NovelToon NovelToon
Kembalinya Ratu Iblis

Kembalinya Ratu Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Iblis / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: CancerGirls

"A-apa ini?" lirih An Yue menatap sendu sosok pria di depannya.
Demi membuat kekasihnya menjadi seorang Kaisar An Yue, Ratu lblis di Dunia bawah dengan suka rela turun dari tahtanya lalu memberikannya pada kekasihnya.
Namun, apa yang dia dapatkan setelah
melakukan banyaknya pengorbanan untuk pria itu?Hanya sebuah pengkhianatan yang tak pernah An Yue duga dan tak akan pernah An Yue lupa.
Di hari pernikahannya bukannya mendapatkan sebuah kehidupan yang indah An Yue harus merenggang nyawa di tangan calon suaminya sendiri.
"Di kehidupan ini aku kalah tapi di kehidupan
selanjutnya aku akan menjadi Dewi Kehancuran untuk kalian semua!"
************
"Aku kembali, tunggu akan kedatanganku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Peran Dingin Kakak Adik

Jingmi termenung mengingat alasan dimana dia menjadi orang kepercayaan An Yue, sepertinya janjinya dia rela menjadi pembunuh bahkan pendosa sekali pun asalkan tangan kecil An Yue tetap bersih.

sejak saat itulah kehidupannya berubah, Jingmi yang sebelumnya hanyalah gadis

lemah dan penakut berubah menjadi seekor singa yang tidur namun jika di usik dia akan

memangsa mangsanya tanpa pandang bulu sekali pun.

waktu satu tahun bukanlah waktu singkat yang harus Jingmi jalani di bawah akan

pelatihan An Yue yang dia berikan bahkan tidak manusiawi namun, balik lagi seperti janjinya ia tak akan membiarkan tangan kecil An Yue ternoda.

siang dan malam ia belajar berpedang, menunggang kuda, memanah, melempar pisau atau belati, bertarung dengan An Yue

yang tak pandang bulu, meracik obat dan racun, berburu, semua dia lakukan hanya tak ingin malaikat kecil mereka ternoda tanpa menyadari jika iblis tidak akan pernah berubah menjadi malaikat.

warna hitam selamanya akan hitam begitu

juga sebaliknya warna putih tidak akan pernah akan berubah putih, jika ada yang membedakan maka itu adalah akhlak dan juga kemanusiaan.

iblis walau terkenal jahat tak semuanya akan berhati busuk begitu juga malaikat yang katanya makhluk suci tidak semuanya akan

seperti itu.

" Aku Harus Bisa Bekerja Extra Saat Pesta Ulang Tahun Itu, Aku Tahu Nona Tidak Akan Di Undang Tapi Aku Yakin Nona Tidak Akan Diam Saja Membiarkan Orang-orang Itu Menyusup Dan Mencelakai Pangeran Kedua, Sepertinya Kali Ini Aku Tak Akan Bisa Mencegah Nona Masuk Ke Dalam Pertarungan," gumam Jingmi panjang kali lebar.

yah, walau An Yue kejam namun ia tak pernah

membunuh dengan tangannya sendiri karena semua itu Jingmi yang melakukannya.

Jingmi akan melarangnya untuk membunuh orang sebagai gantinya Jingmi yang akan

membereskan mereka untuk An Yue.

sejak 2 tahun lalu mereka mulai menanam tanaman seperti sayur-sayuran dan bunga, ketika mereka kekurangan koin maka pelayan

dan penjaga akan menjual hasil kebun mereka ke pasar.

selain itu, sebenarnya mereka tak kekurangan uang lagi karena Jingmi dan An Yue selalu datang ke gudang penyimpanan dan mengambil koin sesuka hatinya.

tentu saja Jingmi sebagai penjaga dan juga

pesuruh tapi ia senang.

sedangkan di tempat lain terlihat seorang pemuda yang begitu bahagia karena menerima hadiah dari sang adik.

pria itu tak lain dan tak bukan adalah Pangeran Kedua, ia bahkan sudah berapa kali

mencoba memakai syal itu di lehernya membuat saudaranya yang tak lain dan tak bukan adalah Putra Mahkota menjadi kesal sendiri dengan ulah dari saudaranya itu.

" Ck Ck Berhentilah Bersikap Bodoh Pangeran Kedua! Kau Itu Seorang Pangeran Bagaimana

Bisa Hanya Karena Soal Syal Kau Sampai Segila Ini," gerutu Putra Mahkota.

Pangeran Kedua yang mendengar akan apa yang dikatakan oleh saudaranya yang terdengar seperti sedang mengejek akan pemberian dari adik tercintanya menjadi marah.

sifat Pangeran Kedua ini sebenarnya lebih dewasa dan juga pekaan tapi jika sudah

menyangkut adik kecilnya maka dia akan menjadi sosok yang temperamental.

seperti sekarang contohnya, pria itu sudah menatap Putra Mahkota dengan tatapan nyalang andalannya.

" Apa Lagi? Bukannya Aku Mengatakan Hal Yang Benar? Di Luar Sana Kau Bahkan Bisa

Membeli Syal Apapun Yang Kau Inginkan Pangeran Kedua, Bukan Syal Seperti Itu Yang

Dimana Jahitan Dan Juga Bentuknya Yang Tidak Bagus," kata Putra Mahkota dengan

lempengnya.

" Membeli Ya?" Pangeran Kedua tersenyum sinis dan terkekeh lucu mendengar akan apa yang dikatakan oleh Putra Mahkota.

" Yah Kau Benar, Aku Bisa Membeli Sebuah Syal Dengan Harga Semahal Apapun Itu Aku

Bisa Membelinya Tapi ... Bukan Itu Poin Utamanya Putra Mahkota," Pangeran Kedua

mendekat ke arah Putra Mahkota yang sedang duduk di kursi di dalam kamar Pangeran Kedua.

" Ini Bukan Soal Bentuknya Yang Tidak Bagus, Ini Bukan Bahannya Yang Biasa Saja Bukan Terbuat Dari Kain Sutra, Ini Bukan Soal Berapa Harganya, Ini bukan Soal Itu Semua, Ini Soal

Bagaimana Meimeiku Berjuang Membuatkannya Untukku, Bagaimana Tangannya Yang Kecil Dan Lembut Harus Tertusuk, Terlebih Bagaimana Dia

Mencurahkan Isi Hatinya Lewat Syal Ini, Ini Bukan Soal Harga Putra Mahkota Tapi Soal

Ketulusan Yang Ada Di Dalam Syal Ini," tegas Pangeran Kedua yang duduk di depan Putra Mahkota.

" Hahaha Kau Memuji Akan Anak Lemah Itu? Jangan Membuang Waktumu Untuk

Menyayangi Makhluk Sepertinya," ketus Putra

Mahkota.

" Dan Jangan Membuang Waktumu Untuk Menasehatiku Karena An Yue Adalah

Matahariku Lagi... Dia Punya Nama Dan Namanya An Yue Tanpa Marga Zhu, Sekali Lagi Aku Mendengarnya Kau Menyebutnya Dengan Kata Makhluk Maka Jangan Salahkan Diriku Jika Aku Mengangkat Pedangku Padamu Yang Mulia Putra Mahkota!" tegas Pangeran Kedua yang membuat Putra Mahkota menjadi tertegun sendiri.

Putra Mahkota tak menyangka jika akan

mendengar kata-kata seperti itu pada saudara kembarnya hanya karena dia menghina syal

buatan dari makhluk aneh yang tak lain adalah adik kecilnya.

" Anda Tahu Apa Yang Paling Sulit Di Dunia Ini?" sontak saja pertanyaan itu membuat atensi Putra mahkota teralihkan lalu mendongak menatap ke arah Pangeran

Kedua.

" Hal Yang Paling Sulit Adalah Ketika Kita Berbicara Pada Orang Tak Memiliki Hati, Mereka Tidak Akan Merasakan Apa Yang Orang Lain Rasakan Ketika Orang Itu Tidak Ada Hatinya Karena Yang Bisa Merasakan Itu Adalah Hati Bukan Mata, Bukan Telinga, Bukan Pula Ucapan. Kamu Boleh

Membencinya Tapi Jangan Tunjukkan Di Depanku Karena Jika Itu Terjadi Aku Tidak Akan Tinggal Diam, Bahkan Jika Menjadi Penguasa Bisa Membuat Dia Di Akui Aku Tak

Keberatan Bersaing Denganmu Untuk Memperebutkan Tahta,"

" Kau... "

" Aku Serius, Aku Memang Tidak Ingin Menjadi Kaisar, Akan Tetapi Jika Memang Itu Yang Membuat An Yue Di Akui Oleh Rakyat Dan Semua Orang Maka Akan Aku Lakukan, Demi Dirinya Aku Akan Melakukan Apapun Itu,"

" Jangan Bercanda, Pangeran Kedua. Kamu Lupa Gara-gara Ma Maksudku Aku Gara-gara An Yue Ibunda Meninggal," sinis Putra Mahkota.

" Tahu Apa Kamu SoalIbunda, Putra Mahkota?" pertanyaan Pangeran Kedua

membuat Putra Mahkota menjadi menghela napas dan terdiam membisu.

" Ayo Jawab, Tahu Apa Kamu Tentang Ibunda?" desak Pangeran Kedua.

tentu saja Putra Mahkota langsung terdiam dengan kepala yang tertunduk sedih, ia jelas

tak tahu harus berkata seperti apa.

" Kamu Tahu Bunga Apa Yang Di Sukai Oleh Ibunda? Kamu Tahu Makanan Apa Yang Di Sukai Ibunda? Kamu Tahu Warna Apa

Kesukaan Ibunda? Kamu Tahu Keinginan Terbesar Ibunda Apa? Kamu Tahu Pesan Terakhir Ibunda?'" Pangeran Kedua menatap tajam ke arah Putra Mahkota yang sekarang hanya terdiam dengan wajah datarnya.

" Jangan Membawa-bawa Nama Ibunda Disini Bahkan Kamu Tidak Tahu Apapun, Putra Mahkota. Ibunda Menyukai Bunga Tulip Sama Seperti An Yue, Ibunda Sangat Suka Dengan Makanan Yang Berasal Dari Laut

Seperti Kerang, Warna Kesukaan Ibunda Adalah Kuning, Keinginan Terbesar Ibunda

Adalah Memiliki Putri Dan Pesan Terakhir Ibunda Adalah Menjaga Putri Kecilnya Yaitu, An Yue. Bagaimana? Apa Sekarang Kamu Mengerti Siapa Dirimu Putra Mahkota?"

kalimat sarkasme Pangeran Kedua membuat Putra Mahkota menjadi terdiam dan tertunduk

malu dengan tangan yang mengepal sempurna.

dengan wajah dinginnya Putra Mahkota

segera berdiri lalu pergi dari kamar Pangeran Kedua.

" Semua Ini Karena Anak Sialan Itu, Jika Saja Dia Tak Hadir Maka Pangeran Kedua Tak

Mungkin Bisa Mengeluarkan Kata-kata Kejam Seperti Itu, Semua Ini Memang Salah Dari

Anak Itu," gerutu Putra mahkota yang semakin membenci An Yue.

" Putra Mahkota," panggilan Pangeran Kedua menghentikan langka Putra Mahkota yang

ingin melangkah keluar.

" Jangan Menjadi Seperti Ayahanda, Karena Jika Itu Terjadi Kau Akan Hidup Kayaknya Seperti Boneka, Ibarat Kata Kau Hidup Tapi Tanpa Tujuan Akhir" ucap Pangeran Kedua dengan lirih.

Deg

Putra Mahkota yang mendengar akan apa yang dikatakan oleh Pangeran Kedua yang terkesan sebagai peringatan menjadi tertegun.

namun, ia tak berbalik justru melanjutkan langkahnya meninggalkan Pangeran Kedua

yang masih duduk tenang di kursi.

sedangkan Pangeran Kedua yang melihat akan kepergian Putra Mahkota hanya tersenyum sinis.

" Teruslah Seperti Itu Dan Pada Akhirnya Kalian Hanya Akan Menemui Penyesalan, Jika Kalian Saja Aku Tidak Bisa Membuat Kalian Menyayangi An Yue Maka Kalian Selamanya Akan Menjadi Seperti Itu Karna An Yue Tidak Mungkin Untuk Menyayangi Kalian," gumam Pangeran Kedua.

bukan merasa paling benar namun dia tahu jelas bagaimana watak dari adik kecilnya itu yang jika sudah membenci orang lain maka dia akan membencinya, oleh karena itu, Pangeran Kedua tak akan bisa mengatur adik

kecilnya itu karena ia sangat keras kepala.

" Jika Begini Terus Menerus Maka Aku Tak Punya Pilihan Lain Selain Merebut Tahta, Hanya Dengan Menjadi Kaisar Maka Posisi Putri Kerajaan Ini Akan Menjadi Milik Yue'er.

Hanya Dengan Menjadi Penguasa Maka Aku Bisa Memberikan Status Untuknya Walau Itu Mungkin Tak Dia Inginkan Aku Tak Bisa Untuk Membiarkan Dia Terus Di Hina Seperti Ini,"

Pangeran Kedua tak menyangka kepergiannya selama 2 tahun ini membuat

rumor jelek tentang adik kesayangannya menyebar dengan begitu derasnya seperti

air hujan.

tentu saja dia mendengarnya bahkan

sepanjang jalan menuju istana rumor tentang An Yue yang putri buangan Kaisar dan juga

Putri bodoh terdengar jelas di telinganya seperti sebuah nyanyian.

" Tak Di Sangka Aku Akan Bersaing Dengan Saudaraku Sendiri Hanya Untuk Saudariku

Yang Lainnya, Walau Begitu Aku Tidak Akan Mundur," kata Pangeran Kedua dengan mantap.

ia tak akan mundur, jika memang dengan menjadi Kaisar dia akan bisa memberikan

keadilan untuk adiknya maka akan dia lakukan.

ia hanya memiliki gadis itu untuk tempat dia pulang karena saudara dan ayahnya layaknya

sebuah patung yang di beri hidup, hidup pun tak memiliki perasaan, mereka hanya tahu

membunuh musuh dan lawan saja.

...****************...

sedangkan di tempat lain An Yue bangun dari ranjang kayu yang menjadi tempat ia tidur selama ini.

gadis kecil itu dengan gerakan cepat berjalan

ke arah lemarinya lalu mengambil pakaian serba hitamnya terus memakainya.

" Lihat Saja, Apa Yang Akan Aku Berikan Pada Kalian Karna Sudah Membuat Orang Tersayangku Terluka," geram An Yue dengan senyum miring.

gadis itu kembali menuju ranjangnya terus berjongkok dan menarik sesuatu yang ada di

bawah kolong ranjang yang ternyata sebuah pedang dengan ukiran aneh dan memiliki mata pedang dua samping kiri kanan.

" Saatnya Kita Bermain," An Yue mengambil pedangnya dengan senyum miring sebelum

suara ketukan pada jendela kamarnya membuat An Yue menuju ke arah jendela.

" Nona!"

" Kita Berangkat!" An Yue langsung melompat dari jendela dan naik di atas genteng lalu

berlari menuju gerbang belakang begitu juga dengan Jingmi yang berlari di belakang An Yue menjaga gadis kecil itu jangan sampai terjatuh.

Tak

Tak

Hap

dengan lincahnya kedua gadis beda usia itu meloncat keluar dari istana dan masuk ke

dalam hutan yang memang tak jauh dari istana.

" Kamu Tahu Bukan Dimana Letak Markas Mereka?" An Yue berbalik menatap ke arah

Jingmi.

" Ikuti Hamba Nona," Jingmi langsung berlari kencang membelah hutan begitu juga dengan An Yue yang mengikuti lari Jingmi dengan santai.

walau keadaan hutan yang sepi dan juga gelap tapi penglihatan keduanya terlihat jelas apalagi An Yue yang memang adalah jiwa Iblis membuat penglihatannya di malam hari sama dengan penglihatannya pada siang hari.

setelah berjalan beberapa saat akhirnya mereka sampai di tengah hutan yang terlihat jika hutan itu sangat menakutkan.

" Mereka Pintar Juga Menyembunyikan Markas Mereka," sinis An Yue karena melihat akan posisi markas mereka yang strategi dan juga jarang akan di ketahui oleh orang.

dengan wajah dinginnya An Yue berjalan ke arah markas itu namun langsung di tahan oleh Jingmi.

" Apa Yang Nona Lakukan? Bukannya Nona Mengatakan Jika Hanya Akan Memantau

Saja?" bisik Jingmi yang menatap tajam ke arah An Yue.

" Aku Memang Tidak Akan Bertindak Sekarang Tapi ...Bukan Berarti Aku Akan Diam

Saja." kata An Yue dengan senyum miring yang menakutkan.

" Nona Anda"

" Bawa Ini Ke Bagian Gudang Penyimpanan Mereka," An Yue mengeluarkan sesuatu dari balik hanfunya yang ternyata adalah bubuk mesiu yang membuat Jingmi melototkan matanya.

" Ini... Nona Ini Serius?" tanya Jingmi dengan wajah yang tak percaya.

" Aku Tak Pernah Bercanda Jingmi, Mereka Yang Sudah Mengusik Ketenangan Orang-orangku Maka Harus Mendapatkan Balasannya, Ini Hanya Sebagai Sambutan Dan

Teguran Kecil Karena Aku Akan Bertindak Pada Besok Malam. Jadi, Mari Lakukan Atau Aku Sendiri Yang ..."

" Biar Saya Saja," Jingmi dengan cepat merebut akan bubuk mesiu itu lalu berlari

cepat mencari tempat aman untuk sembunyi lalu masuk ke dalam markas.

sedangkan An Yue yang melihat jika Jingmi sudah bergerak hanya tersenyum dingin.

An Yue baik di kehidupan dulu atau kehidupan sekarang Jingmi adalah orang

yang paling menyayanginya dari semuanya selain Pangeran Kedua tentunya.

An Yue melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Jingmi dari gadis lemah lembut menjadi predator yang siap membunuh siapa saja yang mengusik ketenangan dirinya.

Jingmi benar-benar tak peduli jika tangannya

berlumuran darah asalkan dia tetap menjadi suci.

" Kamu Memang Orang Yang Menjagaku Dengan Jiwa Ragamu Jingmi, Namun Kamu Tidak Tahu Jika Iblis Akan Tetap Menjadi Iblis Dan Malaikat Akan Tetap Menjadi Malaikat, Tidak Ada Sejarahnya Iblis Akan Menjadi Malaikat, Sekuat Apapun Kamu Mencegahku Tanganku Akan Tetap Penuh Dengan Darah Karna Aku Tidak Akan Tinggal Diam, Kali Ini Kau Tidak Akan Bisa Mencegahku," gumam An Yue yang meloncat ke arah atap dan mendarat sempurna tanpa menimbulkan suara.

" Bagian Mana Yang Mereka Gunakan Sebagai Dapur," dengan tubuh kecilnya An

Yue dengan leluasa masuk ke dalam dapur yang terlihat sepi.

tanpa banyak kata An Yue mengeluarkan sesuatu di balik lengan bajunya yang ternyata

ada dua botol porselin kecil dengan warna putih.

An Yue menuangkan cairan di dalam botol itu ke setiap air, bahan makanan dan juga peralatan di dapur itu seperti pisau dan lain

sebagainya.

" Ku Rasa Cukup, Mari Kita Bersenang-senang Dan Aku Tunggu Kedatangan Kalian Besok

Malam," An Yue menyeringai berbalik pergi dari dapur untuk kembali ke tempat semula.

sampai disana An Yue yang ternyata sudah ada Jingmi yang sudah menunggunya, melihat akan hal itu Jingmi langsung bergegas mendekat ke arah An Yue.

" Nona Dari Mana?" tanya Jingmi dengan menatap An Yue dengan tatapan penuh selidik.

" Aku Dari Sana, Lihat Lihat Tadi." jawab An Yue dengan tenang seperti tidak ada yang

terjadi.

mendengar akan hal itu Jingmi hanya bisa menghela napas saja walau sebenarnya dia

sangat tidak mempercayai apa yang dikatakan oleh Nonanya itu.

" Lebih Baik Kita Pergi, Hamba Sudah Memasangnya Dan Sebentar Lagi Pasti Akan Meledak," kata Jingmi yang hanya di balas anggukan kepala An Yue.

keduanya langsung melompat ke arah pohon lalu menggunakan ilmu meringan tubuh untuk berlari dari satu pohon pohon lainnya.

Boommm...

seperti yang sudah di duga tak jauh mereka pergi terdengar suara ledakan yang sepertinya berasal dari markas tengkorak

hitam.

" Hadiah Pertama Sudah, Tinggal Hadiah Kedua Lalu Menuju Santapan Besar," An Yue

menyeringai tanpa di ketahui oleh Jingmi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Cha Sumuk
bagus ceritanya krna mc ceweknya kuat tdk mudah di tindas tp bikin bingung dgn tulisan nya thor putus putus bait nya trs kebanyakan spasi,,titik komanya jg
Yuli: di aku gak gitu ya ka 😔 mungkin dari sistem nya ka padahal aku gak banyak pake spasi...
total 1 replies
Cha Sumuk
bagus tp tulisan nya susah untuk di bc bikin bingung... trlalu bnyk spasi nya bikin bingung
Yuli: di aku gak gitu ka.. itu otomatis dari sistem nya kali ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!