NovelToon NovelToon
Suami Kedua Ku Over Posesif

Suami Kedua Ku Over Posesif

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:37.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mei_Mei

Kata orang pernikahan cukup sekali dalam seumur hidup, tapi tidak dengan pernikahanku. Aku harus menelan kepahitan hidup saat mengetahui suami yang sangat aku cintai menghianati ku dan lebih memilih istri sirihnya.

Madu ku terlalu licik dan pintar dalam membalikan fakta, suatu malam dia memfitnah ku berakting seolah aku ingin menyakiti dia dan bayi yang dikandungnya malam itu juga tanpa ku sangka tanpa ku duga suamiku dengan tanpa perasan menjatuhkan talak 3 dan mengusirku dengan tragis.

Beberapa bulan setelah itu aku menikah lagi dengan seorang lelaki tampan dan mapan bahkan jauh segala-galanya nya dari mantan suamiku.
Suamiku yang kedua begitu dingin, egois dan arogan. Apapun yang dia inginkan harus sesuai, untuk awalan aku tidak mengerti seperti apa perasaanya padaku karna kami menikah bukan karna cinta melainkan demi kesembuhan Tante Lyra, Ibu dari suamiku yang kedua. Perjalanan cinta yang begitu panjang membuahkan hasil. Aku dan suami kedua ku bisa menemukan kebahagiaan yang utuh.


Author Akak Mei

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei_Mei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melamar Pekerjaan Di Jakarta.

Kami sudah berkumpul dimeja makan,

Bude-bude ku yang menginap di rumah masih belum pulang. Rencana mereka, masih siang nanti mereka pulang.

Dimeja makan pun masih ramai saudara dari almarhum Ayahku dan juga saudara Ibuku.

"Uluh-uluh, yang pengantin baru kayaknya udah cetak gol nie..." Bude meledek ku.

"Apa sih, Bude." aku malu mendengar ledekan itu.

"Sudah, nggak usah malu kami juga tau gimana pengantin baru memang harus gencar usaha tiap malam biar cepet dapet momongan." Bude tersenyum.

"Uhuk-uhuk." aku terbatuk mendengar ledekan dari Budeku barusan dan Mas Izham yang duduk di sampingku segera memberiku segelas air putih.

"Uwes to yu Sri jangan diledek terus nanti mereka bertambah malu. Kamu seperti tidak pernah mengalami saja." Ibu menengahi pembicaraan.

"Iyo iyo dek Nah, aku cuma becanda tadi. Lagian mantumu juga bikin tato banyak banget sampek kelihatan kemana-mana." Bude memang suka ceplas-ceplos.

"Uhuk-uhuk." sekarang berganti Mas Izham yang terbatuk.

Aku menepuk-nepuk pundak Mas Izham.

Kulihat Mas Izham juga sekidikit malu.

Selesai makan aku masuk kekamar, dan melihat diriku dipantulan cermin.

Karna tadi pagi setelah membersihkan diri, aku tak sempat bercermin.

Aku begitu terkejut melihat leherku yang banyak sekali bekas merah-merah.

"Pantas saja mereka tadi meledekku ternyata memang benar leherku banyak tanda merah seperti ditato." Kei berkata dengan dirinya sendiri didepan cermin.

"Yang..." terdengar Mas Izham memanggilku.

"Iya, Mas." jawabku, sedikit berteriak. Aku keluar untuk mencari Mas Izham.

"Itu Bude, Pakde dan yang lain ingin berpamitan pulang." Kata mas Izham.

Pakde, Bude dan semua saudaraku yang jauh sudah berpamit pulang. Tinggallah sekarang hanya kami bertiga.

O...ya, ditempat keluarga Mas Izham tidak mengadakan resepsi pernikahan buat kami.

Dan ibu Mas Izham, Buk Esih sebenarnya tidak setuju dengan pernikahan kami tetapi ibu Esih tak bisa menolak keinginan anak semata wayangnya itu.

Berbeda dengan istrinya, Pak Wahyu setuju-setuju saja dengan pernikahan kami baginya yang terpenting anaknya bahagia.

"Sudah, ayo kita masuk." Ibu ku mengajak kami masuk.

Mas Izham baru menyeleseikan kuliahnya dan belum bekerja, sekarang sedang proses mencari pekerjaan.

Mas Izham duduk dikursi kayu yang ada dimeja belajarku dulu, matanya begitu fokus menatap kelayar laptop dengan jari-jarinya tak henti mengetik keyboard laptop itu.

Aku masuk membawakan secangkir teh, menaruh diatas meja.

"Diminum dulu mas, mumpung masih panas. Kalau sudah dingin tidak enak." kata Kei.

Mas Izham melepas kaca mata dan menyimpannya kembali ditempatnya. Mengambil cangkir dan menyeduh teh itu pelan-pelan karna memang masih panas.

"Yang, aku membuat surat lamaran kerja. Tapi..." ucapan mas Izham berhenti.

"Tapi apa mas?" Kei bertanya tak mengerti.

"Tapi kalau mas diterima kerja nanti mas harus pindah ke Kota, mas melamar kerja di Kota Jakarta." Mas Izham menjelaskan.

Aku sempat terdiam dan berpikir, menimang-nimang apakah harus setuju atau tidak. Kami baru menikah dan harus hubungan jarak jauh. Tapi mau bagaimana lagi itu impian mas Izham ingin bekerja disana dan menjadi orang sukses, bukankah seorang istri harus mendukung keinginan dan impian suami.

"Ya udah mas nggak pa-pa, nanti aku bisa ikut pindah juga." jawab ku.

"Kalau kamu ikut mas pindah, lalu Ibu sama siapa? disini tidak ada yang akan menjaga Ibu selain kamu, Yang." kata mas Izham.

Aku berfikir kembali, pikiranku bingung. Memang benar, kasihan juga jika Ibu harus tinggal sendirian tidak ada yang menjaga. Ibu sudah tua mempunyai riwayat darah tinggi, kalau aku ikut mas Izham aku tidak akan tega meninggalkan ibu sendiri. Tapi, kalau aku tetap disini kami akan menjalani hubungan jarak jauh dan itu pasti sulit. s

Sanggupkah aku jauh dari mas Izham, saat ini cintaku sedang bermekaran dan harus layu ketika kumbang nya pergi

"Bagaimana, apa kamu ijinin mas pindah ke Kota?" mas Izham bertanya lagi.

"Nanti aku coba diskusikan sama Ibu dulu ya, mas." Kei menjawab.

"He'em..." mas Izham mengangkat tanganku dan menciumnya lembut, sungguh dia suami yang baik dan romantis.

Satu Minggu setelah pernikahan.

"Mas Izham..." Kei memanggil Mas Izham dan melambaikan tangannya.

Ditanganku sudah ada rantang makanan untuk Mas Izham.

Meski agak sulit ku berjalan karna hanya berjalan diatas gulungan tanah yang hanya selebar langkah kaki saja.

Apalagi aku berjalan memakai tongkat sudah pasti harus ekstra hati-hati agar tidak terjatuh.

Mas Izham sekarang sedang mencangkul disawah.

Sebelum Mas Izham mendapatkan pekerjaan, sementara ini Mas Izham bekerja menjadi kuli atau buruh sawah.

Biarpun sedikit penghasilannya setidaknya bisa menghasilkan uang.

Mas Izham membalas melambaikan tangan dan tersenyum padaku.

Aku membawa rantang makanan digubuk yang tidak jauh dari petak sawah yang Mas Izham cangkul tadi.

Tadinya kulit Mas Izham putih bersih tetapi sekarang warna kulitnya berubah agak kecoklatan, mungkin karna tersengat matahari langsung membuat kulitnya hitam kecoklatan. Tapi tidak pa-pa, aku tidak pernah mempermasalahkan itu bagiku mas Izham lelaki yang sempurna dan paling tampan. Yah, seperti itulah cinta, tidak melihat keburukan yang ada hanya keindahan.

Kami menikmati makanan itu berdua tidak harus direstoran mahal dan berkelas, nyatanya kami sudah sangat bahagia bisa makan bersama dan saling memandang seperti saat ini.

"Hari ini kamu terlihat sangat cantik, yang." mas Izham memujiku, aku tersenyum malu tapi tak bisa memungkiri kalau aku sangat menyukai pujian dari mas Izham. Dia memang pandai merayu.

"Mas bisa aja, Mas bohong 'kan? nggak lihat, aku jelek gini kok dibilang cantik." jawabku malu-malu.

"Hei,,, siapa bilang bidadari ku ini jelek? bagiku tidak ada perempuan cantik lagi, cuma kamu satu-satunya wanita tercantik didunia ini." mas Izham sudah seperti pujangga yang pandai merangkai kata-kata.

"Mas gombalin nya berlebihan."

Tangan mas Izham terangkat untuk membenarkan anak rambutku yang berantakan karna tertiup angin yang kencang.

"Mas, aku ingin tau alasan apa yang membuat mas mau menikahi gadis cacat seperti ku? Mas tidak malu dengan cemo'ohan orang-orang?" Kei bertanya serius.

"Dengar, meski fisikmu tidak sempurna tapi bagiku kamu sangat sempurna dari dulu aku mengagumi mu, kebaikanmu dan ketulusanmu."

"Kei, istriku...I love you." mas Izham mencium keningku.

Syukurlah disekitar sawah lumayan sepi, jadi tak ada yang melihat kami.

Aku sangat beruntung dan sangat bahagia bisa menjadi istri Mas Izham dia sangat romantis, peduli, penyayang dan bagiku dia segalanya.

Memang sejak pacaran Mas Izham sering mengatakan kata-kata romantis, sering memujiku dengan rayuan indah.

 

1
Dayu Dayu
😄😄😄😄😄
Alfiyya Anastasia
Buruk
inayah machmud
yg sabar aja ya Lee ngadepin bos' mu yg lagi di mabuk cinta, ,, sekarang sudah jadi bucin dan alay....🤭🤣🤣🤣🤣😂😂😂
inayah machmud
ya ampun tuan ken semua hal jadi kena pasal, ,,
sampai 2 dokter sama perawat nya ketakutan semua. .. sampai mereka berdoa semoga tidak ada lagi anggota keluarga tuan ken yang sakit' lagi. ..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
inayah machmud
tuan muda Ken, sudah mulai bucin jadi over dosis perhatian nya. .🤭🤭🤭🤭😂😂😂😂😂
inayah machmud
tuan ken sudah kecanduan ciuman dgn kei...🤭🤣🤣🤣
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒑 𝒎𝒂𝒂𝒇 𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒂𝒈𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒘𝒂 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝑨𝒌𝒊𝒐 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒋𝒖𝒋𝒖𝒓 𝒑𝒂𝒔 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒚𝒈 𝒐𝒓𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒅𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑 𝑨𝒌𝒊𝒐 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓" 𝒋𝒅 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒁𝒆𝒆 🙏🙏 𝒃𝒌𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒈𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂𝒊 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒂𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒑 𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒃𝒍𝒎 𝒅𝒂𝒉 𝒅𝒂𝒉 𝒅𝒊 𝒑𝒖𝒃𝒍𝒊𝒔 𝒌𝒊𝒔𝒂𝒉 𝑨𝒌𝒊𝒐 𝒅𝒂𝒏 𝒁𝒆𝒆 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒂𝒔 𝒈𝒂𝒌 𝒋𝒅 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒂𝒈𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒘𝒂 😢😢 𝒎𝒂𝒂𝒇 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊 𝒍𝒈 🙏🙏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒐𝒌 𝒎𝒔𝒉 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒘𝒂 𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒚𝒂 𝒛𝒆𝒆
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒁𝒆𝒆 𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕 𝒕𝒑 𝒕𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒂𝒓𝒂𝒉
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒁𝒆𝒆 𝒊𝒌𝒉𝒍𝒂𝒔𝒌𝒂𝒏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒁𝒆𝒆 𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒎𝒂𝒖 𝒃𝒂𝒍𝒊𝒌 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑨𝒌𝒊𝒐
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒏𝒂𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒁𝒆𝒆 𝒎𝒔𝒉 𝒆𝒎𝒐𝒔𝒊
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒅𝒑𝒕 𝒄𝒐𝒘𝒐𝒌 𝒚𝒈 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂 𝒁𝒆𝒆 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝑭𝒂𝒔𝒌𝒊𝒆𝒉
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒏𝒆𝒙𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒏𝒆𝒙𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!