NovelToon NovelToon
Ciuman Sang Mafia

Ciuman Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bakwanmanis#23

Nayla Arensia hanyalah gadis biasa di kota Valmora hingga suatu malam, dua pria berpakaian hitam datang mengetuk pintunya. Mereka bukan polisi, bukan tamu. Mereka adalah utusan Adrian Valente, bos mafia paling kejam di kota itu.

Ayah Nayla kabur membawa hutang seratus ribu euro. Sebagai gantinya, Nayla harus tinggal di rumah sang mafia... sebagai jaminan.

Namun Adrian bukan pria biasa. Tatapannya dingin, kata-katanya tajam, dan masa lalunya gelap. Tapi jauh di balik dinginnya, tersembunyi luka yang belum sembuh dan Nayla perlahan menjadi kunci untuk membuka sisi manusiawinya.

Tapi bisakah cinta tumbuh dari ancaman dan rasa takut?
Atau justru Nayla akan hancur sebelum sempat menyentuh hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bakwanmanis#23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35: Kebenaran yang Retak

Malam itu, angin meniup jendela kaca ruang kerja Nayla dengan lembut, seolah membisikkan kenyataan pahit yang baru saja ia ketahui. Ia duduk di kursi putarnya, memandangi berkas-berkas yang berserakan di atas meja. Semuanya menunjukkan satu hal pria yang ia lihat bukanlah Adrian Valerio, cinta sekaligus luka terdalamnya. Namanya Adrian Villon.

Bukan hanya sekadar nama. Fakta ini menghancurkan harapan Nayla yang selama dua tahun terakhir membayangkan hari ketika ia akhirnya akan bertemu kembali dengan sosok yang telah mengorbankan nyawa untuknya.

Nayla memejamkan mata, mencoba mengumpulkan kekuatan.

Beberapa ketukan di pintu membuatnya terjaga dari lamunannya.

"Ini... catatan medis Adrian Villon setelah operasi. Ada kemungkinan dia kehilangan ingatannya total."

"Azrael..." Nayla mengeja pelan, seakan nama itu meretakkan hatinya lebih dalam. "Dia tidak tahu siapa dirinya?"

Ricardo mengangguk. "Kemungkinan besar tidak. Bahkan tanda lahir di lengannya cocok. Kami juga menemukan foto lama... ini."

Ricardo menyerahkan sebuah foto tua dua bayi dalam gendongan sang ibu. Di balik foto itu tertulis: Adrian & Adrian Villon saudara kembar.

Air mata Nayla mengalir tanpa bisa ditahan. "Lalu... Adrianku yang dulu... benar-benar telah pergi?"

Ricardo menunduk, tak mampu menjawab.

Keesokan harinya, Nayla pergi ke salah satu markas intelijen yang bekerja di bawah organisasinya. Ia ingin bertemu langsung dengan Azrael atau siapa pun dia sebenarnya.

Markas militer yang bekerja sama dengan Nayla memberi akses terbatas kepadanya. Di sebuah ruangan pelatihan, Azrael sedang berlatih bela diri. Gerakannya tajam, cepat, dan penuh kekuatan.

Sama. Persis.

Nayla berdiri terpaku di ambang pintu sampai Azrael menyadari kehadirannya.

"Kamu di sini lagi," ucap Azrael, menyeka keringat di dahinya. "Sudah kubilang, kita tidak saling kenal."

"Tapi aku mengenalmu," jawab Nayla pelan. "Kau... kembar dari orang yang pernah sangat aku cintai."

Azrael terdiam. Ini pertama kalinya Nayla mengaku sejujur itu. "Kembar? Aku tidak punya saudara."

Nayla mendekat, menyerahkan salinan foto bayi kembar itu. "Ini kamu. Dan ini saudaramu, Adrian Valerio. Dia meninggal dua tahun lalu, melindungiku."

Azrael memandangi foto itu. Ekspresinya berubah perlahan, seperti ada serpihan memori samar yang muncul.

"Aku tidak tahu... Tapi namamu pernah kutulis di buku kecilku. 'Nayla.' Aku nggak tahu kenapa nama itu terasa penting."

Nayla menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Karena kau pernah menyayangiku. Mungkin bukan kamu yang sekarang, tapi... darahmu, tubuhmu, mata itu... adalah miliknya juga."

Azrael menunduk, menggenggam foto itu erat. "Aku merasa... kosong. Setiap kali aku tidur, aku mimpi berada di dalam kegelapan. Ada suara wanita menangis... tapi aku tidak pernah tahu siapa dia."

"Itu aku," Nayla berbisik.

Sunyi menggelayut di antara mereka. Sampai akhirnya Nayla berkata, "Aku tidak akan memaksa kamu untuk percaya sekarang."

Azrael mengangguk perlahan. "Kalau memang ada jawaban di masa lalu, aku ingin tahu."

______

Hari-hari berikutnya Nayla dan timnya mulai menggali lebih dalam arsip lama, jejak operasi rahasia militer, dan dokumen penghapusan identitas. Dalam misi itu, ledakan hebat menyebabkan banyak tentara luka parah. Adrian Villon salah satunya. Dia ditemukan dalam kondisi koma dan akhirnya dirawat secara rahasia karena keterlibatannya dalam misi klasifikasi tinggi.

Nayla membaca semua itu dengan tangan bergetar. "Seluruh keberadaannya... dihapus karena misi negara."

"Kau tahu, Adrian dulu suka bintang-bintang," ujar Nayla sambil tersenyum pahit. "Dia bilang, meski dunia kita gelap, bintang-bintang tetap bersinar untuk kita."

Azrael menatap langit. "Mungkin... itu sebabnya aku selalu suka duduk di ketinggian. Rasanya tenang."

Nayla menoleh. "Aku tidak akan memintamu untuk menjadi dia. Tapi jika suatu saat kamu ingin tahu lebih banyak tentang masa lalu... aku akan menunggu."

Azrael menatap Nayla, mata mereka bertemu. Ada sesuatu di sana. Sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan logika atau data.

"Mungkin aku memang bukan dia," kata Azrael perlahan. "Tapi jika semua luka dan kenangan itu membuatmu menjadi wanita sekuat ini... aku ingin mengenalnya lebih dalam."

Nayla menahan air matanya.

1
Pa'tam
Sayangnya sudah segitu banyak bab nya tidak di kontrak. Harusnya di bab 20 sudah ajukan kontrak biar dapat bab terbaik dan dapat reward kontrak.
Pa'tam: Iya, aku juga masih perlu banyak belajar dan terus belajar.
Bolang2: siap, jangan lupa dukung novelku uhuy, masih pemula/Facepalm/
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!