NovelToon NovelToon
TERJEBAK DI DALAM PELUKAN MANIPULASI By NADA

TERJEBAK DI DALAM PELUKAN MANIPULASI By NADA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Trauma masa lalu / Kekasih misterius
Popularitas:505
Nilai: 5
Nama Author: nandra 999

Sebuah kisah tentang cinta yang berubah menjadi jeruji. Tentang perempuan yang harus memilih: tetap dalam pelukan yang menyakitkan, atau berjuang pulang ke dirinya sendiri.
Terjebak di Pelukan Manipulasi menceritakan kisah Aira, seorang perempuan yang awalnya hanya ingin bermitra bisnis dengan Gibran, pria karismatik .

Namun, di balik kata-kata manis dan janji yang terdengar sempurna, tersembunyi perangkap manipulasi halus yang perlahan menghapus jati dirinya.

Ia kehilangan kontrol, dijauhkan dari dunia luar, bahkan diputus dari akses kesehatannya sendiri.

Ini bukan kisah cinta. Ini kisah bagaimana seseorang bisa dikendalikan, dikurung secara emosional, dan dibuat merasa bersalah karena ingin bebas.

Akankah Aira menemukan kekuatannya kembali sebelum segalanya terlambat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nandra 999, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 – Cinta yang Mengontrol

“Bukan kurungan besi yang membuatku terjebak, tapi rasa bersalah yang terus disuapkan lewat kata-kata manis.”

Sudah hampir sebulan aku tinggal di rumah Gibran.

Awalnya memang terasa seperti surga yang tenang.

Tapi sekarang... setiap hari terasa seperti aku berjalan di atas kulit telur.

Sedikit salah gerak saja, bisa membuat suasana berubah dingin.

Pernah suatu pagi, aku hanya bilang ingin pergi ke luar sebentar, ke minimarket dekat gang.

Aira:

“Mas, aku mau keluar bentar ya, mau beli pembalut juga sekalian…”

Gibran: (nada datar, tanpa menoleh)

“Selalu aja cari alasan buat keluar. Kamu tuh kayak nggak betah di rumah. Padahal aku udah kasih semuanya.”

Aku diam.

Kupikir dia akan memahami. Tapi ternyata, setiap keinginanku untuk keluar rumah... selalu dianggap sebagai bentuk penolakan terhadapnya.

Sore itu kami bertengkar. Bukan tentang hal besar.

Aku cuma tanya kenapa belum ada kabar soal orderan yang katanya akan dikirimkan.

Aira:

“Katanya minggu lalu udah dikirim, kok nggak ada kabar ya, Mas? Aku ditanyain customer.”

Gibran: (menatap tajam)

“Kamu tuh nggak percaya ya sama aku? Ini bisnis aku, bukan kamu yang bangun dari nol! Jangan sok ikut-ikutan ngerti.”

Kata-katanya seperti tamparan.

Padahal dulu dia yang memintaku jadi bagian dari bisnis ini. Tapi kini, aku hanya dianggap penumpang.

Dan malam itu, seperti biasa, dia kembali memelukku dan berkata:

“Maaf ya, aku cuma lagi capek. Aku sayang kamu, Air. Tapi tolong… jangan bikin aku tambah stres.”

Aku tidak bisa berkata apa-apa. Karena setiap kali aku merasa tersakiti, dia selalu mengakhirinya dengan pelukan dan kalimat ‘aku sayang kamu’. Dan anehnya… aku selalu luluh.

Apakah aku lemah? Atau hanya terlalu ingin dicintai sampai lupa caranya mencintai diri sendiri?

Beberapa hari kemudian, aku menemukan ponselku tak lagi di tempat biasa.

Saat kutanya, dia menjawab ringan:

Gibran:

“Aku pegang aja dulu. Takutnya ada yang ganggu kamu. Fokus aja di rumah, di aku.”

Hari itu, aku tidak bisa menghubungi siapa pun.

Tidak bisa bicara ke sahabat, tidak bisa cek pesan dari dokter. Bahkan... tidak bisa melihat diriku sendiri di kamera depan.

Dan malamnya, saat aku duduk sendiri di tepi tempat tidur, aku mulai menulis diam-diam di notes kecil:

“Aku kehilangan suaraku. Tapi dia bahkan tak menyadari itu. Atau... mungkin sengaja membuatku bisu.”

Malam itu, aku tak bisa tidur.

Kepalaku penuh pertanyaan yang tak berani' ku ucapkan.

Kalau aku memang dicintai...

Mengapa aku merasa seperti tahanan?

Kenapa aku harus sembunyi-sembunyi hanya untuk menuliskan isi hatiku sendiri?

Aku bangkit pelan, berjalan ke cermin.

Mataku sayu. Pucat. Pundakku tegang.

“Ini bukan aku…”

Aku menatap bayanganku sendiri lama sekali.

Lalu tiba-tiba, pintu kamar terbuka. Gibran berdiri di ambang pintu. Wajahnya tenang, tapi matanya… tajam.

Gibran:

"Kamu kenapa belum tidur?"

Aku gugup. Menyembunyikan buku catatanku di balik bantal.

Aira:

“Gak bisa tidur. Tadi nyari minyak kayu putih…”

Ia melangkah masuk. Mengusap rambutku sebentar, lalu duduk di sisi ranjang.

Gibran:

"Kamu tuh makin aneh aja. Tapi aku sabar karena aku sayang kamu. Jangan bikin aku capek, ya."

Dan seperti biasa… aku diam.

Karena dalam hubungan ini, yang berhak lelah… hanya dia.

Aku hanya boleh diam, mengikuti, dan bersyukur masih dicintai.

“Malam itu, untuk pertama kalinya, aku merasa: pelukan bisa terasa seperti jerat tali tak terlihat.”

[To be continued…]

1
gaby
Jgn2 Gibran pasien RSJ yg melarikan diri.
gaby
Di awal bab Gibran selalu mengatakan cm Gibran yg mau menerima Aira yg rusak. Dan kata2 Aira rusak berkali2 di sebutkan di bab pertama. Maksud Rusak itu gmn y thor?? Apa Aira korban pelecehan atau korban pergaulan bebas??
gaby
Smangat thor nulisnya. Ternyata ini novel pertamamu di NT y. Tp keren loh utk ukuran pemula, ga ada typo. Dr awal bab aja dah menarik, Gibran si pria manipulatif
Robert
Suka banget sama cerita ini, thor!
nandra 999: Thks yeah 🥰
total 1 replies
Gấu bông
Terinspirasi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!