Cassandra Stacey Atmaja, adalah anak yatim piatu yg di adopsi oleh wanita paruh baya, dan menjadi anak angkat kesayangan nya.
Suatu malam ibu angkat Cassandra meninggal karena suatu penyakit, sebelum kepergiannya, ibu angkat Cassandra mewariskan sebuah rumah mewah yg terletak di desa Wangun sangit dan perusahaan yg bergerak di bidang properti di kota J.
Sebelum kematian ibu nya. ternyata ibu nya menyimpan sebuah rahasia besar yg membuat Cassandra begitu terkejut dengan fakta tersebut.
Nantikan kisah Cassandra selanjutnya!
happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2 MELANJUTKAN PERJALANAN
Cassie dan Nina pun menuju tempat duduk yg masih kosong di pojokan dekat jendela.
" Disini kayak nya adem deh Cas." Ucap Nina yg sudah duduk di kursi meja makan itu yg di ikuti oleh Cassie di sebelah nya.
Tak lama mereka duduk datang lah seorang gadis muda dengan rambut di kepang dua berseragam pelayan sambil membawa buku menu, kertas dan pulpen di tangan nya.
"Selamat siang kakak-kakak silahkan mau pesan apa.?" Ucap pelayan itu dengan sopan sambil menyerahkan buku menu itu.
Cassie dan Nina pun melihat buku menu itu.
"Saya nasi 1 porsi dengan lauk nya ikan bakar, cumi goreng, sama sambel ijo dan minum nya air putih aja." Ucap Cassie.
"Kalo saya nasi 1 porsi juga tambahin lauk ayam krispi sama sambel tomat dan sayur juga ya, oh iya minum nya es teh." Ucap Nina.
"Oke baik silahkan di tunggu sebentar ya kak?" Ucap pelayan itu pergi membawa kertas pesanan Cassie dan Nina.
Setelah 20 menit Cassie dan Nina menunggu, akhirnya pesanan mereka pun datang.
"Ini pesanan nya kak, selamat menikmati." ucap pelayan setelah menghidangkan makanan di atas meja.
"Terimakasih mbak." Ucap Cassie dan Nina serempak.
Pelayan itu pun mengangguk dan berlalu dari hadapan mereka.
Cassie dan Nina pun memakan makanan mereka dengan segera, di karenakan perut mereka sudah meronta minta diisi.
"Makanan nya enak banget ya Cas, pantes disini rame banget." Ucap Nina di sela-sela kegiatan makan nya.
"Iya, disini langganan aku banget, selain makanan nya enak, pelayan disini itu ramah-ramah orang nya, jadi bikin betah." Balas Cassie.
15 menit pun berlalu, Cassie dan Nina akhirnya menyelesaikan makan mereka dengan cepat di karena kan mengejar waktu,
yg sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 16.20 Wib.
"Ayok Nin, sebentar lagi mau gelap kita harus segera pergi!" Ucap Cassie.
"Oke ayok Cas." Saut Nina yg sedang membereskan tas kecil milik nya.
Cassie pun langsung menuju meja kasir untuk membayar makanan yg mereka pesan tadi, setelah selesai membayar pesanan tadi, mereka pun menuju parkiran tempat mobil milik Cassie berada.
"Cas, mobil Lo bensin nya aman kan?" Ucap Nina yg sudah berada di depan kemudi, karena giliran Nina yg menyetir.
"Aman Nin Lo tenang aja gak bakal kehabisan bensin kita di tengah jalan." Ucap Cassie yg sedang membenahi cepolan rambut nya di samping Nina.
"Sukur deh, sumpah gak lucu banget tau gak kalo tiba-tiba kehabisan bensin di tengah jalan." Ucap Nina menghela nafas.
"Hahaha makanya jangan kebanyakan nonton film horor yg tiba-tiba mobil mogok di tengah hutan." Ucap Cassie tertawa.
Nina yg mendengar itu langsung mengerucut kan bibir nya.
Saat ini Cassie dan Nina sudah melajukan mobil mereka menuju desa Wangun sangit. Jarak yg di tempuh menuju desa itu masih sekitar 3 jam. Artinya mereka akan sampai nanti malam di desa itu setelah melewati hutan pinus.
Di pertengahan jalan yg kiri kanan nya di penuhi pohon pinus, Nina Tiba-tiba mengerem mendadak dan itu sukses mengangetkan Cassie yg sedang tertidur di samping nya.
"Engh, kenapa sih Nin, ngagetin aja deh, kok berhenti di tengah hutan begini, pamali kata ibu ku." Ucap Cassie yg Tengah mengumpulkan kesadaran nya.
"Itu di depan sana Cas, kayak ada orang tergeletak." Ucap Nina dengan mata terbelalak melihat ke arah depan tak jauh jauh dari mobil nya berhenti, sekitar 20 meter dari jarak mereka saat ini.
Cassie pun mengerjap kan mata nya melihat ke arah depan dan berniat keluar dari mobil untuk melihat apa yg terjadi di depan mereka.
"Lo mau kemana Cas, jangan aneh-aneh deh takut nya itu orang jahat sedang menipu, ini tengah hutan kalo Lo lupa Cas, sumpah gak lucu bener deh keadaan begini." Ucap Nina memandang ngeri ke arah Cassie dan ke arah depan.
"Ya udah Lo tunggu sini aja deh, gue mau cek dulu." Ucap Cassie yg sudah keluar dari mobil nya menuju ke arah depan saat ini yg terlihat dari sorot lampu mobil ada 2 orang pemuda yg tergeletak bersimbah darah di tengah jalan Dan di samping nya ada sebuah motor yg sudah hancur.
"Argh dasar si Cassie ini, udah di bilangin jugak, kalau kenapa Napa gimana coba huh." Ucap Nina menggerutu dan keluar dari mobil mengejar Cassie yg sudah berjalan ke arah depan.
Cassie saat ini sedang berjongkok di samping salah satu pemuda yg tampak mengenaskan dengan luka tusuk di bagian perut nya.
Tiba-tiba tangan Cassie yg hendak menyentuh pemuda itu di kejutkan dengan cengkraman dari tangan pemuda yg sedang terbaring lemah itu.
"Mau apa kamu? Sssttt.." Desis pemuda itu lemah menahan kesakitan di perut nya akibat luka tusuk yg di alami nya.
"Apa yg terjadi kepada kalian kenapa bisa seperti ini.?" Ucap Cassie yg sedang membuka helm yg masih melekat di kepala pemuda itu.
Pemuda itu masih terdiam sambil memperhatikan wajah cantik Cassie.
" Nina Lo kok bengong tolongin dong, sama ambil kotak P3K di mobil." Ucap Cassie yg melihat Nina sedari tadi terdiam melihat keadaan mengerikan di depan nya itu.
"Oke oke bentar." Ujar Nina yg sudah berlari ngacir menuju mobil mengambil kotak P3K.
"Ayo aku bantu bersandar." Ucap Cassie menyandarkan pemuda itu di batang pohon tepi jalan, tak lupa juga pemuda satu nya Yg mengalami luka yg sama dan wajah bibir yg mengeluarkan darah.
"Ini Cas kotak P3K nya, ya ampun keadaan mereka parah banget, kok gue jadi ngeri ya Cas, mereka yg laki-laki aja begini keadaan nya, gimana kalau itu terjadi Ama kita Cas, sumpah gue takut banget, mana di tengah hutan begini lagi, gue belum ngerasain kawin Cas." Ucap Nina nyerocos.
" Nin Lo bisa diem gak sih, pusing kepala gue dari tadi denger gerutuan Lo Mulu, mending Lo bantuin gue obatin itu temen yg satu nya, supaya kita bisa cepet pulang." Ucap Cassie menghela nafas sambil memutar bola mata nya malas.
Cassie pun dengan telaten membalut luka pemuda itu untuk menghentikan pendarahan akibat luka tusuk itu.
Nina pun tak kalah dengan Cassie yg juga sudah selesai membalut luka temen pemuda itu.
"Nama ku Narendra." Ucap pemuda itu dengan lemah di sela-sela kegiatan Cassie yg sedang meng lap darah di tubuh pemuda itu.
"Oh hai Narendra, aku Cassandra dan itu sahabat ku Nina." Ucap Cassie mengenal kan diri nya dan juga Nina.
Narendra sedari tadi tak lepas memandang wajah cantik Cassie, seketika senyum tipis mengembang di bibir nya.
"mine"
Bersambung.