menceritakan tentang perjalanan anak manusia yang lahir dengan sebuah cerita tentang perjalanannya.. selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Banyu Aji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
manusia dalam goa
Dengan kedua tangannya menggendong bayi itu,
monyet itu kemudian melompati beberapa bebatuan terjal yang sangat licin dan berlumut, ia terus merangsak masuk ke dalam lubang yang ternyata adalah sebuah goa ..
"nyeeet.. Nyeeet.."
Srewing ...
Wushhhh ...
Seketika obor di dinding - dinding goa itu menyala membuat goa yang tadinya gelap kini menjadi terang, menandakan bukan hanya monyet dan bayi itu yang sedang berada di dalam sana ..
benar saja, kini di atas batu hitam semacam altar, sedang bersila seorang kakek tua berambut putih yang sedang memejamkan mata dengan celana hitam lusuh bertelanjang dada ..
"Nyeeeet ... Nyeeet ..."
Monyet itu mendekati kakek tua kemudian meletakkan bayi itu di hadapannya ..
"nyeeeet.. Nyeeeettt... "
Seolah tidak kuat untuk berlama - lama di dalam sana ..
Kemudian dengan secepat kilat monyet itu berlompatan keluar dari goa ..
Sementara itu sang kakek pertapa tua yang sedari tadi memejamkan matanya, kini mulai membuka mata dan menghembuskan nafas panjang, pertanda ia telah mengakhiri semedi nya ..
namun alangkah terkejut kakek sampai matanya langsung melotot melihat apa yang ada di depanya kali ini ..
"apakah aku sudah terlalu lama bertapa, Hingga pikiranku acak - acakan seperti ini ..? Aku mengira monyet itu membawa anak monyet, loh kok malah anak manusia..? Atau ini anak monyet yang berwujud manusia..? apa jangan - jangan monyet yang membawa anak ini adalah manusia yang dikutuk menjadi monyet .. ? Duuh .. Bagaimana ini .. ? "
Sang kakek malah bingung sendiri, ia berfikir keras untuk memecahkan masalah anak dan monyet itu ..
Hingga hampir malam si kakek sudah mentok tak mau ambil pusing, kemudian si kakek menggendong anak itu keluar dari goa dan kembali si kakek di buat spot jantung melihat pemandangan di luar goa yang kini sepanjang mata memandang hanya hamparan debu abu - abu yang terlihat ..
..
"sehebat apa pusaka itu, walaupun kekuatannya telah tersegel saja mampu membuat wilayah ini menjadi amburadul begini ..?" gumam si kakek dalam hati.
..
..
Ya .. Sebenarnya pertapaan kakek yang selama kurang lebih hampir 1 tahun itu adalah pertapaan yang di lakukan kekek untuk menarik pusaka dari langit ..
..
..
"kalau memang benar ini ulahku, aku akan abdikan diriku untuk kelestarian alam wilayah ini."
..
..
dengan penuh penyesalan dan rasa berdosa yang menyelimuti hatinya, si kakek berjalan memutari gunung pasakbumi selama berhari - hari tanpa henti,
..
sesekali si kakek terbang ke wilayah lain untuk mengambil beberapa buah - buahan untuk bocah yang saat ini ia anggap sebagai cucunya sendiri ..
Karena menurut si kakek, bocah itulah yang akan meneruskan perjuangannya membenahi dan menjaga wilayah gunung itu ..
..
..
"sudah hampir satu bulan aku berjalan mengelilingi gunung ini, tapi tidak terdeteksi ada seorangpun manusia yang masih hidup disini .."
"Hu .. Hu .. Hu .."
gumam si kakek sambil menangis tersedu - sedu.
..
kemudian si kakek menghentikan langkahnya karena ia melihat sebuah tunas pohon yang muncul dari tumpukan debu ..
Ia berlari dan bersimpuh di dekatnya untuk melihat lebih jelas pohon apakah itu sebenarnya ..
Sambil mengelus - elus ujung tunas itu si kakek bergumam
"ternyata yang maha kuasa masih mengizinkan ada kehidupan di wilayah ini.."
"baiklah .. Aku mulai dari sini ..!!"
"kamu.." si kakek meletakan bocah itu di samping tunas pohon yang ternyata adalah tunas pohon buah rambutan.
"jaga tunas pohon ini sampai kakek kembali, nanti seperti biasa, kakek akan bawakan kelapa muda kesukaanmu ya .." ucap si kakek kepada bocah itu.
"ao ao ao .. He he .."
bocah itu menjawab sambil tersenyum seakan tau apa yang di maksudkan dan dirasakan oleh kakek angkatnya ..
..
"whussshhhh..."
kakek kemudian terbang cepat entah kemana..