"Lupakan tentang kejadian di Paris. Anggap saja tidak terjadi apa-apa. Tubuhmu sama sekali tidak menarik. Aku tidak akan pernah sudi menyentuhmu lagi! Apalagi aku sudah punya kekasih."
Itulah yang diucapkan oleh Devano kepada Evelyn.
Devano sangat membenci Evelyn karena Evelyn adalah anak dari ibu tirinya.
"Kamu pikir aku mau melakukannya lagi? Aku juga tidak sudi disentuh lagi olehmu!"
Evelyn tak mau kalah, dia tidak ingin ditindas oleh kakak tirinya yang sangat arogan itu.
Tapi bagaimana kalau ternyata setelah kejadian malam itu, Devano malah terus terbayang-bayang bagaimana indahnya tubuh Evelyn? Membuatnya tidak bisa melupakan kejadian malam yang indah itu di kota Paris
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"Bahkan jika kamu menginginkan menikah denganku secepatnya. Sekarang aku sudah siap kok, Dev. Bukankah itu yang kamu inginkan?" ucap Karina sambil memegang tangan Devano, memandangi pria itu dengan penuh harap. Dia sama sekali tidak merasa berdosa telah mengkhianati kekasihnya itu.
Devano hanya diam setelah mendengar apa yang Karina sampaikan padanya. Bukankah itu yang Devano harapkan, ingin menikah dengan Karina? Sehingga dia harus pergi ke Paris untuk melamarnya.
Tapi mengapa dia merasakan hatinya bimbang?
Sehingga Devano melepaskan tangan Karina, sikapnya masih sangat dingin. "Pernikahan itu bukan sebuah permainan, Karina. Semalam kamu menolak lamaranku. Tapi besoknya tiba-tiba kamu berubah pikiran, meminta aku untuk menikahimu. Secepat itu kamu berubah pikiran?"
"Jadi kamu masih marah padaku, Dev?" Karina sangat merasa kecewa setelah mendengar jawaban dari Devano.
Karina pikir Devano akan tersenyum bahagia lalu menjawab iya Devano ingin segera melangsungkan pernikahan dengannya. Tapi ternyata tidak. Pria itu masih saja bersikap dingin padanya.
"Saat ini aku tidak tahu apa yang aku rasakan padamu. Apakah aku masih mencintai kamu, atau mungkin perasaan itu sudah tidak ada lagi. Jadi daripada kita sama-sama saling menyakiti. Lebih baik kita akhiri hubungan ini. Besok aku harus pulang ke Indonesia." Walaupun sangat terasa berat, Devano terpaksa harus mengakhiri hubungan mereka.
Devano memang sangat merasa kecewa dengan penolakan Karina semalam. Tapi dia lebih kecewa kepada dirinya sendiri, yang secara sudah tidak sadar telah mengkhianati hubungan mereka.
Bahkan Devano sangat merasa bimbang dengan perasaannya sendiri. Selama ini dia sangat mencintai Karina, selalu mengikuti apapun yang Karina inginkan. Tapi sekarang dia tidak merasakan getaran apapun saat sedang bersama wanita itu.
Karina sangat terkejut mendengarnya, dia sama sekali tidak menyangka bahwa Devano akan memutuskannya begitu saja. "Nggak Dev. Aku gak mau putus sama kamu. Pokoknya aku akan menganggap aku tidak mendengar apa-apa hari ini. Hubungan kita tidak akan pernah berakhir."
"Karina..."
Karina segera memotong perkataan Devano, "Hari ini aku ada pemotretan. Aku harus pergi. Setelah aku menyelesaikan job aku disini, aku akan kembali ke Indonesia. Aku akan menghabiskan banyak waktu bersama dengan kamu. Kita akan seperti dulu lagi, Dev. "
Setelah berkata seperti itu, Karina pun beranjak dari tempat duduknya. Kemudian dia segera pergi dari sana. Dia akan menganggap tidak pernah mendengar perkataan Devano yang telah mengakhiri hubungan mereka.
Setelah sampai di basement, Karina pun mendengus kesal sambil menyandarkan punggungnya pada sandaran jok mobil. Lalu dia memukul-mukul setir mobil dengan perasaan kesal. Sungguh dia sama sekali tidak menyangka, Devano yang selalu bucin kepadanya, tiba-tiba ingin mengakhiri hubungan mereka. Bahkan untuk pertama kalinya Devano bersikap sedingin itu.
"Setelah job aku disini selesai, aku akan kembali ke Indonesia. Aku akan membuat kamu jatuh cinta padaku lagi, Dev. Dan kita akan menikah."
Karina menyadari mungkin saat ini Devano sangat merasa kecewa atas penolakan yang telah Karina lakukan. Dulu mereka memang sering bertengkar, pada akhirnya Devano yang selalu mengalah. Mungkin karena dulu Devano sangat tulus mencintai kekasihnya itu.
Karina merasa seakan-akan sangat mudah baginya untuk meluluhkan hati Devano. Mungkin karena selama ini Karina tahu, banyak sekali wanita yang menginginkan Devano. Tapi Devano begitu setia kepadanya. Tak pernah sekalipun berpaling darinya. Sebesar itulah cinta yang Devano rasakan kepada Karina.
skrg kok aku mlh dukung Evelyn dgn Devano, aku merasa was was dan harus menghindari Gio tuh Evelyn. ada sesuatu yg sulit untuk dijelaskan 🫢