NovelToon NovelToon
Dua Penjaga Hati

Dua Penjaga Hati

Status: tamat
Genre:Cinta Terlarang / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:428
Nilai: 5
Nama Author: Moonlightaura09

Kalian semua adalah keluarga yang paling berarti dalam hidupku. Bersama kalian, aku merasa lengkap, aman dan dicintai. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan tapi satu hal yang pasti, aku akan selalu menyayangi kalian. Kalian adalah rumahku dan aku akan selalu kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moonlightaura09, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumahku

Mentari pagi menyinari ruang makan keluarga Jeon. Aroma kopi dan roti bakar memenuhi udara, menciptakan suasana hangat dan nyaman. Jungkook duduk di ujung meja, membaca koran sambil sesekali melirik ketiga anaknya yang sedang menikmati sarapan.

Jungkook : ( sambil menyesap kopinya dan menjelaskan dengan nada menyesal ) Erni sayang nanti ayah tidak bisa mengantarkan ke kampus seperti biasa ya. Karena ayah hari ini ada rapat penting di Busan. Jadi, biar nanti Abang Alanz dan Abang Gerson yang mengantarkan Erni?

Erni : ( sedikit kecewa tapi mengangguk mengerti ) Oke deh, Ayah. Nggak apa - apa. Nanti ayah hati - hati di jalan saat pergi ke Busan.

Alanz : ( sedang mengoleskan selai di rotinya, menimpali ) Siap, Ayah. Kami berdua siap mengantarkan Erni sampai depan kelas.

Gerson : ( duduk di samping Erni, menyahut dengan nada bercanda ) Tenang aja, Ayah. Sama kita - kita mah, Erni aman. Dijamin nggak bakal ada yang berani deketin!

Erni : ( tertawa mendengar ucapan Gerson ) Ih, Abang lebay deh! Emang aku anak kecil apa?

Gerson : ( sambil mengedipkan sebelah mata ) Ya kan Abang cuma jaga - jaga. Erni kan cantik, banyak yang naksir.

Alanz : ( menggeleng - gelengkan kepala melihat tingkah kedua adiknya ) Udah, udah. Jangan berantem di meja makan. Nanti Ayah marah.

Setelah sarapan selesai, Alanz dan Gerson bersiap mengantar Erni ke kampus. Jungkook berpesan kepada mereka untuk menjaga Erni baik - baik.

Jungkook : Alanz, Gerson titip Erni ya. Jangan ngebut di jalan dan pastikan dia sampai kampus dengan selamat.

Alanz : ( dengan tegas ) Siap, Ayah! Kami akan jaga Erni seperti menjaga nyawa sendiri.

Gerson : ( timbal sambil mengacungkan jempol ) Oke deh, Ayah. Beres.

Di dalam mobil, suasana terasa lebih santai. Gerson menyetel musik kesukaan Erni dan mereka bertiga bernyanyi bersama sepanjang perjalanan.

Erni : Abang Alanz, Abang Gerson nanti sore kalian ada acara nggak?

Gerson : Nggak ada sih. Kenapa emangnya dek?

Erni : ( dengan antusias ) Aku mau ngajak kalian makan malam di restoran baru. Katanya sih, makanannya enak banget.

Gerson : Wah, boleh juga tuh. Abang sih ayo aja.

Alanz : Abang juga ikut deh. Sekalian refreshing setelah seharian kerja.

Erni : ( tersenyum senang ) Asyik! Jadi, nanti sore abang jemput aku di kampus ya?

Alanz dan Gerson : ( serentak ) Oke!

Mobil mewah yang dikendarai Alanz berhenti tepat di depan gerbang fakultas Erni. Beberapa mahasiswa yang sedang lalu lalang menoleh, memperhatikan mobil tersebut dengan rasa ingin tahu. Saat Erni keluar dari mobil diikuti oleh Alanz dan Gerson perhatian pun semakin terpusat pada mereka.

Alanz : ( sambil mengacak - acak rambut Erni dengan sayang ) Udah sampai nih, Dek. Belajar yang bener ya.

Erni : ( dengan tersenyum ) Iya, Abang. Makasih ya udah dianterin.

Gerson : ( menimpali ) Jangan lupa, nanti sore kita jadi makan malam ya. Abang udah laper nih.

Erni : ( sambil tertawa kecil ) Siap, Bos! Nanti aku kabarin lagi.

Saat Erni hendak berpamitan, Alanz tiba - tiba menarik tangannya.

Alanz : Eh, bentar dek. Abang mau bilang sesuatu.

Alanz : ( dengan nada khawatir ) Jangan terlalu percaya sama cowok - cowok di kampus ini ya. Mereka cuma modus doang. Kalau ada apa - apa, langsung telepon Abang aja.

Gerson : ( menambahkan ) Iya, Dek. Abang juga nggak mau kamu kenapa - kenapa. Kamu kan adiknya Abang yang paling cantik.

Erni tersipu malu mendengar pujian dari kedua kakaknya.

Erni : Ih, Abang apaan sih! Udah ah, aku mau masuk kelas dulu. Bye!

Erni melambaikan tangan ke arah Alanz dan Gerson, lalu bergegas menuju ke kelasnya. Sepanjang jalan, ia merasa risih karena banyak mata yang memperhatikannya. Beberapa mahasiswa bahkan berbisik - bisik sambil menunjuk ke arahnya.

"Itu Erni kan? Yang anak pengusaha Jeon?"

"Iya, bener. Cantik banget ya."

"Gila, abangnya juga ganteng - ganteng banget! Kayak artis Korea."

Erni hanya bisa menundukkan kepalanya, berusaha untuk tidak menghiraukan bisikan - bisikan tersebut. Ia merasa malu karena menjadi pusat perhatian. Sesampainya di depan kelas, Erni menghela napas panjang sebelum akhirnya masuk. Ia berharap, hari ini ia bisa belajar dengan tenang tanpa gangguan dari siapapun.

POV Erni

Di antara semua hal yang kumiliki dalam hidup, kalian adalah yang paling berharga. Bukan harta benda, bukan pencapaian, tapi kalian abang - abangku, ayah dan bunda. Kalian adalah rumahku, tempat hatiku selalu ingin kembali. Abang Alanz dan Abang Gerson, aku masih ingat jelas masa kecil kita. Kalian selalu menjagaku, si kecil yang seringkali merepotkan. Kalian mengajariku banyak hal, dari hal - hal sederhana seperti mengikat tali sepatu, sampai hal - hal penting seperti bagaimana menghadapi dunia. Aku mungkin sering membuat kalian kesal, tapi kalian selalu sabar dan penuh kasih sayang. Terima kasih abang - abangku. Terima kasih karena selalu menjadi pelindungku, sahabat terbaikku dan inspirasiku. Kalian adalah bukti nyata bahwa cinta seorang saudara itu abadi. Aku tahu, di mana pun aku berada, kalian akan selalu ada untukku. Ayah dan Bunda, kata - kata rasanya tak cukup untuk mengungkapkan betapa aku mencintai kalian. Kalian adalah matahariku, yang selalu menyinari hidupku dengan kehangatan dan cinta. Kalian telah memberikan segalanya untukku, tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Ayah, terima kasih karena selalu menjadi sosok yang kuat dan bijaksana. Bunda, terima kasih karena selalu menjadi sumber kelembutan dan kasih sayang. Kalian adalah teladan terbaik yang pernah ada. Aku berjanji, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membuat kalian bangga. Kalian semua adalah keluarga yang paling berarti dalam hidupku. Bersama kalian, aku merasa lengkap, aman dan dicintai. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi satu hal yang pasti, aku akan selalu menyayangi kalian. Kalian adalah rumahku dan aku akan selalu kembali.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!