak sedap.
di mulai dari seorang pria hilang begitu saja dari danau itu saat mencari ikan, bahkan ada yang mengatakan pernah melihat selendang merah menari nari di atas air.
apa yang ada di danau itu sebenar nya?
siapa yang sudah membuat masalah di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21. Cermin Xavier pecah
"Zahra tetap ada di dalam sana, sekarang jelas kalau lawan kita bukan lah Zahra!" tegas Bagas sudah di laut mengerikan ini.
"Benar, botol nya tetap di sana jadi memang bukan Zahra kalau begitu." angguk Cakra pula.
Bagas yang sudah melihat dengan jelas bahwa Zahra tetap di dalam botol dan bahkan tutup segel nya saja sama sekali tidak terbuka, maka dia segera pergi dari sana dengan perahu nya tadi. Cakra agak takut ini karena Bagas terlihat sangat tergesa gesa gerakan nya, tidak bisa pelan pelan saja dan kalau tercebur sini malah beda cerita pula nanti nya karena Cakra kan burung hantu.
"Bagas, pelan pelan saja aku takut!" jujur Cakra.
"Tidak bisa pelan pelan, kekasih ku masuk danau kan kata mu!" Bagas sudah kepikiran Xiela.
"Ah kau teringat kekasih mu ternyata, astaga cepat sekali perahu ini jalan nya!" Cakra berpegangan erat karena sungguh takut sekali.
"Kau pegangan saja, aku harus cepat sampai danau!" Bagas tidak peduli dengan rasa takut nya Cakra.
Xiela nomor satu dan kekasih nya itu malah sudah masuk pula kedalam danau yang berisi iblis mematikan, tentu dia tidak bisa tenang sedikit pun karena kalau kalah maka kekasih nya akan musnah, tidak akan ada penawar bila selendang merah langsung bunuh saja.
Kalau masih di kasih racun maka bisa meminta penawar pada Gun, takut nya itu langsung di musnahkan di sana sehingga tidak mungkin ada penawar lagi. Bagas sangat tidak sabar dan merasa perjalanan nya sangat lama, sebab hati sudah tidak sabar untuk segera sampai di danau yang ada di desa mereka.
Hingga akhir nya sampai lah sudah di rumah Ratu ular dan Bagas segera pergi menuju danau, hati tidak bisa tenang. Cakra sendiri masih duduk di sana dengan hati tidak karuan karena di landa rasa takut, Bagas lupa kalau Cakra kan masih ada darah manusia sehingga jelas ada rasa takut juga lah kalau di buat begini.
"Ku mohon jangan sampai Xiela kenapa napa, ya Tuhan." Bagas terus berdoa karena ia tidak sanggup kehilangan kekasih nya itu.
"Pur, tolong jaga lah Xiela! jangan biarkan dia celaka, kenapa dia harus masuk danau?" Bagas tergesa gesa dan akhir nya sampai juga di danau itu.
"Luka mu lebih parah, Vir!" Xiela berteriak melihat punggung Xavier.
"Tidak apa apa, aku masih bisa menahan nya." Xavier tidak memperdulikan luka itu dan kembali pada cermin.
"Aaaah sakit sekali tangan ku!" Xiela menjerit karena memang terasa amat sangat sakit sekali.
"Hei apa ada yang terluka?!" Bagas berteriak dan menghampiri kekasih nya.
"SAYANG!"
Xiela tersentak kaget karena kekasih nya sudah ada di sebelah dia dengan tatapan mata cemas tidak karuan, apa lagi melihat tangan Xiela muncul luka bolong bolong dan mengeluarkan darah berwarna hitam karena darah iblis memang berwarna demikian, bukan merah pekat layak nya manusia seperti Purnama dan Arya.
"Bagai mana ini, di mana Arya dan Andini?!" Xavier panik sekali karena Arya dan Andini tidak nampak di mana mana.
"Kontak batin Gun agar datang kesini, aku dan Xavier terluka!" pinta Xiela pada kekasih nya.
"Tidak, jangan di obati di sini." Xavier sudah tau ini akan bahaya.
"Lalu bagai mana? kita bisa celaka bila tidak segera di obati." cemas Xiela.
"Dia bisa melihat kita dan obat Gun nanti bisa di tiru nya, kau bawa saja Xiela pulang agar di obati oleh Gun!" tegas Xavier sedang mode serius.
"Lalu bagai mana dengan mu? kau juga terluka, bahkan sepunggung!" Bagas kasihan juga pada Xavier.
"Aku punya batu, dan kau lupa ya kalau aku dewa." kumat sudah tengil nya Xavier.
Bagas ingin mengumpat namun tidak jadi, dia harus membawa Xiela pulang duluan agar di obati dengan Gun. mungkin kekuatan Xavier memang lebih kuat sehingga dia bisa menahan sakit nya, lagi pula cermin butuh di pegang agar bisa tau apa yang terjadi di dalam danau sana.
"Vir, aku tidak menemukan siapa pun di dalam sana!" Sagara muncul pada permukaan danau.
"Kalian naik sekarang!" Xavier menarik tangan Sagara dan Hendra.
"Aku harus mencari istriku!" Hendra tidak bisa membiarkan istri nya.
"Cek tubuh kalian, apa ada yang terluka?" Xavier melihat tubuh dua pria tampan ini.
Namun tubuh mereka berdua sama sekali tidak ada yang terluka, entah kenapa mereka berdua kok bisa tidak terluka dan Xavier dan Xiela yang terluka lumayan parah. namun kenapa dua ini malah tidak terluka, atau mungkin karena mereka berkekuatan es sehingga tidak bisa terluka.
"Istriku! aku harus masuk lagi mencari istriku." Hendra tidak bisa tenang.
"Apa kalian ada yang menemukan Arya dan Andini?!" tanya Purnama yang baru dari lorong.
"Tidak ada, aku akan kembali lagi sekarang!" Hendra tidak bisa bila tidak dengan istri nya.
"Tunggu dulu, kita bisa lihat dari cermin ku saja." Xavier berusaha untuk melarang Hendra.
Namun cermin nya sama sekali tidak menampakan bayangan Andini atau pun Arya, kemana dia itu pergi nya sehingga tidak bisa untuk di lihat oleh yang lain. padahal tadi Sagara dan Hendra bisa di lihat, Xiela juga bisa dan yang tidak bisa cuma Arya dan Andini saja yang tidak bisa.
KRAAAAAK.
"Pecah? cermin nya pecah, Xavier!" teriak Maharani kaget.
"Iblis apa ini sebenar nya, kenapa dia sangat kuat dan jahat?" Xavier saja melongo tidak percaya.
"Sudah jam dua malam, ini kuat kuat nya dia apa bila sampai keluar." gumam Purnama menatap sekitar.
"Aku tidak bisa diam saja, bila dia memang sangat kuat maka Andini dalam bahaya!" Hendra tidak mau tinggal di daratan.
"Bagai mana bila bekukan danau nya." usul Maharani.
"Apa yang kau pikirkan? istriku juga bisa beku di dalam sana!" Hendra tidak setuju.
Karuan hal ini membuat mereka pusing tidak tak tentu arah karena mereka bingung harus bagai mana ini sekarang, sudah berusaha untuk di lihat dari cermin pun tidak bisa. Purnama segera duduk karena dia ingin kontak batin dengan Arya, untuk memastikan mereka ada di mana.
"Sabar dulu ya, kita tidak bisa tergesa gesa kalau menghadapi iblis begini." Sagara menahan Hendra.
"Ya Allah semoga Andini tidak kenapa napa." Hendra sangat cemas.
"Aku yakin Andini baik baik saja, kekuatan dia berasal dari air." hibur Maharani.
"Aku tidak bisa tanpa dia, jangan sampai kenapa napa istriku." Hendra memang tipe suami bucin bukan main.
Dulu di tinggal Andini meninggal saja dia sampai depresi tidak karuan, malah di tengah rasa depresi nya dia harus di sihir pula, lengkap juga penderitaan pasangan suami istri ini.
Selamat pagi besty, jangan lupa like dan komen nya ya untuk othor, terima kasih ya.
kasian dt
hidupnya byk nelangsa
Ayo pangeran ular Arya yang ganteng, kalem ,cerdas yuk tunjukkan kekuatanmu,jangan kalah sama makhluk yang beraninya bersembunyi di balik lumpur yang menjijikkan ...
Semangat Arya- Andini ....
diatas sudah menunggu Ratu mu juga kerabat member .
semoga kakak cepat sembuh