NovelToon NovelToon
My Little Girls

My Little Girls

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Encha

Kehidupan seorang gadis cantik bernama Calista Angela berubah setelah kepergian Ibunya dia tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan.
Ayahnya menikah dengan Ibu dari sahabatnya, dan semenjak itu, Calista selalu hidup menderita dan sang Ayah tidak lagi menyayanginya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Penderita Calista

Callista baru saja sampai di rumahnya. Dia membuka gerbang dan melihat mobil Papanya sudah terparkir didepan rumah.

"Non Calista baru pulang.?" Sapa Pak Ranto salah satu penjaga di rumahnya.

"Iya Pa Ranto, Papa sudah pulang ya."

"Sudah Non, sekitar 30 menit yang lalu."

"Aku masuk dulu Pa."

"Silahkan Non."

Calista mengangguk dan berjalan masuk, dia sempat kaget karena tidak biasa Papanya pulang lebih awal seperti ini.

Ceklek.

Pintu utama terbuka dan Calista berjalan masuk. Baru beberapa langkah terdengar suara Papa yang memanggilnya.

"Calista."

Calista memejamkan matanya dan menoleh. Bagas sang Papa berjalan mendekat.

"Dari mana saja kamu?"

"Dari kampus Pa."

"Sejak kapan kamu belajar bohong?"

"Maksud Papa?"

"Talita bahkan sudah sampai dari tadi, habis keluyuran kemana kamu.!"

"Caca engga keluyuran Pa, tadi Caca telat dapet bus pertama dan harus nunggu bus berikutnya."

"Itu cuma alasan kamu saja Calista? Kamu pasti pergi bersama pacar kamu." Lanjut Silvia.

"Maksud Tante."

"Mama benar Pa, tadi aku lihat Calista pulang bareng cowok."

"Benar-benar kamu Calista, Papa kerja cari uang buat biaya kuliah kamu. Tapi kamu malah asik pacaran."

"Talita bohong Pa."

"Sekarang masuk kamar kamu dan siapkan makan malam."

"Tapi Pa, Caca capek."

"Pacaran saja kamu tidak mengeluh bukan?"

Calista menatap Talita yang tersenyum, dia pun berjalan menuju kamarnya.

"Anak itu selalu saja membantah." Kesal Bagas memijat pelipisnya.

"Sabar Mas, mungkin Calista masih belum bisa terima aku dan Talita jadi dia berusaha mencari perhatian kamu." Silvia mengusap bahu suaminya.

"Harusnya dia terima kalian, Padahal kamu juga sudah menganggap dia seperti anak kamu sendiri."

"Perlahan, aku pasti bisa mengambil hati Calista."

Bagas tersenyum dan menggenggam tangan Silvia.

"Makasih ya Sayang, aku ke kamar dulu."

"Iya Mas."

Talita mendekat dan tersenyum melihat bagaimana sekarang Calista tidak bisa mendapatkan kepercayaan Papa kandungnya.

"Perlahan sayang, perlahan kita bisa bikin papa kamu membenci Calista dan mengusirnya dari rumah ini."

"Iya Ma, aku pengin lihat bagaimana Calista merasakan apa yang pernah aku rasakan dulu. Menderita dan tidak bisa membeli apapun yang aku inginkan."

Silvia menatap putrinya, dia merasa bersalah dengan kehidupan mereka dulu.

"Maafin Mama ya Nak, dulu kamu selalu menderita tapi Mama janji, kamu tidak akan pernah merasakannya lagi."Ucap Silvia dan memeluk putrinya.

Setelah selesai berganti pakaian. Calista sudah berada di dapur. Mengambil beberapa bahan untuk membuat makan malam. Sebenarnya dia sangat lelah tapi diapun tidak bisa berbuat apa-apa atau sekedar istirahat.

"Non Caca ngapain di dapur?"

"Caca mau masak Bik."

"Biar Bibi saja ya Non, Non Caca istirahat saja pasti capek kan baru pulang kuliah."

"Gak kok Bik."

Bik Iyem mengusap bahu putri majikannya.

"Non yang sabar ya."

Calista tersenyum dan mengangguk.

"Bibi bantu, Non mau masak apa?"

"Sup ayam aja Bik."

"Bibi cuci sayurannya dulu."

"Makasih ya Bik."

"Sama-sama Non."

Bik Iyem masih menatapnya, dia sudah bekerja di rumah itu dari Calista kecil dan dia sangat menyayangi putri majikannya itu seperti anak sendiri. Dulu kehidupan Calista tidak pernah seperti ini, sangat di sayang dan selalu di manja, namun berubah setelah papanya menikah lagi.

Semua masakan sudah matang dan sudah berada di meja makan. Tentunya Calista yang di bantu oleh Bik Iyem.

Akhirnya selesai juga masaknya, lebih baik aku mandi dulu sekarang. gumam Calista berjalan menuju kamarnya.

Baru saja sampai di depan kamarnya, Calista kaget saat pintu kamar malah terbuka. Dia lantas berjalan masuk dan melihat Talita membuka lemari pakaiannya.

"Talita? Lo ngapain di kamar gue?"

"Gue mau pinjem baju Lo."

"Baju apalagi Ta, baju-baju yang Lo pinjem bahkan gak pernah Lo balikin."

Talita berbalik menatap Calista kesal.

"Oh jadi Lo gak ikhlas pinjemin?"

"Bukan gak ikhlas tapi-

"Ada apa sih nih ribut-ribut?"

"Ini Pa, aku cuma mau pinjem baju tapi gak boleh."

"Bukan gitu Pa._

"Talita itu adik kamu, harusnya kamu bisa pinjamkan ke dia."

"Tapi Pa, dia gak pernah balikin."

"Bukan gak balikin, tapi belum aku balikin Pa."

"Papa gak pernah ajari kamu pelit Calista. Sekarang kasih apa yang adik kamu mau."

"Tapi Pa-

"Calista.!" Bentak Bagas membuat Calista mengalah dan memberikannya.

"Makasih Papa.." Ucap Talita saat sudah mendapatkan bajunya.

"Sama-sama sayang."

Calista menghela napasnya dan matanya mulai berkaca-kaca menatap punggung Bagas yang berjalan keluar dari kamarnya. Sudah lama dia merindukan pelukan Papanya. Sudah lama dia tidak merasakan kasih sayang Papanya. semua kenyamanan yang ada dalam rumahnya hilang.

Calista merindukan sikap Papanya dulu yang selalu memeluknya, memanjakannya, tidak pernah membentaknya.

Papa berubah sekarang Ma. Caca kangen hidup seperti dulu saat Mama masih ada. Caca kangen Mama, Caca pengin nyusul mama..

Calista menyeka air matanya dan mulai membereskan kamarnya.

"Non Caca.."

Calista menoleh, Bik Iyem masuk dan langsung membantu Calista.

"Astaga Non, kenapa berantakan seperti ini."

"Gapapa Bik."

"Pasti karena Non Talita lagi kan? Non yang sabar ya."

Calista mengangguk "Caca capek bik."

Bik Iyem menatapnya, dia tidak tega melihat Calista selalu menderita seperti ini.

"Non Caca jangan nangis." Ucap Bik Iyem memeluknya.

"Caca capek Bik, Caca pengin ikut Mama."

"Non jangan bicara seperti itu, Mama pasti sedih lihat non menangis. Non Caca anak yang kuat."

"Tapi Papa berubah Bik, Papa gak sayang lagi sama Caca."

"Tidak ada orang tua yang tidak sayang anaknya Non, mungkin Papa sedang capek kerja hari ini."

Calista terdiam dan masih dalam pelukan Bik Iyem.

"Sekarang non mandi terus makan malam, biar bibi yang beresin."

Calista mengusap air matanya.

"Makasih ya Bik."

"Sama-sama Non."

Calista beranjak bangun dan masuk kamar mandi. Bik Iyem masih terus menatapnya, dia tau bagaimana perasaan Calista sekarang. Dia pun tidak kalah sedih. air matanya menetes.

Non Caca pasti kuat, bibi janji bakal selalu ada buat non dan akan selalu jaga Non Caca.

Di dalam kamarnya, Talita tersenyum menang saat bisa mendapatkan gaun yang dia incar selama ini.

"Sayang, kamu kenapa senyum-senyum seperti itu."

Silvia berjalan masuk dan menghampiri putrinya yang berdiri di depan cermin.

"Aku bahagia banget Ma."

"Bahagia kenapa? cerita dong sama Mama."

"Mama lihat ini, ini baju yang Minggu lalu aku pengin karena limited edition tapi malah Calista yang dapetin"

"Iya terus kenapa bisa ada di kamu sayang."

"Aku rebut lah Ma."

Silvia tersenyum dan mengusap wajah putrinya.

"Bagus sayang, kamu rebut apapun yang kamu mau."

"Pasti dong Ma, aku gak mau ya hidup kayak dulu lagi. Menderita dan enggak bisa beli apapun."

"Maafin Mama ya sayang, karena dulu kamu hidup menderita."

"Itu hanya mimpi buruk Ma, dan sekarang aku bakal hidup bahagia karena Mama sudah menjadi istri pengusaha kaya raya."

Silvia mengangguk dan memeluk putrinya.

1
Cindy
lanjut kak
meynur
asek kontrak
Cindy
lanjut kak
wo te
perusahaan keluarga x yah 🤭🤭
wo te
menjual x kak bukan menjauh 🤭🤭
wo te
ko up nya cuma 1 SH kak
meynur
next
Fani Septiani Putri
lanjut kak
rhani bhelLo💕
suka sama ceritanya
karya ka encha emang best bgd
rhani bhelLo💕: sama" ka enchaa 🌹
total 2 replies
Fani Septiani Putri
up trs kak cerita nya baguss/Drool/
Encha Imout: siap Kapten 🫡
total 1 replies
Fani Septiani Putri
suka bgt sama alur cerita nya kak, semoga happy anding calista dan leon
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!