NovelToon NovelToon
Luka Yang Membawa Pulang

Luka Yang Membawa Pulang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Wanita Karir
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: deviyaa

Apa jadinya setelah ditinggalkan lalu dipertemukan kembali? Alisha Maureen wanita cantik dengan senyuman manis ini dipertemukan kembali dengan pria yang dulu ia gila-gilai.

"Sejauh apapun kamu meninggalkan seseorang jika itu milikmu, maka akan kembali ke pelukanmu" –Alisha Maureen

"Memang benar tidak ada wanita lain yang seperti kamu, kamu hanya kamu hanya ada satu" –Askara Rigantara


Halo semua mari simak kisah mereka yuk! salam hangat❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deviyaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part - 16

"Pagi mom, pagi dad." ujar Askara

Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun telah tiba di meja makan.

"Pagi juga sayang."

"Pagi."

Ucap kompak sang mommy dan sang Daddy .

Mereka pun memulai sarapan nya dengan tenang dan tanpa ada yang berbicara, sunyi sesuai dengan kebiasaan dan ketentuan mereka.

Tidak ada sendok yang berdenting menyentuh piring.

Setelah selesai makan lalu memakan makanan penutup barulah mereka bisa berbicara.

"Langsung berangkat ke perusahaan?" ujar sang Daddy.

"Ya dad."

"Rio akan kesini?"

"Tidak dad, Askara yang akan menyetir sendiri."

"Kenapa tidak berangkat bersama Daddy saja sayang.".ucap sang mommy.

"Aku ada meeting diluar mom, setelah itu akan memantau proyek jadi tidak akan langsung ke kantor." jelas Askara

"Oh begitu, mau mommy buatkan bekal untuk dijalan?"

"Tidak usah mom, nanti Askara akan makan siang bersama karyawan proyek seperti nya."

"Baiklah kalau begitu."

Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya Askara pun keluar dan melajukan mobilnya.

Ia telah memberi pesan kepada Rio untuk menunggu di lokasi saja, tidak perlu untuk menjemput nya dulu.

Askara memang memfasilitasi sang asisten nya itu mobil, jadi jika ia sedang ingin menyetir sendiri pria itu bisa pulang menggunakan mobil tanpa harus bolak-balik.

Atasan yang baik dan diinginkan semua orang bukan?

Drttt drt drt

Dering ponsel Askara terdengar, ia melihat nama yang tertera disana. Askara tersenyum lalu dengan cepat mengangkat panggilan tersebut.

"Halo Al" Sapa Askara dengan lembut

Memang benar yang menelpon nya adalah Alisha.

"Kara maaf aku menelpon lalu mengganggu waktu mu di pagi hari." ujar Alisha

"Hei tidak perlu meminta maaf seperti itu, katakan ada apa hm?" tanya Askara dengan lembut.

"Aku hanya ingin–"

Alisha tidak melanjutkan perkataannya, ia benar-benar ragu dan malu saat ini.

"Hanya ingin apa Al?"

"Bilang saja tidak usah ragu." lanjut Askara

"Hanya ingin mendengar suara mu saja."

Tut.

Panggilan dimatikan sepihak oleh Alisha di seberang sana. Askara tersenyum girang saat ini bahkan jika ada yang melihat nya saat ini ia seperti orang gila yang tak hentinya tersenyum sambil merapihkan rambutnya.

Ia benar-benar sangat bahagia.

Sedangkan di sisi lain Alisha malu bukan main, ia menutupi wajahnya menggunakan bantal. Ia memukul bantal dan berguling-guling kesana kemari.

"Ish Alisha dasar bodoh kenapa kau bisa-bisanya berbicara begitu sih."

"Arghhhh malu-maluin."

"Nanti kalau ketemu dia mau ditaro dimana muka mu ini."

Alisha terus saja berbicara sendiri, padahal ia tadi hanya berbicara lewat telepon, bukan bertemu secara langsung, bukan melakukan panggilan video juga yang menampilkan wajahnya tapi tetap saja rasanya malu.

Ia juga tidak tahu mengapa nekat untuk berbicara seperti itu, hati dan otaknya bekerja sama. Lalu setelahnya ia malah menyesalinya, bisa-bisanya hal yang ada di pikirannya sekilas langsung ia mau utarakan, mengikuti intrusive thoughts.

Saat ini Alisha memang tengah berada di dalam kamarnya setelah tadi sang mama menyuruh nya untuk mandi. Tidak tahu mengapa ia sangat ingin mendengar suara laki-laki itu.

Dengan cepat Alisha beranjak dari tempat tidurnya untuk ke kamar mandi. Bisa-bisa ia akan dimarahi oleh sang mama jika ketahuan belum mandi juga.

"Alisha cepat turun sarapan sudah siap."

Alisha sedang siap-siap dan suara sang mama sudah menggelegar ke telinganya. Hari ini Alisha hanya memakai kaos rumahan dipadukan dengan celana pendek ala rumahan juga.

"ALISHA" Sang mama kembali berteriak.

"Iya ma jangan teriak-teriak." Alisha berujar sambil dengan cepat berjalan menuruni tangga.

Sarapan di keluarga Alisha pun sama aturannya, tidak ada yang boleh berbicara disaat makan dan tidak boleh ada yang berbunyi dari denting sendok dengan piring.

Setelah itu para wanita sedang main di halaman bersama bayi menggemaskan itu, Mentari. Berbeda dengan papa Alisha dan Leon mereka berdua sedang berbincang sambil bermain catur didalam.

"Sini sama onty sayang." Ujar Alisha sambil menyodorkan tangannya untuk mengambil alih dari tangan sang kakak ipar.

"Lucu nyaa."

Alisha tak henti-hentinya menciumi pipi gembul mentari dengan gemasnya. Bayi itu malah tertawa melihat kelakuan Tante nya.

"Ma Alisha nanti siang akan pulang ya."

"Loh kok cepet banget Al." Sang mama bertanya dengan nada sedih.

"Iya Al kakak juga kan masih disini." timpal inara.

"Tadi ada klien yang menghubungi aku dia akan memesan gaun untuk pesta pernikahan nya."

"Sandra kan ga akan bisa nanganin itu." ucap Alisha.

"Begitu ya? Emang gabisa lewat online saja Al?" sang mama selalu mempunyai banyak cara untuk Alisha tetap berada disini.

"Tidak bisa dong mama ku tersayang, kan buat desain itu harus face to face biar nanti ga bingung. Apalagi ini gaun pernikahan pasti akan dibuat spesial sesuai request klien nya."

"Yaudah deh, mama selalu doakan semoga semuanya selalu dipermudah."

"Terimakasih ma."

Cup

Cup

Cup

Alisha tak henti-hentinya menciumi bayi gemoy itu.

"Onty Al akan bersiap-siap dulu ya anak cantik, kamu digendong sama grandma dulu." ucap Alisha sambil menyerahkan Mentari ke tangan sang Mama.

Alisha berjalan kerumah lalu menemukan sang papa juga kakak nya sedang bermain catur.

"Mau kemana Al?" tanya Leon tanpa menoleh ke arah Alisha karena sedang fokus.

"Kamar." Jawab Alisha dengan singkat.

Kemudian Alisha bersiap-siap menggunakan pakaian putih dengan bawahan rok jeans dan dipadukan dengan flatshoes berwarna hitam.

Ia bercermin untuk memastikan penampilan nya lagi, karena Alisha akan langsung menuju butik tidak akan ke apartemen terlebih dahulu.

Alisha membuka ponsel lalu ia akan mengirimkan pesan kepada sang sahabat.

"San ini gue mau otw butik ya." tulis pesan Alisha

Dengan langkah terburu-buru Alisha turun ke bawah lalu mengambil barang yang sudah di siapkan oleh sang Mama.

"Loh kamu mau pulang lagi sayang?"

Alisha menoleh setelah mendengar langkah kaki dan sang papa lah yang berbicara ke arah dapur.

"Iya pa, Alisha ada kerjaan yang gabisa diwakilin sama Sandra." ujar Alisha dengan tangan yang sibuk memasukkan barang-barang ke dalam paper bag.

"Sini biar papa yang bawain barang nya ke mobil."

"Papa memang yang terbaik." Alisha membentuk tangan nya dengan bentuk love untuk sang papa.

Mereka pun berjalan beriringan keluar, disana Leon, kak Ina dan sang mama sudah menunggu.

"Onty masih kangen ih sama kamu, tapi terpaksa demi pekerjaan onty harus pulang." Dengan nada sedih Alisha terus menciumi Mentari.

"Nanti kita bakal sering-sering kesini kok Al, jangan sedih gitu ah." Leon berujar untuk menghibur sang adik.

"Bohong ah."

"Beneran kok Al." Inara pun menimpali.

"Yeayy nanti onty akan menggendong mu lagi sayang." Alisha bersorak kegirangan.

Kemudian ia menyalami satu persatu dan terakhir sang mama memeluk nya dengan erat.

"Hati-hati dijalan nya sayang, inget kalau ada waktu luang dan tidak terlalu sibuk untuk mengunjungi mama." ujar sang mama dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iya mama ku sayang, Alisha akan mengusahakan untuk pulang okeyy."

"Mama jangan sedih gitu ah, kan mama sama papa bisa nyusulin Al ke kota." hibur Alisha

"Tapi kan papa juga kerja sayang."

"Papa bolos aja ma kan itu perusahaan punya papa hehe."

"Heh." Sang papa menimpali ucapan Alisha.

Alisha hanya tersenyum dengan menampilkan gigi nya saja.

"Hati-hati dijalan Al, jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya." ujar sang kakak.

"Siap boss."

"Bye semuanya, love u." ucap Alisha sambil melajukan mobilnya dengan sebelah tangan yang melambai-lambai.

"Bye sayang hati-hati dijalan."

"Bye onty." Inara menggerakkan jari mungil sang anak untuk melambai kepada Alisha.

Mobil Alisha pun keluar dari gerbang lalu melaju ke jalan raya.

1
kappa-UwU
Terpesona☺️
deviyaa: seperti aku melihat kamu kak😍 terimakasih sudah mampir
total 1 replies
fianci🍎
Penuh emosi!
deviyaa: thank u kak telah support❤️ tunggu update bab selanjutnya ya hihi!><
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!