VRAMUS yang tidak sengaja bisa naik daun. Tapi ketika sudah sampai di puncaknya. Mereka tidak benar-benar menginginkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
University of Freedom
Beberapa jam dari kota Angel City. Ada sebuah universitas yang sangat terkenal yaitu University of Freedom.
Di tempat kuliah itu ada seorang mahasiswa yang sudah hampir tamat dengan kuliah nya.
Namanya adalah Billy. Mahasiswa ilmu psikologi yang sedang mengerjakan skripsi untuk kelulusan nya.
Untuk mencari sebuah hiburan Billy setiap akhir pekan pergi ke Angel City. Terkadang ia berangkat dari kampus bersama teman-teman asramanya. Tapi tidak jarang juga Billy hanya pergi seorang diri.
"Kenapa Angel City Billy?",
"Teman-teman kamar mu pergi ke pantai atau naik gunung",
"Di sana ada tempat yang bernama Show Bar",
"Ada band-band baru, anak-anak muda seperti ku yang memainkan musik buatan mereka sendiri",
"Musik rupanya",
"Lalu apa yang menarik?",
"Di kota ini juga ada banyak pertunjukan musik dan band",
"Apa kamu tidak mendengar apa yang aku katakan pak tua?",
"Di sana mereka memainkan lagu-lagu yang mereka tulis sendiri",
"Lirik-lirik mereka ajaib untuk didengarkan",
"Darimana anak-anak itu mendapatkan inspirasi untuk menulisnya?",
"Itu yang menarik",
Billy baru saja berbicara dengan security penjaga asrama.
Sore itu Billy berangkat ke Angel City untuk melihat pertunjukan musik di Show Bar seperti akhir pekan biasa.
"Hei Billy",
"Kenapa kamu tidak memainkan lagu-lagu mu sendiri?",
Teriak security penjaga asrama dari jauh.
Di dalam bus perjalanan ke kota mimpi. Billy merenungkan ucapan tadi.
"Hei Billy",
"Kenapa kamu tidak memainkan lagu-lagu mu sendiri?",
Billy sudah bisa memainkan alat musik dari kecil. Dimulai dari piano yang diajarkan oleh ibunya sendiri. Kemudian merambah ke alat-alat musik yang lain sebagai sekedar hobi.
Keluarga Billy percaya jika memainkan alat musik itu bisa membantu tumbuh kembang seorang anak. Makanya Billy dan juga kakak perempuan nya diajarkan bermain musik dari sejak kecil.
Terlahir dari keluarga mampu yang ayah Billy adalah seorang pengacara. Billy kecil sudah bisa mendengarkan bermacam-macam jenis musik dari banyak album rekaman.
Billy mempunyai wawasan musik yang luas secara pendengaran. Untuk skill bermain alat musik Billy bisa dibilang rata-rata. Billy bisa memainkan semua alat musik termasuk membaca dan menulis partitur meskipun ia tidak bersekolah khusus musik. Billy belajar sendiri.
Ketika masih sekolah Billy sempat iseng-iseng bermain band dengan teman-temannya. Dan Billy si pirang juga iseng-iseng menulis lagunya sendiri.
"Hei Billy",
"Kenapa kamu tidak memainkan lagu-lagu mu sendiri?",
Itulah kenapa Billy jadi kepikiran dan merenungkannya.
Tapi Billy adalah pemuda yang komitmen. Billy jauh dari rumah tinggalnya untuk fokus menyelesaikan pendidikan kuliah nya.
Bagi Billy itu adalah salah satu bentuk penghormatan kepada kedua orang tua Billy yang selama ini telah memberikannya kehidupan serba enak dan selalu menuruti kemauan anak-anak nya.
Kakak perempuan Billy sudah lulus jadi sarjana hukum seperti ayah mereka. Billy memilih jalannya sendiri untuk menjadi seorang psikolog.
Billy sampai di Show Bar,
"Where is the light?",
"Where is my friends?"
"I don't care about them",
"I just need the yell",
"Where is the light?",
"Where is my friends?"
"I don't care about them",
"I just need the yell",
"Bagaimana dengan mereka?",
"Mereka keren bukan?",
"Mereka keren",
"Nama ku Alice dan mereka adalah teman-teman ku",
"Apakah kamu seorang groupie Alice?",
"Tentu saja tidak",
"Pemain drum itu adalah pacarku dan pemain bass itu adalah teman dari tempatku bekerja",
"Nama ku Billy",
"Hei Alice",
"Seperti nya teman dari tempatmu bekerja baru belajar caranya bermain bass",
"Oh my God",
"Apa kamu seorang cenayang Billy?",
"Itu memang benar",
"Namanya Jansen",
"Dia baru dua jam yang lalu menjadi pemain bass di band pacarku",
"Pemain bass yang sebelumnya baru masuk penjara",