NovelToon NovelToon
Istri Si Tuan Kursi Roda

Istri Si Tuan Kursi Roda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Keluarga / Romansa / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

Mereka mengatakan dia terlahir sial, meski kaya. Dia secara tidak langsung menyebabkan kematian kakak perempuannya dan tunangannya. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang berani menikahinya. Mempersiapkan kematiannya yang semakin dekat, ia menjadi istrinya untuk biaya pengobatan salah satu anggota keluarga. Mula-mula dia pikir dia harus mengurusnya setelah menikah. Namun tanpa diduga, dia membanjirinya dengan cinta dan pemujaan yang luar biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Freya bingung. "Kalau aku pergi, kamu bisa mandi sendiri?"

"Tapi bukankah dia buta?"

Pria itu tidak menjawab.

Namun, udara di sekitarnya menjadi lebih dingin.

Freya menyadari suaminya mulai kesal, jadi dia pun menyimpan sarung tangannya dan pergi. "Hati-hati. Panggil aku kalau kamu butuh bantuan."

Keluar dari kamar mandi, Freya merasa tidak tenang. Ia terus melirik ke arah kamar mandi dari waktu ke waktu, dengan perasaan ragu.

"Kamar mandi licin sekali... Bagaimana kalau dia jatuh dan terluka parah? Bagaimana kalau dia... mati?!"

Dia baru saja menikah dan tidak ingin kehilangan suaminya secepat itu.

Saat berdiri dengan gelisah, ponselnya berbunyi. Sebuah notifikasi video masuk dari Zoey Taylor, sahabatnya.

Judul videonya adalah "Bahan Belajar."

"Bahan belajar?" Freya mengernyit heran, lalu mengklik video itu, "Masih lama ujian akhir tahun, kenapa dia kirim bahan belajar sekarang?"

Begitu dia menekan video itu, langsung muncul adegan tidak senonoh yang membuatnya refleks menghela napas.

Wajahnya langsung memerah. Panik, dia buru-buru mencoba mematikan video. Tapi sialnya, ponsel murahnya justru nge-lag saat itu juga!

Saat dia sedang berusaha keras mematikan video, pintu kamar mandi terbuka.

Luca baru saja keluar dari kamar mandi dan langsung disambut suara tidak senonoh.

Wajahnya menggelap. "Kamu sedang apa?"

Freya begitu gugup sampai keringat dingin mengalir di pelipisnya. Karena panik, dia hampir saja melempar ponselnya ke lantai.

Dengan tangan gemetar, dia menyembunyikan ponselnya di bawah selimut. Volume video menurun sedikit, tapi suara wanita dari video itu masih terdengar—lebay dan menggoda.

"Kamu..." Luca menatapnya tajam, alisnya mengernyit.

"Aku... sedang nonton video pijat!" Freya gugup, menekan selimut dengan tubuhnya sambil mencoba menghentikan suara.

Wajah Luca yang biasanya tenang terlihat sedikit berubah. "Video pijat?"

"Iya," jawab Freya sambil terus menekan selimut dengan kuat. Dia bahkan menyeka keringat dari dahinya karena terlalu tegang.

Luca tak berkata apa-apa.

"Selain mengira aku buta, dia juga pikir aku bodoh?"

Untuk sesaat, suasana kamar menjadi sunyi senyap.

Suara wanita dari video masih terdengar samar dari bawah selimut. Freya, yang hanya mengenakan baju tidur, kini berada dalam posisi aneh saat menekan selimut menutupi ponsel,

Cahaya lampu pijar menerangi kulit putihnya. Tubuhnya ramping, wajahnya kemerahan karena malu. Penampilannya—tanpa sengaja—terlihat menggoda.

Napas Luca mulai memburu dan tatapannya mengeras.

Freya hampir gemetar menahan posisi. Ini pertama kalinya dia merasa menekan selimut bisa seberat ini.

Untungnya, video itu tidak berdurasi panjang. Setelah beberapa detik yang terasa seperti seabad, suara itu menghilang.

Dia menyeka keringat dari dahinya sebelum mengambil ponselnya, yang kini menjadi hangat karena tertahan di bawah selimut.

Pria itu duduk di samping ranjang dan menatapnya dengan senyum tipis. "Aku penasaran, apakah kau sudah selesai dengan video pijatannya?"

Freya tersenyum kikuk. "Hmm, sepertinya sudah..."

Luca tidak tahu harus berkata apa.

Karena tak mendapatkan balasan lagi, Freya menghapus video itu dengan rasa bersalah. Dengan kesal, dia mengirim pesan ke Zoey

[Aku bisa dapat masalah gara-gara kamu!]

Zoey langsung membalas

[Dasar tidak tahu terima kasih! Dibalas kebaikan dengan cara seperti ini!]

[Bukannya kamu bilang suami barumu itu cacat?]

[Itu video edukasi yang aku cari khusus buat kamu! Kamu perhatikan nggak?]

Freya memerah dan membalas,

[Pergi ke neraka kau! Zoey]

Karena yakin Luca tidak bisa melihat, Freya tidak repot-repot menyembunyikan layarnya.

Namun, Luca membaca semua pesan itu... dengan jelas.

[Aku sudah coba matikan videonya secepat mungkin, tapi HP-nya nge-freeze dan dia dengar semuanya!]

[Dia tanya aku lagi ngapain, tapi aku berhasil bohong! Untung dia buta. Kalau enggak, aku bakal malu setengah mati!]

Luca tidak berkata apa-apa.

[Ha! Ha! Frey! Kau pasti bercanda!]

[Ya udah, ya udah. Malam pertamamu itu berharga banget. Aku gak mau buang waktu kamu dan suami buta kamu yang hot itu!]

Luca mengernyit sedikit.

"Suami buta yang Hot? Itu terdengar menyebalkan."

Freya menarik napas panjang dan menutup ponselnya. Lalu menatap Luca.

"Ayo... mulai."

Pria itu menatapnya tanpa suara.

Tangan Luca mengepal di sisi tubuhnya.

Freya belum mengenal pria di depannya ini lebih dari dua puluh empat jam.

Dan jelas terlihat pria itu tidak menyukainya.

Tapi meski begitu...

Luca langsung melingkarkan tangannya ke pinggang rampingnya. "Tidak menyesal?"

Wajah Freya memerah dan mengangguk pelan. "Kamu suamiku. Aku tidak akan menyesal."

Luca menatapnya. Kali ini, tatapannya dipenuhi kelembutan.

Keesokan paginya, dua pelayan yang sedang dalam perjalanan menyiapkan sarapan membuka pintu besar menuju kediaman keluarga Moretti dengan mata masih mengantuk.

"Istri barunya sepertinya polos dan lugu banget. Dia buta dan kakinya juga nggak sehat. Apa mereka... baik-baik saja semalam?"

"Kayaknya sih baik-baik aja. Kata bodyguard, lampunya masih nyala sampai tengah malam."

"Serius? Padahal kelihatannya wanita itu polos banget. Nggak nyangka..."

Mereka berjalan ke dapur sambil bergosip pelan.

"Selamat pagi!"

Mereka terkejut. Seorang wanita muda dengan wajah bulat, berkacamata, dan celemek pink sudah berdiri di dapur dengan ceria, meletakkan dua mangkuk bubur di atas meja makan. "Apa kalian selalu mulai kerja sepagi ini?"

Suasana seketika menjadi canggung, dan dua pelayan itu saling menatap bingung.

Setelah memastikan bahwa Freya tidak mendengar percakapan mereka sebelumnya, mereka langsung menghampirinya dan mengambil barang-barang dari tangannya. "Nyonya, kenapa bangun sepagi ini?"

Freya tersenyum ceria dan melirik jam di dinding. "Ini nggak terlalu pagi kok. Udah lewat jam enam pagi!"

Sebenarnya, dia tidak tidur nyenyak semalam. Jadi justru bangun lebih pagi dari biasanya.

Para pelayan panik. "Apa kami datangnya terlalu lambat?"

Dalam kepanikan, mereka hendak menyiapkan sarapan, tapi tiba-tiba menyadari meja sudah tertata rapi.

Ada telur rebus, lauk dingin, dan beberapa pancake.

Para pelayan itu terpaku. "Nyonya, ini..."

"Aku yang masak!" Freya tersenyum ceria. "Aku nggak tahu suamiku suka makan apa, jadi aku buat beberapa hidangan yang biasa aku masak buat nenekku."

Saat berbicara, dia berlari dan mendorong pancake ke arah para pelayan. "Aku nggak nyangka kalian datang secepat ini, jadi aku nggak buatkan buat kalian."

"Kenapa kalian nggak mulai makan dulu saja?Nanti aku bikin yang lain lagi!”

1
yumi chan
thor knpa freya jd wnita lmh mdh di tindas jd gk sru...
Jenny
wkwkwk.. ternyata atahnya Cassie bawahannya Luca. Mampus kau Cassie, semoga dibalas secara kontan olek kak thor
yumi chan
hhh cassi km akn mlu sndri...ayahmu mnjempur freya..karna ayahmu cm kuli
Alya Risky
wanita bodoh sok oeduli
Jenny
waahh..... Brandon cari mati nih
Wiwik Retno Eni
menarik
yumi chan
thor bt freya tu bisa bla diri...agar dia sllu bisa jga diri dia karna byk mshnya...jngn dia bt jd wanita lmh..jd gk menarik..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!